Abstrak
Pada praktikum kali ini kita akan memodelkan kecelakaan yang terjadi pada reaktor Chernobyl. Reaktor ini
adalah reaktor thermal yang bekerja dengan cara mendinginkan neutron terlebih dahulu. Sehingga xenon
bisa menyerap neutron dan melanjutkan reaksi fisi. Pada saat kecelakaan terjadi, fluks neutron turun secara
drastis yang menyebabkan reaktor meledak. Pertama kita plot populasi xenon dan iodin pada grafik
terhadap waktu. Lalu, kita lihat bentuk grafik saat terjadi perubahan fluks menjadi 0%, 5%, 25%, dan 50%.
Setelah itu kita gunakan data pada jam ke 200 untuk menentukan daya dan temperatur pada setiap kondisi.
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa ketika fluks neutron semakin kecil, maka jumlah xenon semakin
banyak akibat tidak adanya pasokan neutron untuk melanjutkan reaksi fisi. Sehingga daya semakin naik dan
temperatur semakin besar. Inilah yang menyebabkan reaktor nuklir di Chernobyl meledak.
Kata kunci: Xenon, Iodin, Fluks Neutron, Daya, Temperatur
I. Pendahuluan Pada tanggal 26 April 1986 telah terjadi
Gedanken Experiment adalah suatu kecelakaan terparah dalam industri
eksperimen yang dilakukan tanpa nuklir dunia yaitu pada reaktor Chernobyl
menggunakan alat ukur dan perlengkapan unit 4. Inilah satu-satunya kecelakaan dalam
pendukungnya. Keuntungan metode ini sejarah PLTN komersial yang menimbulkan
adalah tidak dibutuhkan biaya yang mahal korban jiwa terkait dengan radiasi. Desain
untuk membeli peralatan dan resiko reaktor Chernobyl hanya digunakan di Blok
percobaan tidak akan didapatkan. Metode ini Timur dan tidak satupun negara lain di dunia
dilakukan dengan hanya berfikir ataupun yang menggunakan desain reaktor semacam
dengan memodelkannya pada komputer. ini yaitu gabungan antara pendingin air
Pada praktikum kali ini kita akan ringan dan moderator grafit. Meskipun
memodelkan kecelakaan reaktor nuklir yang demikian, kecelakaan ini sangat
disebabkan oleh osilasi xenon, kecelakaan memengaruhi perkembangan pemanfaatan
ULOF dan UTOP yang telah terjadi di energi nuklir di banyak negara, secara khusus
Chernobyl pada 1986. Pemodelan ini di Eropa dengan banyaknya negara yang
dilakukan pada komputer, sehingga tidak ada mempertimbangkan untuk berhenti bahkan
resiko percobaan yang didapatkan dan ada yang memutuskan untuk menghentikan
kecelakaan yang sama tidak akan terulang penggunaan nuklir dalam penyediaan listrik.
kembali. Sejak saat itu juga di Amerika tidak ada satu
pun unit PLTN yang dibangun.[1]
Kecelakaan yang terjadi di Chernobyl,
Ukraina, adalah akibat dari desain reaktor
yang “cacat” secara fisika. Desain reaktor
Chernobyl sangat buruk dari segi
keselamatan karena sangat mudah mengarah
kepada kondisi operasi yang berbahaya. Pada
saat kecelakaan itu juga ada kesalahan serius
yang dilakukan oleh operator. Pada saat itu
operator tidak diberitahu dan tidak menyadari
bahwa pengujian yang dilakukan dapat
mengarah kepada kondisi eksplosif. Selain
itu, operator juga melanggar prosedur operasi
Gambar 1. Reaktor Chernobyl pasca reaktornya yang telah ditetapkan. Jadi sesungguhnya,
meledak[1] kecelakaan Chernobyl terjadi sebagai akibat
kombinasi desain yang cacat dan kesalahan daya dan kenaikan temperatur pendingin dan
manusia.[1] bahan bakar. Akibatnya terjadilah reaktivitas
Jumlah Iodin dan Xenon dalam reaktor negatif yang menekan daya untuk turun
dapat diperoleh dengan persamaan: hingga akhirnya menyesuaikan dengan
sirkulasi alamiah. Pada kondisi akhir terjadi
I = I0 + (𝛾I 𝑓 ∅ - 𝜆II0) ∆𝑡 (1) keseimbangan antara reaktivitas positif akibat
turunnya temperatur bahan bakar dan
Xe = Xe0 + (𝜆1I0 + 𝛾 Xe 𝑓 ∅ - 𝜆XeXe0 - kenaikan temperatur pendingin.
