Anda di halaman 1dari 2

Upwelling Vs Open Ocean ?

Gambar 1. Peta distribusi zona upwelling


Sumber : oceanservice.noaa.gov

Produktivitas Primer dan Level Tropik?


Tabel 1. Perbandingan Produktivitas Primer dan Level Tropik di Laut lepas, Landas Kontinen
dan Zona Upwelling
Tipe Rantai Makanan Produktivitas Primer Level Tropik
Laut Lepas 50 5
Landas Kontinen 100 3
Upwelling 300 1.2

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kondisi yang signifikan antara Laut lepas
dengan zona upwelling dalam segi produktivitas primer dan level tropic.

Alasan?
 Produktivitas Primer
Pada zona upwelling kecenderungan terjadi peningkatan nutrien di permukaan disebabkan
oleh sirkulasi angin yang membawa air dengan suhu rendah menuju ke suhu tinggi, dimana
akan terjadi penyesuaian kondisi densitas air karena pengaruh gravitasi. Pada saat tersebut
nutrient yang mengendap di perairan dangkal dibawa naik ke permukaan (Anderson, 1993).
Hal tersebut menjadikan organisme sejenis fitoplankton tumbuh subur dengan jumlah yang
banyak sehingga produktivitas primernya tergolong tinggi. Selain itu zona upwelling dominan
terjadi di wilayah yang berdekatan dengan darat (Gambar 1) sehingga imputan nutrient juga
banyak berasal dari daratan (Sarhan et al, 1999). Lain halnya di Laut Lepas, kondisi miskin
nutrient menjadi penyebab utama dari rendahnya produktivitas primer karena ketika imputan
nutrient yang terbawa arus menuju laut lepas akan mengalami pengendapan secara cepat
karena efek dari kedalaman dan sangat sulit untuk membawa nutrient kembali ke permukaan
yang membuat rendahnya produktivitas primer di laut lepas (Blanchette et al, 2009).

 Tropik Level
Berdasarkan kondisi keberadaan nutrient, dapat diketahui alasan dari rendahnya level tropik di
zona upwelling karena tingginya konsentrasi dan jumlah nutrient dimana akan mempengaruhi
pertumbuhan dari produsen primer seperti fitoplankton (Lalli and Parsons 1997). Banyaknya
nutrient di perairan menyebabkan pertumbuhan fitoplankton semakin subur dan ukurannya
jauh lebih besar. Hal tersebut menyebabkan jaring-jaring makanan lebih sederhana sehingga
level tropiknya menjadi rendah (Cury et al, 2000). Berbeda dengan laut lepas yang miskin
akan nutrient, menyebabkan level tropiknya tinggi karena pertumbuhan dari fitoplankton
sebagai produsen utama sangat lambat dan ukurannya jauh lebih kecil sehingga jaring-jaring
makanan menjadi lebih kompleks (Sigman and Hain 2012).

Daftar Pustaka
Anderson DM, Prell WL. (1993). A 300 KYR record of upwelling off Oman during the late
quaternary: evidence of the Asian southwest monsoon. Paleoceanography, 8(2): 193-208..

Blanchette CA, Wieters EA, Briotman BR, Kinlan BP, Schiel DR. (2009). Trophic structure and
diversity in rocky intertidal upwelling ecosystems: a comparison of community patterns
across California, Chile, South Africa, and New Zealand. Progress in Oceanography.
doi:10.1016/j.pocean.2009.07.038.

Cury P, Bakun A, Crawford RJM, Jarre A, Quinones RA, Shannon LJ, Verheye HM. (2000).
Small pelagics in upwelling systems: patterns of interaction and structural changes in
“wasp-waist” ecosystems. ICES Journal of Marine Science, 57:603-618.

Daniel M. Sigman & Mathis P. Hain. 2012. The Biological Productivity of the Ocean. Book of
Nature Education, Vol 3 Issue 6.

Lalli, C.M., Parsons, T.R. (1997) "Biological Oceanography: An Introduction" Oxford: Elsevier
Publications. ISBN 0-7506-3384-0

Sarhan T, Lafuente JG, Vargas M, Vargas JM, Plaza F. (1999). Upwelling mechanisms in the
northwestern Alboran Sea. Journal of Marine Systems, 23: 317-331

Anda mungkin juga menyukai