Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL LDL (LOW DENSITY

LIPOPROTEIN) SETELAH DILAKUKAN AKTIVITAS FISIK

BIDANG KEGIATAN
PKM ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh
LESTARI SAFITRI
1408260018 (2014)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2018 – 2019
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL LDL (LOW DENSITY

LIPOPROTEIN) SETELAH DILAKUKAN AKTIVITAS FISIK

LESTARI SAFITRI

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiya Sumatera Utara

ABSTRAK

Latar Belakang : Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan jenis


lipoprotein yang paling banyak mengangkut kolesterol di dalam tubuh. Normal
kolesterol total adalah < 200 mg/dl. Factor yang mempengaruhi kadar kolesterol
adalah pola makan tinggi lemak yang juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik yang
bersangkutan dengan pekerjaan seseorang seperti hanya duduk terus menerus
dalam bekerja yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung coroner.
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor
risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara global.Tujuan : Dapat menjelaskan gambaran
perubahan kadar kolesterol terhadap aktivitas fisik. Metode : Pengumpulan data
dilakukan dengan anamnesis yang selanjutnya diikuti dengan analisis data
deskriptif. Hasil : Perubahan aktifitas fisik yang lebih baik sejalan dengan
perubahan kadar kolesterol. Kesimpulan : Terdapat penurunan kadar kolesterol
setelah dilakukan perubahan aktivitas fisik.
Kata Kunci : aktifitas fisik, penurunan kolesterol, Low density lipoprotein
(LDL)
ABSTRACT

Background: Low Density Lipoprotein (LDL) is a type of lipoprotein that transports


cholesterol most widely in the body. Normal cholesterol is <200 mg / dl. Factors
that affect cholesterol levels are a high-fat diet that is also affected by physical
activity associated with someone's work such as just sitting continuously in work
that can increase the risk of coronary heart disease. Physical activity is any body
movement produced by skeletal muscles that require energy expenditure. Lack of
physical activity is an independent risk factor for chronic disease, and is overall
estimated to cause death globally. Purpose: Can explain the picture of cholesterol
changes to physical activity. Methods: Data collection is done by anamnesis
followed by descriptive data analysis. Results: Changes in physical activity better
aligned with changes in cholesterol levels. Conclusion: There is a decrease in
cholesterol levels after physical activity changes.
Keywords: physical activity, decreased cholesterol level, Low density lipoprotein
(LDL)
PENDAHULUAN

Kolesterol merupakan lipid amfipatik membentuk komponen struktural


esensial yang terdapat pada lapisan eksternal membran sel dan merupakan
lipoprotein plasma. Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas di dalam sirkulasi
darah, tempat. unsur ini segera mengimbangi unsur kolesterol pada lipoprotein
lainnya dan membran sel. Empat kelompok utama lipoprotein telah berhasil
diketahui yaitu Trigleserida, Very Low Density Lipoprotein (VLDL), Low
Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL).1
Normal kolesterol adalah < 200 mg/dl. Factor yang mempengaruhi kadar
kolesterol adalah pola makan tinggi lemak yang juga dipengaruhi oleh aktivitas
fisik yang bersangkutan dengan pekerjaan seseorang seperti hanya duduk terus
menerus dalam bekerja yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung coroner.
Penyakit jantung coroner merupakan suatu kelainan yang disebabkan oleh
penyempitan pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung. Sehingga
terjadinya kerusakan pada daerah yang terkena dan mengakibatkan fungsinya
ternganggu (soeharto,2014). Penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular
merupakan penyebab kematian peringkat pertama dunia. Total kematian yang
diakibatkan adalah 16,7 juta dan 7,2 juta oleh PJK. Penyakit jantung diperkirakan
menjadi pembunuh pertama yakni sebesar 36 %.
Fakultas Kedokteran UMSU telah melaksanakan Kegiatan KBK (Keluarga
Binaan Kesehatan) yang sudah dilakukan dalam 4 semester pada kelurahan
Medan Denai. Setiap keluarga yang terdaftar pada kegiatan KBK dinilai oleh
mahasiswa mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Dan dilakukan
pengaplikasian ilmu yang telah didapatkan dan dipelajari oleh mahasiswa FK
UMSU di keluarga binaan. Masalah yang terdapat di KBK adalah masalah
tingginya kadar kolesterol (hiperkolesterol).
Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol akan meningkatkan
kadar kolesterol darah dan kadar LDL. dengan hal tersebut untuk mengurangi
factor resiko maka kita lakukan aktivitas fisik yang termasuk dalam item PHBS
yang kita lakukan pada keluarga binaan kesehatan.
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
yang memerlukan pengeluaran energi. Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor
risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara global. (WHO, 2010).
Jenis aktivitas fisik yang dilakukan ada 3 yaitu kegitan ringan seperti hanya
memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam
pernapasan atau ketahanan, kegiatan sedang memerlukan tenaga intens atau terus-
menerus, contoh : berlari kecil, berenang, tenis meja dan lain-lain.
Rumusan masalah dari artikel ilmiah ini adalah bagaimanakah gambaran kadar
kolesterol terhadap aktivitas fisik. Manfaat dari artikel ilmiah ini diharapkan dapat
menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai gambaran kadar kolesterol
terhadap setelah dilakukan aktivitas fisik, sehingga keluarga binaan dapat
menjauhi factor resiko terjadinya penyakit kronis.
Melihat fenomena yang terjadi dalam program KBK yang dilakukan, penulis
memutuskan untuk mengangkat tema ini.

TUJUAN
Tujuan artikel ilmiah ini adalah dapat menjelaskan gambaran kadar koleterol
terhadap setelah dilakukan aktivitas fisik.

METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan Keluarga Binaan Keluarga dilakukan pada tahun 2015 - 2016 di
Kelurahan Medan Tenggara dengan menggunakan media presentasi power point
sebagai alat pembantu penyampaian tentang bahayanya kadar kolesterol,
bagaimana untuk mengindari factor yang dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah dan factor apa saja yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Metode untuk memperoleh data/informasi dilakukan dengan melakukan
anamnesis terhadap keluarga mengenai makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
atau manifestasi klinis yang dialami keluarga dan aktivitas fisik yang dilakukan
oleh keluarga serta dilakukannya pengecekan kadar kolesterol. Data penegecekan
kolesterol dan frekuensi olahraga dipantau setiap bulan untuk melihat perubahan
perilaku aktifitas fisik dan perubahan nilai kadar kolesterol. Selanjutnya dilakukan
analisis data deskriptif untuk mendiskripsikan adanya perbedaan nilai kadar
kolesterol setelah dilakukannya aktivitas fisik.
HASIL PENELITIAN
a. Pengukuran kadar kolesterol
Dalam pelaksanaan ini didapatkan 3 orang responden dari keluarga binaan
dengan usia suami 45 tahun dimana pekerjaan sebagai buruh bangun, ibu
pekerjaan ibu rumah tangga berusia 35 tahun dan anak usia 23 tahun. Setelah
dilakukan pengukuran kadar kolesterol awal didapatkan hasil seperti pada tabel
berikut :

Tabel 1. Pengukuran kadar kolesterol


No Kadar kolesterol
responden
1 >210 mg/dl
2 >235 mg/dl
3 >205 mg/dl
Dari tabel diatas didapatkan ketiga responden mengalami hiperkolesterol.

Tabel 2. Pengukuran kadar kolesterol LDL

No Kadar kolesterol LDL


responden
1 >190 mg/dl
2 >215 mg/dl
3 >185 mg/dl
Dari tabel diatas didapati ketigas responden memiliki kadar kolesterol LDL
sangat tinggi
Tabel 2 frekuensi aktivitas fisk

minggu 1 2 3 4 5 6 7
Frekuensi
Aktifias
1x 1x 1x 2x 2x 2x 3x
Fisik
(minggu)

Dari hasil tabel adanya peningkatan aktivitas fisik pada responden

Dilihat dari tabel dan diagram diatas terdapat perubahan frekuensi aktivitas
fisik dalam kurun waktu 7 minggu, dimana dalam kurun waktu7 minggu
didapatkan pada minggu pertama aktifitas fisik yang dilakukan hanya 1 kali dan
terus mengalami peningkatan frekuensi hingga minggu ke 7 menjadi sebanyak 3
kali. Perubahan ini terjadi pada kedua responden dengan kejadian frekuensi
perubahan aktivitas fisik yang sama dikarnakan responden berada didalam satu
rumah dan melakukan aktivitas fisik yang bersamaan.

b. Perubahan kadar kolesterol

Setelah dilakukannya pemeriksaan kadar kolesterol awal yang menyatakan


bahwa terdapat kelompok yang mengalami peningkatan kadar kolesterol,
dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol berkala selama dua mimggu sekali yang
disertai dengan perubahan aktifitas fisik, didapatkan hasil seperti pada tabel
berikut :

Tabel 3. Perubahan kadar kolesterol


Minggu 1 2 3 4
Kadar R1 210 208 200 195
kolesterol
R2 235 220 215 200
(mg/dl)
R3 205 203 195 185
Dari tabel diatas terjadi perubahan kadar kolesterol di minggu 2 pegukuran
darni 210 mg/dl menjadi 208 mg/dl pada responden 1, minggu ketiga menjadi 200
mg/dl dan pada pengukuran di minggu terakhir mengalami penurunan menjadi
195 mg/dl (normal). Pada responden 2 mengalami penurunan dari minggu 1
hingga terakhir menjadi 200 mg/dl. Dan pada responden ketiga pada pengukuran
kedua mengalami perubahan hingga minggu terakhir menjadi 185 mg/dl (normal)
Minggu 1 2 3 4
Kadar R1 190 187 171 156
kolesterol
R2 215 200 187 159
LDL
(mg/dl) R3 185 162 140 139
Dari tabel diatas terjadi perubahan kadar kolesterol LDL di minggu 2 pegukuran
dari 190 mg/dl menjadi 187 mg/dl pada responden 1, minggu ketiga menjadi 181
mg/dl dan pada pengukuran di minggu terakhir mengalami penurunan menjadi
176 mg/dl (ambang batas optimal). Pada responden 2 mengalami penurunan dari
minggu 1 hingga terakhir menjadi 156 mg/dl (ambang batas optimal). Dan pada
responden ketiga pada pengukuran kedua mengalami perubahan hingga minggu
terakhir menjadi 139 mg/dl (ambang batas optimal).
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan pada kadar
kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) dan kolesterol total terhadap aktivitas
fisik. Perubahan kadar kolesterol di minggu 2 pegukuran darni 210 mg/dl menjadi
208 mg/dl pada responden 1, minggu ketiga menjadi 200 mg/dl dan pada
pengukuran di minggu terakhir mengalami penurunan menjadi 195 mg/dl
(normal). Pada responden 2 mengalami penurunan dari minggu 1 hingga terakhir
menjadi 200 mg/dl. Dan pada responden ketiga pada pengukuran kedua
mengalami perubahan hingga minggu terakhir menjadi 185 mg/dl (normal).
Perubahan kadar kolesterol di minggu 2 pegukuran dari 190 mg/dl
menjadi 187 mg/dl pada responden 1, minggu ketiga menjadi 171 mg/dl dan pada
pengukuran di minggu terakhir mengalami penurunan menjadi 156 mg/dl
(normal). Pada responden 2 mengalami penurunan dari minggu 1 hingga terakhir
menjadi 156 mg/dl. Dan pada responden ketiga pada pengukuran kedua
mengalami perubahan hingga minggu terakhir menjadi 139 mg/dl (normal).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh fauziah husnul adanya hubungan konsumsi lemak dan aktifitas
fisik dengan kadar kolesterol darah dan kadar low density lipoprotein pada pasien
penyakit jantung koroner. Dari penelitian tersebut dengan aktivitas yang berat
akan mengalami penurunan sebanyak 100 % kadar kolesterol normal sedangkan
aktivitas ringan mengalami 63,2 % mengalami penurunan kadar kolesterol.
Penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya oleh ayu chandra rahmawati
adanya hubungan asupan lemak dan aktifitas fisik dengan rasio antara total
kolesterol dengan HDL pada penderita penyakit jantung koroner. Hasil temuan di
Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa aktivitas fisik secara teratur
yaitu berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu, dilakukan minimal 30 menit
setiap kali latihan, dan selama 12 minggu akan dapat menurunkan berat badan.
KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian, pada ketiga responden dalam kurun 7 minggu
mengalami penurunan kadar kolesterol total dan kadar kolesterol Low
Density Lipoprotein. aktifitas fisik yang dilakukan satu kali di minggu
pertama dan terus mengalami peningkatan frekuensi hingga minggu ke 7
menjadi sebanyak 3 kali.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ristekdikti yang telah


menyelenggarakan PKM, dr Prof. dr. H. Gusbakti Rusip, M.Sc., PKK, AIFM
selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,
dr. Elman Boy, M. Kes sebagai penangung jawab KBK FK UMSU, Emni
Purwoningsih, M.Kes selaku dosen pembimbing lapangan KBK FK UMSU.

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to Community Preventive


Services Web site, 2008
2. WHO. Obesity and overweight [internet] No date [cited 2011 Dec 07]
Availablefrom:
http://www.who.int/dietphysicalactivity/publications/facts/obesity/en/5.
3. Amalia A. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penurunan
berat badan pada peserta klub kebugaran (studi kasus di klub kebugaran
indah dan jennifer) [skiripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2005
4. http://www.journal.unnes.ac.id/index.php/miki/article/download/1128/105
5. Kayman S, Bruvold W, and Stern JS. Maintenance and relapse after
weight loss in women. Behavioral aspects.Am J Clin Nutr 52:800, 1990.7.
6. Shangold M, Mirkin G, Women and execise physiology and sport
medicine.Ed 2 Philadelphia: F. A. Davis Company; 1994.

Anda mungkin juga menyukai