PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan tempat pertama seseorang mendapatkan pendidikan dalam
segala aspek kehidupan. Meskipun dimulai dari hal-hal baik dimulai dari yang kecil
dan sederhana, justru pendidikan di dalam rumah merupakan pondasi bagi
pendidikan-pendidikan lainnya di luar rumah, khususnya oleh orang tua.
Dalam lingkup sebuah keluarga, orang tua disini berperan sangat penting untuk
mengajarkan nilai-nilai pada anak-anaknya. Tak hanya nilai, berbagai aspek seperti
moral dan spiritual menjadi pendidikan wajib yang harus dikembangkan dalam sebuah
keluarga. Dengan adanya nilai, moral, dan spiritual yang baik, maka sebuah keluarga
diharapkan lebih siap untuk menghadapi lingkungan masyarakat yang tentu saja lebih
kompleks daripada lingkungan keluarga.
Namun, lain halnya jika nilai-nilai tersebut tidak diajarkan oleh orang tua
kepada anak-anaknya. Anak-anak merupakan bibit penerus bangsa. Oleh karena itu,
mereka harus dibekali ilmu, nilai, dan moral yang cukup agar pantas menjadi generasi
penerus bangsa. Jika dalam sebuah keluarga tidak mengajarkan hal-hal tersebut, maka
tidak menutup kemungkinan di dalam sebuah keluarga tersebut tidak menjunjung
tinggi sebuah kejujuran. Terjadi korupsi adalah salah satu akibatnya, karena hal-hal
kecil yang tidak banyak disadari sejatinya bisa disebut korupsi, yang mana akan
dibahas lebih lanjut pada pembahasan selanjutnya.
Kasus korupsi yang sering terjadi dalam lingkungan keluarga yaitu mark up
uang buku dari orang tua. Misalnya setiap awal semesternya sudah bisa dipastikan
kita akan kembali lagi merepotkan kedua orang tua meminta uang untuk membeli
buku-buku perkuliahan semester baru yang sudah ditetapkan dosen. Maka tidak
sedikit yang menganggarkan harga buku yang begitu mahal kepada kedua orang
tuanya. Namun realitanya akhirnya mereka memilih membeli buku dengan harga
miring atau membeli yang KW di salah satu pasar buku. Tidak hanya itu terkadang
siswa bahkan mahasiswa pun memanipulasi uang spp mereka dengan meminta jumlah
yang lebih dan tidak memberikan bukti kwitansi nya sehinggga oran tua tidak tahu,
dan sisanya dibuat makan-makan ataupun jalan-jalan. Gaya hidup mewah ataupun
nongkrong di tempat-tempat elit ini yang mendasari mereka untuk melakukan
manipulasi uang spp sehingga membohongi oran tuanya sendiri.
3.2 Pembahasan
Tidak ada UUD resmi yang atau aturan hukum yang berlaku untuk korupsi
dalam lingkungan keluarga sendiri karena memang bukan sesuatu korupsi yang sangat
besar. Tetapi alangkah baiknya jika dicegah dari hal-hal kecil dan ditanamkan budaya
anti korupsi sejak dini sebelum menjadi sesuatu hal yang besar yang sulit untuk di
ubah.
Memberantas korupsi memang sulit tetapi banyak hal yang dapat kita lakukan,
salah satu cara yang paling efektif adalah melalui peranan keluarga. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama atau pondasi awal
pembentukan karakter anak. Keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh
berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Oleh karena
itu keluarga menjadi alat yang sangat efektif dalam menumbuhkan budaya anti
korupsi di Indonesia.
4.2 Saran
Sikap untuk menghindari korupsi alangkah baiknya ditanamkan sejak dini. Hal
tersebut tentu saja dapat dimulai dari lingkungan keluarga dan dari hal-hal yang kecil.
DAFTAR RUJUKAN .
Nadiatus Salama. 2010, h. 16-17. Fenomena Korupsi Indonesia (Kajian Mengenai Motif dan
Proses Terjadinya Korupsi), Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang
Ibnu Santoso, Memburu Tikus-Tikus Otonom, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, Cet I, 2011
https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis
https://acch.kpk.go.id/images/tema/litbang/modul-integritas/Modul-4-Cara-Mencegah-
Korupsi-pada-Korporasi.pdf
https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-kpk/422-sinergi-dalam-strategi-pencegahan-korupsi