Laporan Modul 2 80%
Laporan Modul 2 80%
Jawaban :
Imunodefisiensi adalah kelainan dalam perkembangan dan fungsi sistem imun yang
mengakibatkan peningkatan terhadap infeksi reaktivasi infeksi laten seperti
sitomegalovirus dan tuberculosis. Dimana respon imun normal tetap mengawasi infeksi
namun tidak mengeradikasi infeksi tersebut dan meningkatkan angka kejadian kanker
tertentu. (1)
HIV/ AIDS adalah Kumpulam gejala yang di sebabkan oleh menurunnya kekebalan
tubuh akibat infeksi virus HIV.(3)
Gonore infeksi menular seksual pada epitel dan umumnya bermanivestasi ,menjadi
seviksitis, urethritis,proktitis,dan kongjungtivitis.(3)
Trikomoniasis adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh trichomonas vaginalis.
Chancroid adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri haemoplilus ducreyl. Pada
penderita akan mucul bisul kecil yang kamudian akan menjadi luka pada alat kelamin. (3)
Lyymphogranuloma venereum / LGV adalah penyakit yang di sebabkan oleh infeksi
bakteri chlamydia trachomatis. (3)
Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis
adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui
hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain melalui hubungan intim, bakteri
penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui pajanan cairan tubuh penderitanya, misalnya
melalui darah.(3)
Skabies merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi tungau
Sarcoptes scabiei. Infeksi tungau ini dapat menyebabkan gatal-gatal yang sangat hebat.
Skabies ditandai dengan lesi. Terdapat dua lesi pada skabies yaitu lesi spesifik (liang atau
terowongan) dan lesi nonspesifik (papula, vesikel dan ekskoriasi). Tempat khas dari tubuh
yang biasanya tekena skabies adalah jari-jari, pergelangan tangan, lipatan aksila, perut,
bokong, dan alat kelamin.(4)
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk
batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium Tuberculosis. Penularan
penyakit ini melalui dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis paru tersebut.
Pada waktu penderita batuk, butir-butir air ludah beterbangan di udara yang mengandung
basil TBC dan terhisap oleh orang yang sehat dan masuk ke dalam paru yang kemudian
menyebabkan penyakit tuberkulosis paru. (5)
4. Jelaskan patomekanisme dari gejala papul merah serta mengapa pada malam hari rasa
gatalnya begitu hebat ?
Jawaban :
- Gejala papul merah dapat terjadi karena infeksi tungau Sarcoptes scabei, Infeksi
tungau ini dapat menyebabkan gatal-gatal yang sangat hebat. Skabies ditandai dengan
lesi. Terdapat dua lesi pada skabies yaitu lesi spesifik (liang atau terowongan) dan lesi
nonspesifik (papul, vesikel dan ekskoriasi). Tempat khas dari tubuh yang biasanya
tekena skabies adalah jari-jari, pergelangan tangan, lipatan aksila, perut, bokong, dan
alat kelamin. Secara umum, transmisinya terjadi secara langsung melalui kontak antar
kulit. Selain itu, transmisinya dapat terjadi secara tidak langsung yang dikarenakan
infeksi tungau dari pakaian ataupun dari tempat tidur. Tungau tersebut menggali
terowongan pada stratum korneum dan melangsungkan siklus kehidupannya dalam
terowongan tersebut. Host memberikan respon berupa rasa gatal dikarenakan adanya
beberapa tungau. Siklus hidup S. scabiei dimulai saat tungau dewasa masuk ke dalam
kulit host (manusia) dan tungau betina bertelur. Larva menetas dari telur dan akhirnya
berkembang menjadi tungau dewasa, dan siklus berulang. Lesi kulit pada skabies
disebabkan oleh liang atau terowongan tungau dan respons inflamasi yang lebih luas
di kulit, yang disebabkan oleh reaksi hipersensitif terhadap tungau dan produknya. (4)
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi
terhadap sekret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kurang lebih satu bulan
setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan
ditemukannya papul. (6)
- Gatalnya memuncak pada malam hari karena S. scabei merupakan hewan yang
nopturnal dimana aktifitas tungau yang lebih tinggi pada suhu yang lembab dan
panas.(6)
5. Bagaimana hubungan pemakaian tato dengan kondisi atau gejala yang dialami penderita ?
Jawaban :
Kata “tato” berasal dari kata Tahitian / Tatu, yang memilki arti : menandakan
sesuatu. Rajah atau tato (Bahasa Inggris: tattoo) adalah suatu tanda yang dibuat dengan
memasukkan pigmen ke dalam kulit. Sebenarnya rasa sakit pasti dialami ketika membuat
tato di tubuh, namun karena nilai yang tinggi dari tato, dan harga diri yang didapatkan,
maka rasa sakit itu tidak dianggap masalah. Efek samping yang bisa muncul dari
pembuatan tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril
atau kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai. Beberapa faktor resiko dari
penderita, berperan dalam penularan HIV/AIDS. Dengan adanya keadaan penderita
dengan keadaan bertato memungkinkan penderita tertular HIV/AIDS yang akan berimbas
pada penularan kepada keluarganya. Penggunaan jarum yang tidak steril pada proses
pembuatan tato menyebabkan beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari proses tato
yang tidak steril adalah infeksi HIV AIDS, Hepatitis B atau C, TBC, Mycobacterium,
Sifilis, Malaria dan Lepra. (7)
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Suhu.
