1. DIREKTUR ....................................................................................8
LAMPIRAN ………………………………………………………..21
1
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala rahmat yang telah
dikaruniakan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Buku
Panduan Manajemen Resiko Rumah Sakit Sultan Thaha Syaifuddin.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
1. Meningkatkan peran Rumah sakit dalam mencegah kesalahan
dengan mengembangkan prosedur kerja yang menjamin mutu
pelayanan dan keamanan untuk pasien, karyawan dan pengunjung.
Prosedur ini bisa berbentu SPO, Panduan dll.
2. Meningkatkan peran staf rumah sakit dalam mengenali dan
mengidentifikasi risiko yang ada di unit kerjanya supaya tidak
terjadi kesalahan,
3. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang baik sebagai suatu
tim antara unit kerja dan pihak manajemen sehingga didapatkan
hasill yang maksimal.
Tahapan manajemen risiko
1. Risks awareness
Seluruh staf rumah sakit harus menyadari risiko yang ada di unit
kerjanya, baik risiko klinis maupun non klinis. Cara yang dapat
igunakan dengan pengamatan dan melaporkan adanya Kejadian
Potensi Cedera dan audit klinis.
2. Risk control/Risk prevention
Adalah upaya yang diambil untuk mengendalikan risiko dengan
cara:
Mencari jalan menghilangkan risiko (engineering solution)
Mengurangi risiko (control solution) dari probabilitas
maupun dampaknya.
3. Risk containment
Dalam hal terjadi suatu Insiden akibat dari tindakan, kelalaian atau
kecelakaan yang tidak bisa diprediksi sebelumnya, langkah
terpenting adalah mengurangi besarnnya risiko dengan pengeloaan
yang tepat terhadap pasien(korban) dan insidennya, dengan
memberikan respon yang cepat dan komunikasi yang efektif.
4. Risk Transfer
Alih risiko ke pihak lain bisa dilakukan jika risiko yang ada bisa
menimbulkan kerugian yang sangat besar. Misalnya asuransi
kebakaran, asuransi tenaga medis dll.
4
1. Pembuatan standar/prosedur kerja
2. Patuhi standar/prosedur kerja
3. Kenali bahaya
4. Cari solusinya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan manajemen risiko adalah mengidentifikasi
dan meminimalkan risiko yang ada dalam proses pelayanan sehingga
didapatkan hasil pelayanan yang menjunjung tinggi mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
BAB II
PENGERTIAN
5
4. Manajemen risiko adalah pendekatan proakif untuk
mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan
tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
Tujuan manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan
a. Meminimalkan kemungkian kejadian yang memiliki
konsekuensi negatif bagi konsumen /pasien , staf dan
organisasi.
b. Meminimalkan risiko kematian cedera dan / penyakit bagi
konsumen /pasien, karyawan, dan orang lain sebagai akibat
dari pelayanan yang diberikan.
c. Meningkatkan hasil asuhan pasien.
d. Mengelola sumber daya secara efektif.
e. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi /peraturan
perundang undang dan memastikan kelangsungan dan
pengembangan organisasi.
5. Dampak adalah akibat yang ditimbulkan karena terjadinya risiko
dalam suatu proses pelayanan kesehatan.
6. Assesment risiko adalah proses untuk membantu organisasi
menilai tentang luasnya risiko yang dihadapi, kemampuan
mengendalikan frekuensi dan dampak risiko.
7. Risk register adalah program tahunan yang disusun oleh rumah
sakit berisikan identifikasi risiko, informasi insiden IKP dan
investigasi external internal serta potensial risiko maupun risiko
aktual menggunakan RCA dan FMEA.
6
BAB III
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM MANAJEMEN RISIKO
2. Kepala keperawatan
7
b. Menghimpun laporan insiden
c. Melakukan analisa
d. Menyusun rekomendasi
e. Menyusun Risk Register (Risk garding)
4. Direktur keuangan
a. Indentifikasi risiko keuangan
b. Membantu cost benefit analysis
c. Mengelola dukungan biaya untuk manajemen risiko
a. Indentifikasi risiko K3
6. Manajer SDM
8
BAB IV
MEMBANGUN KONTEKS :
- Faktor yang mendukung dan yang menghambat
- Tentukan tujuan dan sasaran
- Struktur organisasi manajemen risiko
IDENTIFIKASI RISIKO :
- Apa yang bisa terjadi
- Bagaimana kejadiannya
- Mengapa hal itu bisa terjadi
- Kapan hal itu bisa terjadi
- Di mana hal itu bisa terjadi
- Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut
ANALISA RISIKO :
- Dampak dan probabilitas
- Siapa yang terlibat
- Tingkat risiko
- Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan
EVALUASI RISIKO :
KOMUNIKA - Bandingkan tingkat risiko dengan kriteria
MONIT
SI - Analisa untung rugi
- Risiko diterima atau tidak OR
DAN
RISIKO AUDIT
KONSULTA
REVIE
SI Tdk W
MEMBANGUN KONTEKS :
diterima
- Faktor yang mendukung dan yang menghambat
- Tentukan tujuan dan sasaran
Pelaksanaan manajemen risiko
- Struktur organisasi manajemen risiko
R
1. Asesmen risiko merupakan proses untuk membantu
I organisasi
S
menilai tentang luasnya risiko yang dihadapi,
I kemampuan
K
mengontrol frekuensi dan sampak dari risiko. OAsesmen harus
dilakuan oleh seluruh staf dan semua pihakD yang terlibat,
it
termasuk pasien dan masyarakat bila memungkinkan.
