Anda di halaman 1dari 14

HIDROKARBON

HIDROKARBON

A. SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK


Semua senyawa organik adalah senyawa yang
Mengapa atom karbon sangat
mengandung karbon. Kebanyakan dari senyawa istimewa?
organik juga mengandung hidrogen. Senyawa
organik yang hanya mengandung karbon dan 1. Atom karbon memiliki no atom 6
hidrogen disebut senyawa hidrokarbon. Senyawa dengan 4 elektron valensi.
organik ada juga yang mengandung unsur lain Keempat elektron valensi
seperti oksigen dan nitrogen. membentuk pasangan dengan
atom lain membentuk ikatan
Senyawa organik ditemukan pada hewan dan kovalen. Keempat elektron
tumbuhan. Plastik dan banyak macam obat adalah valensi diibaratkan tangan
senyawa organik karena molekulnya mengandung ikatan.
atom karbon. Bahkan daun dan rambut kita terbuat 2. Empat tangan yang dimiliki atom
dari senyawa organik. karbondapat membentuk rantai
dengan berbagai bentuk dan
Tidak semua senyawa yang mengandung karbon
kemungkinan.
adalah senyawa organik. Sebagai contoh,
karbondioksida, karbonmonoksida dan karbonat.

1.

2.

Mengapa Ada banyak


sekali senyawa organik yang berbeda. Oleh karena itu, mempelajari kimia
organik akan susah tanpa adanya klasifikasi. Ilmuwan kimia
menghubungkan senyawa organik menjadi satu keluarga atau seri
homolog.
Apa itu seri homolog?
Seri homolog adalah sebuah keluarga senyawa organik dengan sifat kimia
yang sama. Contohnya seri homolog alkana, alkena, alkuna. Senyawa
dalam satu homolog mengandung gugus fungsi yang sama.

HIDROKARBON
Apa itu gugus fungsi?
Gugus fungsi adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang
memberikan molekulnya sifat yang khas. Senyawa organik dalam satu
homolog mempunyai sifat kimia sama karena mereka mempunyai gugus
fungsi yang sama.
Seri homolog hidrokarbon diurutkan berdasarkan jumlah atom C dari C-1
sampai dengan C-10.

Jumlah atom C Nama


1 Meta
2 Eta
3 Propa
4 Buta
5 Penta
6 Heksa
7 Hepta
8 Okta
9 Nona
10 Deka
Seri homolog digunakan dalam penamaan senyawa hidrokarbon. Aturan
penulisan nama senyawa hidrokarbon adalah :

1. Nama IUPAC senyawa hidrokarbon bercabang terdiri dari 2 bagian


2. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul
3. Cabang diberi nama alkil, yaitu sama dengan nama alkana yang berakhiran -ana
tapi diganti jadi –il. Misal metana jadi metil
4. Penomoran dimulai dari atom C yang paling dekat dengan cabang (pada alkana)
dan dari atom C yang berikatan rangkap (pada alkena dan alkuna).
5. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan angka.

6. Posisi cabang ditunjukkan dengan awalan angka. Untuk itu rantai diberi nomor.

7. Bila terdapat dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dengan
diberi awalan yang mengatakan jumlah cabang, misalnya 2=di, 3=tri, 4=tetra, 5-
penta.

8. Bila terdapat satu jenis cabang maka cabang tersebut ditulis sesuai urutan abjad,
misalnya etil ditulis lebih dulu daripada metil.

HIDROKARBON
B. Menguji keberadaan unsur C dan H dalam senyawa karbon
Keberadaan unsur C dan H dalam senyawa karbon dapat ditunjukkan
oleh reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi yang sempurna akan mengubah unsur
C menjadi senyawa CO2, dan unsur H menjadi senyawa H2O.

Bahan + CuO (sebagai Oksidator) CO2(g) + H2O(l)

Uji adanya CO2 :


CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)

air kapur
Uji adanya H2O :
H2O(l) + kertas kobalt biru kertas kobalt merah muda

C. Kekhasan atom karbon


Jumlah senyawa karbon di alam sangat banyak. Hal ini karena atom
karbon mempunyai kekhasan dibandingkan atom-atom yang lain. Sifat
khas dari senyawa karbon tersebut antara lain :
a) Atom karbon memiliki 4 elektron valensi yang dapat membentuk
pasangan electron bersama dengan atom lain membentuk ikatan
kovalen. Keempat electron ini dapat digambarkan sebagai tangan
ikatan.

