TENTANG
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Toba Samosir.
2. Bupati adalah Bupati Toba Samosir.
3. Camat adalah Pemimpin Kecamatan yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa yang dibantu
Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah
tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
7. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa,
dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.
BAB II
PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Persyaratan Pengangkatan
Pasal 2
(1) Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari warga Desa yang telah
memenuhi persyaratan umum dan khusus.
(2) Persyaratan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat;
b. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun;
c. pernah berdomisili di desa minimal 1 (satu) tahun dibuktikan dengan surat
keterangan Kepala Desa; dan
d. memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi.
(3) Persyaratan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. surat keterangan berkelakuan baik, dibuktikan dengan Surat Keterangan
Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku;
b. surat keterangan bebas narkotika dan obat-obatan terlarang yang
dikeluarkan rumah sakit pemerintah;
c. surat pengunduran diri sebagai anggota BPD yang sedang menjabat;
-4-
d. izin tertulis dari atasannya bagi PNS, pegawai Badan Usaha Milik Daerah,
Badan Usaha Milik Negara, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Republik Indonesia;
e. bagi calon Kepala Dusun harus bertempat tinggal di dusun yang
bersangkutan;
f. tidak merangkap pekerjaan dengan status sebagai pegawai tetap/tidak tetap
pada perusahaan swasta yang dibuktikan dengan surat pernyataan;
g. tidak menjadi pengurus partai politik.
Pasal 3
Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(2) huruf d, antara lain terdiri atas:
a. pernah bertempat tinggal di Desa minimal 1 (satu) tahun yang dibuktikan
dengan surat keterangan Kepala Desa;
b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat oleh
yang bersangkutan di atas kertas bermaterai;
c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka
Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang bersangkutan diatas kertas segel atau
bermaterai cukup;
d. ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir yang
dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat pernyataan dari pejabat yang
berwenang;
e. akte kelahiran atau Surat Keterangan Kenal Lahir;
f. surat keterangan berbadan sehat dari Puskesmas atau Rumah Sakit
Pemerintah; dan
g. surat Permohonan menjadi Perangkat Desa yang dibuat oleh yang
bersangkutan di atas kertas segel atau bermaterai cukup.
Bagian Kedua
Mekanisme Pengangkatan
Pasal 4
(1) Pengangkatan Perangkat Desa dilaksanakan melalui mekanisme sebagai
berikut:
a. Kepala Desa membentuk Tim yang terdiri dari seorang ketua, seorang
sekretaris dan 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari perangkat desa,
Badan Permusyawaratan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
b. Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan administrasi calon
Perangkat Desa yang dilakukan oleh Tim.
c. pelaksanaan penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa
dilaksanakan paling lama 2 (dua) bulan setelah jabatan perangkat desa
kosong atau diberhentikan;
d. hasil penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang calon dikonsultasikan oleh Kepala Desa kepada
Camat;
e. Camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon Perangkat Desa
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja, dengan memprioritaskan kriteria
sesuai urutan:
1. pendidikan tertinggi;
2. pengalaman kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan;
3. mempunyai keahlian khusus di bidang administrasi, komputer, atau
pengelolaan keuangan yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
4. usia termuda;
-5-
Pasal 5
Tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a bertugas :
a. merencanakan, mengoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi, dan
mengendalikan semua tahapan pelaksanaan penjaringan dan penyaringan;
b. menetapkan calon yang telah memenuhi persyaratan;
c. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penjaringan dan penyaringan.
Pasal 6
Tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, wajib:
a. bersifat mandiri dan tidak memihak;
b. mengupayakan penjaringan dan penyaringan agar berjalan tertib, lancar dan
aman;
c. menyampaikan laporan setiap tahapan pelaksanaan tugas kepada Kepala
Desa.
Pasal 7
Tahapan Penjaringan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) huruf b dilakukan dengan cara :
a. pengumuman dan pendaftaran bakal calon
Perangkat Desa dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari;
b. apabila sampai dengan berakhirnya masa
pendaftaran belum ada bakal calon, maka penutupan pendaftaran dapat
diperpanjang paling lama 2 (dua) kali masa perpanjangan masing-masing 5
(lima) hari;
c. apabila sampai batas waktu sebagaimana dimaksud
pada huruf b belum ada yang mendaftar, maka Tim Penjaringan dan
Penyaringan perangkat desa melaporkannya kepada Kepala Desa;
d. apabila bakal calon perangkat desa sebagaimana
dimaksud pada huruf b tidak ada, maka Kepala Desa dengan Persetujuan BPD
membubarkan Tim Penjaringan dan Penyaringan perangkat desa dan
melaporkannya kepada Bupati melalui camat untuk mendapatkan
pertimbangan;
e. penundaan sebagaimana dimaksud pada huruf d
dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun.
Pasal 8
Tahapan Penyaringan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) huruf b dilakukan dengan cara :
-6-
Pasal 9
(1) Berita acara hasil seleksi calon perangkat desa disampaikan Tim Penjaringan
dan Penyaringan kepada Kepala Desa paling lambat 3 (tiga) hari.
(2) Berita acara hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
Kepala Desa kepada Camat paling lambat 3 (tiga) hari.
Pasal 10
Kepala Desa menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang pengangkatan
perangkat desa paling lama 7 (tujuh) hari sejak menerima rekomendasi Camat.
Bagian Ketiga
Pelantikan
Pasal 11
(1) Pelantikan calon perangkat desa menjadi perangkat desa dilakukan oleh
Kepala Desa di balai/kantor desa atau ditempat lain di wilayah desa yang
bersangkutan dihadapan masyarakat desa.
(2) Pelantikan perangkat desa dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari kerja
setelah ditetapkan Kepala Desa.
(3) Sebelum memangku jabatan, perangkat desa wajib mengucapkan
sumpah/janji didampingi rohaniawan.
(4) Susunan kata-kata sumpah janji sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
adalah sebagai berikut :
Demi Allah/Tuhan saya bersumpah/berjanji,
Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku ……… (menyebut
jabatannya masing-masing) dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan
seadil-adilnya;
Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan
Pancasila sebagai Dasar Negara; dan
Bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-undang
Dasar 1945 dan melaksanakan segala peraturan perundang-undangan
dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
Semoga Allah/Tuhan menolong saya.
(5) Tata cara pengambilan sumpah/janji diatur dengan Keputusan Kepala Desa.
-7-
Bagian Keempat
Tahapan Pengaduan dan Penyelesaian Masalah
Pasal 12
(1) Apabila terjadi pelanggaran pada setiap tahapan penjaringan maupun
penyaringan, masyarakat desa setempat atau calon melaporkan kepada
Camat secara tertulis dengan memuat :
a. nama pelapor;
b. waktu dan tempat kejadian perkara;
c. nama dan alamat pelanggar;
d. nama dan alamat saksi-saksi; dan
e. uraian kejadian lengkap dan/atau dokumentasi bila dibutuhkan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari sejak tahapan terjadinya pelanggaran dan apabila
lewat 3 (tiga) hari laporan tidak dapat diterima.
Pasal 13
(1) Sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari diberikan waktu kepada Pelapor untuk
melengkapi data-data atau keterangan yang diperlukan sebagai kajian setiap
laporan pelanggaran yang diterima.
(2) Dalam hal laporan bersifat proses administrasi maka penyelesaiannya
dilakukan Camat, sedangkan sengketa yang mengandung unsur tindak
pidana penyelesaiannya diteruskan kepada aparat penyidik.
(3) Camat wajib memantau perkembangan kasus penyelesaian sengketa yang
diteruskan kepada aparat penyidik.
(4) Penyelesaian sengketa penjaringan dan penyaringan dilakukan oleh Camat di
kantor Camat melalui tahapan :
a. mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa dalam musyawarah guna
mencapai kesepakatan;
b. apabila tidak tercapai kesepakatan dalam musyawarah sebagaimana
dimaksud pada huruf a, Camat dapat membuat keputusan dengan tegas,
arif dan bijaksana, final dan mengikat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Bagian Kelima
Tindakan dan Sanksi
Pasal 14
Tim Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa, calon Perangkat Desa atau
siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran dalam proses pelaksanaan
penjaringan dan/atau penyaringan Perangkat Desa akan dikenakan sanksi
hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keenam
Pembiayaan
Pasal 15
Biaya Tim Penjaringan dan Penyaringan perangkat desa bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
BAB III
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
-8-
Pemberhentian
Pasal 16
(1) Kepala Desa memberhentikan Perangkat Desa setelah berkonsultasi dengan
Camat.
(2) Perangkat Desa berhenti karena:
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; dan
c. diberhentikan.
(3) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
karena:
a. usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;
b. dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
c. berhalangan tetap;
d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Perangkat Desa; dan
e. melanggar larangan sebagai perangkat desa.
(4) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
dan huruf b, ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan disampaikan
kepada Camat paling lambat 14 (empat belas) hari setelah ditetapkan.
(5) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
wajib dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Camat.
(6) Rekomendasi tertulis Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) didasarkan
pada persyaratan pemberhentian perangkat Desa.
Bagian Kedua
Pemberhentian Sementara
Pasal 17
(1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa setelah
berkonsultasi dengan Camat.
(2) Pemberhentian sementara Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) karena:
a. ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan;
b. ditetapkan sebagai terdakwa;
c. tertangkap tangan dan ditahan;
d. melanggar larangan sebagai perangkat desa yang diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c, diputus bebas atau tidak terbukti
bersalah oleh Pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap maka
dikembalikan kepada jabatan semula.
BAB IV
KEKOSONGAN JABATAN PERANGKAT DESA
Pasal 18
(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa maka tugas Perangkat
Desa yang kosong dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas yang memiliki posisi
jabatan dari unsur yang sama.
(2) Pelaksana Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala
Desa dengan Surat Perintah Tugas yang tembusannya disampaikan kepada
Bupati melalui Camat paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
surat penugasan.
-9-
BAB V
UNSUR STAF PERANGKAT DESA
Pasal 19
(1) Kepala Desa dapat mengangkat unsur staf Perangkat Desa.
(2) Unsur staf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk membantu
Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala Kewilayahan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan keuangan desa.
BAB VI
PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PERANGKAT DESA
Pasal 20
Pakaian dinas dan atribut perangkat desa ditetapkan dengan Peraturan Bupati
yang berpedoman dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DESA
Pasal 21
(1) Selain penghasilan tetap perangkat desa menerima jaminan kesehatan dan
dapat menerima tunjangan tambahan penghasilan dan penerimaan lainnya
yang sah dengan memperhatikan masa kerja dan jabatan perangkat desa.
(2) Jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari
APBDesa dan sumber lain yang sah.
BAB VIII
KESEJAHTERAAN PERANGKAT DESA
Pasal 22
(1) Perangkat Desa dan staf Perangkat Desa yang telah diangkat dengan
Keputusan Kepala Desa wajib mengikuti pelatihan awal masa tugas dan
program-program pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Desa.
(2) Biaya pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten, dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, dan sumber lain yang sah.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
Perangkat Desa yang diangkat sebelum ditetapkan Peraturan daerah ini tetap
melaksanakan tugas sampai habis masa tugas berdasarkan usia pensiun atau
berdasarkan surat keputusan pengangkatannya.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
- 10 -
Pasal 24
Pengaturan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan daerah ini
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 25
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku maka segala ketentuan lain yang
bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 26
Ditetapkan di Balige
pada tanggal 7 Nopember 2016.
BUPATI TOBA SAMOSIR,
Cap/dto
DARWIN SIAGIAN
Diundangkan di Balige
pada tanggal 7 Nopember 2016
Cap/dto
JHONNY SINAGA,SH,MH
PEMBINA
NIP.19691226 200502 1 002
PENJELASAN
ATAS
TENTANG
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Ayat (1) cukup jelas
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud “ sekolah menengah umum atau yang
sederajat” adalah Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah
Aliyah, Ujian Persamaan Lanjutan setingkat Sekolah
Menengah Umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah
atau diakui keberadaannya oleh Pemerintah.
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Yang dimaksud pernah berdomisili minimal 1 (satu)
tahun” adalah seseorang yang sudah pernah tinggal di
desa minimal 1 (satu) tahun meskipun :
a. saat pendaftaran tidak berdomisili di desa;
b. pernah terdapat cacatan mutasi atau kepindahan data
kependudukannya;
c. tidak memiliki Kartu Keluarga dan Kartu Tanda
Penduduk namun harus dibuktikan dengan surat
keterangan dari Kepala Desa.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
- 13 -
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Seorang Kepala Dusun yang mempunyai hak dipiluh
menjadi perangkat desa harus benar-benar tinggal di
dusun dimana yang bersangkutan mendaftar menjadi
Kepala Dusun.
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Kriteria yang menjadi Prioritas mutlak untuk dilaksanakan
secara berurutan yaitu :
1. pendidikan tertinggi, pengalaman kerja, keahlian khusus,
dan usia termuda.
2. apabila calon memiliki persyaratan yang sama maka
ditentukan melalui tingkat pendidikan yang dimiliki, maka
jenjang pendidikan yang lebih tinggi diangkat menjadi
Perangkat Desa terpilih;
3. apabila tingkat jenjang Pendidikan yang dimiliki juga sama,
maka dilanjutkan pada pengalaman kerja demikian
seterusnya.
Huruf f
Materi ujian tertulis adalah bidang pengetahuan Umum dan
Pemerintahan disesuaikan dengan formasi jabatan dan tingkat
Pendidikan SLTA sederajat.
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Huruf a
- 14 -
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat 4
Kata “sumpah” dan kata “Demi Allah” diperuntukkan bagi calon
Perangkat Desa yang beragama Islam, sedang selain yang
beragama Islam menggunakan kata “janji” dan kata “Tuhan”.
Untuk penganut agama Kristen / Katolik diakhiri dengan kata-
kata “Semoga Tuhan menolong saya”, untuk agama Budha
diawali dengan ucapan “Demi Sang Hyang Adi Budha “ dan untuk
agama hindu diawali dengan ucapan “Om atah Paramawisesa,
Agama diluar yang disebutkan diatas menyesuaikan ….
Ayat (5)
Cukup jelas
Pasal 12
Ayat (1)
Penyampaian pengaduan/keberatan adalah Perseorangan,
masyarakat/penduduk, unsur kelembagaan desa yang benar-
benar berdomisili di desa.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
- 15 -
Cukup jelas
Ayat(3)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
huruf c
Yang dimaksud dengan “berhalangan tetap” adalah
tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajiban secara
berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-
turut kurang lebih 6 (enam) bulan karena sakit dan
alasan lain yang tidak berhubungan dengan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan
masyarakat.
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas