Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam. Karena sifat tahan asam Mycobacterium TB ini tahan hidup berbulan-bulan di luar tubuh manusia (diudara), sehingga seorang penderita TB paru dapat merupakan sumber penularan pada populasi di sekitarnya, karena penularan TB terjadi dengan inhalasi udara.1 TB merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. WHO menempatkan Indonesia sebagai nomor 3 terbesar di dunia setelah India dan Cina. Di Indonesia ditemukan jumlah kasus baru sekitar 539.000 orang dan dengan kematian sekitar 101.000 orang pertahun. Prevalensi TB di Indonesia pada tahun 2009 adalah 100 per 100.000 penduduk dan 70% TB terjadi pada usia produktif (15-50 tahun). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, menempatkan TB sebagai penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi.2 Dari seluruh pasien penderita TB terdapat 1,5% diantaranya adalah penderita TB milier. Angka mortalitas pada penderita TB milier mencapai 15%-20% pada anak-anak dan 25%- 30% pada orang dewasa. Kematian pada TB milier sangat berkaitan dengan usia, jumlah Mycobacterium dan dari hasil laboratorium dapat menunjukkan keparahan penyakit seperti limfopenia, trombositopenia, hipoalbuminemia, dan peningkatan transaminase hepatik.3,4 Diperkirakan penderita TB milier sekitar < 2% pada semua kasus TB pada orang dengan immunokompeten dan mencapai 20% dari seluruh kasus TB ekstra paru. Dari 11,182 insidens di laporkan dari Amerika Serikat tahun 2010, insidens TB ekstra paru berjumlah 22% kasus, sedangkan TB miliaria dilaporkan sebanyak 299 (2,7%) kasus.3,4 Gejala klinis TB milier pada orang dewasa tidak spesifik dan dapat tidak jelas sampai akhir dari perjalanan penyakit. Pasien dengan TB milier dapat mengalami gejala yang progressive selama berhari-hari sampai berminggu-minggu atau kadang-kadang sampai berbulan-bulan. Gejala-gejala pada TB milier meliputi: kelemahan-kelelahan( 90%), penurunan berat badan (80%), sakit kepala (10%). Sedangkan tanda-tanda pada TB milier sebagai berikut: demam ringan 20%, demam dengan suhu yang tinggi 80%, batuk 60%, limfadenopati 40%, hepatomegali 40%, splenomegali 15%, pancreatitis <5%, dan dapat terjadi disfungsi multiorgan, disfungsi adrenal.13 Oleh karena angka mortalitas penderita TB milier mencapai 25%-30% pada orang dewasa dan manifestasi klinis yang ditimbulkan tidak spesifik maka penulisan refarat ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, pengobatan dan prognosis dari Tuberkulosis milier.13