Anda di halaman 1dari 2

Mendidik anak –anak untuk belajar perubahan dari ulat menjadi kupu-kupu

Berposes beratnya berkarya dari proses ulat menjadi kupu-kupu

Oleh Asrul Yanuar, ST

Lomba buku Kemendikbud. Kisah untuk anak Indonesia. Kisah hewan-hewan inspiratif.

METAMORFOSIS.

Kisah sang ulat menjadi kupu-kupu. Ulat bertemu temannya yakni lebah , semut dan belalang.

Di depan rumah kami ada pohon jeruk yang masih kecil. Pohon ini saya tanam bersama istri sekitar
satu tahun lalu saat istri ulang tahun. Istilahnya kado hijau buat istri. Kini pohonnya sudah makin
banyak daunnya. Daunnya kini juga mulai banyak yang diserang ulat. Sesekali kami amati ulat-ulat
pada daun itu. Kini sudah ada ulat yang berubah menjadi kepompong. Dan kita tentu sudah paham
di sekolah kita diajarkan proses berikutnya yakni menjadi kupu-kupu. Proses ini disebut
metamorfosis. Tentunya ini bis amenjadi sebuah pelajaran yang bermakna. Proses ini mengajari saya
tentang perlunya perubahan diri ke arah yang lebih baik.

Dalam proses ulat menjadi kupu-kupu. Seekor ulat rela menjadi kepompong. Saat menjadi
kepompong ini ia tampak tenang, hening dan berfokus pada proses pengUBAHan diri. Dalam
keheningan itulah seekor kepompong berUBAH menjadi kupu-kupu.

Dalam heningnya sang kepompong berpuasa dari keinginan semisal makan, berjalanan ke sana
kemari, dan lainnya. Tetapi keheningan itu bukan diam yang pasif. Sejatinya dia masih berbicara
dengan diri sendiri. Inilah yang namanya INNER TALKING.

Dalam keadaan terbungkus kulit kepompong dan bergantung pada daun atau rantin, jika kita amati
lebih seksama dia tidak benar-benar diam. Dia bergoyang lembut penuh hati-hati. Dia tetap bekerja
di dalam kulit kepompong walau tak terlihat dari luar. Inilah INNER WORKING.

Dalam keheningan itu, dia terus merelakan tubuh ulatnya berganti struktur, membentuk sungut dan
membentuk sayap. Bahkan ia menerima kedua sayapnya dilukis dengan indah. Dengan lukisan
apapun ia terima entah pola polkadot atau polos sekalipun. Berkilauan atau hitam pekat. Semuanya
indah tanpa komplain. Ia berserah diri. Inilah INNER TRANSFORMATION.

Perubahan struktur tubuh ulat ini dari bentuk yang gemuk menjadi langsing bersayap tentunya
sebuah proses panjang dan menimbulkan rasa sakit. Tapi ia menerima saja sakit itu dan ia tahu sakit
itu ada masanya akan digantikan dengan yang lebih dengan izin Allah SWT. Allah berikan rasa sakit
Allah berikan pula penawarnya. Dan obat paling mujarab ialah berserah diri. Itulah INNER HEALING.
Tak cukup itu, dalam keheningan pula dia menerima rasa tak enak, rasa tak nyaman. Dia ikhlas
meninggalkan zona nyaman. Dia ikhlas meninggalkan zona nyaman. Dia “rela” menjalani kehidupan
yang berbeda, yang tak biasa. Susah, sengsara, sempit, gelap, tak bebas, lapar, haus, sepi sendiri. Dia
juga merasa lemas, lelah tak berdaya. Tetapi dia merasakan ada Yang Maha Kuat. Ada yang Maha
Berdaya. Dia berjuang dengan kesabaran menjalani sebuah proses. Dia bersykur atas semua yang
sudah menjadi rezekinya. Sabar dan syukur melekat jadi satu. Itulah INNER STRUGGLING.

Tetapi perjalanan menjalani itu semua masih belum cukup. Setelah tubuh sang ulat menjadi kupu-
kupu dengan sayapnya yang sudah lengkap dan tiba saatnya untuk terbang, perjuangan belumlah
selesai. Dia harus merobek kulit kepompong dengan mengerahkan energinya dan kemampuan yang
ada. Sekali lagi dengan kemampuannya sendiri bukan dengan bantuan makhluk lain. Tentunya
semua sudah diatur Allah SWT. Dorongan yang kuat dari dalam dirinya inilah yang mengalirkan
enzim tertentu ke otot-otot sayapnya agar kuat dikepakkan sehingga dia bisa terbang jauh. Itulah
INNER MOTIVATION.

Setelah berhasil lepas dari kulit kepompong kini ia menjadi seekor kupu-kupu dengan sayap yang
indah. Sang kupu-kupu ini pun kini bisa terbang dengan riang, dunianya pun menjadi lebih luas. Dulu
ketika ia masih ulat, gerakannya lambat dan berat karena hanya bisa merayap. Kini ia bisa bergerak
lebih cepat dan ringan karena bisa terbang.

Kini rezekinya juga menjadi lebih luas. Makanannya pun berganti, dari dedaunan menjadi sari bunga.
Profesinya pun berubah dari pemakan daun yang sering merugikan pemilik tanaman menjadi
petugas penyerbukan bunga. Dari penggangu dan perusak menjadi penolong dan pelayan.
SUBHANALLAH. Kini ia menjadi makhluk yang bermanfaat bagi banyak makhluk lainnya. Semua
menyaksikan wujudnya yang baru. MASYAALLAH, perubahan dari ulat yang menjijikkan bagi
sebagian orang menjadi kupu-kupu yang cantik, indah dan enak dipandang. Itulah INNER BEAUTY.

Allah ciptakan ulat yang berubah menjadi kupu-kupu tentu semua ada tujuannya. Sebab tiada
satupun ciptaan Allah yang sia-sia.

“..... Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka”. (Q.S Ali Imran[3]: 191).

Sanggupkah kita mengambil pelajaran dari ulat ini ?

Semoga kita bisa terus berproses menjadi sebaik-baiknya manusia. Khairunnasanfauhulinnaas.


Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai