Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 1

1. Terdapat 4 unsur pembentuk Negara:


 Ada wilayah
 Ada rakyat
 Ada pemerintahan yang berkuasa (berdaulat)
 Ada tujuan

2. Wawasan kebangsaan adalah sudut pandang atau cara pandang yang mengandung kemampuan seseorang atau
kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsanya
dalam lingkungan internal dan eksternalnya.

3. Tujuan wawasan kebangsaan adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala bidang dari rakyat Indonesia
yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan,
suku bangsa/ daerah.

4. Sifat Negara kesatuan:


 Kedaulatan Negara mencakup kedalam dan keluar yang ditangani pemerintah pusat.
 Negara hanya mempunyai satu UUD, satu Kepala Negara, satu Dewan Menteri, dan satu Dewan
Perwakilan Rakyat.
 Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, moneter atau fiskal, sosial
budaya, luar negeri serta pertahanan dan keamanan.

5. Nilai wawasan kebangsaan:


 Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa;
 Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yg bebas, merdeka dan bersatu;
 Cinta tanah air dan bangsa;
 Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
 Kesetiakawanan sosial;
 Masyarakat adil makmur.

Kelompok 2
1. CAKUPAN WAWASAN KEBANGSAAN
Arti wawasankebangsaan adalah sudut pandang atau cara pandang seseorang atau kelompok orang untuk
bertindak dan bertingkah laku sesuai falsafah bangsanya dalam lingkungan internal dan eksternal.
Cakupan wawasan nusantara meliputi
1) kesatuan politik dan sosial budaya
2) kesatuan ekonomi dan politik
3) kesatuan pertahanan dan keamanan
PENGERTIAN NEGARA
Teori mengenai negara
1. George Jelinex:negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman
di wilayah tertentu.
2. GWF. Heagle: negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesa dari kemerdekaan
individu dan kemerdekan universal.
3. Krannen Burg: negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kerena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
4. Roger f soultaw: negara adalah alat atau agenci atau wewenang (autority ) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
5. R. Djoko soetono: negara adalah suatu organisasi atau kumpulan manusia yang berada pada suatu
pemerintahan yang sama.
6. Soenarko :negara adalah organisasi masyrakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan.
BENTUK NEGARA
1. Negara kesatuan adalah suatu negara yang merdeka dan berdaullat dimana seluruh negara yang
berkuasa hanya satru pemerintah (pusat) yang mengatur seluru daerah. Dalam pelaksana pemerintah
negara dapat dilaksanakan dalam dua sisstem yaitu sentralisasi dan desentralisasi.Desentralisasi adalah
sistem pemerintah yang melimpahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah kabupaten kota untuk
urusan menyelenggarakan pemerintahannya atau otonomi.
2. Negara serikat adalah suatu negara yang merupakan gabungan beberapa negara yang menjadi negara
negara bagian dari negara serikat itu. Negara bagian itu semula merupakan suatu negara yang merdeka.
UNSUR NEGARA
Kansil menyatakan syarat terbentuknya negara yakni
1. Adanya wilayah
2. Adanya rakyat
3. Ada pemerintah berkuasa
4. Ada tujuan
Nasionalisme adalah paham kebangsaan
Azas ketahanan nasional adalah sebagai berikut :
1. Asas komprehensif integral/ menyeluruh terpadu
2. Asas kesejahteraan dan keamanan
3. Asas mawas kedalam dan keluar
4. Asas kekeluargaan
Pengertian bangsa :
2. Renan - france : adanya keinginan untuk hidup bersama, dengan perasaan setia kawan yang agung.
3. Otto Bave – jerman : yang mempunyai persamaan karakter tumbuh karena adanya persamaan nasib.
4. F. Ratzel – jerman : terbentuknya karena adanya hasrat bersatu, hasrat itu timbul karena adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggal.
5. Hans Kohn - jerman : Buah hasil hidup dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan golongan beraneka
ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak

Kelompok 3
1. Undang-Undang tindak pidana korupsi
UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No 20 tahun 2001

