LAPORAN PENDAHULUAN Kep Keluarga Dengan Remaja Merokok
LAPORAN PENDAHULUAN Kep Keluarga Dengan Remaja Merokok
KEPERAWATAN KELUARGA
Oleh :
Luqman Syarief
UNGARAN
2013
A. Definisi Remaja
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa
masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada
antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu
antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang
dewasa muda.
B. Tahap – tahap Perkembangan Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap
perkembangan remaja:
1) Remaja awal (early adolescent) Seorang remaja pada tahap ini masih
jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja
menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang
dewasa.
2) Remaja madya (middle adolescent) Pada tahap ini remaja sangat
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana
peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis,
diri dari oedipus complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa
lain.
e) Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan
remaja kita sangat perlu untuk mengenal perkembangan remaja serta ciri-
bahkan dikalangan rumah tangga sendiri. Mulai dari orang dewasa sampai
berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun
nikotin, CO, dan tar dapat menimbulkan dampak negatif bagi orang yang
berbahaya dari pada perokok aktif karena daya tahan terhadap zat-zat yang
pada masa perkembangannya yaitu masa ketika mereka sedang mencari jati
prevalensi perokok laki-laki paling tinggi pada umur 15-19 tahun. Hal ini
orang tua, teman sebaya, faktor kepribadian, dan pengaruh iklan. Keempat
yang merokok dan adanya iklan rokok mempengaruhi mereka untuk merokok.
Remaja
seperi nikotin serta tar bisa turunkan kinerja dari jantung itu sendiri
merokok yaitu kanker paru-paru, kanker ini timbul dikarenakan paru paru
kematian seseorang.
d. Membahayakan kesehatan orang lain (perokok pasif) janganlah disangka
yang ada di sekitar kita juga turut menghisap asap rokok tersebut yang
lantas kita kenal dengan perokok pasif. janganlah dikira perokok pasif ini
tidak beresiko untuk kesehatan jadi perihal ini dapat jadi ancaman untuk
orang tersebut.
e. Beresiko untuk kesehatan janin (untuk beberapa wanita) merokok untuk
seorang wanita tak tahu itu perokok aktif atau pasif itu dapat amat
oleh merokok ini, tetapi yang jelas merokok tak ada mafaatnya bikin
kesehatan kita ataupun ada yang katakan dengan merokok bisa bikin
seseorang jadi tenang, rileks serta damai itu hanya sesaat dikarenakan
F. Pengkajian
Menurut Friedman (1998), Proses keperawatan merupakan pusat bagi
semua tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja,
keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus
yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan
dari kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-
merokok dipicu oleh salah satu anggota keluarga yang telah merokok.
3. Status Sosial
Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari pendapatan kepala
keluarga dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang merokok.
merokok pada anggota keluarga yang lain, disamping itu juga perlu dikaji
perilaku merokok.
6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
berhenti merokok.
2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil
yang merokok.
4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga
kebiasaan merokok.
5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga
sekitas keluarga.
d. Fungsi Reproduksi
Pada remaja perokok perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk
G. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan keluarga :
1. Risiko terjadinya perubahan proses keluarga b/d ketidakmampuan
remaja
2. Kecemasan keluarga b/d ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi
H. Intervensi
1. Tujuan umum : Tidak terjadi perubahan proses keluarga.
2. Tujuan khusus
a. Keluarga mampu mengenal remaja berisiko
b. Keluarga mampu mengambil keputusan terhadap remaja berisiko
c. Keluarga mampu merawat keluarga dengan remaja berisiko.
d. Keluarga mampu memodifikasi remaja berisiko.
e. Keluarga mampu menggunakan sumber daya untuk penanganan
remaja berisiko
3. Intervensi
a. Bersama keluarga diskusikan tentang cara memodifikasi lingkungan
berisiko.
d. Berikan kesempatan bertanya hal yang belum mengerti.
e. Evaluasi kembali hal-hal yang sudah didiskusikan.
f. Berikan pujian atas keberhasilan keluarga selama interaksi