HIDROKARBON
b) Atom karbon dengan keempat tangan ikatan itu dapat membentuk
rantai atom karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan.
Kemungkinan-kemungkinan yang bervariasi itu menyebabkan
terjadinya banyak variasi senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon

c) Kedudukan atom karbon dalam rantai karbon


Kedudukan atom hidrogen dalam suatu senyawa hidrokarbon
ditentukan oleh kedudukan atom karbon yang mengikat. Kedudukan
atom karbon dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
 Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang hanya terikat oleh satu
atom karbon lain
 Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat oleh dua atom
karbon yang lain
 Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat oleh tiga atom
karbon yang lain
 Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang terikat oleh empat
atom karbon yang lain
Perhatikan rantai karbon berikut ini :

Dari contoh di atas bisa dilihat jumlah atom karbon pada masing-
masing posisi :
Primer : 5 (yang bertanda 1°)
Sekunder : 3 (yang bertanda 2°)
Tersier : 1 (yang bertanda 3°)
Kuarterner : 1 (yang bertanda 4°)

HIDROKARBON
D. Penggolongan senyawa hidrokarbon
Penggolongan senyawa hidrokarbon didasarkan pada dua hal yaitu
berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya.
Berdasarkan bentuk rantai karbon :
1) Rantai karbon alifatis, yaitu rantai karbon terbuka bisa lurus dan
bisa bercabang

2) Rantai karbon siklis, yaitu rantai karbon tertutup dibedakan atas


karbonsiklik dan heterosiklik.
 Karbosiklik adalah rantai karbon siklik yang rantai lingkarnya
hanya terdiri atas atom C saja. Contohnya senyawa aromatis dan
alisiklik

Senyawa aromatik (terdiri dari 6 rantai karbon terkonjugasi)

Senyawa alisiklik (senyawa karbosiklik yang hanya mempunyai


ikatan tunggal)

 Heterosiklik adalah senyawa karbosiklik yang didalam rantai


lingkarnya terdapat atom lain selain atom karbon.
Contoh :

HIDROKARBON
C

N C

C C

Berdasarkan bentuk ikatan :


1) Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang antarkarbon pada rantai
karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga
sebagai alkana
2) Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang antaratom karbon
pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap atau rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap disebut alkena
sedangkan yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna

ALKANA

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai


karbonnya tunggal. Alkana memiliki rumus umum CnH2n+2.
Tabel 1. Deret homolog alkana

a. Tata nama alkana menurut IUPAC


1) Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n= normal)
Contoh :

HIDROKARBON
2) Alkana rantai bercabang
a) Rantai induk diambil dari rantai terpanjang
b) Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum gugus alkil CnH2n-1.
Nama alkil sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama
hanya saja akhiran –ana diganti dengan –il.
 Jika hanya satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil
mungkin
 Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan
yunani ( 2= di, 3= tri, 4= tetra dan seterusnya) dan jika berbeda
jenis disesuaikan dengan alfabetis.
Contoh :

b. Keisomeran senyawa alkana


Pada senyawa alkana keisomeran dimulai dari senyawa dengan
rumus kimia C4H10. Jenis isomernya yaitu isomer struktur. Perhatikan
contoh berikut :
H2 H2
H3C C C CH3 n-butana
H
H3C C CH3

CH3 2-metil propana

HIDROKARBON
c. Sifat dan kegunaan alkana
Alkana merupakan hirokarbon jenuh dan semua ikatannya
merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya alkana merupakan
senyawa hidrokarbon yang kurang reaktif atau disebut “parafin” yang
artinya daya gabungnya rendah. Semakin panjang rantai karbon yang
terbentuk semakin berkurang kereaktifannya.
Alkana memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Pada suhu kamar C1-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair dan 17
keatas berwujud padat.
2) Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr semakin bertambah
akibatnya titik leleh dan titik didih tinggi
Jumlah Rumus Titik Titik didih
Nama
atom C molekul lebur
1 CH4 Metana -181,9 -163,9

2 C2H6 Etana -183,2 -88,5

3 C3H8 Propana -189,6 -42,0

4 C4H10 Butana -138,3 -0,4

5 C5H12 Pentana -129,9 36,2

6 C6H14 Heksana -94,9 69,1

7 C7H16 Heksana 90,5 98,5

8 C8H18 Oktana -56,7 125,8

9 C9H20 Nonana -50,9 150,9

10 C10H22 Dekana -29,6 174,2

3) Alkana mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam
air
4) Pembakaran/oksidasi alkana bersifat eksotermik (menghasilkan
kalor). Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan
pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO.

HIDROKARBON
5) Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen.

6) Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami eliminasi. Contoh


pada reaksi termal minyak bumi dan gas alam.

ALKENA
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai
karbonnya tunggal. Alkana memiliki rumus umum CnH2n.
Tabel 2. Deret homolog alkena

a. Tata nama alkena menurut IUPAC


1) Rantai induk diambil dari rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap dan ikatan rangkap diberi nomor sekecil mungkin.
2) Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap.

HIDROKARBON
Contoh :

b. Keisomeran alkena
Pada senyawa alkena keisomeran dimulai dari senyawa dengan
rumus kimia C4H8. Jenis isomernya adalah isomer struktur dan isomer
geometri.
a) Isomer struktur
Perhatikan tiga isomer struktur yang dimiliki oeh senyawa C4H8
H H2
H2C C C CH3 1-butena

H H 2-butena
H3C C C C

H2C C CH3 2-metilpropena

CH3

b) Isomer posisi
Isomer posisi terjadi karena adanya perbedaan posisi letak
cabang atau posisi letak ikatan rangkapnya.
Contoh :
H H2
H2C C C CH3 1-butena

H H
H3C C C CH3 2-butena

c) Isomer Geometri
Terjadi karena adanya perbedaan letak suatu gugus dalam
ruangan. Isomer geometri dapat terjadi bila dalam senyawa karbon

HIDROKARBON
tersebut terdapat rantai karbon yang membentuk bidang dan
terdapat gugus yang sama pada dua atom karbon yang berbeda.
Bila gugus-gugus tersebut berda dalam satu ruang disebut
kedudukan cis dan bila kedua gugus tersebut berbeda ruang disebut
kedudukan trans.
Contoh :

H H CH3 H

C C C C

CH3 CH3 CH3 H


Bila ikatan rangkap pada alkena Bila ikatan rangkap pada alkena
tersebut dianggap sebagai bidang tersebut dianggap sebagai bidang
batas, maka letak gugus CH3 berada batas, maka letak gugus CH3 berada
dalam satu ruang. Kedudukan ini di dalam ruang yang berbeda. Kedudukan
sebut kedudukan cis. ini disebut kedudukan trans.
c. Sifat dan kegunaan alkena
1) Titik didih alkena mirip dengan alkana, semakin bertambah jumlah
atom C makan Mr semakin besar dan titik didih semakin tinggi.
2) Alkena mudah larut dalam pelarut organik tapi sukar larut dalam air.
3) Alkena dapat bereaksi adisi dengan H2 dan halogen

Alkena banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan


bahan sintetis, misalnya plastik. Alkena alami banyak dimanfaatkan yaitu
getah perca dan karet. Getah perca dan karet merupakan senyawa makro,

HIDROKARBON
tetapi sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa molekul 2-metil-
1,3-butadiena atai isoprena.

ALKUNA
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai
karbonnya tunggal. Alkana memiliki rumus umum CnH2n-2
Tabel 3. Deret homolog alkuna

a. Tata nama alkena menurut IUPAC


1) Rantai induk diambil dari rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap tiga dan ikatan rangkap tiga diberi nomor sekecil
mungkin.
2) Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap
tiga.

HIDROKARBON
b. Keisomeran alkuna
Pada senyawa alkena keisomeran dimulai dari senyawa dengan
rumus kimia C4H6. Jenis isomernya yaitu isomer struktur dan isomer fungsi.
Perhatikan dua isomer yang dimiliki C4H6 (butuna)
H2
HC C C CH3 1-butuna

H3C C C C 2-butuna

c. Sifat dan kegunaan senyawa alkuna


1) Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena, semakin
bertambah jumlah atoom C makan Mr semakin besar dan titik didih
semakin tinggi.
2) Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen, dan asam halida
Contoh :

Alkuna juga merupakan bahan baku untuk pembuatan bahan-bahan


sintetis, misalnya plastik. Salah satu anggota dari alkuna, yaitu etuna atau
lebih dikenal asetilena merupakan gas yang dihasilkan jika karbid (kalsium
karbida) direaksikan dengan air .
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
Gas asetilena sering digunakan sebagai bahan bakar untuk proses
pengelasan.

HIDROKARBON

Anda mungkin juga menyukai