Anda di halaman 1dari 14

KOSEP MEDIK

1. Pengertian
HIV menyebabkan terjadinya penurunan kekebalan tubuh sehingga pasien
rentan terhadap serangan infeksi oportunistik. Antiretroviral (ARV) bisa diberikan
pada pasien untuk menghentikana aktivitas virus, memulihkan sitem imun dan
mengurangi terjadinya infeksi oportunistik, memperbaiki kualitas hidup, dan
menurunkan kecacatan. ARV tidak menyembuhkan pasien HIV, namun bisa
memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang usia harapan hidup penderita
HIV/AIDS. Obat ARV terdiri atas golongan seperti nukleoside reverse
transcripetase inhibitor, non-nucleotide reverse transciptase inhibitor dan protease.

2. Tujuan pemberian ARV


ARV diberikan pada pasien HIV/AIDS dengan tujuan untuk :
a. Menghentikan replikasi HIV.
b. Memulihkan sistem imun dan mengurangi terjadi infeksi oportunistik.
c. Memperbaiki kualitas hidup.
d. Menurunkan morbiditas dan mortalitas karena infeksi HIV.

3. Jenis obat-obatan ARV


Obat ARV terdiri atas beberapa golongan antara lain nucleoside reverse
transcriptase inhibitor, non- nucleoside reverse transcriptase inhibitor, protease
inhibitor dan fussion inhibitor.
a. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
Obat ini dikenal sebagai analog nukleosida yang menghambat proses
perubahan RNA virus menjadi DNA (proses ini dikenal oleh virus HIV
agar bisa bereplikasi. Contoh dari obat ARV yang termasuk dalam
golongan ini terdapat pada tabel di bawah ini.
Nama Generik Nama Dagang Nama Lain
Zidovudine Retrovir AZT,ZCV
Didanosine Videx ddi
Zalzitabine Hivid ddC,
dideokxycytidine
Stavudine Zerit d4t
Lamivudine Epivir 3TC
Zidovudine/lamivudine Combivir Kombinasi AZT dan
3TC
Abacavir Ziagen ABC
Zidovu dine/lamivudine/abacavir Trizivir Kombinasi AZT, 3TC
dan abacavir
tenofavir viread Bis-poc PMPA

b. Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI), yang termasuk golongan


ini adalah tenofovir (TDF).
c. non- nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Golongan ini juga
bekerja dengan menghambat proses perubahan RNA menajdi DNA dengan
cara mengikat reverse transcriptase sehingga tidak berfungsi.
d. Protease inhibitor (PI, menghalangi kerja enzim protesa yang berfungsi
memotong DNA yang dibentuk oleh virus dengan ukuran yang benar untuk
memproduksi virus baru, contoh obat golongan ini adalah indinavir (APV),
dan nelvinavir (NFV), squinavir (SQV), ritonavir (RTV), amprenavir
(APV) dan loponavir/ritonavir (LPV/r).
e. Fusion inhibitor. Yang termasuk golongan ini adalah enfuvirtide (T-20).

4. Efek samping ARV


Pasien yang sedang mendapatkan HAART umumnya menderita efek
samping. Sebagai akibatnya, pengobatan infeksi HIV dan risiko toksisitas yang
kompleks antara menyeimbangkan keuntungan supresi HIV dan risiko toksisitas
obat. Sekitar 25% penderita tidak meminum dosis yang dianjurkan karena takut
akan efek samping yang ditimbulkan oleh ARV (Arminio Monforte, Chesney,
Eron, 2000, dan Ammassari, 2001 dalam kapser et al, 2006). Obat-obat ARV
mempunyai efek samping tertentu seperti

No Gejala Obat ARV


1.
2.
3.

Ada 2 jenis dari efek samping, yaitu efek samping jangka pendek dan jangka
panjang.
1. Efek samping obat hiv jangka pendek meliputi kelelahan, mual, diare dan
susahtidur. Efek samping ini dapat berlangsung hingga beberapa minggu
dan membaik seiring tubuh menyesuaikan dengan pengobatan. Efek
samping sementara lainnya dapat meliputi sakit kepala, demam, nyeri otot
dan pusing.
2. Selain rentetan gejala ringan di atas, risiko efek samping obat HIV bisa
serius dan muncul seiringnya waktu. Beberapa di antaranya termasuk
peningkatan kadar kolestrol dan lemak lain dalam darah, kadar gula darah
yang meningkat tajam, perubahan cara tubuh menyimpan dan memecah
lemak, penumpukkan asam laktat dalam darah, osteoporosis, dan
kerusakan hati. Komplikasi ini memerlukan perawatan medis khusus atau
penyesuaian ulang dari terapi pengobatan HIV.

