Anda di halaman 1dari 3

Dengan hasil pemeriksaan kesehatan jiwa didapat dari:

1. Terperiksa (Tn. Zulham)-----------------------------------------------------------------


2. Laporan Polisi-----------------------------------------------------------------------------

Terperiksa kurang memahami dan mengerti masalah hukum dari risiko perbuatannya.
Terperiksa mampu berkomunikasi dan menceritakan kejadian yang dialami secara
tidak runut dan sistematis. Saat pemeriksaan terperiksa tidak didampingi keluarga.----

Kronologi Kejadian: Pada hari Sabtu tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu
sembilan belas, terperiksa melempari mobil polisi menggunakan batu. Terperiksa
merasa kesal karena polisi tidak mau membantu mengantar terperiksa untuk membeli
tiket bus ke Medan.--------------------------------------------------------------------------------

Riwayat Kehidupan Pribadi: Terperiksa merupakan anak kedua dari enam


bersaudara. Terperiksa memiliki seorang kakak laki-laki dan empat orang adik
perempuan. Ayah terperiksa telah meninggal dunia sejak tahun dua ribu. Semenjak
kecil terperiksa tinggal di Medan bersama kedua orangtuanya, hingga terperiksa
menikah pada tahun seribu Sembilan ratus Sembilan puluh lima. Terperiksa memiliki
dua orang anak. Anak pertama merupakan seorang laki-laki yang lahir pada tahun
seribu Sembilan ratus Sembilan puluh lima, sedangkan anak kedua merupakan
seorang perempuan yang lahir pada tahun seribu Sembilan ratus Sembilan puluh
tujuh. Terperiksa mengatakan telah bercerai dengan istrinya sejak tahun dua ribu
kerena masalah ekonomi.-------------------------------------------------------------------------

Terperiksa menempuh pendidikan hingga lulus STM Dwi Warna Medan pada tahun
1991. Setelah menyelesaikan pendidikannya, terperiksa membuka usaha rental play
station (PS). Tahun 1993, terperiksa pindah ke Batam dan bekerja serabutan.
Terperiksa kembali lagi ke Medan tahun 2000 dan melanjutkan usaha rental PS.
Terperiksa mengatakan penghasilan saat itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Saat rental PS mulai tidak diminati masyarakat, usaha tersebut tutup dan pasien
tidak lagi bekerja. Bulan April dua ribu Sembilan belas, terperiksa dijanjikan oleh
temannya untuk bekerja di Jakarta sebagai nelayan di Muara Baru. Tetapi setelah
sampai di Jakarta belum ada lowongan sebagai nelayan baru, sehingga untuk
sementara terperiksa bekerja di warung kopi. Terperiksa mendapat penghasilan
sebesar lima ribu rupiah per hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terperiksa
mengatakan masih dibantu oleh temannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
juga fasilitas tempat tinggal. Terperiksa merasa bahwa ia tidak berhasil kerja di
Jakarta, sehingga terperiksa berencana untuk kembali ke Medan. Bertepatan dengan
hari raya lebaran, terperiksa ingin membeli tiket, tetapi harga tiket terus meningkat,
sehingga terperiksa merasa kesal. Karena tidak berhasil mendapat u=cukup uang
untuk membeli tiket, terperiksa mencari bantuan polisi untuk membeli tiket.

Terperiksa tinggal di Jakarta sejak bulan April karena dijanjikan temannya bekerja di
penjaringan ikan, namun terperiksa tenryata ditipu oleh temannya dan akhirnya
bekerja sebagai pegawai di warung kopi di daerah Jatinegara.------------------------------

Riwayat Gangguan Psikiatri: Terperiksa mengatakan pernah dirawat di rumah sakit


Jiwa Muhammad Idrem Medan pada tahun 2018. Terperiksa mengatakan sering
mendengar suara bisikan yang mengancam membunuh pasien dan menyuruh pasien
membunuh orang. Selama mendapat obat, gejala tersebut berkurang dan terperiksa
dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Semenjak terperiksa merantau ke Jakarta,
terperiksa mengatakan tidak lagi mengkonsumsi obat, sehingga terperiksa mendengar
kembali suara bisikan-----------------------------------------------------------------------------

Pemeriksaan Fisik: Tidak ada hasil pemeriksaan fisik yang bermakna.------------------

Status Mental: Penampilan sesuai dengan usia, kesadaran komposmentis, perilaku


dan aktivitas motor gelisah, bicara melantur, bersikap kurang kooperatif, suasana alam
perasaan tumpul, terdapat adanya gangguan persepsi berupa halusinasi pendengaran,
terdapat adanya gangguan proses pikir asosiasi longgar, ide-ide kecurigaan berlebihan
yang tidak sesuai dengan kenyataan, daya nilai realita
terganggu.--------------------------------
Kesimpulan:
-Pada pemeriksan saat ini terperiksa mengalami Skizofrenia.----------------------
- Terperiksa kurang memahami nilai dan risiko tindakannya.----------------------
- Saran: Terperiksa membutuhkan pengobatan dan pendampingan hukum.-----
Demikian Visum et Repertum Psychiatricum ini dibuat dengan sesungguhnya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun hokum yang berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai