Anda di halaman 1dari 10

BUPATI KAUR

PROVINS! BENGKULU

PERATURAN BUPATI KAUR


NOMOR : JD
TAHUN 2021

TENTANG

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KAUR,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 tentang pengangkatan
dan pemberhentian perangkat desa {Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 5) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun
2017 ten tang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1223);

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 114 Peraturan


Daerah Kabupaten Kaur Nomor 13 Tahun 2016 tentang Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2016 Nomor 236) ,
ketentuan lebih lanjut mengenai perangkat desa dapat diatur
dalam Peraturan Bu pati;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b, perlu Menetapkan Peraturan
Bupati Kaur tentang Tata Cara Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan


Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2828);
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten
Kaur di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4266);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 214 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Ten tang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6321);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 ten tang


Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1223);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014


tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015


tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036} sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 157);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 tahun 2015


tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017 ten tang
Penataan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 155);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
PERANGKAT DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bu pati Kaur ini yang dimaksud dengan :

1. Bu pati adalah Bu pati Kaur.


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kaur.
3. Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Ca.mat atau sebutan lain adalah pemimpin kecamatan yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada bupati melalui Sekretaris Daerah.
5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Repu blik Indonesia.
6. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Kepala Desa atau sebutan lain adalah pejabat pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah
tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
daerah.
8. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat Desa,
dan unsur pendukung tugas kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.
9. Hari adalah hari kerja.
10. Putusan Pengadilan adalah pemyataan hakim yang diucapkan dalam sidang
pengadilan terbuka, yang dapat beru pa pemidanaan a tau be bas a tau lepas dari
segala tuntutan hukum.
11. Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.
12. Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan diadili di
pengadilan.

'---' 13. Terpidana adalah seorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

BAB II
PERANGKAT DESA
Pasal 2
( 1) Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari warga Desa yang telah
memenuhi persyaratan umum dan khusus.
(2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat;
b. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun;
c. memen uhi kelengkapan persyaratan administrasi.
(3) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu persyaratan
yang bersifat khusus dengan memperhatikan hak asal usul dan nilai sosial
budaya masyarakat setempat dan syarat lainnya.
Pasal 3

Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(2) huruf c, terdiri atas :

a. kartu Tanda Penduduk atau surat Keterangan Tanda Penduduk;


b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat oleh
yang bersangkutan di atas kertas bermaterai;
c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka
Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang bersangku tan diatas kertas segel atau
bermaterai cukup;
d. ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir yang
dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat pernyataan dari pejabat yang
'--' berwenang;
e. akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir;
f. surat keterangan berbadan sehat dari Puskesmas atau Petugas Kesehatan
yangberwenang;dan
g. surat permohonan menjadi Perangkat Desa yang dibuat oleh yang
bersangku tan di atas kertas segel a tau bermaterai cuku p bagi perangkat Desa
yang diproses melalui penjaringan dan penyaringan.

Pasal 4

(1) Bagi calon Perangkat Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil selain wajib
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kecuali huruf f dan
huruf g, wajib melampirkan Surat Ijin Tertulis dari pejabat pembina
kepegawaian atau pejabat yang ditunjuk.

(2) Dalam hal Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terpilih
dan diangkat menjadi Perangkat Desa yang bersangkutan dibebaskan
sementara dari jabatannya selama menjadi Perangkat Desa tanpa kehilangan
hak sebagai Pegawai Negeri Sipil.

(3) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih dan diangkat menjadi Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berhak menerima haknya sebagai Pegawai
Negeri Sipil, mendapatkan tunjangan Perangkat Desa dan pendapatan lainnya
yang sah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
BAB III
MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Tahapan Pengangkatan

Pasal 5

Pengangkatan Perangkat Desa dilaksanakan dengan tahapan:

a. kepala Desa menginventarisir kekosongan jabatan perangkat Desa dan


melaporkannya kepada Bupati melalui Camat;
b. camat dan Kepala Desa melakukan analisis kebutuhan perangkat Desa baru,
dan dilaporkan kepada Bupati;
c. hasil analisis kebutuhan Perangkat Desa dijadikan dasar penetapan formasi
oleh Camat untuk penjaringan dan penyaringan atau seleksi calon perangkat
Desa; dan
d. kepala Desa mengumumkan lowongan calon perangkat Desa sesuai dengan
kualifikasinya.
Pasal 6

( 1) Pengangkatan Perangkat Desa dilaksanakan melalui mekanisme sebagai


berikut:
a. kepala Desa membentuk Tim yang terdiri dari seorang ketua, seorang
sekretaris dan minimal seorang anggota;
b. kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan calon Perangkat
Desa yang dilakukan oleh Tim;
c. pelaksanaan penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa
dilaksanakan paling lama 2 (dua) bulan setelah jabatan perangkat desa
kosong atau diberhentikan;
d. hasil penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa sekurang-
kurangnya 2 (dua) orang calon dikonsultasikan oleh Kepala Desa kepada
Camat;
e. camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon Perangkat Desa
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja;
f. rekomendasi yang diberikan Camat berupa persetujuan atau penolakan
berdasarkan persyaratan yang ditentukan;
g. dalam hal Camat memberikan persetujuan, Kepala Desa menerbitkan
Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Perangkat Desa; dan
h. dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan, Kepala Desa melakukan
penjaringan dan penyaringan kembali calon Perangkat Desa.
(2) Pengaturan lebih lanjut mengenai tugas dan fungsi Tim sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, diatur dalam Peraturan Kepala Desa.
Bagian Ked ua
Penetapan Pengangkatan

Pasal 7

( 1) Kepala Desa melaporkan dan melakukan konsultasi kepada Camat mengenai


usulan pengangkatan calon perangkat Desa hasil seleksi panitia sesuai dengan
keputusan panitia seleksi.

(2) Camat memberikan rekomendasi tertulis yang memuat mengenai calon


perangkat Desa yang telah dikonsultasika n dengan Kepala Desa.

(3) Rekomendasi tertulis Camat dijadikan dasar oleh Kepala Desa dalam
pengangkatan Perangkat Desa dengan Kepu tusan Kepala Desa.

(4) Perangkat desa yang diangkat dengan keputusan Kepala Desa berstatus
se bagai Staf Pelaksana.

(5) Petikan Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Perangkat Desa


disampaikan kepada Perangkat Desa yang bersangkutan.

BAB IV
PELANTIKAN PERANGKAT DESA
Pasal 8

Perangkat Desa dilantik oleh Kepala Desa.

Pasal 9

(1) Kepala Desa melantik Perangkat Desa paling lam bat 30 (tiga puluh) Hari sejak
diterbitkan Keputusan pengangkatan Perangkat Desa baru dengan tata cara
sesuai dengan peraturan perundang-und angan .
(2) Sebelum memangku jabatannya, Perangkat Desa bersumpah/ber janji.
(3) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut: "Demi
Allah/Tuhan, saya bersumpah/ber janji bahwa saya akan memenuhi kewajiban
saya selaku Perangkat Desa dengan sebaik-baiknya , sejujur jujumya, dan
seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan Pancasila
sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan
demokrasi dan Undang-Undan g Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta melaksanakan segala peraturan perundang undangan dengan selurus
lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah, dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia".
(4) Susunan acara pelantikan yaitu :
a. pembukaan;
b. pembacaan Surat Keputusan;
c. pengambilan sumpah;
d. kata kata Pelantikan;
e. sambutan Kepala Desa;
f. sambuatan unsur Kecamatan;
g. pembacaan doa;
h. penutup.

BABV
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
Bagian Kesatu
Pemberhentian
Pasal 10
(1) Kepala Desa memberhentik an Perangkat Desa setelah berkonsultasi dengan
Ca.mat.
(2) Perangkat Desa berhenti karena:
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri;dan
c. diberhentikan.
(3) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
karena:
a. usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;
b. dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
c. berhalangan tetap;
d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Perangkat Desa;dan
e. melanggar larangan se bagai perangkat desa.
(4) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
dan huruf b, ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan disampaikan
kepada Camat atau sebutan lain paling lambat 14 (empat belas) hari setelah
ditetapkan.
(5) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
wajib dikonsultasika n terlebih dahulu kepada Camat atau sebutan lain .
(6) Rekomendasi tertulis Ca.mat atau sebutan lain sebagaimana dimaksud ayat (4)
didasarkan pada persyaratan pemberhentian perangkat Desa.

Bagian Kedua
Pemberhentian Sementara
Pasal 11

( 1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh kepala Desa setelah


berkonsultasi dengan Ca.mat.
(2) Pemberhentian sementara perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) karena:
a. ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme,
makar, dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara;
b. dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun berdasarkan register perkara di pengadilan;
c. tertangkap tangan dan ditahan; dan
d. melanggar larangan sebagai perangkat Desa yang diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a dan huruf c, diputus bebas atau tidak terbukti
bersalah berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, dikembalikan kepada jabatan semula.

BAB VI
KEKOSONGAN JABATAN PERANGKAT DESA
Pasal 12

( 1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan perangkat Desa maka tugas perangkat
Desa yang kosong dilaksanakan oleh pelaksana tugas yang dirangkap oleh
perangkat Desa lain yang tersedia.
(2) Pelaksana tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh kepala
Desa dengan surat perintah tugas yang tembusannya disampaikan kepada
bupati melalui camat paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
penugasan.
(3) Pengisian jabatan perangkat Desa yang kosong paling lambat 2 (dua) bulan
sejak perangkat Desa yang bersangkutan berhenti.
\,_.,, (4) Pengisian jabatan perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
dilakukan dengan cara :
a. mutasi jabatan an tar perangkat Desa di lingkungan pemerintah Desa;dan
b. penjaringan dan penyaringan calon perangkat Desa.
(5) Pengisian perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dikonsultasikan dengan Camat.

BAB VII
UNSUR STAF PERANGKAT DESA
Pasal 13

(1) Kepala Desa dapat mengangkat perangkat unsur staf Perangkat Desa.

(2) Unsur staf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk membantu
Kepala Urusan, Kepala Seksi dan Kepala Kewilayahan sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan keuangan desa.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Kaur Nomor 15
Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Berita Daerah Kabupaten Kaur Nomor 903 Tahun 2021) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 15

Peraturan Bupati ini mulai Berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati


ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kaur.

Ditetapkan di Bintuhan
pada tanggal t?.J :;;ut/ 2021

Diundangkan di Bintuhan
pada tanggal ,2J
v7ut/ 2021
SEKRETARIS DAERAH
KABU TEN KAUR,

UNADI

SERITA DAERAH KABUPATEN KAUR TAHUN 2021 NOMOR : g.573

Anda mungkin juga menyukai