Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 5

DISCHARGE PLANNING PASIEN FRAKTUR TIBIA FIBULA POST ORIF

EDUKASI DAN PERAWATAN DI RUMAH

Nama : No. MR :

Alamat : Dx. Akhir :

1. Aktivitas

Jenis aktivitas yang boleh dilakukan adalah aktivitas ringan sesuai dengan

kemampuan pasien

Prosedur aktivitas : Lakukan aktivitas ringan semampu pasien, tidak memberi

beban dan tekanan pada ekstremitas yang cidera.

Alat bantu : Armsling (penyangga tangan), crutches (tongkat), wheelchair

(kursi roda).

2. Edukasi Kesehatan

a. Jadwal kontrol ke poliklinik orthopaedi minimal 1x seminggu tanpa ada

keadaan gawat

b. Jadwal kontrol untuk perawatan luka minimal 1x3 hari

c. Edukasi terkait obat-obatan yang diberikan meliputi : nama obat, fungsi

obat, efek samping obat, dan waktu konsumsi obat. Selain itu, apabila

pasien mendapat analgetik, instruksikan pasien untuk mengkonsumsi

obat tersebut sampai habis.


3. Perawatan di Rumah

Tanda dan gejala yang perlu diawasi di rumah pada pasien post ORIF

untuk segera dibawa ke rumah sakit adalah :

a. Nyeri sangat hebat pada daerah post ORIF

b. Nyeri tidak dapat dikontrol walaupun telah minum obat analgetik

c. Demam di atas 38,5oC

d. Ujung ekstremitas post ORIF teraba dingin, sianosis, atau pucat

e. Perdarahan terjadi pada area post ORIF

f. Sesak nafas atau kesulitan bernapas

g. Nyeri dada atau dada terasa berdebar-debar yang datang secara tiba-tiba

h. Kemerahan di area insisi

i. Mual/ muntah yang berlebihan

4. Diet

Makanan yang dianjurkan adalah makanan tinggi kalsium,

magnesium, fosfor, dan vitamin D. Fosfor dan magnesium akan berkerja

dengan kalsium untuk membentuk jaringan tulang baru, sedangkan vitamin D

berguna agar tubuh dapat menyerap kalsium dengan baik.

a. Makanan tinggi zat kalsium seperti ikan, roti, sereal, kacang polong, dan

sayuran berdaun hijau

b. Makanan dengan zat magnesium seperti nasi, kacang-kacangan, dan

sayuran berdaun hijau

c. Makan dengan zat fosfor seperti susu dan ayam


d. Makanan dengan vitamin D seperti minyak ikan, mentega, susu, sereal

Makanan yang harus dihindari adalah teh, kopi, alkohol, dan

bersoda karena dapat mempercepat hilangnya kalsium dari tubuh. Selain itu,

rokok juga harus dihindari karena rokok dapat mempertinggi hilangnya

kepadatan tulang

5. Kebutuhan Spiritual dan Psikologis

Fasilitasi bila pasien membutuhkan konseling spiritual. Apabila

pasien merasakan nyeri, dapat diajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi

nyeri secara spiritual seperti terapi zikir.

6. Rincian Pemulang

Pada pasien post ORIF, umumnya 3 hari setelah operasi akan

dilaksanakan perawatan luka dan membuka drain, selanjutnya pasien akan

dirontgen ulang dan sehari setelahnya pasien diperbolehkan pulang. Pada

pasien post ORIF akan memerlukan alat bantu saat pulang seperti penyangga

tangan (armsling), tongkat (crutches), dan kursi roda (wheelchair).

7. Kontrol

Pasien post ORIF dapat kotrol ke poliklinik orthopaedi RSUP Dr.

M. Djamil Padang yang buka pada hari Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai