1. Definisi
Endoftalmitis adalah peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan intraocular
mata yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan
sclera dan kepala tenon yang biasanya terjadi akibat adanya infeksi.
Infeksi pada lapisan mata bagian dalam sehingga bola mata bernanah. Gejalanya mata
merah, terasa nyeri bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Infeksi ini cukup
berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan. Penyebab
biasanya karena mata tertusuk sesuatu (Akip Suhenda, Jurnal Sistem Identifikasi
Gangguan Mata dengan Menggunakan Pendekatan Rule Based System, 2014).
2. Klasifikasi
1. Endoftalmitis endogen
Endoftalmitis ini diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain ditubuh kita
melalui aliran darah. Edoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh
endoftalmitis yang terjadi.
Pada bentuk endoftalmitis ini tidak ada riwayat operasi mata ataupun trauma
mata. Biasanya ada beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi, baik melalui
penurunan mekanisme pertahanan host atau adanya fokus sebagai tempat potensial
terjadinya infeksi. Dalam kelompok ini penyebab tersering adalah; adanya
septicaemia, pasien dengan imunitas lemah, penggunaan catethers dan Kanula
intravena kronis. Agen bakteri yang biasanya menyebabkan endoftalmitis endogen
adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan spesies Streptococcus. Namun,
agen yang paling sering menyebabkan Endoftalmitis endogen adalah jamur (62%),
gram positive bakteri (33%), dan gram negatif bakteri dalam 5% dari kasus
(Sherwood, et al., 1989; (Lunstrom M, 2007).
2. Endoftalmitis eksogen
Endoftalmitis ini dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan
pembedahan yang membuka bola mata (Ilyas, Sidarta. 2008. Ilmu Penyakit Mata.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI).
3. Etiologi
Endoftalmitis dapat terjadi karena beberapa factor, yaitu:
1. Tindakan pembedahan
2. Luka yang menembus mata
3. Bakteri, penyebab paling banyak adalah Staphylococcus Aureus, bacillus aureus dan
spesies Streptococcus
4. Jamur, penyebab paling banyak adalah Aspergilus, Fitomikosis dan Aktinomises
4. Manifestasi Klinis
1. Nyeri berat pada mata
Bakteri, trauma tembus dan infeksi pembedahan pada mata akan menyebabkan
berkembangnya mikroorganisme didalam mata dan terjadi peradangan. Peradangan
yang terjadi akan merangsang hipotalamus untuk mengeluarkan zat-zat kimia berupa
histamine, bradikidin dan prostaglandin. Selanjutnya impuls dihantarkan kesistem
syaraf pusat pada bagian korteks cerebri, sehingga impuls dipersepsikan sebagai
nyeri.
2. Konjungtiva dan kelopak mata merah, bengkak dan sukar dibuka
Bakteri, trauma tembus dan infeksi pembedahan pada mata akan menyebabkan
berkembangnya mikroorganisme didalam mata dan menyebabkan kornea terinfeksi
yang menyebabkan terjadinya ulkus (luka). Ulkus yang tidak ditangani akan membuat
pus pada camera oculi anterior semakin banyak dan menumpuk sehingga terjadi
peningkatan tekanan intraocular yang selanjutnya terjadi vasokontraksi pada
pembuluh darah kapiler dan membuat daerah mata (konjungtiva dan kelopak mata)
merah, bengkak dan sukar dibuka
Bakteri, trauma tembus dan infeksi pembedahan pada mata akan menyebabkan
berkembangnya mikroorganisme didalam mata dan menyebabkan kornea terinfeksi
yang menyebabkan terjadinya ulkus. Ulkus yang terjadi pada kornea akan membuat
kornea mengalami perforasi (pembentukan lubang) pada kornea, dan selanjutnya
menyebabkan ruptur kornea (terjadi trauma kornea). Karena terjadinya kerusakan
kornea maka kornea menjadi keruh.
3. Bilik mata depan keruh
Bakteri, trauma tembus dan infeksi pembedahan pada mata akan menyebabkan
berkembangnya mikroorganisme didalam mata dan menyebabkan kornea terinfeksi
yang menyebabkan terjadinya ulkus (luka). Ulkus yang tidak ditangani akan membuat
pus pada camera oculi anterior semakin banyak dan menumpuk sehingga
menyebabkan camera oculi anterior keruh.
4. Terjadi penurunan tajam penglihatan
Karena camera oculi anterior yang keruh disebabkan adanya penumpukan pus,
maka hal itu berdampak pada penurunan ketajaman penglihatan
5. Fotofobia (takut cahaya)
Bakteri, trauma tembus dan infeksi pembedahan pada mata akan menyebabkan
berkembangnya mikroorganisme didalam mata dan menyebabkan kornea terinfeksi
yang menyebabkan terjadinya ulkus. Selanjutnya akan menyebabkan terjadinya
penumpukan pus pada bilik mata sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan TIO.
TIO yang meningkat akan membuat akson disyaraf optik berkurang dan menyebabkan
atrofi optik
(pengecilan dan penyusutan jaringan optik) sehingga terjadi fotophobia dan
penurunan penglihatan.
5. Patofisiologi
Trauma mata
Endoftalmitis
Nyeri
Tekanan Intraokuler meningkat
Tindakan Pembedahan
Menginfeksi kornea
Ulkus
Perforasi kornea
Rupture kornea