Dengan hasil pemeriksaan kesehatan jiwa didapat dari:

1. Terperiksa (An. ALDI Bin ASMAWI)…………………………………………

2. Laporan polisi…………………………………………………………………...
3. Asmawi (Ayah Kandung)
4. Narti ( Ibu Kandung)
5. Alda (Adik Kembar)

Terpriksa memahami dan mengerti dirinya ditahan polisi. Terperiksa mampu

berkomunikasi dan menceritakan kejadian yang dialami secara runut dan sistematis.
Selama observasi terperiksa didampingi oleh keluarga………………………………...

Kronologi Kejadian: Pada hari Sabtu tanggal dua puluh tiga bulan Februari Tahun
dua ribu Sembilan belas, Terperiksa terlibat dalam pencurian motor di daerah Puri
Gading Bekasi bersama dua orang temannya yang dikenal melalui keponakannya.
Terperiksa dan kawan-kawannya mencuri tiga unit sepeda motor, yang pertama yaitu
motor Yamaha Mio yang kemudian dijual seharga dua juta Rupiah. Yang kedua motor
Honda Vario yang dijual seharga dua juta lima ratus ribu rupiah. Rencana yang ketiga
Yamaha Mio yang belum sempat di”petik” karena tindakan terperiksa diketahui oleh
warga sekitar dan terperiksa ditangkap dan diserahkan ke polisi.
Riwayat Kehidupan Pribadi : Terperiksa merupakan anak ketiga dari empat
bersaudara. Terperiksa memiliki saudara kembar perempuan. Sejak kecil tinggal
bersama neneknya di Brebes bersama dengan kakak keduanya, sedangkan adik dan
kakak pertama tinggal bersama orang tuanya di Bekasi. Terperika mengatakan alasan
terperiksa diasuh oleh neneknya karena orangtua tidak memiliki cukup biaya untuk
merawat seluruh anaknya. Terperiksa mengatakan semenjak bayi kehidupannya
ditanggung oleh nenek beserta paman dan bibinya. Terperiksa tidak pernah bertemu
dengan kedua orangtuanya hingga Januari 2019. Terperiksa mengatakan ia pindah dari
Brebes ke Bekasi tepatnya di kediaman kedua orangtuanya pada tanggal 2 Januari
karena nenek terperiksa meninggal dunia pada bulan Desember 2018 akibat penyakit
jantung. Terperiksa mengatakan tidak lagi tinggal bersama orangtanya sejak sebulan
setelah terperiksa pindah ke Jakarta dan pindah ke rumah bibinya di Tambun karena
orang tua terperiksa “acuh”
kepadanya……………………………………………………………………………….

Terperiksa menempuh pendidikan hingga kelas empat sekolah dasar dan tidak
melanjutkan pendidikan hingga sekarang karena alasan ekonomi. Terperiksa memiliki
keinginan untuk melanjutkan pendididikan karena merasa iri dengan saudara kembar
teperiksa yang menempuh pendidikan lebih tinggi dari
terperiksa………………………......................................................................................

Setelah putus sekolah, terperiksa membantu neneknya bertani. Terperiksa mendapat

uang untuk kehidupan sehari-hari dari Nenek, Paman dan Bibi terperiksa. Sejak
neneknya meninggal dunia, biaya hidup ditanggung oleh oleh Pamannya hingga
Januari 2019, terperiksa pindah ke Jakarta ke rumah orangtuanya. Terperiksa hanya
bertahan tinggal bersama orangtuanya selama kurang lebih satu bulan, lalu terperiksa
pindah ke rumah bibinya. Terperiksa mengaku tidak mendapat uang dari orangtua,
sehingga terperiksa ikut mencuri motor. Dari hasil pencurian motor tersebut,
terperiksa mendapat uang sebesar satu juta seratus ribu rupiah, namun hingga saat ini
uang tersebut masih disimpan oleh temannya…………………………………………..

Terperiksa belum menikah……………………………………………………………...

Riwayat Gangguan Psikiatri: Terperiksa mengatakan tidak mengalami gangguan
jiwa……………………………………………………………………………………...

Pemeriksaan Fisik : Tidak ada hasil pemeriksaan fisik yang bermakna………………

Status Mental : Penampilan sesuai dengan usia, kesadaran komposmentis, perilaku

dan aktivitas motor tenang, pembicaraan lancar spontan, bersikap kooperatif, suasana
alam perasaan hipotim, tidak terdapat adanya gangguan persepsi dan isi pikir, tidak
terdapat adanya gangguan proses pikir…………………………………………………

Kesimpulan:
- Pada pemeriksaan psikiatri saat ini tidak ditemukan gejala gangguan jiwa.

- Terperiksa mampu memahami nilai dan risiko tindakannya.

Demikian Visum et Repertum Psychiatricum ini dibuat dengan sesungguhnya dan

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun hokum yang berlaku di
Indonesia.