𝜎a∅𝑋𝑒0) ∆𝑡 (2) Kecelakaan UTOP (Unprotected
Transient Over Power) disebabkan karena
Jumlah populasi Xenon juga dapat masuknya reaktivitas positif eksternal tanpa
dinyatakan dengan nilai perubahan proteksi sehingga menyebabkan kenaikan
reaktivitas negatif berikut: daya pada reaktor nuklir. Hal ini memicu
kenaikan temperatur pada bahan pendingin
𝜎𝑋𝑒 𝑋𝑒
∆𝜌 = - (3) dan bahan bakar secara langsung. Kenaikan
𝑎
temperatur menyebabkan terjadinya balikan
Osilasi Xenon menyebabkan reaktivitas negatif dari komponen yang akan
terjadinya kenaikan daya yang disebabkan mengkompensasi reaktivitas positif eksternal
karena reaktivitas negatif yang ditimbulkan dalam keadaan asimtotik. Daya reaktor akan
akibat dinamika Xenon tersebut. Dengan stabil pada nilai yang lebih tinggi dari pada
menggunakan persamaan point kinetic dapat kondisi normal.
dihasilkan:
II. Metode Percobaan
𝜌 𝑡− 𝛽 Pada praktikum kali ini kita akan
P = Pt + ( Pt + λCt) ∆𝑡 (4)
𝜆 memodelkan populasi Xenon, Iodin, nilai ∆𝜌
𝛽 dan 𝜌fb+∆𝜌 yang didapatkan dengan
C(t+∆t) = Ct + (λCt + 𝑃t ) ∆𝑡 (5)
𝛬 menggunakan persamaan 1, 2, 3, dan 7 pada
𝑃𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑓
selang 200 jam dengan rentang 0,1 jam.
T(t+∆t) = Tt + ∆𝑡 (6) Setelah itu kita plot grafiknya terhadap waktu
𝑑𝑒𝑛𝑠 𝐶𝑝
sebagai populasi yang stabil. Selanjutnya kita
𝜌fb(t) = 𝛼(Tt – Tref) (7) melakukan perubahan fluks menjadi 0%, 5%,
25%, dan 50% pada jam ke 100 sampai 200.
𝜌ext = 𝜌fb + ∆𝜌 (8) Lalu kita plot pada grafik terhadap waktu dan
membandingkannya dengan grafik pada
𝜌t = 𝜌ext + 𝜌fb(t) (9) kondisi stabil.
Selanjutnya kita akan melihat perubahan
Keterangan:
𝛾I = konstanta fisi Iodin daya yang dihasilkan dengan perubahan
𝛾Xe = konstanta fisi Xenon fluks. Caranya dengan kita mengambil nilai
∅ = fluks neutron 𝜌fb+∆𝜌 pada jam ke 200 sebagai untuk
𝜎Xe = cross section absorpsi Xenon penghitungan daya dan temperatur. Dengan
𝜆Xe = konstanta decay Xenon menggunakan persamaan 4 dan 6, maka
𝜆I = konstanta decay Iodin didapatkan perubahan daya pada setiap
P = power relative perubahan fluks. Lalu kita plot grafiknya
C = konstanta prekursor netron tunda terhadap waktu.
𝜆 = tetapan disintegrasi Semakin besar nilai fluks, maka
Λ = mean generation time populasi Xenon akan semakin banyak. Hal
𝛽 = fraksi neutron tertunda
ini akan menyebabkan daya yang dihasilkan
𝜌t = reaktivitas total
pun lebih banyak.
𝜌ext = reaktivitas eksternal
T = temperatur
P0 = rapat daya awal III. Data dan Pengolahan
Tt = temperatur awal Jumlah populasi Xenon dan Iodin
Dengan menggunakan persamaan (1), (2)
Kecelakaan ULOF (Unprotected Loss of dapat diperoleh grafik populasi Xenon dan
Flow) disebabkan karena gagalnya pompa Iodin terhadap waktu seperti pada gambar 2-
primer sehingga terjadi ketidakseimbangan 11 berikut:
Keterangan:
∆𝑡 = 0,1 jam
λI = 0,10548 jam-1
λXe = 0,07596 jam-1
𝑓 = 0,109 cm2
∅= 1,12356 * 10^17 neutron/cm2.jam
𝛾I = 0,06386
𝛾Xe = 0,00228
𝜎Xe = 2,6 * 10^-18
𝑎𝑏𝑠 = 0,098 cm2
Gambar 5 . Populasi Xenon terhadap waktu
dengan perubahan fluks 5% dari semula
0%
Keterangan:
Λ = 0,0002 jam-1
λ = -0,08 jam-1
𝛽 = 0,007
∝ = -0,001
Dens = 1000
Gambar 16. Reaktivitas eksternal terhadap waktu
dengan perubahan fluks 0% dari semula Cp = 4200
Pref = 10^8
Tref = 330
∆𝑡 = 0,0001 s
VI. Pustaka
[1]http://www.infonuklir.com/read/detail/8
7/reaktor-chernobyl-desain-
yangcacat#.Uw9g7Eex18N diakses 6 Maret
2014 pukul 12.45 WIB
[2]http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-
content/uploads/2009/04/8-Zaki.pdf diakses
pada 6 Maret 2014 pukul 16.24 WIB
[3]http://hfidiyjateng.or.id/sites/default/file
s/18/AbstrakChernobyl,%2025%20Tahun%2
0yang%20Lalu-
5962_FN07_Anggoro%20Septilarsoxf diakses
pada 6 Maret 2014 pukul 17.30 WIB