e
ri
a. Area asesment m
Area asesmen risiko mencakup : a
o UNIT IGD
9
o UNIT POLI
o UNIT ICU
o UNIT IBS
o UNIT KEBIDANAN
o UNIT ANAK
o UNIT INTERNE
o UNIT BEDAH
o UNIT VIP.A
o UNIT VIP.B
o UNIT GIZI
o UNIT LAUNDRY
o UNIT IPSRS
o UNIT UP
o UNIT KEUANGAN
o UNIT PERENCANAAN
o UNIT MR
o UNIT PERINATOLOGI
o UNIT UTD
o UNIT LABORATORIUM
o UNIT APOTEK
o UNIT RADIOLOGI
Untuk tahun 2019 lebih di perioritas : IGD
b. Identifikasi risiko
Proses sistematis dan terstruktur untuk menemukan
dan menegenali risiko, kemudian dibuat daftar risiko. Daftar
risko dilengkapi dengan deskripsi risiko termasuk
menjelaskan kejadian danperistiwa yang mungkin terjadi
dan dampak yang ditimbulkan.
Identifikasi dilakukan pada sumber risiko,area risiko,
peristiwa dan penyebabnya dan potensi akibat. Metode
identifikasi risiko dilakukan dengan proaktif melalui self ass
esment, incident reporting sistem dan clinical audit,
pengamatan KPC (Kejadia Potensi Cedera) dan dilakukan
menyeluruh terhdap medis dan non medis. Rumah sakit
10
meyusun Risk register (Daftar risiko) yaitu sebuah daftar
risko yang teridentifikasi dalam 1 tahun. Seluruh unit kerja
mengidentiikasi risiko yang mungkin terjadi di unit kerja
dan dikompilasikan oleh Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien.
c. Analisa Risiko
Analisa risiko dilakukan dengan menggunakan Risk
Matrik untuk menentukan prioritas risiko. Prioritas risiko
membantu prosses pengambilan keputusan. Pengeloaan
risiko diawali dengan menilai konsekuensi yang dapat
diakibatkan oleh sebuah insiden dan kemugkinan terjadinya
risiko setelah diidentifikasi. Risiko dievaluasi dan diberi
skor untuk menentukan prioritas risiko. Setelah di dapatkan
skor kemudian ditetapkan zona risiko tersebut pada tabel
grading matrik, dan ditentukan metode pengurangan risiko
tersebut.
Kriteria peluang
11
Aspek Insificant Minor Moderate Major Catastropic
(Nilai) (1) (2) (3) (4) (5)
Opeasional Terhenti > Terhenti > 8 Terhenti > 1 Terhenti > 1 Terhenti
1 jam jam hari minggu permanen
Keuangan Kerugian Kerugian Kerugian > Kerugian Kerugian
kecil >0,1 % 0,25% >0,5% >1%
anggaran anggaran anggaran anggaran
Publikasi Rumor Media lokal Media lokal Media Media
Waktu Waktu lama
Nasional Nasional
singkat < 3 hari
> 3 hari
Reputasi Rumor Dampak Dampak Dampak Menjadi
kecil bermakna serius masalah
terhadap terhadap moril terhadap berat bagi
moril da karyawan moril Institus RS.
karyawan dan karyawan
dan kepercayaan dan
kepercayaan masyarakat kepercayaan
masyarakat masyarakat
12
b. Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan
c. Tetapkan warna bands-nya berdasarkan pertemuan antara frekuensi
dan dampak
Skor risiko akan menentukan prioritas risiko. Jika pada asesmen risiko
ditemukan dua insiden dengan hasil skor risiko yang nilainya sama,
maka untuk memilih prioritasnya dapat menggunakan warna brands
risiko.
Konsekuensi Potensial
Frekuensi/ Catastro
Insignificant Minor Moderate Major
Likelihood pic
1 2 3 4
5
Sangat sering
terjadi
(tiap Sedang Sedang Tinggi Extreme Extreme
mgg/bln)
5
Sering terjadi
(beberapa
Sedang Sedang Tinggi Extreme Extreme
x/thn)
4
Mungkin
terjadi
Rendah Sedang Tinggi Extreme Extreme
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi
(2-5 thn/x) Rendah Rendah Sedang Tinggi Extreme
2
Sangat jarang
terjadi
Rendah Rendah Sedang Tinggi Extreme
(>5 thn/x)
1
d. Evaluasi risiko
1. Risk ranking
2. Prioritize the risk (memprioritaskan risiko)
13
3. Cost Benefit Analysis (membandingkan biaya
pengurangan risiko dengan biaya yang timbul apabila
terjadi risko).
4. Menentukan apakah risiko diterima atau tidak.
Level/Brands Tindakan
Ekstrim (sangat Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45
tinggi) hari
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
High (tinggi) hari, kaji dengan detil dan perlu tindakan segera
serta membutuhkan perhatian top manajemen
Risiko sedang, dilakukan investigasi sederhana
paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis
Moderato (sedang)
sebaiknya menilai dampak terhadap biaya dan
kelola risiko
Risiko rendah, dilakukan investigasi sederhana
Low (rendah) paling lama 1 minggu diselesaikan dengan
prosedur rutin
14
Perlakuan risiko adalah upaya untuk menyeleksi pilihan yang
dapat mengurangi atau eniadakan dampak sert kemungkinan
terjasi risiko. Perlakuan yang dapat dipilih adalah:
a. Pengendalian
Upaya untuk mengubah risko yang merupakan langkah-
langkah antiipatif yang direncanakan dan dilakukan secara
rutin untuk mengurangi risiko.
b. Penanganan
Langkah yang dambil untuk mengurangi risko jika tindakan
pegendalian belum memadai. Dapat juga bermakna langkah-
langkah yang telah direncanakan dan akan dilakukan apabila
risiko ben-benar terjadi.
15
2 Alih dayakan pekerjaan
Menerima resiko
BAB V
SISTEM PELAPORAN
16
BAB VI
BAB VII
INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Indikator Keuangan
1. Ketepatan waktu pembayaran insentif
2. Cost recovery
17
B. Indikator Klinis
1. Emergency Respon Tme
2. Penundaan operasi Elektif
3. Kepatuhan jam Visite
4. Angka Ketidaklengkapan surgical safety check list ( dalam
bentuk persentase )
5. Pemberian Aspirin ≤ 24 jam untuk pasien Acute Myocardial
infarction ( Dalam bentuk Persentase )
6. Angka kelengkapan Assesmen awal medis pasien rawat inap
dalam waktu ≤ 24 jam
7. Angka Kepatuhan terhadap CP
8. Angka tidak terpakainya produk darah sesuai dengan permintaan
( dalam bentuk persentase )
9. Pengembalian berkas rekam medis inap 2 X 24 jam ( dalam
bentuk persentase )
10. Angka infeksi jarum suntik / phlebitis ( Ada / tidak )
11. Insfeksi saluran kemih /ISK (Ada/ tidak )
12. Kejadian infeksi Daerah Operasi/ IDO ( Ada / Tidak )
13. Hospital Associated Pneumonia (HAP) ( Ada / Tidak )
C. Indikator Manajemen
a. Angka Maintence alat tepat waktu
b. Linen Hilang
c. Genset Menyala setelah listrik padam ≤ detik ( Ya / Tidak )
d. Pencapaian kepuasan pasien rawat inap hasil ( Ada / Tidak )
D. Indikator kegiatan
18
BAB VIII
RENCANA KEGIATAN
19
Membangun Sosialisasi Staf faham Tim PMKP Maret
kesadaran manajemen tentang (Manajemen 2019
dan resiko manajemen risiko)
kepedulian kepada risiko dan
staf tentang seluruh staf implementasinya
manajemen Laporan KPC
resiko
Pembelajaran Identifikasi Risk register Tim PMKP April
dan risiko di Analisa FMEA (manajemen 2019
pengalaman setiap unit untuk prioritas risiko)
risiko tahun pelayanan risiko
lalu
BAB X.
20
Laporan evaluasi pencapaian indikator risiko disusun setiap tri wulan dan
tahunan, dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit Sultan Thaha
Syaifuddin.
BAB X
PENUTUP
21
ada, mengukur beratnya risiko, dan menanganinya dengan pendekatan /
strategi tertentu.
22