2. Wawasan kebangsaan adalah sudut pandang atau cara pandang yang mengandung kemampuan seseorang atau
kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsanya
dalam lingkungan internal dan eksternalnya.
3. Tujuan wawasan kebangsaan adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala bidang dari rakyat Indonesia
yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan,
suku bangsa/ daerah.
Kelompok 2
1. CAKUPAN WAWASAN KEBANGSAAN
Arti wawasankebangsaan adalah sudut pandang atau cara pandang seseorang atau kelompok orang untuk
bertindak dan bertingkah laku sesuai falsafah bangsanya dalam lingkungan internal dan eksternal.
Cakupan wawasan nusantara meliputi
1) kesatuan politik dan sosial budaya
2) kesatuan ekonomi dan politik
3) kesatuan pertahanan dan keamanan
PENGERTIAN NEGARA
Teori mengenai negara
1. George Jelinex:negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman
di wilayah tertentu.
2. GWF. Heagle: negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesa dari kemerdekaan
individu dan kemerdekan universal.
3. Krannen Burg: negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kerena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
4. Roger f soultaw: negara adalah alat atau agenci atau wewenang (autority ) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
5. R. Djoko soetono: negara adalah suatu organisasi atau kumpulan manusia yang berada pada suatu
pemerintahan yang sama.
6. Soenarko :negara adalah organisasi masyrakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan.
BENTUK NEGARA
1. Negara kesatuan adalah suatu negara yang merdeka dan berdaullat dimana seluruh negara yang
berkuasa hanya satru pemerintah (pusat) yang mengatur seluru daerah. Dalam pelaksana pemerintah
negara dapat dilaksanakan dalam dua sisstem yaitu sentralisasi dan desentralisasi.Desentralisasi adalah
sistem pemerintah yang melimpahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah kabupaten kota untuk
urusan menyelenggarakan pemerintahannya atau otonomi.
2. Negara serikat adalah suatu negara yang merupakan gabungan beberapa negara yang menjadi negara
negara bagian dari negara serikat itu. Negara bagian itu semula merupakan suatu negara yang merdeka.
UNSUR NEGARA
Kansil menyatakan syarat terbentuknya negara yakni
1. Adanya wilayah
2. Adanya rakyat
3. Ada pemerintah berkuasa
4. Ada tujuan
Nasionalisme adalah paham kebangsaan
Azas ketahanan nasional adalah sebagai berikut :
1. Asas komprehensif integral/ menyeluruh terpadu
2. Asas kesejahteraan dan keamanan
3. Asas mawas kedalam dan keluar
4. Asas kekeluargaan
Pengertian bangsa :
2. Renan - france : adanya keinginan untuk hidup bersama, dengan perasaan setia kawan yang agung.
3. Otto Bave – jerman : yang mempunyai persamaan karakter tumbuh karena adanya persamaan nasib.
4. F. Ratzel – jerman : terbentuknya karena adanya hasrat bersatu, hasrat itu timbul karena adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggal.
5. Hans Kohn - jerman : Buah hasil hidup dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan beraneka
ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak
Kelompok 3
1. Undang-Undang tindak pidana korupsi
UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No 20 tahun 2001
4. Kebijakan pemerintah untuk mencegah, mengurangi peluang & tindak pidana korupsi.
1.pencegahan:
a. digitalisasi pelayanan
b. terbitnya peraturan presiden no 54 th. 2018 (ttg strategi nasional pencegahan korupsi)
c. terbukanya akses bagi masyarakat untuk menjalankan pengawasan dlm rangka mencegah korupsi yg
di atur dlm perpres no 43 th.2018
d. adanya perjanjian mutual little assistance dg pemerintah swiss yg merupakan komitmen pemerintah
untuk mengurangi hasil korupsi di luar negeri.
5. Tindak pidana Korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No 20 tahun 2001
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Kelompok 4
1) Upaya percepatan pemberantasan korupsi
Jawaban:
1. Seluruh Pejabat Pemerintah termasuk Penyelenggara Negara menyampaikan laporan harta kekayaannya
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
2. Membantu KPK dalam rangka penyelenggaraan pelaporan, pendaftaran, pengumuman dan pemeriksaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungannya.
3. Membuat penetapan kinerja dengan pejabat dibawahnya secara berjenjang
4. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
5. Menetapkan program dan wilayah bebas korupsi
6. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara konsisten untuk mencegah kebocoran dan pemborosan
7. Menerapkan kesederhanaan dalam pribadi dan kedinasan
8. Memberikan dukungan terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi (percepatan informasi yang berkaitan
dengan TP Korupsi dan mempercepat pemberian ijin pemeriksaan terhadap saksi / tersangka)
9. Melakukan kerjasama dengan KPK, menelaah dan mengkaji sistem-sistem yang menimbulkan tindak pidana
korupsi
10. Meningkatkan upaya pengawasan dan pembinaan aparatur untuk meniadakan perilaku koruptif
dilingkungannya
2) Definisi gratifikasi
Jawaban :
Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001
Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi
tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik.
3) Ciri – ciri korupsi
Jawaban:
Jawaban:
UU 11 tahun 2017
Jawaban :
Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Kelompok 5
1. Jabatan fungsional:
Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam suatu
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/ dan atau keterampilan tertentu
serta bersifat mandiri.
(Menurut UU No.5 Tahun 2014)
Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi & tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
3. Pelayanan prima
Pelayanan prima adalah memberikan pelayanan sesuai atau melebihi harapan pengguna layanan.
4. Reformasi birokrasi
Merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintah terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan (business process), & SDM aparatur. (sumber: Kemenpan RB)
Dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi:
PerPres No 81 Tahun 2010 tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010-2025
Reformasi Birokrasi:
Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah
yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku KKN, mampu melayani
publik secara akuntabel, serta memegang teguh nilai-nilai dasar organisasi dan kode etik perilaku
aparatur negara.
Permasalahan utama birokrasi yang menjadi sasaran utama pelaksanaan Reformasi Birokrasi:
1. Organisasi
2. Peraturan perundang-undangan
3. SDM Aparatur
4. Kewenangan
5. Pelayanan publik
6. Pola pikir (mind-set)
7. Budaya kerja (culture-set)
Kelompok 6
1. Tujuan manajemen ASN menurut uu no 5 thn 2014 bertujuan untuk :
a. Membangun ASN yang memiliki integritas
b. Profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik
c. Bebas dari praktek KKN
d. Mampu menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas bagi masyarakat
KELOMPOK 7
1. Penyebabterbentuknyapolapikir?
Berpikiradalah proses mental. Berpikiradalahsuatukegiatan mental yang melibatkankinerjaotak (Alek
sobur, 2003).
Pola pikiradalahpola yang
menetapdalampikiranbawahsadarseseorang.Keyakinanmerupakanbagiandaripolapikir (mind setting,
LPCD, 2005).
Oleh karena itu faktor dominan yang membentuk pola pikir seseorang adalah lingkungan dimana dia
berada.Pola pikir ini dapat memicu pelaksanaan pekerjaan sekaligus juga menghambat pelaksanaan
pekerjaan.
Ada 2 (dua) proses yang membentuk pola pikir yaitu:
a. Bersumber dari keturunan secara genetika.
b. Bersumber dari proses sosial.
2. Jeniskeluhanpelanggan?
Menurut Endar Sugiarto (1999), keluhan pelanggan dapat dikategorikan/
dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
a. Mechanical Complaint (Keluhan Mekanikal).
Mechanical complaint adalah suatu keluhan yang disampaikan oleh
pelanggan sehubungan dengan tidak berfungsinya peralatan yang
dibeli/disampaikan kepada pelanggan tersebut;
b. Attitudinal Complaint (Keluhan akibat sikap petugas pelayanan).
Attitudinal complaint adalah keluhan pelanggan yang timbul karena
sikap negatif petugas pelayanan pada saat melayani pelanggan. Hal ini
dapat dirasakan oleh pelanggan melalui sikap tidak peduli dari petugas
pelayanan terhadap pelanggan;
5 Pola pikirmempengaruhi?
Jenis-Jenis Pola Pikir
a. Pola Pikir Perfeksionis
Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak berani mencoba sesuatu yang tidak
kita kuasai dengan sangat sempurna.
b. Pola Pikir Obsesif
Mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri
sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti
sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.
c. Pola Pikir Pesimis.
Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi yang datang
selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita
memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita.
d. Pola pikir bergantung pada orang lain.
Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat
menyelamatkan kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karenamereka telah
menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita
mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada mereka;
takut mereka akan menelantarkan kita.
6 Etikadannilainorma?
a. Etikaadalahrefleksitentangstandarataunorma yang menentukanatasbaikatauburuk, benaratau salah
perilaku yang harusdilakukanataubagaimanauntukmelakukan yang baikataubenar.
b. EtikaPublikadalahrefleksitentangstandar yang menentukanbaikatauburuk, benaratau salah
perilakutindakandankeputusanuntukmengarahkankebijakan public
dalamrangkamenjalankantanggungjawabpelayanan public.
c. Normaadalahketentuan yang
mengaturtingkahlakumanusiadalamkehidupanmasyarakatsifatnyajelasnyatadantegasbaikitutertulis
maupuntidaktertulis.
d. Nilai Normative adalahsuatukonstitusi yang
resmiditerimaolehsuatubangsadanbagimerekakonstitusiitutidakhanyaberlakudalamartihukum
(legal) tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat, berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni
dan konsekuen.
Kelompok 8
POLA PIKIR PNS
Pola pikir PNS adalah salah satu pola pikir profesi, di samping misalnya profesi politikus, pedagang,
pengusaha, petani dan sebagainya. Karena perbedaan karakteristik dengan profesi lainnya, maka pola pikir PNS
juga berbeda. Salah satu ciri khas yang membedakannya adalah tugas dan karakteristik pelayanan publik (public
services).