2. Perbedaan gratifikasi dan hadiah


Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, meliputi pemberian uang, barang, rabat/discount, komisi, pinjaman
tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan gratis, & fasilitas lainnya.
Gratifikasi adalah pemberian kepada seseorang baik berupa uang atau benda dg harapan pemberian tsb dapat
mempengaruhi keputusan / kebijakan yg akan dilakukan oleh si penerima hadiah thd pemberi hadiah tsb.
Hadiah adalah pemberian kpd seseorang baik berupa uang/benda secara tulus dan tidak mengharapkan
sesuatu/tanpa pamrih atau tdk mengharap imbalan.

3. Teori penyebab terjadinya korupsi


1. Teori Korupsi Robert Klitgaard
Korupsi terjadi karena adanya factor kekuasaan dan monopoli yang tidak dibarengi akuntabilitas

2. Teori Korupsi Jack Bologne


Faktor penyebab korupsi:
a. Keserakahan
b. Kesempatan
c. Kebutuhan
d. Pengungkapan

3. Teori Korupsi Donald R. Cressey


Penyebab terjadinya kecurangan dikarenakan adanya kesempatan, motivasi, dan rasionalisasi.

4. Teori Willingness and Opportunity to Corrupt


Korupsi terjadi jika terdapat kesempatan/peluang (kelemahan system, pengawasan kurang) dan niat/keinginan
(didorong karena kebutuhan dan keserakahan).

5. Teori Cost-Benefit Model


Korupsi terjadi jika manfaat korupsi yang didapat/dirasakan lebih besar dari biaya/risikonya (nilai manfaat bersih
korupsi).

6. Berdasarkan Motivasi Pelaku


Korupsi dapat dibedakan menjadi 5:
a. Kebutuhan
b. Peluang
c. Memperkaya diri sendiri
d. Ingin menjatuhkan pemerintah
e. Ingin menguasai suatu negara
Penyebab korupsi dari slide Bapak Herry Noer

1. Terpaksa (by needs)


2. Memaksa (by greeds)
3. Dipaksa (by systems)

4. Kebijakan pemerintah untuk mencegah, mengurangi peluang & tindak pidana korupsi.
1.pencegahan:

a. penanaman semangat nasional


b. melakukan penerimaan pegawai secara jujur dan terbuka
c. himbauan kpd masyarakat
d. pengusahaan kesejahteraan masyarakat
e. pencatatan ulang asset

2. upaya penindakan / penanggulangan:

a. digitalisasi pelayanan
b. terbitnya peraturan presiden no 54 th. 2018 (ttg strategi nasional pencegahan korupsi)
c. terbukanya akses bagi masyarakat untuk menjalankan pengawasan dlm rangka mencegah korupsi yg
di atur dlm perpres no 43 th.2018
d. adanya perjanjian mutual little assistance dg pemerintah swiss yg merupakan komitmen pemerintah
untuk mengurangi hasil korupsi di luar negeri.

5. Tindak pidana Korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No 20 tahun 2001
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi

Kelompok 4
1) Upaya percepatan pemberantasan korupsi

Jawaban:

1. Seluruh Pejabat Pemerintah termasuk Penyelenggara Negara menyampaikan laporan harta kekayaannya
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
2. Membantu KPK dalam rangka penyelenggaraan pelaporan, pendaftaran, pengumuman dan pemeriksaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungannya.
3. Membuat penetapan kinerja dengan pejabat dibawahnya secara berjenjang
4. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
5. Menetapkan program dan wilayah bebas korupsi
6. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara konsisten untuk mencegah kebocoran dan pemborosan
7. Menerapkan kesederhanaan dalam pribadi dan kedinasan
8. Memberikan dukungan terhadap upaya-upaya pemberantasan korupsi (percepatan informasi yang berkaitan
dengan TP Korupsi dan mempercepat pemberian ijin pemeriksaan terhadap saksi / tersangka)
9. Melakukan kerjasama dengan KPK, menelaah dan mengkaji sistem-sistem yang menimbulkan tindak pidana
korupsi
10. Meningkatkan upaya pengawasan dan pembinaan aparatur untuk meniadakan perilaku koruptif
dilingkungannya

2) Definisi gratifikasi

Jawaban :
Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001
Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi
tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik.
3) Ciri – ciri korupsi
Jawaban:

Berbicara mengenai Ciri-ciri korupsi, Syed Hussein Alatas memberikan ciri-ciri


korupsi, sebagai berikut:23
1. Ciri korupsi selalu melibatkan lebih dari dari satu orang. Inilah yang
membedakan antara korupsi dengan pencurian atau penggelapan.
2. Ciri korupsi pada umumnya bersifat rahasia, tertutup terutama motif yang
melatarbelakangi perbuan korupsi tersebut.
3. Ciri korupsi yaitu melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik.
Kewajiban dan keuntungan tersebut tidaklah selalu berbentuk uang.
4. Ciri korupsi yaitu berusaha untuk berlindung dibalik pembenaran hukum.
5. Ciri korupsi yaitu mereka yang terlibat korupsi ialah mereka yang memiliki
kekuasaan atau wewenang serta mempengaruhi keputusan-keputusan itu.
6. Ciri korupsi yaitu pada setiap tindakan mengandung penipuan, biasanya pada
badan publik atau pada masyarakat umum.
7. Ciri korupsi yaitu setiap bentuknya melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif
dari mereka yang melakukan tindakan tersebut.
8. Ciri korupsi yaitu dilandaskan dengan niat kesengajaan untuk menempatkan
kepentingan umum di bawah kepentingan pribadi.

4) kebijakan manejemen ada di UU yang mana ?

Jawaban:

UU 11 tahun 2017

5) definsi manjemen PNS

Jawaban :

Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme.

Kelompok 5
1. Jabatan fungsional:
Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam suatu
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/ dan atau keterampilan tertentu
serta bersifat mandiri.
(Menurut UU No.5 Tahun 2014)
Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi & tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

2. Tugas ASN (UU No.5 Tahun 2014 Pasal 11)


1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
2. Memberikan pelayanan publik yang professional & berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan & kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

3. Pelayanan prima
Pelayanan prima adalah memberikan pelayanan sesuai atau melebihi harapan pengguna layanan.

Tingkatan pelayanan prima:


1. Memenuhi kebutuhan dasar pengguna
2. Memnuhi harapan pengguna, dan
3. Melebihi harapan pengguna jasa, mengerjakan apa yang lebih dari yang diharapkan

Prinsip-prinsip pelayanan prima:


1. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan
2. Membangun visi& misi pelayanan
3. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan
4. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait begaimana memberikan pelayanan yang
baik
5. Memberikan apresiasi kepada pegawai
Contoh perilaku pelayanan prima:
1. Menyapa & memberi salam
2. Ramah
3. Cepat & tepat waktu
4. Mendengar dengan sabar & aktif
5. Penampilan yang rapi
6. Jangan lupa mengucapkan terima kasih
7. Mengingat nama pelanggan, dan
8. Perlakukan pelanggan dengan baik.

4. Reformasi birokrasi
Merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintah terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan (business process), & SDM aparatur. (sumber: Kemenpan RB)
Dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi:
PerPres No 81 Tahun 2010 tentang Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010-2025

Reformasi Birokrasi:
Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah
yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku KKN, mampu melayani
publik secara akuntabel, serta memegang teguh nilai-nilai dasar organisasi dan kode etik perilaku
aparatur negara.

Tujuan Reformasi Birokrasi:


Menciptakan birokrasi pemerintah yang profesonal dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja
tinggi, bersih, dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang
teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Permasalahan utama birokrasi yang menjadi sasaran utama pelaksanaan Reformasi Birokrasi:
1. Organisasi
2. Peraturan perundang-undangan
3. SDM Aparatur
4. Kewenangan
5. Pelayanan publik
6. Pola pikir (mind-set)
7. Budaya kerja (culture-set)

5. Pelayanan sebagai pemberdayaan???

Kelompok 6
1. Tujuan manajemen ASN menurut uu no 5 thn 2014 bertujuan untuk :
a. Membangun ASN yang memiliki integritas
b. Profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik
c. Bebas dari praktek KKN
d. Mampu menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas bagi masyarakat

2. Transformasi manajemen ASN


Transformasi manajemen ASN adalah pengembangan system pemerintahan berbasis elektronik ( SPBE )
atau E-Government ( e-gov). salah satunya adalah penerapan teknologi digital dalam system
pemerintahan yaitu dalam pelayanan kepegawaian, e-budgeting (perencanaan anggaran), e-procurement
(lelang elektronik), e-catalogue ( belanja barang elektronik), hingga cash flow management system.
Yaitu system manajemen keuangan pemerintah yang terpadu secara online agar seluruh system
keuangan Negara bias diakses masyarakat secara transparan.

3. Fungsi pegawai ASN


a. Pelaksana kebijakan public
b. Pelayan public
c. Perekat dan pemersatu bangsa

4. Tingkat hukuman PNS


a. Hukuman ringan
 Teguran lisan
 Teguran tertulis
 Pernyataan tidak puas secara tertulis
b. Hukuman sedang
 Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
 Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
 Penurunan pada pangkat yang setingkat lebih rendah selama 1 tahun
c. Hukuman berat
 Penurunan pada pangkat yang setingkat atau lebih rendah selama 3 tahun
 Pemindahan dalam rangka penurunan dalam jabatan setingkat lebih rendah
 Pembebasan jabatan
 Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebaagai PNS
 Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

5. Manfaat standar pelayanan


a. Memberikan jaminan bahwa masyarakat akan menerima suatu pelayanan public dari pemeritah
daerah sehingga akan meningkatkan masyarakat
b. Dengan ditetapkannya standar pelayanan minimal akan dapat ditentukan jumlah anggaran yang
dibutuhkan untuk menyediakan suatu pelayanan public menjadi dasar dalam menentukan
anggaran berbasis kinerja
c. Menjadi dasar dalam menentukan anggaran berbasis kinerja
d. Masyarakat dapat mengukur sejauh mana pemerintah daerah memenuhi kewajibannya dalam
menyediakan pelayanan kepada masyarakat, sehingga hal ini dapat meningkatkan akuntabilitas
pemerintah daerah kepad masyarakat
e. Sebagai alat ukur bagi kepala daerah dalam melakukan penilaian kinerja yang telah dilaksanakan
oleh unit kerja penyedia suatu pelayanan
f. Sebagai bench mark untuk mengukur tingkat keberhasilan pemerintah daerah dalam pelayanan
public
g. Menjadi dasar bagi pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh institusi pengawasan

KELOMPOK 7
1. Penyebabterbentuknyapolapikir?
Berpikiradalah proses mental. Berpikiradalahsuatukegiatan mental yang melibatkankinerjaotak (Alek
sobur, 2003).
Pola pikiradalahpola yang
menetapdalampikiranbawahsadarseseorang.Keyakinanmerupakanbagiandaripolapikir (mind setting,
LPCD, 2005).
Oleh karena itu faktor dominan yang membentuk pola pikir seseorang adalah lingkungan dimana dia
berada.Pola pikir ini dapat memicu pelaksanaan pekerjaan sekaligus juga menghambat pelaksanaan
pekerjaan.
Ada 2 (dua) proses yang membentuk pola pikir yaitu:
a. Bersumber dari keturunan secara genetika.
b. Bersumber dari proses sosial.

2. Jeniskeluhanpelanggan?
Menurut Endar Sugiarto (1999), keluhan pelanggan dapat dikategorikan/
dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
a. Mechanical Complaint (Keluhan Mekanikal).
Mechanical complaint adalah suatu keluhan yang disampaikan oleh
pelanggan sehubungan dengan tidak berfungsinya peralatan yang
dibeli/disampaikan kepada pelanggan tersebut;
b. Attitudinal Complaint (Keluhan akibat sikap petugas pelayanan).
Attitudinal complaint adalah keluhan pelanggan yang timbul karena
sikap negatif petugas pelayanan pada saat melayani pelanggan. Hal ini
dapat dirasakan oleh pelanggan melalui sikap tidak peduli dari petugas
pelayanan terhadap pelanggan;

c. Service Related Complaint (Keluhan yang berhubungan dengan


pelayanan).
Service related complaint adalah suatu keluhan pelanggan karena halhal
yang berhubungan dengan pelayanan itu sendiri. Misalnya
seseorang mendaftar untuk ikut suatu Diklat, ternyata formulir
pendaftaran belum siap dan oleh petugas diminta untuk menunggu;
d. Unusual Complaint (Keluhan yang aneh)
Unusual complaint adalah keluhan pelanggan yang bagi petugas
merupakan keanehan (tidak wajar/tidak umum).pelanggan yang
mengeluh seperti ini sebenarnya secara psikologis adalah orang-orang
yang hidupnya tidak bahagia atau kesepian.

3. Pilar polapikir PNS?


Lima Pilar Pola Pikir PNS
a. Pikiran yang DISIPLIN.
Artinya berangkat dari suatu perilaku yang mencirikan disiplin ilmu, keterampilan pada suatu
profesi.Sebut saja ketika seorang warga Negara menjadi PNS, maka menguasai ilmu dan ketentuan
yang berlaku dalam bidang pekerjaannya merupakan hal penting sebagai pekerja profesional.
b. Pikiran yang dapat menyerap berbagai informasi dari beragam sumber.
Kemudian memahami dan meraciknya menjadi suatu pengetahuan yang baru.Inilah sentesa penting
ketika banjir informasi mengalir. Tanpa bisa melihat perioritas informasi yang menjadi kebutuhan,
maka akan tenggelam dan tergelincir dalam lautan informasi.
c. Pikiran yang mencoba membentangkan pertanyaan tak terduga, termasuk memaparkan cara
berpikir baru.
Pola pikir inilah yang akan membuat kita mampu berpikir secara lateral dan bukan sekedar berpikir
linear mengikuti jalur konvensional yang acap hanya akan membuat kita stagnan. Bergerak maju,
progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan bermakna.
d. Pola pikir menyambut perbedaan pandangan dengan sukacita, dan bukan dengan sikap saling
curiga.
Sebuah pola pikir yang akan membuat kita terhindar dari anarki akibat pemaksaan kepentingan.
Sebuah pola pikir yang senantiasa mengajak kita untuk merayakan keragaman pandangan dan
sekaligus menghadirkan empati.
e. Pola pikir etis.
Inilah pola pikir yang membujuk membangun kemuliaan dan keluhuran dalam kehidupan personal
dan profesional kita. Sebab pada akhirnya,
bagaimana mungkin menjadi ‘terbaik’ jika pola pikir masih berselimut dengki, cemburu, sok tahu dan
merasa hebat.

5 Pola pikirmempengaruhi?
Jenis-Jenis Pola Pikir
a. Pola Pikir Perfeksionis
Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak berani mencoba sesuatu yang tidak
kita kuasai dengan sangat sempurna.
b. Pola Pikir Obsesif
Mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri
sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti
sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.
c. Pola Pikir Pesimis.
Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi yang datang
selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita
memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita.
d. Pola pikir bergantung pada orang lain.
Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat
menyelamatkan kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karenamereka telah
menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita
mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada mereka;
takut mereka akan menelantarkan kita.

e. Pola pikir "saling membutuhkan".


Kita memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi
bergantung pada kita dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya.
Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita. Pada akhirnya orang yang
kita cintai merasa tidak berdaya
f. Pola pikir membenci diri sendiri/suka melukai diri sendiri
Kita membuat diri kita sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang
lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi orang lain dengan cara
menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang
lama.
g. Pola pikir birokrat/dogmatik
Memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya.
h. Pola pikir yang baik dan konstruktif.Kita dapat memiliki pola pikir yang optimistis
Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.
Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita
akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit.
i. Pola pikir seorang yang realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal
negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana
secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri.
j. Pola pikir Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu
baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang
tepat.
k. Pola pikir seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang
lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali
kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa
harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani. Setiap
saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir apakah kita akan
tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir yang negatif.

6 Etikadannilainorma?
a. Etikaadalahrefleksitentangstandarataunorma yang menentukanatasbaikatauburuk, benaratau salah
perilaku yang harusdilakukanataubagaimanauntukmelakukan yang baikataubenar.
b. EtikaPublikadalahrefleksitentangstandar yang menentukanbaikatauburuk, benaratau salah
perilakutindakandankeputusanuntukmengarahkankebijakan public
dalamrangkamenjalankantanggungjawabpelayanan public.
c. Normaadalahketentuan yang
mengaturtingkahlakumanusiadalamkehidupanmasyarakatsifatnyajelasnyatadantegasbaikitutertulis
maupuntidaktertulis.
d. Nilai Normative adalahsuatukonstitusi yang
resmiditerimaolehsuatubangsadanbagimerekakonstitusiitutidakhanyaberlakudalamartihukum
(legal) tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat, berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni
dan konsekuen.

Kelompok 8
POLA PIKIR PNS
Pola pikir PNS adalah salah satu pola pikir profesi, di samping misalnya profesi politikus, pedagang,
pengusaha, petani dan sebagainya. Karena perbedaan karakteristik dengan profesi lainnya, maka pola pikir PNS
juga berbeda. Salah satu ciri khas yang membedakannya adalah tugas dan karakteristik pelayanan publik (public
services).
Pola pikir PNS terbagi dua: Pola pikir positif (pola pikir yang berkembang), dan Pola pikir negatif (pola pikir
tetap).
Pola pikir positif (pola pikir berkembang) PNS tercermin dalam berbagai prestasi yang telah dicapai oleh para
PNS selama ini sesuai bidang tugasnya masingmasing, maupun dalam bentuk acuan norma dan aturan yang
berlaku. Norma dan aturan tersebut diarah oleh PNS dalam bentuk menjaga sikap dan perilakunya, karena
secara periodik dijadikan acuan penilaian antara lain dalam bentuk DP3. DP3 atau Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan PNS tersebut, tertuang dalam PP Nomor 10 Tahun 1979, terdiri atas delapan norma-norma sikap
perilaku:
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Tanggung Jawab
4. Ketaatan
5. Kejujuran
6. Kerjasama
7. Prakarsa
8. Kepemimpinan

