Anda di halaman 1dari 4

SEKILAS TENTANG METODOLOGI

RISET
I. GAMBARAN RINGKAS RISET
A. Informasi dan keputusan

Informasi merupakan kata yang sangat popular kita dengar , sehingga tidak mengherankan bila
sekarang ini dikatakan era informasi. Namun ironisnya beberapa orang atau sejumlah manajer belum
begitu memahami keberadaan informasi. Sering kali para manajer memandang informasi dengan
sebelah mata , karena mereka merasa cukup menggunakan intuisi bisnisnya. Padahal informasi akan
melengkapi persenjataan para manajer sehingga mereka mampu membuat keputusan yang lebih
baik.

Untuk memberi pemahaman dalam mengambil keputusan , informasi terkini sangat dibutuhkan oleh
perusahaan , tidak hanya untuk menghindari kesalahan dalam membuat keputusan yang fatal tetapi
juga sebagai sarana untuk menemukan peluang-peluang bisnis.

B. Peranan Informasi dan Riset.

Memang dewasa ini disadari oleh para pelaku bisnis , bahwa bisnis cenderung berubah lebih cepat
dan kompleks dibandingkan beberapa dasa warsa sebelumnya. Kondisi konsumen yang cenderung
berubah , ini bias berdampak negative pada keputusan pemasaran bila manajemen tidak melakukan
pengamatan terhadap konsumen dari dekat. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan relative
menjadi usang lebih cepat dan digantikan produk baru atau merek lain yang member tawaran lebih
baik.

Sebagai alternatifnya manajer memerlukan suatu pendekatan yang sistematik ,obyektif dan logis
untuk memberi arah bagi pengambilan keputusan. Elemen yang sangat penting dimiliki manajer
dewasa ini untuk mampu sebelum melangkah adalah informasi. Bila manajer gagal mendapatkan
informasi penting yang diperlukan maka keputusan yang dibuat akan memiliki hasil yang tidak
memuaskan.

C. Pengertian Riset

Penelitian adalah suatu proses belajar (usaha) untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan atau utk memperoleh jawaban masalah.

Kebenaran ini dapat diperoleh melalui berbagai cara, misalnya: secara kebetulan, proses
mencoba-coba, dan penelitian ilmiah.

Penelitian ilmiah (scientific research) : proses belajar yang terarah

Peneliti harus bersifat objektif dalam mencari jawaban suatu permasalahan, dan prosedur yang
dilakukannya harus jelas, sistematis, dan terkontrol.

Metodologi penelitian: ilmu atau studi tentang sistem atau tata cara utk melaksanakan penelitian.
Yg dibahas metode-metode ilmiah untuk melaksanakan kegiatan penelitian.
D. Pelaku Riset

Seperti telah kita ketahui riset merupakan suatu kegiatan yang dijalankan untuk menghasilkan
informasi. Kegiatan ini bisa dijalankan sendiri oleh perusahaan atau dikontrakkan pada pihak lain.
Bagian Riset dan Pengembangan ( R&D) untuk perusahaan besar, bagian lain diperusahaan bersekala
kecil merangkap tugas riset ini.

Sebenarnya tidak ada ketentuan siapa yang akan menjalankan riset, seorang manajerpun bisa
menjalankan riset , sejauh dia memahami proses riset yang benar. Yang terpenting hasil riset dapat
memberikan manfaat seperti yang diharapkan.

E. Tahapan Riset
1. Penetapan Masalah Riset
2. Penentuan Desain Riset
3. Methode Pengumpulan Data: - primer(kualitatif/ kuantitatif)atau sekunder
-rancangan (pertanyaan,skala dan alat analisis)

4. Methode Pengambilan Sample

5. Penulisan dan penyampaian Proposal Riset

6. Pengumpulan Data

7. Pengeditan dan Penginputan Data

8. Analisis Hasil Riset

9. Penulisan Laporan akhir.

Bab I : PENETAPAN MASALAH RISET

1. Pengertian Masalah dalam Riset

Penetapan masalah merupakan langkah pertama dan terpenting yang harus dilakakan dalam
riset, karena kesalahan dalam penetapan masalah akan mengakibatkan berbagai konsekuensi
negative seperti : Penentuan desain riset yang tidak tepat. Pengambilan sampel yang salah dan
Pengumpulan data yang tidak relevan, yang pada akhirnya memberikan hasil riset yang tidak
berdaya guna dalam membantu pengambilan keputusan manajemen. Bahkan bias menyesatkan.

2. Pedoman untuk Menetapkan Masalah

Pedoman dasar agar dapat menetapkan masalah dengan baik :

 Menempatkan masalah sebagai titik awal proses riset


Proses riset harus dimulai dari masalah, bukan dari tahap-tahap yang lain . adalah
merupakan kesalahan besar bila penetapan masalah dilakukan setelah riset dijalankan.
 Mengikuti jalannya alur : gejala masalah keputusan.
Gejala merupakan sesuatu yang tampak sehingga mudah dikenali, gejala adalah suatu
kondisi yang mengindikasikan adanya masalah.
Disini tugas periset adalah mengetahui lebih dalam masalah sebenarnya yang ada dibalik
munculnya gejala- gejala . Pemecahan masalah nantinya akan memberikan kontribusi dalam
membantu pembuatan keputusan.

Bab II PENENTUAN DESAIN RISET.

1. Pengertian Desain Riset


Desain riset ini menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset yang
mengacu pada masalah yang sudah ditetapkansebelumnya.
Desain riset adalah suatu kerangka kerja atau cetak biru (blueprint) yang merinci secara
detail prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi guna menjawab masalah riset
dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambil keputusan ( Malhotra ,1996)
Dalam tahap ini periset akan mengembangkan desain riset yang cocok untuk menjawab
permasalahan riset.
2. Pembagian Desain Riset
Desain riset dibagi tiga macam : eksploratori , deskriptif dan kausal. Ketiga jenis riset ini
menghasilkan informasi yang berbeda-beda, sehingga penentuan desain riset yang digunakan
peneliti tergantung informasi yang dibutuhkandalam riset.
Bila informasi yang dibutuhkan/dicari untuk mengetahui permasalahan dasar maka periset
dapat melakukan riset eksploratori.
Bila informasi yang dibutuhkan/dicari untuk menggambarkan sesuatu permasalahan maka
periset dapat melakukan riset diskriptif.
Bila informasi yang dibutuhkan/dicari untuk menguji hubungan sebab - akibat maka periset
dapat melakukan riset kausal.
3. Pemilihan Desain Riset
Ketiga macam desain riset diatas harus ditetapkan oleh periset secara matang agar riset yang
dijalankan mampu menghasilkan informasi yang sesuai dengan yang diharapkan .
Dalam memilih desain riset yang akan digunakan periset perlu menjawab beberapa
pertanyaan dasar sebagai pedoman atau pertimbangan :
- Apakah desain riset yang akan dipilih sesuai dengan masalah atau tujuan riset ?
- Apakah jenis informasi dan data yang akan dicari ?
- Siapa yang akan menyediakan informasi dan data tersebut ?
- Bagaimana data akan diperoleh atau dikumpulkan ?
- Bagaimana pertanyaan akan disampaikan ?
- Apa tindakan yang akan dilakukan terhadap data yang terkumpul nantinya ?

Bab III METODE PENGUMPULAN DATA


1. Pengertian Data dan Informasi.
Informasi yang dihasilkan oleh periset merupakan hasil akhir pengolahan data selama
berlangsungnya riset. Informasi pada dasarnya berujung awal dari raw data .
Informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data yang lebih berarti atau bermakna
setelah melalui suatu proses pengolahan.
Pemrosesan Data :

Data In Analis Data out Informasi


(kurang bermakna) (Pemrosesan data) (lebih bermakna )

Oleh karena itu data merupakan suatu yang harus dikumpulkan lebih dulu oleh periset sebelum

mengolahnya menjadi Informasi .

2. Pembagian Jenis Data


- Data Primer : Kualitatif ; Wawancara, Focus group dan Teknik proyeksi
- Kuantitatif ; Survey , Observasi dan Experimen.
- Data Sekunder: Internal dan Eksternal.
Kata primer berarti : utama, asli atau secara langsung dari sumbernya.
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya
secara khusus. Data ini tidak tersedia karena memang belum ada riset yang sejenis yang pernah
dilakukan atau hasil riset sejenis tapi sudah terlalu kedaluarsa.
Riset yang menggunakan data primer relative membutuhkan biaya, sumber daya , waktu yang
lebih banyak dan relative lebih rumit dibandingkan dengan data sekunder .
Data kualitatif bersifat tidak terstruktur dalam arti variasi data yang diberikan oleh sumbernya.
Kondisi ini memang disengaja oleh periset karena tujuannya untuk memperoleh idea atau
pandangan yang mendalam dan luas dari sumbernya. Oleh karena itu data kualitatif cenderung
digunakan dalam riset Eksploratori.
Data kuantitatif bersifat terstruktur dalam arti berpola sehingga lebih mudah dibaca oleh
periset.
Hal ini dimungkinkan karena periset dalam mengumpulkan datanya menggunakan alat yang
terstruktur, maka data yang terkumpul akan berkisar pada alternative pendapat periset.
Data sekunder adalah data kedua atau bukan secara langsung dari sumbernya melainkan dari
pihak lain. Jadi datasekunder merupakan data yang telah dikumpulkan pihak lain (bukan periset
sendiri ) untuk tujuan lain. Disini periset sekedar mencatat , mengakses atau meminta data.

Anda mungkin juga menyukai