Jln. Sultan Thaha Saifuddin Km.4 Muara Tebo Telp. (0744) 21727, 21372. Fax.
(0744) 21727
Izin Konstruksi Pengendalian Infeksi
No Izin: Lokasi Konstruksi: Tanggal Mulai Proyek: Koordinator Proyek: Perkiraan Durasi: Kontraktor Kerja Tanggal Izin Kadaluarsa: Supervisor: Telepon: YA TIDAK AKTIVITAS KONSTRUKSI YA TIDAK KELOMPOK RISIKO PENGENDALIAN INFEKSI TIPE A: Inspeksi, aktivitas non- KELOMPOK 1: Risiko invasif Rendah TIPE B: Skala kecil, durasi KELOMPOK 2: Risiko singkat, tingkat sedang sampai Sedang tinggi TIPE C: Aktivitas menghasilkan GROUP 3: Risiko Medium / debu tingkat sedang sampai Tinggi tinggi, memerlukan lebih dari 1 shift kerja untuk penyelesaian TIPE D: Durasi lama dan GROUP 4: Risiko Paling aktivitas konstruksi Tinggi membutuhkan shift kerja yang berturutan. KELAS I 1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi. 2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin. 3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang. KELAS 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer. II 2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan. 3. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban. 4. Tutup dan segel ventilasi udara. 5. Seka permukaan dengan pembersih/disinfektan. 6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. 7. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja. 8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja. 9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan; kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai.
KELAS 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai.
III 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah Tanggal kontaminasi sistem saluran. 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai. 4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA. Paraf 5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan. 6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA. 7. Pel basah dengan pembersih/disinfektan. 8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi. 9. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. 10. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya. 11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan. KELAS 1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai. IV 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran. 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai. 4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan Tanggal filter HEPA. 5. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar. 6. Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja. Paraf 7. Semua personil yang memasukki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu. 8. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh Layanan Lingkungan. 9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA. 10. Pel basah dengan disinfektan. 11. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi. 12. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. 13. Tutupi tempat sampah atau troli yang dipakai untuk transportasi. Plester penutupnya. 14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan.
Persyaratan Tambahan:
Pimpinan Proyek Komite PPIRS/ IPCN
________________ _____________ Tanggal Paraf Tanggal Paraf Pengecualian/Tambahan terhadap izin ini tercantum pada memorandum yang dilampirkan. Izin diminta oleh: Izin disahkan oleh: Tanggal: Tanggal: SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO NOMOR: 445 / /RSUD/ I / 2017 TENTANG PROGRAM INFECTION PREVENTIF CONTROL NURSE / IPCN DI RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN DIREKTUR Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi dari setiap gugus tugas/ unit pelayanan yang ada; b. Bahwa pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan salah satu gugus tugas/ unit pelayanan di pelayanan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo yang harus mendukung pelayanan rumah sakit secara keseluruhan maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang bermutu tinggi. c. Bahwa agar pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya program IPCN di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo sebagai Pengerak dari PPI. d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b dan c, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Sultan Thaha Saifuddin Tebo Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang PPI; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan; 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.