Sop Dermatitis 03

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

SOP DERMATITIS

NO. DOKUMEN : 003

NO.REVISI :

HALAMAN 1

TGL TERBIT : 03 Agustus 2019

PBM Puput, Am.Keb

Pengertian Dermatitis atopic adalah peradangan kulit berulang dan kronis dengan
disertai gatal.

Tujuan
Sebagai acuan tatalaksana penyakit dermatitis atopik

Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter


Kebijakan
1. Pasien datang dengan keluhan gatal yang bervariasi lokasinya
tergantung pada jenis dermatitits atopik
Prosedur 2. Gejala utama adalah pruritus (gatal) dapat hilang timbul sepanjang
hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari.
3. Pasien biasanya mempunyai riwayat juga sering merasa cemas, egois,
frustasi, agresif, atau merasa tertekan
4. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kulit penderita :
- Perabaan kering
- Pucat/redup
- Jari tangan teraba dingin
- Terdapat papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi, eksudasi dan
krusta pada lokasi predileksi.
5. Penatalaksanaan dilakukan dengan modifikasi gaya hidup :
1. Menemukan factor resiko
2. Menghindari bahan-bahan yang bersifat iritan termasuk pakaian
seperti wol atau bahan sintetik.
3. Memakai sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab.
4. Menjaga kebersihan bahan pakaian.
5. Menghindari pemakaian bahan kimia tambahan.
6. Membilas badan segera setelah selesai berenang untuk
menghindari kontak klorin yang terlalu lama.
7. Menghindari stress psikis
8. Menghindari bahan pakaian terlalu tebal, ketat, kotor.
9. Pada bayi, menjaga kebersihan di daerah popok, iritasi oelh
kencing atau feses, dan hindari pemakaian bahan-bahan medicated
baby oil.
10. Menghindari pembersih yang mengandung antibakteri karena
menginduksi resistensi.
6. Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi diberikan dengan :
1. Topical (2x sehari)
- Pada lesi di kulit kepala, diberikan kortikosteroid topical,
seperti Desonid krim 0,05% (catatan : bila tidak tersedia dapat
digunakan fluosinolon asetonid krim 0.025%) selama maksimal
2 minggu
- Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason
valerat krim 0,1% atau mometason furoat krim 0,1%).
- Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotic topical atau sitemik bila lesi meluas.
2. Oral sistemik
- Antihistamin sedative yaitu hidroksisin (2x1 tablet) selama
maksimal 2 minggu, atau
- Loratadine 1x10 mg/hari atau antihistamin non sedative
lainnya selama maksimal 2 minggu

Laboratorium dan Rawat jalan

Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai