Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

PENCABULAN

created by : Arie Franata 18360028


dr. H. Abdul Gafar Parinduri, Sp.F.
M.Ked (For)
1967073120081001
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
RSUD DELI SERDANG LUBUK PAKAM
2019
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

sebagai salah satu bentuk


dari kejahatan yang
Kejahatan menyangkut tubuh,
seksual kesehatan, dan nyawa
manusia, mempunyai kaitan
( sexual yang erat dengan ilmu
offences ) kedokteran forensik yaitu di
dalam upaya pembuktian
bahwasanya kejahatan

int
Po
tersebut memang telah

erw
terjadi.

Po
of
er
ow
eP
Th

Kejahatan Pemerkosaan
seksual
( sexual
offences )
Pencabulan

int
Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
...

Pemerkosaan dan pencabulan juga


Di indonesia
merupakan kejahatan yang melanggar
korban yang paling hak asasi manusia (ham). Adanya
sering mengalami kaitan antara ilmu kedokteran dengan
kejahatan seksual kejahatan seksual dapat dipandang
adalah wanita dan sebagai konsekuensi dari pasal-pasal di
anak-anak. dalam kitab undang-undang hukum
pidana (kuhp) serta kitab undang-
undang acara hukum pidana (kuhap),

int
yang memuat ancaman hukuman serta

Po
er
tatacara pembuktian pada setiap kasus

w
Po
yang termasuk di dalam pengertian

of
er
ow
kasus kejahatan seksual.

eP
Th
PENCABULAN

2
Umumnya cabul Buku Kejahatan Seks dan

B
DEFINISI
BA
diterjemahkan Aspek Medikolegal Gangguan
dengan Psikoseksual, maka definisi
“dissolute”. Pada
pencabulan : semua
“The Lexicon
Webster perbuatan yang dilakukan
Dictionary” untuk mendapatkan
dimuat kenikmatan seksual sekaligus
artinya:“Loose in mengganggu kehormatan
behavior and kesusilaan.
morals”. KUHP yaitu “segala
perbuatan yang

int
melanggar kesusilaan

Po
erw
(kesopanan) atau

Po
of
perbuatan yang keji,

er
ow
semuanya itu dalam

eP
lingkungan nafsu

Th
Jenis Pencabulan
Acquain intrafami-lial
molestation
tence
molesta
ektra-familial
tion. molestation,
Perbuatan cabul
Strange dengan
Kekerasan atau
r

int
Po
ancaman

erw
molesta kekerasan.

Po
Perbuatan

of
tion.

er
cabul dengan

ow
eP
orang pingsan

Th
JENIS PENCABULAN
Pencabulan yang dilakukan oleh
orang yang dikenal oleh korban.
Jenis ini debedakan lagi dengan
intrafami-lial molestation, pelaku
Acquaintenc adalah anggota keluarga dan
e ektra-familial molestation, pelaku
molestation. adalah orang dikenal di luar
keluarga. Pelaku biasanya ayah
baik kandung atau tiri, paman,
kakek, sepupu, tetangga, guru

int
Po
sekolah, guru ngaji,

erw
Po
pendeta/rohaniawan, pengasuh

of
er
anak, penjual mainan/makanan di

ow
eP
depan sekolah hingga dukun.

Th
JENIS PENCABULAN
Pelaku adalah orang asing
yang tidak dikenal oleh korban
Jumlahnya hanya berkisar 1-5 %
dari total kasus yang di laporkan.
Stranger Namun, walaupun hanya sedikit,
molestatio pencabulan jenis jauh lebih
n. berbahaya dari tipe yang
pertama. Karena biasanya tidak
hanya pencabulan saja, namun
diawali dengan penculikan dan

int
Po
akhirnya kor ban di bunuh. Dan

erw
Po
pelakunya sering menjadi

of
er
residivis.

ow
eP
Th
diatur dari pasal 289 sampai pasa
296, dimana dikategorikan
sebagai berikut:
1. Perbuatan cabul Perbuatan cabul
dengan Kekerasan atau sebagaimana dijelaskan
ancaman kekerasan. Hal pada RUU KUHP adalah
dalam lingkungan nafsu
ini dirumuskan pada
birahi kelamin misalnnya:
pasal 289 KUHP sebagai
Seorang laki-laki dengan
berikut: paksa menarik tangan
“Barang siapa dengan seorang wanita dan
kekerasan atau dengan menyentuhkan pada alat
ancaman kekerasan kelaminnya.
memaksa seseorang Seorang laki-laki merabai
melakukan atau badan seorang anak laki-
membiarkan dilakukan laki dan kemudian
membuka kancing baju
padanya perbuatan
...

