Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

LAPORAN ANALISA JURNAL


“ Management of upper gastrointestinal bleeding in emergency
departments, from bleeding symptoms to diagnosis: a prospective,
multicenter, observational study “

OLEH : KELOMPOK 10
FARHANAH
QORINA BINADARI
ALFIN NUGROHO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada anggota kelompok X
sehingga dapat menyelesaikan makalah jurnal dengan judul “ Management of upper
gastrointestinal bleeding in emergency departments, from bleeding symptoms to diagnosis: a
prospective, multicenter, observational study” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kelompok X mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Anis Ika Nur Rohmah, M.Kep., Sp.Kep.M.B selaku dosen fasilitator
kelompok X atas bimbingan dan arahannya yang telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan
makalah jurnal kelompok ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan laporan jurnal ini.
Maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian.
Kelompok X berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.Amin.

Malang, 05 Agustus 2019

Kelompok 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendarahan saluran cerna bagian atas (UGB) adalah keadaan darurat yang umum,
dengan berbagai gejala eso-gastro-duodenum seperti hematemesis, melena, hematokezia,
atau anemia. Perdarahan saluran cerna bagian atas ini disebabkan oleh berbagai lesi yang
berpotensi timbul, seperti tukak lambung atau varises. Insiden tahunan UGB cenderung
menurun, dan dipengaruhi oleh perkembangan terapi terbaru dalam penanganan tukak
lambung atau pencegahan komplikasi hipertensi portal. Tetapi tetap relatif tinggi karena
meluasnya penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) dan agen anti-trombotik.
Kasus UGB saat ini terjadi pada pasien yang usianya sudah tua. Beberapa rekomendasi
mengenai manajemen UGB telah diterbitkan, termasuk intervensi terapi yang diprakarsai
oleh dokter dan Implementasi dari rekomendasi ini dapat mempengaruhi prognosis pasien
(Ali, 2016)

Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (UGB) merupakan salah satu penyakit
yang sering dijumpai di bagian gawat darurat rumah sakit. Sebagian besar pasien datang
dalam keadaan stabil dan sebahagian lainnya datang dalam keadaan gawat darurat yang
memerlukan tindakan yang cepat dan tepat. Kejadian perdarahan akut saluran cerna ini
tidak hanya terjadi diluar rumah sakit saja namun dapat pula terjadi pada pasien-pasien
yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit terutama di ruang perawatan intensif
dengan mortalitas yang cukup tinggi. Selain itu perdarahan akut SCBA sering menyertai
penyakit-penyakit lainnya seperti trauma kapitis, stroke, luka bakar yang luas, sepsis
,renjatan dan gangguan hemostasis.

Penelitian yang telah dilakukan masih terhitung sangat sedikit dalam pengaturan
kondisi yang darurat (pengaturan rumah sakit dan pra-rumah sakit) untuk
menggambarkan epidemiologi dan manajemen UGB. Data epidemiologis yang ada
biasanya menyangkut UGB pada pasien yang dirawat di rumah sakit di gastroenterologi,
unit perawatan intensif atau setelah endoskopi (Ali, 2016)
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakak efektif dalam mengidentifikasi gejala Upper Gastrointestinal Bleeding (UGB)
dan perdarahan dengan menggunakan pemeriksaan endoskopi ?

2. Bagaimana mengidentifikasi gejala Upper Gastrointestinal Bleeding (UGB) dan


perdarahan dengan menggunakan pemeriksaan endoskopi?

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah :
 Menganalisa hasil penelitian pada jurnal tersebut
 Sebagai reverensi atau rujukan sumber pustaka
 Memberikan penjelasan tentang manfaat pemberian suplemen asam amino jangka
panjang terhadap perawatan infeksi pada pasien usia lanjut
 Meningkatkan critical thinking tentang manfaat penelitian tersebut dalam dunia
keperawatan dan praktik profesi.
BAB II

PENDAHULUAN
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Penelitian


 Judul Penelitian :
Managementof Upper Gastrointestinal Bleeding in Emergency Departements, from
Bleeding Symptoms to Diagnosis: A Prospective, Multicenter, Observational Study
 Pengarang
Pierre-Clément Thiebaud, Youri Yordanov, Jacques-Emmanuel Galimard, Pierre-Alexis
Raynal, Sébastien Beaune, Laurent Jacquin, François-Xavier Ageron, Dominique Pateron
 Sumber :
Scandinavian Journal of Trauma, Resuscitation and Emergency Medicine
 Key Words :
Gastrointestinal bleeding, Hematemesis, Melena, Endoscopy, Emergency department
 Abstrac :
Background: Upper gastrointestinal bleeding (UGB) is common in emergency
departments (EDs) and can be caused by many eso-gastro-duodenal lesions. Most
available epidemiological data and data on the management of UGB comes from
specialized departments (intensive care units or gastroenterology departments), but little
is known from the ED perspective. We aimed to determine the distribution of symptoms
revealing UGB in EDs and the hemorrhagic lesions identified by endoscopy. We also
describe the characteristics of patients consulting for UGB, UGB management in the ED
and patients outcomes.
Method: This was a prospective, observational, multicenter study covering 4 consecutive
days in November 2013. Participating EDs were part of the Initiatives de Recherche aux
Urgences network coordinated by the French Society of Emergency Medicine. All
patients with suspected UGB in these EDs were included.
Results: In total, 110 EDs participated, including 194 patients with suspected UGB
(median age 66 years [Q1-Q3: 51-81]). Overall, 104 patients (54%) had hematemesis and
75 (39%) melena. Endoscopy revealed lesions in 121 patients, mainly gastroduodenal
ulcer or ulcerations (41%) or bleeding lesions due to portal hypertension (20%). The final
diagnosis of UGB was reversed by endoscopy in only 3% of cases. Overall, 67 patients
(35%) had at least one severity sign. Twenty-one patients died (11%); 40 (21%) were
hospitalized in intensive care units and 126 (65%) in medicine departments; 28 (14%)
were outpatients. Mortality was higher among patients with clinical and biological
severity signs.
Conclusion: Most of the UGB cases in EDs are revealed by hematemesis. The
emergency physician diagnosis of UGB is rarely challenged by the endoscopic findings.
 Tanggal Publikasi :
14 Agustus 2017

3.2 Deskripsi penelitian berdasarkan metode PIO :


 Tujuan Penelitian
Tujuan daripada penelitian ini ialah mengidentifkasi gejala dari Upper Gastrointestinal
Bleeding (UGB) dan perdarahan dengan pemeriksaan endoskopi. Penelitian ini juga
bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dengan UGB, manajement UGB di
departemen kegawatdaruratan dan hasilnya.
 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian dengan studi prospektif, observasi dan
multisenter yang dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
 Populasi
Kriteria inklusi populasi penelitian ini ialah semua pasien yang diduga menderita UGB,
hematemesis dengan atau tanpa melena, melena tanpa hematemesis, hematosezia atau
gejala perdarahan lainnya (anemia akut, syok hemoragic, syncope). Sedangkan kriteria
eksklusi populasi penelitian ialah pasien dengan umur kurang dar 18 tahun, menolak atau
pernah terlibat dalam suatu penelitian. Kemudian didapatkan 194 pasien yang mengikuti
penelitian ini.
 Intervensi
Pada semua sampel penelitian dilakukan beberapa terapi yang dilakukan di UGD
diantaranya ialah pemasangan NGT (nasogastric tube), pemberian cairan infuse,
transfuse, penggunaan obat-obatan inhibitor, vasopresor (somatostatin, ostreotidem
terlipressin), katekolamin (adrenalin, norepinephrine), antikoagulan dan antibiotic.
Penggunaan eritromisin juga dicatat sebelum pelaksanaan endoskopi. Hasil yang dicatat
setelah penatalaksanaan tindakan endoskopi ialah adanya lesi perdarahan dan prosedur
hemostasis, tes pencitraan (USG, CT). Penelitian juga mencatat hasil pasien dirawat di
rumah sakit atau rawat jalan, diagnose akhir dan kematian di rumah sakit.
 Outcomes
Tabel diatas menjelaskan mengenai karakteristik umum populasi dari penelitian. Dari 194
pasien dalam penelitian ini, 24 diantaranya menerima perawatan prehospital (12%),
dengan usia 66 tahun (nilai tengah) dan 105 (54%) pasien adalah laki-laki. Hampir
seluruh pasien yaitu sejumlah 104 pasien (54%) memiliki gejala hematemesis dan 75
(39%) pasien memiliki gejala melena. 15 pasien (8%) dicurigai memiliki gejala lain. hasil
observasi kejadian perdarahan eksternal didapatkan sejumlah 102 pasien (53%).
Tabel diatas menjelaskan bahwa sebanyak 148 pasien (76%) melakukan endoskopi
selama perawatan di rumah sakit, sebanyak 44 (23%) melakukan endoskopi saat di UGD.
9 dari 44 pasien (20%) menerima terapi eritromicin dan 12 dari 44 pasien (27%)
menerima prosedur hemostatis. Dari hasil endoskopi pasien, telah dikonfirmasi sebanyak
121 dari 148 pasien didiagnosa UGB.
Tabel diatas menjelaskan mengenai diagnose akhir setelah dilakukan endoskopi,
diantaranya ialah gastroduodenal ulcer sebanyak 44 pasien (30%), gastritis sebanyak 16
pasien (11 %), perdarahan variseal sebanyak 30 pasien (20 %), dan sebanyak 22 pasien
(15 %) tidak ditemukan adanya lesi.

 Kelebihan Penelitian :
Dalam penelitian ini dijelaskan dengan jelas dari hasil penelitian dan dijelaskan pula
penjabaran dari tabel hasil penelitian, sehingga penganalisa dapat memahami jurnal
dengan baik.
 Kekurangan Penelitian :
Penulis jurnal ini menyebutkan bahwa keterbatasan dalam penelitian ini ialah resiko saat
seleksi populasi. Pasien yang datang ke UGD mungkin tidak dapat mewakili populasi
secara umum. Keterbatasan penelitian kedua ialah waktu pendistribusian penelitian yang
terbilang singkat yaitu 4 hari sehingga hasil dari yang didapat mungkin tidak sempurna.
Keterbatasan penelitian yang ketiga ialah tidak adanya data kuantitatif yang tepat
sehingga orang yang menyeleksi harus memilih diatara beberapa katagori untuk
menyederhanakan lembar ekstrasi data dan memastikan kualitas dan kelengkapan data.
 Manfaat Hasil Penelitian bagi Keperawatan :
Manfaat Praktis :
Diharapkan dengan penelitian ini didapatkan manfaat :
a. Sebagai masukan untuk pengembangan teori atau pengetahuan bagi mahasiswa
keperawatan tentang manajemen Upper Gastrointestinal Bleeding (UGB).
b. Sebagai masukan pengetahuan tentang manajemen Upper Gastrointestinal Bleeding
(UGB).

Manfaat Teoritis :
Secara teoritis diharapakan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk :
a. Memberikan acuan teori untuk pengembangan dalam proses bimbingan klinik
keperawatan.
b. Memberikan dasar teori tentang manajemen Upper Gastrointestinal Bleeding (UGB).
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan, oleh guru keperawatan sebagai ilustrasi
informatif untuk mahasiswa keperawatan saat mengajar topik tentang perawatan
pasien dengan Upper Gastrointestinal Bleeding (UGB).

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat mengidentifkasi gejala dari Upper Gastrointestinal Bleeding
(UGB) dan perdarahan dengan pemeriksaan endoskopi. Penelitian ini juga dapat
mendeskripsikan karakteristik pasien dengan UGB, manajement UGB di departemen
kegawatdaruratan. Hasilnya Dari hasil endoskopi pasien, sebanyak 121 dari 148 pasien
didiagnosa UGB. Kemudia terkait diagnose akhir setelah dilakukan endoskopi,
diantaranya ialah gastroduodenal ulcer sebanyak 44 pasien (30%), gastritis sebanyak 16
pasien (11 %), perdarahan variseal sebanyak 30 pasien (20 %), dan sebanyak 22 pasien
(15 %) tidak ditemukan adanya lesi. Maka penelitian ini efektif untuk mengidentifikasi
gejala dari UGB dan perdarahan melalui pemeriksaan endoskopi.

4.2 Saran
Agar studi selanjutnya meneliti keefektifan pemeriksaan endoskopi ini terhadap gejala
dari UGB dan perdarahan dalam tingkat yang lebih besar, jumlah sampel, jumlah sampel
yang diambil agar lebih luas dan lebih komperehensif sehingga mampu membuktikan
pemeriksaan endoskopi dalam mengidentifikasi gejala UGB dan perdarahan.

DAFTAR PUSTAKA
Czernichow P, Hochain P, Nousbaum JB, Raymond JM, Rudelli A, Dupas JL, et al.
Epidemiology and course of acute upper gastro-intestinal haemorrhage in four French
geographical areas. Eur J Gastroenterol Hepatol. 2000;12:175–81.
de Franchis R, Faculty BVI. Expanding consensus in portal hypertension: report of the
Baveno VI consensus workshop: stratifying risk and individualizing care for portal
hypertension. J Hepatol. 2015;63:743–52.
Hreinsson JP, Kalaitzakis E, Gudmundsson S, Björnsson ES. Upper gastrointestinal
bleeding: incidence, etiology and outcomes in a population-based setting. Scand J
Gastroenterol. 2013;48:439–47.

Thomopoulos KC, Vagenas KA, Vagianos CE, Margaritis VG, Blikas AP, Katsakoulis EC, et
al. Changes in aetiology and clinical outcome of acute upper gastrointestinal bleeding during
the last 15 years. Eur J Gastroenterol Hepatol. 2004;16:177–82.
van Leerdam ME. Epidemiology of acute upper gastrointestinal bleeding. Best Pract Res
Clin Gastroenterol. 2008;22:209–24.

Theocharis GJ, Thomopoulos KC, Sakellaropoulos G, Katsakoulis E, Nikolopoulou V.


Changing trends in the epidemiology and clinical outcome of acute upper gastrointestinal
bleeding in a defined geographical area in Greece. J Clin Gastroenterol. 2008;42:128–33.

Osman D, Djibré M, Da Silva D, Goulenok C, group of experts. Management by the


intensivist of gastrointestinal bleeding in adults and children. Ann Intensive Care.
2012;2:46.

Barkun AN, Bardou M, Kuipers EJ, Sung J, Hunt RH, Martel M, et al. International
consensus recommendations on the management of patients with nonvariceal upper
gastrointestinal bleeding. Ann Intern Med. 2010;152:101–13.

Anda mungkin juga menyukai