Anda di halaman 1dari 4

7 Langkah Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Untuk dapat mendiagnosis penyakit akibat kerja pada individu perlu dilakukan
suatu pendekatan sistematis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan
menginterpretasinya secara tepat.
Pendekatan tersebut dapat disusun menjadi 7 langkah yang dapat digunakan sebagai
pedoman, yaitu :

1. Tentukan diagnosis klinisnya.


a. Pitiriasis Versikolor
b. Onikomikosis

2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini.


a) Penjelasan mengenai semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh
penderita secara kronologis
Tn. P merupakan seorang penyadap karet yang telah bekerja sejak 20 tahun
yang lalu.

b) Lamanya melakukan masing-masing pekerjaan


Durasi pekerjaan adalah 7 jam yaitu pada pagi hari pukul 05.00 - 12.00 WIB

c) Jenis pajanan yang menyebabkan gangguan


Pajanan fisik berupa lingkungan kerja yang panas akibat sinar matahari.

d)Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri)


- Tidak menggunakan alat perlindungan diri secara lengkap.
- Hanya menggunakan sepatu boots sebagai alas kaki.

e) Pola waktu terjadinya gejala


Apabila berkeringat maka akan timbul rasa gatal sejak 2 minggu yang lalu.
f) Informasi mengenai tenaga kerja lain (apakah ada yang mengalami gejala
serupa)
Teman Tn P. berjumlah 10 pekerja yang lain juga mengeluhkan hal yang
sama.

3. Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan


penyakit tersebut.
Pajanan fisik berupa lingkungan kerja yang panas dapat menjadi faktor
lingkungan yang baik bagi malassezia sp. untuk tumbuh dan juga
mempunyai faktor predisposisi yaitu terkait suhu dan kelembabapan
lingkungan yang tinggi. Beberapa mekanisme dianggap menjadi penyebab
terjadi perubahan lesi pada kulit, yakni malassezia memproduksi asam
dikarboksilat yang mengganggu pembentukan pigmen melanin dan
memproduksi metabolit yang mempunyai kemampuan mengabsorbsi sinar
UV sehingga menyebabkan lesi hipopigmentasi.

4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk


dapat mengakibatkan penyakit tersebut.

Nilai ambang batas radiasi ultraviolet ditetapkan untuk radiasi ultraviolet


dengan panjang gelombang 200 nanometer sampai 400 nanometer (nm) dan
mewakili kondisi-kondisi yang dipercaya bahwa hampir semua pekerja
yang sehat dapat terpajan secara terus-menerus tanpa adanya dampak
kesehatan akut yang merugikan seperti erythema dan photokeratitis. Durasi
pajanan radiasi ultraviolet (200 – 400 nm) yang diperkenankan dapat dilihat
pada tabel.
Beberapa sumber ultraviolet yang dicakup dalam NAB ini adalah
pengelasan dan carbon arcs, benda berpendar (fluorescent), lampu pijar dan
lampu germicidal, dan radiasi sinar matahari (Menteri Kesehatan RI, 2016).

Paparan sinar matahari dapat menstimulasi produksi asam azelat yang dapat
menyebabkan timbulnya hipopigmentasi pada kulit (Kaushik, 2014)

5. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat


mempengaruhi.
Riwayat pribadi Tn. P yang mempunyai kebiasaan tidak rutin mengganti
baju nya setiap kali bekerja.

6. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab


penyakit
Penderita tidak mengalami pajanan lain.
7. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh
pekerjaannya

Pekerjaan dinyatakan memperberat suatu keadaaan apabila penyakit telah


ada atau timbul pada waktu yang sama tanpa tergantung pekerjaannya.
Tetapi pekerjaannya dapat memperberat atau mempercepat timbulnya
penyakit. Dalam hal ini, lingkungan kerja Tn. P yang panas akibat sinar
matahari dapat menimbulkan keringat dan berkontribusi memperberat
keluhan gatal dari Tn. P.

Jadi, menurut kami Tn. P mengalami penyakit yang diperberat akibat


pekerjaanya.

Anda mungkin juga menyukai