Pola pikir PNS terbagi dua: Pola pikir positif (pola pikir yang berkembang), dan Pola pikir negatif (pola pikir
tetap).
Pola pikir positif (pola pikir berkembang) PNS tercermin dalam berbagai prestasi yang telah dicapai oleh para
PNS selama ini sesuai bidang tugasnya masingmasing, maupun dalam bentuk acuan norma dan aturan yang
berlaku. Norma dan aturan tersebut diarah oleh PNS dalam bentuk menjaga sikap dan perilakunya, karena
secara periodik dijadikan acuan penilaian antara lain dalam bentuk DP3. DP3 atau Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan PNS tersebut, tertuang dalam PP Nomor 10 Tahun 1979, terdiri atas delapan norma-norma sikap
perilaku:
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Tanggung Jawab
4. Ketaatan
5. Kejujuran
6. Kerjasama
7. Prakarsa
8. Kepemimpinan
Di samping keberhasilan tentu ada kekurang berhasilan, hambatan atau dimensi permasalahan berupa pola pikir
negatif yang terjadi atau dialami kalangan PNS. Kantor Menpan tahun 2002 menemukan dan mengidentifikasi
adanya Pola Pikir Negatif (Pola Pikir Tetap) PNS yang tercermin dalam bentuk 24 (duapuluh empat) hambatan
atau permasalahan perilaku Budaya Kerja Aparatur Pemerintahan, yaitu POLA PIKIR NEGATIF (TETAP)
PNS:
1. Komitmen dan konsistensi terhadap visi dan misi organisasi masih rendah;
2. Sering terjadi penyimpangan dan kesalahan dalam kebijakan publik yang berdampak luas kepada masyarakat;
3. Pelaksanaan kebijakan jauh berbeda dari yang diharapkan;
4. Terjadi arogansi pejabat dan penyalahgunaan kekuasaan;
5. Pelaksanaan wewenang dan tangung jawab aparatur saat ini belum seimbang;
6. Dalam praktek di lapangan sulit dibedakan antara ikhlas dan tidak ikhlas, jujur dan tidak jujur
7. Pejabat yang KKN akan menyebabkan KKN meluas pada pegawai, dunia usaha dan masyarakat;
8. Gaji pegawai yang rendah/kecil dibandingkan dengan harga barang/jasa lainnya;
9. Banyak aparatur yang integritas, loyalitas dan profesionalnya rendah;
10. Belum adanya sistem merit yang jelas untuk mengukur kinerja pegawai dan tindak lanjut hasil penilaiannya;
11. Kreativitas karyawan kurang mendapat perhatian atasan;
12. Kepekaan terhadap keluhan masyarakat dinilai masih rendah;
13. Sikap yang berorientasi vertikal menyebabkan hilangnya kreativitas, rasa takut berimprovisasi;
14. Budaya suap bukan hal yang rahasia, sehingga dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku pimpinan dalam
bekerja;
15. Ada kecenderungan para pemimpin tidak mau mengakui kesalahan di depan bawahan;
16. Masing-masing bekerja sesuai dengan uraian tugas yang ada dan belum optimal untuk bekerjasa sama
dengan unit lain;
17. Sifat individualisme lebih menonjol dibandingkan kebersamaan;
18. Tidak ada sanksi yang jelas dan tegas jika pegawai melanggar aturan;
19. Budaya KKN yang menjiwai sebagian aparat;
20. Tingkat kesejahteraan yang kurang memadai;
21. Pengaruh budaya prestise yang lebih menonjol, sehingga aspek rasionalitas sering dikesampingkan;
22. Sistem seleksi (rekruitmen) yang masih kurang transparan;
23. Tidak berani tegas, karena khawatir mendapat reaksi yang negatif;
24. Banyak aparatur belum memahami makna keadilan dan keterbukaan.
(SUMBER KANTOR MENPAN TAHUN 2002)
UU NO 28 TAHUN 1999
Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Telah ditetapkan asas-asas umum penyelenggaraan negara, yang harus menjadi acuan dalam penyelenggaraan
negara dan pemerintahan negara oleh aparatur negara.
1. Asas Kepastian Hukum
2. Asas Kepentingan Umum
3. Asas Akuntabilitas
4. Asas Proporsionalitas
5. Asas Profesionalitas
6. Asas Keterbukaan
7. Asas Efisiensi
8. Asas Efektivitas
Narkoba/NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya) adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman/bukan tanaman, baik sintetis atau semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Undang-Undang yang mengatur Narkoba: UU No 35 tahun 2009. Penyebab tingginya kasus
penyalahgunaan narkoba di Indonesia:
1. Masih tingginya angka kekambuhan
2. Peningkatan persediaan narkoba
3. Maraknya kawasan rawan narkoba.