Disusun Oleh:
Pembimbing :
1967073120081001
Penulis
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar belakang ..........................................................................................1
2.1.1 Definisi......................................................................................................3
2.2.1 Anamnesis.................................................................................................9
BAB 3 KESIMPULAN........................................................................................22
REFERENSI.........................................................................................................23
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
dengan orang yang tidak berdaya seperti anak, baik pria maupun wanita, dengan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai berikut: pencabulan adalah kata
dasar dari cabul, yaitu kotor dan keji sifatnya tidak sesuai dengan sopan santun
(tidak senonoh), tidak susila, bercabul: berzinah, melakukan tindak pidana asusila,
cabul: film porno. Keji dan kotor, tidak senonoh (melanggar kesusilaan,
kesopanan).6
Pencabulan oleh Moeljatno dikatakan sebagai segala perbuatan yang
1e. “Barang siapa yang melakukan perbuatan cabul dengan seseorang, sedang
diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya” .
3e. “Barang siapa membujuk (menggoda) seseorang yang diketahuinya atau patut
harus disangkanya, bahwa umur orang itu belum cukup 15 tahun atau kalau tidak
nyata berapa umurnya, bahwa ia belum masanya buat kawin, akan melakukan atau
atau membiarkan dilakukan pada dirinya perbuatan cabul, atau akan bersetubuh
dengan orang lain dengan tiada kawin”.
Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang belum dewasa
dari jenis kelamin yang sama, sedang diketahuinya atau patut harus disangkanya
hal belum dewasa itu, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun.
Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya yang belum dewasa,
anak tiri atau anak pungutnya,anak peliharaannya, atau dengan seorang yang
belum dewasa yang di percajakan padanya untuk ditanggung, dididik atau dijaga,
atau dengan bujang atau orang sebawahnyayang belum dewasa, dihukum penjara
selama-lamanya tujuh tahun .
2e. “Dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun, barang siapa yang
dengan sengaja, diluar hal-hal yang tersebut pada 1e, menyebabkan atau
memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain yang dikerjakan oleh orang
belum dewasa yang diketahuinya atau patut disangkanya, bahwa ia ada belum
dewasa.
- Labia mayora dan minora (bibir kemaluan besar dan kecil), apakah ada
perlukaan pada jaringan lunak atau bercak cairan mani;
- Vagina (liang senggama), cari perlukaan dan adanya cairan atau lendir;
- Serviks dan portio (mulut leher rahim), cari tanda-tanda pernah melahirkan
- Anus (lubang dubur) dan daerah perianal, apabila ada indikasi berdasarkan
anamnesis;
pemeriksaan selaput dara. Bentuk dan karakteristik selaput dara sangat bervariasi.
robekan. Karena itu, pemeriksaan selaput dara dilakukan dengan traksi lateral dari
labia minora secara perlahan, yang diikuti dengan penelusuran tepi selaput dara
dengan lidi kapas yang kecil untuk membedakan lipatan dengan robekan.Pada
dara atau bila dilakukan dengan kasar dapat merusak selaput lendir daerah
Robekan selaput dara akan bermakna jika masih baru, masih menunjukan
yang memiliki selaput dara yang elastis sehingga tidak mudah robek.
selaput dara yang sebelumnya telah robek lama, korban diperiksa sudah
lama, korban yang memiliki selaput dara elastis, penetrasi yang tidak
lengkap.10
visum et repertum. Dengan pemotretan, korban juga tidak perlu diperiksa terlalu
sesuai indikasi untuk mencari bukti-bukti yang terdapat pada tubuh korban.
dalam liang vagina korban. Dari pemeriksaan cairan mani akan diperiksa sel
Untuk menentukan adanya cairan mani dalam secret vagina perlu dideteksi
adanya zat-zat yang banyak terdapat dalam cairan mani, beberapa pemeriksaan
dalam cairan semen/mani dan didapatkan pada konsentrasi tertinggi di atas 400
kali dalam mani dibandingkan yang mengalir dalam tubuh lain. Dengan
menentukan secara kuantitatif aktifitas fosfatase asam per 2 cm2 bercak, daapt
ditentukan apakah bercak tersebut mani atau bukan. Aktifitas 25 U.K.A per 1cc
ekstrak yang diperoleh 1 cm2 bercak dianggap spesifik sebagai bercak mani
2. Reaksi Berberio
Spermin yang terkandung pada cairan mani akan beraksi dengan larutan asam
3. Reaksi Florence
Dasar reaksi adalah untuk menemukan adanya kholin. Bila terdapat bercak
ujung terbelah.
b. Pemeriksaan Spermatozoa
2-3 jam setelah persetubuhan, masih dapat ditemukan spermatozoa yang bergerak
dalam vagina. Bila tidak ditemukan lagi, belum tentu dalam vagina tidak ada
ejakulat.
gambaran sperma dengan kepala sperma tampak berwarna ungu menyala dan
3. Pewarnaan Baecchi
Prinsip kerja nya yaitu asam fukhsin dan metilen biru merupakan zat
warna dasar dengan kromogen bermuatan positif. Asam nukleat pada kepala
spermatozoa dan komponen sel tertentu pada ekor membawa muatan negatif,
larutan lugol
- Pemeriksaan sekret uretra
- Dalam populasi 85% golongan sekretor yang dalam cairan tubuh (cairan
BAB 3
KESIMPULAN
seorang perempuan.4
Perbuatan cabul yakni semua perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan
dalam KUHP 289. Sedangkan dalam konsep KUHP yang baru ditambahkan kata
dibedakan.
DAFTAR PUSTAKA