Di samping keberhasilan tentu ada kekurang berhasilan, hambatan atau dimensi permasalahan berupa pola pikir
negatif yang terjadi atau dialami kalangan PNS. Kantor Menpan tahun 2002 menemukan dan mengidentifikasi
adanya Pola Pikir Negatif (Pola Pikir Tetap) PNS yang tercermin dalam bentuk 24 (duapuluh empat) hambatan
atau permasalahan perilaku Budaya Kerja Aparatur Pemerintahan, yaitu POLA PIKIR NEGATIF (TETAP)
PNS:
1. Komitmen dan konsistensi terhadap visi dan misi organisasi masih rendah;
2. Sering terjadi penyimpangan dan kesalahan dalam kebijakan publik yang berdampak luas kepada masyarakat;
3. Pelaksanaan kebijakan jauh berbeda dari yang diharapkan;
4. Terjadi arogansi pejabat dan penyalahgunaan kekuasaan;
5. Pelaksanaan wewenang dan tangung jawab aparatur saat ini belum seimbang;
6. Dalam praktek di lapangan sulit dibedakan antara ikhlas dan tidak ikhlas, jujur dan tidak jujur
7. Pejabat yang KKN akan menyebabkan KKN meluas pada pegawai, dunia usaha dan masyarakat;
8. Gaji pegawai yang rendah/kecil dibandingkan dengan harga barang/jasa lainnya;
9. Banyak aparatur yang integritas, loyalitas dan profesionalnya rendah;
10. Belum adanya sistem merit yang jelas untuk mengukur kinerja pegawai dan tindak lanjut hasil penilaiannya;
11. Kreativitas karyawan kurang mendapat perhatian atasan;
12. Kepekaan terhadap keluhan masyarakat dinilai masih rendah;
13. Sikap yang berorientasi vertikal menyebabkan hilangnya kreativitas, rasa takut berimprovisasi;
14. Budaya suap bukan hal yang rahasia, sehingga dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku pimpinan dalam
bekerja;
15. Ada kecenderungan para pemimpin tidak mau mengakui kesalahan di depan bawahan;
16. Masing-masing bekerja sesuai dengan uraian tugas yang ada dan belum optimal untuk bekerjasa sama
dengan unit lain;
17. Sifat individualisme lebih menonjol dibandingkan kebersamaan;
18. Tidak ada sanksi yang jelas dan tegas jika pegawai melanggar aturan;
19. Budaya KKN yang menjiwai sebagian aparat;
20. Tingkat kesejahteraan yang kurang memadai;
21. Pengaruh budaya prestise yang lebih menonjol, sehingga aspek rasionalitas sering dikesampingkan;
22. Sistem seleksi (rekruitmen) yang masih kurang transparan;
23. Tidak berani tegas, karena khawatir mendapat reaksi yang negatif;
24. Banyak aparatur belum memahami makna keadilan dan keterbukaan.
(SUMBER KANTOR MENPAN TAHUN 2002)

UU NO 28 TAHUN 1999
Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Telah ditetapkan asas-asas umum penyelenggaraan negara, yang harus menjadi acuan dalam penyelenggaraan
negara dan pemerintahan negara oleh aparatur negara.
1. Asas Kepastian Hukum
2. Asas Kepentingan Umum
3. Asas Akuntabilitas
4. Asas Proporsionalitas
5. Asas Profesionalitas
6. Asas Keterbukaan
7. Asas Efisiensi
8. Asas Efektivitas

4 ASPEK DALAM KOMITMEN MUTU


1. Efisiensi
Menurut Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8) mendefinisikan efisiensi sebagai berikut:
 Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
 Ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk jumlah keluaran
 Jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa
2. Inovasi
Menurut Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8) mendefinisikan inovasi sebagai berikut:
 Cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan pasar, teknologi dan
persaingan
 Terjadi karena: perubahan produk barang/jasa proses produksi, nilai kelembagaan, perubahan cara kerja,
teknologi yang digunakan, layanan sistem manajemen, mindset orang yang ada di dalam organisasi
 Muncul dari adanya dorongan dari dalam, desakan kebutuhan, imajinasi pemikiran orang-orang kreatif.
3. Kreativitas
Lahir oleh munculnya ide atau gagasan baru untuk keluar dari rutinitas yang besar.
4. Mutu
Menurut Edward Deming, mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Crosby, mutu merupakan nihil cacat, kesempurnaan, dan kesesuaian terhadap persyaratan. Menurut
Juran, mutu merupakan kesesuaian terhadap spesifikasi. Menurut Goetsch dan Davis, mutu adalah kondisi
dinamis berkaitan dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan
CIRI-CIRI PEMERINTAHAN YANG BAIK

Berdasarkan PP No 101 tahun 2000 ciri pemerintahan yang baik yaitu:


1. Profesionalitas
2. Akuntabilitas
3. Transparansi
4. Pelayanan prima
5. Demokrasi
6. Efisiensi
7. Efektivitas
8. Supremasi hukum
9. Dapat diterima seluruh masyarakat

TANGGAPAN TENTANG NARKOBA

Narkoba/NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya) adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman/bukan tanaman, baik sintetis atau semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Undang-Undang yang mengatur Narkoba: UU No 35 tahun 2009. Penyebab tingginya kasus
penyalahgunaan narkoba di Indonesia:
1. Masih tingginya angka kekambuhan
2. Peningkatan persediaan narkoba
3. Maraknya kawasan rawan narkoba.

Anda mungkin juga menyukai