Handayani Dwi Utami, dr, M.Sc.,SpF Bagian Ilmu kedokteran Forensik dan Medikolegal FK UII
SEBAB KEMATIAN
luka, cedera atau penyakit yang mengakibatkan rangkaian gangguan fisiologis tubuh yang berakhir dengan kematian. y Misalnya : - Luka tembak di kepala, - luka tusuk di dada, - Intoksikasi sianida - Tuberkulosis paru,
2
y Setiap
MEKANISME KEMATIAN
y Suatu keadaan gangguan fisiologis dan biokimiawi yang
disebabkan oleh sebab kematian ,sehingga menyebabkan kematian seseorang. y Misalnya : - Perdarahan, - Septikimia, - Asfiksia, - fibrilasi jantung atau aritmia jantung, dll
3
CARA KEMATIAN
y Yang menjelaskan bagaimana kematian itu terjadi.
Bisa karena : a.Sebab yang alamiah (natural death/mati wajar), misalnya karena penyakit. b. Sebab yang tidak alamiah (unnatural death/mati tidak wajar), misalnya pembunuhan, bunuh diri, dan kecelakaan, mati mendadak, dan tidak bisa ditentukan.
4
PERBEDAAN
MATI WAJAR MATI TiDaK WAJAR
data yg lengkap dan adekuat, baik dari saksi, pemeriksaan di TKP, maupun pemeriksaan mayatnya. y Sehingga kadang-kadang cara kematian tidak dapat dipastikan/ditentukan. y Di Indonesia telah disepakati bahwa dokter forensik tidak berkewajiban untuk menentukan cara kematian korban, meskipun ia dapat memberikan petunjuk tentang perkiraan cara kematian.
6
beberapa sebab kematian. Misalnya: Perdarahan bisa diakibatkan oleh luka tembak, luka tusuk ataupun tuberkulosis paru. Demikian juga sebaliknya, sebuah sebab kematian dapat mengakibatkan kematian melalui beberapa mekanisme kematian. Misal : Luka tusuk dapat mengakibatkan perdarahan dan sepsis.
7
kematian selalu disebutkan bersama-sama dengan mekanisme kematian. y Di dalam klinik kita sering menuliskan mekanisme kematian di depan sebab kematian. Contohnya : perdarahan e.c luka tusuk, infark jantung ec aterosklerotik koroner. y Di dalam konteks kedokteran forensik, penulisan sebab kematian dilakukan sebaliknya,
8
Lanjutan..
y Yaitu sebab kematian diletakkan di depan mekanisme
kematian, y Misalnya : luka tusuk pada dada kiri yang menembus jantung yang mengakibatkan perdarahan, y aterosklerotik koroner yang mengakibatkan infark jantung, dll. y Penulisan seperti ini sesuai dengan teori sebab akibat yang sesuai dengan logika kedokteran, yaitu keadaan yang memulai suatu rangkaian akibat dianggap sebagai sebab.