2. Perbuatan cabul dengan


orang pingsan
Hal ini dimuat pada pasal
290 ayat (1) KUHP yang
rumusannya sebagai berikut:
“Di hukum dengan hukuman
penjara selama-lamanya
tujuh tahun: barang siapa
melakukan perbuatan cabul
dengan seseorang yang
diketahuinya bahwa orang
Pencabulan dalam Pandangan Hukum

Pasal-pasal yang mengatur


tentang kejahatan pencabulan
dalam KUHP, di jelaskan dalam
Pasal 289, Pasal 290, Pasal 292,
Pasal 293,Pasal 294, Pasal 295,
dan Pasal 296. Sedangkan
Undang-undang no.23 tahun 2002
tentang perlindungan anak di
jelaskan dalam Pasal 82.
2
Pemeriksaan Forensik Pada Kasus

E1
Perkosaan dan Pencabulan
ID
SL
Setiap Secara umum tujuan pemeriksaan
pemeriksaan korban kekerasan seksual adalah
korban kekerasan untuk :
seksual untuk • Melakukan identifikasi
kepentingan • Menentukan adanya tanda-tanda
pengadilan harus persetubuhan, dan waktu
berdasarkan terjadinya, bila mungkin;
permintaan • Menentukan adanya tanda-tanda

int
Po
tertulis dari kekerasan, termasuk tanda

erw
Po
penyidik yang intoksikasi narkotika,

of
berwenang. psikotropika, dan zat adiktif

er
ow
eP
lainnya (NAPZA);

Th
3
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam

E1
pemeriksaan korban kekerasan seksual :

ID
SL
• Lakukan pemeriksaan sedini mungkin
setelah kejadian, jangan dibiarkan
menunggu terlalu lama.
• Pada saat pemeriksaan, dokter harus
didampingi perawat yang sama jenis
kelaminnya dengan korban (biasanya
wanita) atau bidan.

int
• Pemeriksaan harus dilakukan secara

Po
erw
sistematis dan menyeluruh terhadap

Po
of
seluruh bagian tubuh korban, tidak

er
ow
eP
hanya terhadap daerah kelamin saja.

Th
4
E1
Langkah-langkah
ID
SL pemeriksaan
• Jenis tindakan (pemerkosaan,
Anamnesis persetubuhan, pencabulan, dan
Pada anamnesis sebagainya),
khusus mencakup • Adanya kekerasan dan/atau
keterangan yang ancaman kekerasan, serta
terkait kejadian jenisnya,
• Adanya upaya perlawanan,
kekerasan seksual
• Apakah korban sadar atau tidak
yang dilaporkan dan pada saat atau setelah kejadian,
dapat menuntun

int
• Adanya pemberian minuman,

Po
pemeriksaan fisik,

er
makanan, atau obat oleh pelaku

w
Po
seperti:

of
sebelum atau setelah kejadian,

er
ow
• What & How: • Adanya penetrasi dan sampai

eP
Th
mana (parsial atau komplit),
5
E1
Langkah-langkah
ID
SL • pemeriksaan
Jenis tindakan (pemerkosaan, persetubuhan,
Anamnesis pencabulan, dan sebagainya),
Pada • Adanya kekerasan dan/atau ancaman kekerasan,
anamnesis serta jenisnya,
khusus • Adanya upaya perlawanan,
• Apakah korban sadar atau tidak pada saat atau
mencakup
setelah kejadian,
keterangan • Adanya pemberian minuman, makanan, atau obat
yang terkait oleh pelaku sebelum atau setelah kejadian,
kejadian • Adanya penetrasi dan sampai mana (parsial atau

int
kekerasan komplit),

Po
er
seksual • Apakah ada nyeri di daerah kemaluan,

w
Po
yang • Apakah ada nyeri saat buang air kecil/besar,

of
er
• Adanya perdarahan dari daerah kemaluan,

ow
dilaporkan

eP
dan dapat • Adanya ejakulasi dan apakah terjadi di luar atau di

Th
6
. . .

E1
ID
SL
• Tanggal dan jam kejadian,
When: bandingkan dengan tanggal dan
jam melapor, dan
• Apakah tindakan tersebut baru
satu kali terjadi atau sudah
berulang.
• Tempat kejadian, dan
where

int
• Jenis tempat kejadian (untuk

Po
er
mencari kemungkinan trace

w
Po
of
evidence dari tempat kejadian

er
ow
yang melekat pada tubuh

eP
Th
dan/atau pakaian korban).
7
. . .

E1
ID
SL

• Apakah pelaku dikenal oleh


korban atau tidak,
who Jumlah pelaku,
• Usia pelaku, dan
• Hubungan antara pelaku dengan

int
korban

Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
8
pemeriksaan fisik

E1
ID
SL
Keadaan Umum : Tingkat kesadaran,
penampilan secara keseluruhan, keadaan
emosional (tenang, sedih / gelisah)
Tanda vital
Periksa gigi-geligi (pertumbuhan gigi ke 7 & 8)
Pada persetubuhn oral, periksa lecet, bintik
perdarahan /memar pada palatum, lakukan
swab pada laring dan tonsil
Perkembangan seks sekunder (pertumbuhan
mammae, rambut axilla dan rambut pubis)

int
Jika pada baju ada bercak mani (kaku), bila

Po
erw
mungkin pakaian diminta, masukkan dalam

Po
of
amplop

er
ow
Tanda-tanda intoksikasi NAPZA, serta status

eP
lokalis dari luka-luka yang terdapat pada bagian

Th
9
E1
...
ID
SL
Pemeriksaan fisik khusus bertujuan mencari
bukti-bukti fisik yang terkait dengan
tindakan kekerasan seksual yang diakui
korban,

int
Po
erw
Po
Gambar 2. Gambar 3.

of
er
Robekan Hymen9

ow
Laserasi anal

eP
Th
0
E2
ID
SL

Gambar 4. Beragam jenis


selaput dara2

int
Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
1
Pemeriksaan

E2
Penunjang

ID
SL Menentukan Pemeriksaan
cairan mani Spermatozoa

1. Reaksi Fosfatase 1. Tanpa pewarnaan /


Asam pemeriksaan langsung
2. Reaksi Berberio
3. Reaksi Florence

int
Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
2
Pemeriksaan

E2
Penunjang

ID
SL Pemeriksaan
Spermatozoa

3. Pewarnaan 2. Dengan pewarnaan


Baecchi (pulasan Malachite
green 1 %)

int
Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
3
E2
kesimpulan
ID
SL
Tindak pidana pencabulan adalah
suatu tindak pidana yang
bertentanggan dan melanggar
kesopanan dan kesusilaan
seseorang yang semuanya dalam
lingkungan nafsu birahi kelamin,
misalnya seorang laki-laki meraba
kelamin seorang perempuan.

int
4

Po
er
Perbuatan cabul yakni semua

w
Po
perbuatan yang dilakukan untuk

of
er
ow
mendapatkan kenikmatan seksual

eP
Th
4
E2
...
ID
SL
Sedangkan dalam konsep KUHP yang baru
ditambahkan kata “persetubuhan”
disamping pencabulan, sehingga
pencabulan dan persetubuhan dibedakan.
Pemeriksaan forensik pada kasus kejahatan
seksual meliputi anamnesis mengenai
kronologi kejadian, pemeriksaan fisik umum
dan pemeriksaan fisik khusus untuk

int
Po
mencari bukti-bukti fisik kekerasan, serta

erw
Po
pemeriksaan penunjang untuk pembuktian

of
er
persetubuhan dan membuktikan kejahatan

ow
eP
seksual tersebut termasuk dalam

Th
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai