Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

RSUD No. Dokumen No. Revisi Halaman


SULTAN THAHA SAIFUDIN 00 1/2
KABUPATEN TEBO
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RSUD Sultan Thaha Saifuddin

SPO
Dr. Oktavienni,M.Ked,Sp.An
Nip.19771001 200604 2 014
PENGERTIAN Menurut Blegen (2006) dan Hamdani (2007), budaya keselamatan pasien
adalah persepsi yang dibagikan diantara anggota organisasi yang
ditujukan untuk melindungi pasien dari kesalahan tata laksana maupun
cedera akibat intervensi. Persepsi ini meliputi kumpulan norma, standar
profesi, kebijakan komunikasi dan tanggung jawab dalam keselamatan
pasien. Budaya ini kemudian mempengaruhi keyakinan dan tindakan
individu dalam memberikan pelayanan. Budaya keselamatan pasien
merupakan bagian penting dalam keseluruhan budaya organisasi yang
diperlukan dalam institusi kesehatan. Budaya keselamatan didefinisikan
sebagai seperangkat, keyakinan, norma, perilaku, peran, dan praktek
social maupun teknis dalam meminimalkan pajanan yang membahayakan
atau mencelakakan karyawan, manajemen, pasien atau anggota
masyarakat lainnya,
TUJUAN 1. Meningkatkan kesadaran staf Rumah Sakit mengenai keselamatan
pasien
2. Mendiagnosa dan menilai keadaan budaya keselamatan pasien saat itu
3. Mengidentifikasi kekuatan atau kelebihan suatu area/unit untuk
pengembangan program keselamatan pasien
4. Menguji perubahan trend budaya keselamatan pasien sepanjang waktu
5. Mengevaluasi dampak budaya dari inisiatif dan intervensi keselamatn
pasien
6. Mengadakan perbandingan baik internal maupun eksternal
KEBIJAKAN Keputusan direktur RSUD Sultan Thaha Saifuddin nomor
001/KEP/DIR/VIII/2018 tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit di RSUD Sutan Thaha Saifuddin Tebo.
PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


00 2/2
RSUD
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
KABUPATEN TEBO
PROSEDUR 1. Seluruh personel/staf memiliki kesadaran yang konstan dan aktif
tentang hal yang potensial menimbulkan masalah
2. Baik staf maupun organisasi mampu membicarakan kesalahan,
belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara
terbuka dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden terjadi
4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden keselamatan
pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederhana ke staf yang
terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan system tempat orang
itu bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien
penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang yang
bekerja di rumah sakit serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa
yang bisa mereka bantu untuk meningkatkan keselamatan Pasien
6. Penjelasan atau pemahaman tentang aktivitas organisasi yang
bersifat resiko tinggi dan rentan kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat
melapor kesalahan tanpa penghukuman
Unit Terkait 1. Komite PMKP Rumah Sakit
2. Semua PPA Rumah Sakit
3. Semua Unit kerja/Ruangan

Anda mungkin juga menyukai