Demam umum pada orang yang terinfeksi HIV, bahkan bila tidak ada gejala
lain. Demam kadang-kadang bisa menjadi tanda dari jenis penyakit infeksi tertentu
atau kanker yang lebih umum pada orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh
lemah. Dokter akan memeriksa suhu anda pada setiap kunjungan. (9)
Berat.
Mata
Mulut
Infeksi Jamur mulut dan luka mulut lainnya sangat umum padaorang yang
terinfeksi HIV. Dokter akan akan melakukan pemeriksaan mulut pada setiap
kunjungan. pemeriksaan gigi setidaknya dua kalisetahun. Jika Anda beresiko
terkena penyakit gusi (penyakit periodontal), Anda perlu ke dokter gigi Anda lebih
sering. (9)
Kelenjar getah bening.
Perut
Kulit
Pemeriksaan Penunjang
Kultur HIV
Pemeriksaan Antibodi
8. Jelaskan DD dan DS
Jawaban :
a. GONORE
DEFINISI
Gonorea dalam arti luas mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae. Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae yang sering menyerang membran mukosa uretra pada pria dan
endoservik pada wanita. Gonore sering ditularkan melalui kontak seksual.(10)
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
1) Mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis yang digunakan adalah dengan pengecatan gram.
Pengambilan sampel dari swab endoservik pada wanita. Hasil positif akan tampak
diplokokus gram negatif. Pengecatan positif pada wanita memiliki sensitivitas
sebesar 30% - 50% dan spesifitas sebesar 90-99 %.(10)
2) Kultur
Untuk identifikasi dilakukan pembiakan dengan menggunakan media selektif yang
diperkaya yaitu Media Thayer Martin yang mengandung vankomisin, dan nistatin yang
dapat menekan pertumbuhan bakteri Gram positif, Gram negatif dan jamur, dimana
tampak koloni berwarna putih keabuan, mengkilat dan cembung. Kultur diinkubasi
pada suhu 350C – 370C dan atmosfer yang mengandung CO2 5%. Pemeriksaan kultur
dengan bahan dari duh uretra pria, sensitivitasnya lebih tinggi 94% - 98% daripada
duh endoserviks 85 % - 95%, sedangkan spesifisitasnya sama yaitu 99%. (10)
3) Pemeriksaan definitif
a) Tes oksidase
Pada tes oksidase koloni genus Neisseria menghasilkan indofenol oksidase
sehingga memberikan hasil tes oksidase positif. Tes oksidase dilakukan dengan
cara meneteskan reagen 1% tetrametil parafenilen diamin monohidrokhlorid pada
koloni. Jika hasil tes positif maka akan berubah menjadi merah jambu dan makin
lama semakin menghitam. Sebaliknya hasil negatif menunjukkan warna koloni
tidak berubah atau tetap berwarna coklat. Dalam tes ini, reagen tersebut membunuh
mikroorganisme tetapi tidak merubah morfologi dan sifat pewarnaan. (10)
b) Tes fermentasi
Tes fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang mampu
memfermentasikan karbohidrat. Pada tes fermentasi terjadi perubahan warna pada
media glukosa yang berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk
asam dari fermentasi glukosa. Media glukosa juga terbentuk gelembung pada
tabung Durham yang diletakkan terbalik didalam tabung media, artinya hasil
fermentasi berupa gas. (10)
KOMPLIKASI
Komplikasi local terdiri dari salpingitis akut(PID) dan abses kelenjar Bartholin
pada wanita, epididymitis, penile lympangitis, prostatitits, seminal vasculitis dan
striktur uretra pada pria. Kompilikasi jangka panjak dari PID termasuk sterilitas dan
ririsiko kehamilan ektopik. (10)
Infeksi gonokokal diseminata dapat berkomplikasi enkokarditis, meningitis dan
miokarditis. Endocarditis biasanya mempengaruhi katup aorta dan progresivitasnya
cepat, menyebabkan kerusakan katup dan gagal jantung. Kasus sindroma dermatitis-
artritis sembuh spontan, tapi artritis septik yang diterapi dapat mengakibatkan
osteomyelitis lanjut atau kerusakan sendi. (10)
PROGNOSIS
6.Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
9. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Interna
Publishing. Diponegoro 71 Jakarta Timur