Anda di halaman 1dari 26

Banyak negara yang menganut bahwa

pembunuhan anak sendiri (Infanticide)


bukanlah tindakan kriminal, tetapi
merupakan tindakan akibat tuntutan
sosial ekonomi
 Pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya ini
didasarkan atas motif takut ketahuan
melahirkan anak, baik itu dilakukan tanpa
rencana sebelumnya (Kinderdoodslag)
ataupun direncanakan (Kindermood).
 Motif ini dikaitkan dengan kultur dalam
masyarakat Indonesia yang masih tabu dan
merupakan aib yang besar jika melahirkan
tanpa suami.8
 Mahasiswa memahami pengertian infantisida
 Mahasiswa mampu menjelaskan hal-hal yang
mendasari terjadinya infantisida dan aturan
hukum yang mengaturnya
 Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip
pemeriksaan luar dan dalam terhadap
korban dan pemeriksaan terhadap pelaku
infantisida.
HUKUM
INDONESIA

infanticide
KUHP Pasal
341 ayat 2

KUHP Pasal
342 ayat 2

KUHP Pasal
343 ayat 3
 Pelaku harus ibu kandung
 Korban harus bayi anak kandung sendiri
 Pembunuhan harus dilakukan pada saat
dilahirkan atau tidak lama kemudian
 Motif pembunuhan karena takut ketahuan
telah melahirkan anak
 Pemeriksaan terhadap tersangka

Bekas-bekas kehamilan

Bekas-bekas persalinan

Hubungan genetik
tersangka dengan korban
Pemeriksaan Pemeriksaan
golongan darah DNA
bayi dilahirkan mati
atau dilahirkan
hidup
Bila terbukti lahir
Penyebab kematian hidup, berapa umur
setelah dilahirkan

Tanda-tanda sudah atau belum


kekerasan bernafas

Kematian
Umur bayi dalam
berhubungan
kandungan
dengan infantisida

Tanda-tanda Viable atau non-


perawatan viable
Uji
apung
paru

Uji
telinga
tengah
Uji apung
lambung-
usus
Telah dikandung
ibunya selama
paling tidak 28
minggu

Tidak mempunyai
cacat berat
Panjang badan
(kepala-tumit) 35 cm
atau lebih

Panjang badan
(kepala-tungging)
lebih dari 23 cm
Tanda-tanda terukur
Tanda-tanda bahwa
bayi telah dikandung Berat badan 1000
selama 28 minggu gram atau lebih
atau lebih oleh ibunya
Tanda-tanda tidak
terukur
Lingkar kepala oksipito
frontal 23cm atau lebih
Jenis kelamin sudah
dapat dibedakan

Bulu badan, alis dan


Tanda-tanda terukur bulu mata sudah
Tanda-tanda bahwa tumbuh
bayi telah dikandung
selama 28 minggu
atau lebih oleh ibunya
Tanda-tanda tidak Kuku sudah melewati
terukur ujung jari

Inti penulangan sudah


terbentuk pada tulang
kalkaneus atau talus

Pertumbuhan gigi
sudah sampai tingkat
kalsifikasi4
•Untuk 5 bulan pertama: panjang kepala-tumit (cm) = kuadrat umur gestasi (bulan)
•Untuk usia > 5 bulan : panjang kepala-tumit (cm) = umur gestasi (bulan) x 5

Umur Panjang badan (kepala-tumit)

1 bulan 1 x 1 = 1 cm
2 bulan 2 x 2 = 4 cm
3 bulan 3 x 3 = 9 cm
4 bulan 4 x 4 = 16 cm
5 bulan 5 x 5 = 25 cm
6 bulan 6 x 5 = 30 cm
7 bulan 7 x 5 = 35 cm
8 bulan 8 x 5 = 40 cm
9 bulan 9 x 5 = 45 cm
Pusat penulangan pada: Umur (bulan)
Klavikula 1,5
Tulang panjang 2
Diafisis 3
Iskium 4
Pubis 5-6
Kalkaneus 6
Manubrium sterni Akhir 7
Talus Akhir 8
Sternum bawah Akhir 9 atau setelah lahir
Distal femur Akhir 9 atau setelah lahir
Proximal tibia Akhir 9 atau setelah lahir
Kuboid Bayi wanita lebih cepat
Keadaan baru lahir dan belum dirawat adalah
sebagai petunjuk dari tidak lama setelah
dilahirkan, berarti tubuh bayi masih
berlumuran darah dan verniks kaseosa tali
pusat mungkin masih berhubungan dengan
ari atau sudah terpisah, tetapi belum diikat
(belum dirawat).
 Lahir mati (still birth) adalah suatu istilah
yang menunjukan adanya suatu kematian
hasil konsepsi sebelum keluar atau
dikeluarkan oleh ibunya
 Lahir hidup (live birth) adalah keluar atau
dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap,
yang setelah pemisahan bernafas atau
menunjukan tanda kehidupan lain
Paru → mengembang
Rongga dada mengembang
& sudut paru tumpul

Tes apung +
Warna paru → merah

Pada Palpasi : krepitasi


Berat paru : 1/35 BB
Perm. Paru
gambaran Mozaik
Tanda kehidupan –
Spalding sign

(-) gas pembusukan

Bau ketuban

Otot lunak

Sendi melunak →
Bulla isi cairan serous hiperextensi
 menunjukkan alveoli paru yang mengembang
sempurna dengan atau tanpa emfisema
obstruktif serta tidak terlihat adanya
penonjolan (projection).
 Pada pewarnaan Gomori atau Ledewig serabut
retikulin akan tampak tegang.
 Pada pernafasan parsial yang singkat mungkin
hasil uji apung paru negative dan mikroskopis
memperlihatkan gambaran alveoli yang kolaps
dengan dinding yang berhimpitan atau hampir
berhimpitan.
 . Kadang-kadang dapat ditemukan edema
yang luas pada jaringan paru, membrane
duktus alveolaris yang tersebar dalam
jaringan paru yang mungkin berasal dari
lemak verniks (membrane hialin, yamg akan
terlihat bila bayi telah hidup lebih dari 1 jam
), atau atelektasis paru akibat obstruksi oleh
membrane duktus alveolaris.
Trauma lahir

Berhubungan
Dengan Kecelakaan
Infantisida

Kematian yang
disebabkan Pembunuhan
sakit
Fraktur
tulang
tengkorak

Luka Infanticide
tusuk Infantisida choking

Strangulasi
Infantisida adalah merupakan suatu bentuk
kejahatan terhadap nyawa seorang bayi,
dimana pelakunya adalah ibu kandung
sendiri, karena alasan takut ketahuan telah
melahirkan anak. Cara pembunuhan yang
sering dilakukan adalah dengan membuat
bayi menjadi asfiksia. Infantisida diatur dalam
KUHP pasal 341, 342, dan 343.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai