Anda di halaman 1dari 5

Pencabutan Gigi Molar Kedua Bawah Desidui

Pada bagian distal Umur 6 thun berkontak dengan M1

Salah satu perawatan dalam bidang kedokteran gigi anak adalah prosedur pencabutan gigi sulung. Pencabutan
gigi sulung pada dasarnya memiliki prosedur yang tidak berbeda dengan pencabutan gigi tetap pada orang
dewasa. Dengan memperhatikan beberapa aspek, maka prosedur ini bisa dilakukan dengan mudah.

Aspek apa saja yang jadi perhatian dalam pencabutan (ekstraksi) gigi sulung?

1. Aspek Psikologis
Pasien anak jelas sangat berbeda dengan pasien dewasa. Dalam hal ini, dokter gigi harus bisa mengetahui
psikologis si anak saat pertama kali bertemu. Bagaimana sikap anak untuk pertama kali bertemu dengan
dokter gigi, berada didalam ruangan, berinteraksi dengan bermacam benda dan alat didalam ruangan, penting
sekali dokter gigi untuk mengetahui hal ini.
Bisa dilihat sikap dan apresiasi anak tersebut, takut, senang, penasaran dan ingin tahu, acuh (cuek), dan
bermacam sikap lainnya.

Dengan mengetahui ini, dokter gigi bisa dengan mudah untuk mencoba berkomunikasi sesuai dengan sikap
yang ditunjukkan anak. Bila komunikasi sudah tercapai jelas akan mudah didapat apa yang tepat untuk
dilakukan dalam perawatan gigi si anak.

Peran serta orang tua juga perlu bagi seorang dokter gigi dalam berkomunikasi dengan pasien anak. Dengan
berbagai informasi dari orang tua akan bisa memperkuat dokter gigi dalam menentukan diagnosa dan rencana
perawatan yang dibutuhkan.

2. Aspek Etiologis
Pencabutan gigi anak jelas harus memperhatikan penyebab utama kondisi gigi anak tidak dapat dipertahankan
(tidak dapat dirawat). Insidensi terbesar pencabutan gigi anak jelas karena faktor karies gigi. Karies gigi pada
anak, merupakan kondisi patologis yang sering sekali tidak begitu diperhatikan oleh orang tua anak pada
umumnya.

Karies pada anak, bisa mulai terjadi saat anak mulai tumbuh gigi. Bila orang tua tidak memperhatikan kondisi
kesehatan gigi dan mulut anak, sering sekali terjadi rampan karies. Rampan karies merupakan kondisi
terdapat karies yang sangat meluas hampir terdapat di setiap gigi.

Bila gigi anak terkena karies dan tidak dirawat, maka akan menyebabkan patologis pada gigi, dengan gejala
rasa sakit gigi (linu, sakit saat makan dan tidur,gusi mudah berdarah). Kondisi ini sudah memasuki tahap
pulpitis, adanya peradangan pada gigi anak. Dan bila tetap segera ditangani, makan akan menyebabkan gigi
masuk dalam tahap kondisi non vital, disebut dengan gangren pulpa. Gigi dengan kondisi ini akan mudah
cepat rusak dengan cepat. Tindakan ekstraksi sangat perlu dilakukan.
3. Aspek Tumbuh dan Kembang Anak
Selain mengetahui kondisi psikologis anak, serta penyebab utama dalam penentuan pencabutan gigi anak.
Dokter gigi juga harus bisa mengetahui, proses tumbuh dan kembang anak. Penting untuk diperhatikan,
dengan mengetahui hal ini, seorang dokter gigi bisa memperkirakan, efek-efek yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan perkembangan terhadap gigi geligi anak selanjutnya pasca pencabutan.

Tidak hanya berdasarkan etiologi pencabutan karena karies gigi. Pencabutan gigi anak juga bisa dilakukan
bila didapatkan adanya keterlambatan dalam faktor pertumbuhan gigi geligi anak. Misalnya saja, seorang
anak umur 10 tahun, dalam kondisi normal gigi taring dewasa (Kaninus Tetap) sudah mulai erupsi, bila
belum erupsi harus dicek (biasanya lebih baik dengan foto rontgen panoramik) apakah gigi taring sulungnya
dalam kondisi menetap atau sudah ada kegoyangan. Dengan kondisi ini, dokter gigi bisa mengambil suatu
kesimpulan apakah segera dilakukan pencabutan atau memang tetap ditunggu hingga tanggalnya gigi taring
sulung tersebut.

Dengan perencanaan yang tepat dalam memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi sulung
(gigi anak) akan mempermudah dokter gigi dalam menentukan perawatan gigi anak (tentunya tidak hanya
pencabutan).Serta memberikan informasi yang tepat dan sesuai untuk diberikan kepada orang tua anak dalam
menjaga dan merawat gigi geliginya.

c. Tanggalnya gigi molar sulung

Tanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat mengakibatkan pergerakan ke depan dari
gigi molar pertama tetap yang menutupi ruang untuk erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi
molar pertama sulung juga menyebabkan hilangnya ruang untuk erupsi gigi premolar tetap,
sebagian karena pergeseran ke depan dari gigi belakang dan sebagian karena crowded gigi
insisivus seperti pada kaninus sulung.

2.1.3 Efek Tanggalnya Gigi Sulung Secara Dini


2.1.3.1Efek terhadap fungsi dan kesehatan rongga mulut

Tanggalnya gigi-gigi sulung yang terlampau cepat bisa mempengaruhi fungsi mastikasi, karena
dengan hilangnya gigi geligi lengkung rahang maka tekanan kunyah akan berkurang. Tanggalnya
gigi anterior pada gigi sulung yang terlalu cepat juga bias mempengaruhi fungsi bicara yaitu
penyebutan huruf-huruf tertentu menjadi terganggu, tanggalnya gigi anterior juga mempengaruhi
fungsi estetik karena akan mempengaruhi penampilan anak. Pengaruh tanggalnya gigi sulung
terhadap kesehatan rongga mulut yaitu, menghilangkan daerah penimbunan makanan dan sepsis
oral, selain itu tanggalnya gigi sulung terutama gigi molar bisa mempengaruhi insiden karies bagi
gigi-gigi yang tersisa.5

2.1.3.2 Efek psikologis terhadapanak dan orangtua

Tanggalnya gigi sulung terutama gigi anterior akan mengubah penampilan anak, sehingga akan
menimbulkan efek psikologis yang tidak diinginkan yaitu anak-anak menjadi kurang percaya diri
dan merasamalu karena giginya ompong. Tanggalnya gigi sulung yang terlampau cepat dianggap
oleh orang tua sebagai kegagalan, terutama bila sudah dilakukan upaya untuk mempertahankan
gigi geligi tersebut.5

2.1.3.3 Efek terhadap gigi-gigi tetap

Efek yang paling penting dari tanggalnya gigi geligi sulung yang terlalu cepat adalah penutupan
ruang pada lengkung rahang, sehingga gigi pengganti tidak mempunyai tempat untuk erupsi.5
Tanggalnya gigi sulung pada lengkung rahang yang sempit akan menimbulkan sususnan yang
berjejal pada gigi pengganti, oleh sebab itu perlu dipertimbangkan untuk melakukan pencabutan
keseimbangan atau pemasangan alat space maintener.5

2.2 ANALISIS YANG DIGUNAKAN PADA PENERAPAN SPACE MAINTAINER

Ada dua metoda penilaian yang umum digunakan, yaitu pengamatan langsung dan analisis gigi
bercampur.6

2.2.1 Pengamatan Langsung

Pengamatan langsung dari ukuran lengkung rahang atau ruang tempat mana gigi tetap yang akan
bererupsi dapat dilakukan dengan melihat langsung ukuran gigi-gigi sulung dalam mulut anak
sehingga dapat diperkirakan ukuran gigi pengganti. (lysell&Myberg,1982). Penilaian potensi ruang
dengan pengamatan langsung dapat juga dilakukan dengan bantuan foto rontgen dari gigi-gigi
yang belum bererupsi yang dapat menunjukkan ukuran lengkung gigi dari gigi pengganti.6

2.2.2 Analisis Gigi-geligi Campuran

Analisis gigi-geligi campuran dilakukan untuk mengukur ruang yang ada dalam mulut anak dan
membandingkan dengan ruang yang diperlukan untuk erupsi yang sesuai dari gigi permanen.
Ruang paling penting yang harus dipertimbangkan dalam analisis manapun adalah ruang yang
ditempati oleh gigi kaninus, premolar satu dan premolar dua. Sebagai pedoman umum, ruang
untuk gigi-gigi kaninus dan premolar permanen atas kurang lebih 23,0 mm dan 21,0 mm untuk RB.
Ada beberapa metode analisa gigi geligi campuran yang sering digunakan diantaranya adalah:
analisis Moyers dan analisis Nance. Penggunaan analisis ruang cara Moyers pada masa gigi-geligi
campuran membuat dokter gigi dapat bertindak secara dini untuk memecahkan beberapa masalah
yang dapat diatasi dengan prosedur interseptif seperti space maintainer.6,7

Pemakaian sistem analisa ini memungkinkan dokter gigi untuk:8

1. Memprediksikan kemungkinan pengaturan gigi-gigi permanen dalam ruang lengkung yang ada.

2. Memprediksikan seberapa besar ruang yang dibutuhkan untuk mencapai pengaturan yang baik.

ANALISIS GIGI BERCAMPUR

Terdapat beberapa metode perhitungan yang digunakan dalam analisis periode gigi bercampur,
yaitu :9

1. Metode Nance

2. Metode Moyers

3. Metode Huckaba

4. Metode Johnson dan Tanaka

A. Metode Nance

· 1934, Pasadena, California, Amerika Serikat

· Dasar : Adanya hubungan antara jumlah mesiodistal gigi desidui dengan gigi pengganti.

· Tujuan : Untuk mengetahui apakah gigi tetap yang akan tumbuh memiliki cukup ruang,
kekurangan ruang, atau kelebihan ruang.

Gigi-gigi yg dipakai sbg dasar :

c m1 m2 dan gigi pengganti 3 4 5

· Lee Way Space : selisih ruang anterior ruang yang tersedia dan ruang yang digunakan

Masing-masing sisi rahang atas 0,9 mm dan rahang bawah 1,7 mm.

B. Metode Moyers

Metode Moyers diuraikan oleh Oleh: Moyers, Jenkins, dan staf Ortodonsi Universitas Michigan.
Pada analisis ini, sebelum menempatkan space mainteiner atau memulai pergerakan gigi, dokter
gigi harus mengevaluasi panjang lengkung gigi secara menyeluruh. Hal ini sangat penting selama
pertumbuhan gigi permanen dan periode gigi bercampur. Pada analisis Moyers harus diperhatikan
mengenai panjang lengkung dan ukuran dari gigi geligi.7,9

Analisis Moyer memilki beberapa manfaat. Analisis ini didasarkan pada ukuran gigi baik salah satu
gigi maupun sekelompok gigi dan memperkirakan secara akurat ukuran gigi yang lain pada mulut.
Gigi insisivus rahang bawah, erupsi lebih awal pada pertumbuhan gigi bercampur dan mungkin
diukur secara akurat.7

· Keuntungan :

- Kesalahan sedikit dan ralat kecil sehingga diketahui dengan tepat.

- Dapat dikerjakan ahli atau bukan ahli

- Tidak butuh banyak waktu

- Tidak perlu alat khusus

- Dapat dikerjakan dalam mulut atau model

- Baik pada rahang atas atau rahang bawah.

· Dasar : adanya korelasi antara satu kelompok gigi dengan kelompok lain

· Kelompok gigi yang dipakai sebagai pedoman

21 12

Alasan :

1. Gigi tetap yang tumbuh paling awal

2. Mudah diukur dengan tepat pada intraoral/extraoral

3. Ukuran tidak bervariasi banyak dibandingkan pada rahang atas

Anda mungkin juga menyukai