a. Pengkajian
1) Identitas Pasien
Meliputi nama lengkap, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa,
alamat, no regestrasi dan diagnosa medis.
2) Status Kesehatan
a) Alasan MRS
b) Keluhan Utama :
Pasienmengeluhkanbadanterasalemas, sakitkepala, susahtidur,
diaredll.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
d) Riwayat Kesehatan Dahulu
e) Riwayat Penyakit Keluarga
3) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Aukultasi

4) Aktivitas / istirahat
Mengatakansusahtidur (polatidurterganggu).
5) Gejala: Mudahlelah, berkurangnyatoleransiterhadapaktivitasbiasanya,
progresikelelahan / malaise, Perubahanpolatidur
6) Psikososial
Takutmenghadapikematiankarenapenyakitnya.
No Tanda & Gejala Dx Kep Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

1.  Keletihan Setelah dilakukan tindakan EDUKASI AKTIVITAS/ISTIRAHAT


keperawatan selama 3x24 jam, Observasi :
maka tingkat keletihan menurun
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
dengan kriteria hasil :
informasi
1) Kemampuan melakukan
aktivitas rutin meningkat
Terapeutik :
2) Verbalisasi lelah menurun
3) Lesu menurun 1) Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas
4) Sakit kepala menurun dan istirahat
5) Nafsu makan membaik 2) Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
3) Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya

Edukasi :

1) Jelaskan pentingnya melakukan aktifitas fisik/


olahraga secara rutin
2) Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok,
aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
3) Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
4) Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
(misalnya, kelelahan, sesak nafas saat aktivitas)
5) Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis
aktivitas sesuai kemampuan

DUKUNGAN KEPATUHAN PROGRAM


PENGOBATAN
Observasi :
1) Identifikasi kepatuhan menjalani program
pengobatan

Terapeutik
1) Buat komitmen menjalani program pengobatan
dengan baik
2) Buat jadwal pendampingan keluarga untuk
bergantian menemani pasien selama menjalani
program pengobatan, jika perlu
3) Dokumentasikan aktivitas selama menjalani proses
pengobatan
4) Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau
menghambat berjalannya program pengobat
5) Libatkan keluarga untuk mendukung program
pengobatan yang dijalani

Edukasi :
1) Informasikan program pengobatan yang harus
dijalani
2) Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika
teratur menjalani program pengobatan
3) Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan
merawat pasien selama menjalani program
pengobatan
4) Anjurkan pasien dan keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat
2  Nafsu makan Defisit nutrisi b.d faktor Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NUTRISI
turun psikologis (keengganan keperawatan selama 3x24 jam, Observasi :
 BB turun 10 % untuk makan) d.d nafsu maka status nutrisi membaik
1) Identifikasi status nutrisi
BB ideal makan turun dan BB dengan kriteria hasil :
2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
turun 10 % BB ideal
1) Porsi makan yang 3) Identifikasi makanan yang disukai
dihabiskan meningkat 4) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
2) Berat badan membaik 5) Monitor asupan makanan
3) Indeks Massa Tubuh (IMT) 6) Monitor berat badan
membaik 7) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4) Nafsu makan membaik

Terapeutik :

1) Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu


2) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida
makanan)
3) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
4) Berikan makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
5) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6) Berikan suplemen makanan, jika perlu
7) Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi :

1) Anjurkan posisi duduk, jika mampu


2) Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi :

1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan,


jika perlu
2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
PROMOSI BERAT BADAN
Observasi :

1) Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang


2) Monitor adanya mual dan muntah
3) Monitor jumlah kalori yang dikonsumsi sehari-hari
4) Monitor berat badan

Terapeutik :

1) Berikan perawatan mulut sebelum pemberian


makanan, jika perlu
2) Sediakan makanan yang tepat sesuai dengan
kondisi pasien
3) Hidangkan makanan secara menarik
4) Berikan suplemen, jika perlu
5) Berikan pujian pada pasien ]/keluarga untuk
peningkatan yang dicapai
Edukasi :

1) Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, namun


tetap terjangkau
2) Jelaskan peningkatan asupan kalori yang
dibutuhkan
3  Ketidakpatuhan Setelah dilakukan tindakan DUKUNGAN KEPATUHAN PROGRAM
keperawatan selama 3x24 jam, PENGOBATAN
maka tingkat kepatuhan meningkat Observasi :
dengan kriteria hasil : 1) Identifikasi kepatuhan menjalani program
pengobatan
1) Verbalisasi kemauan
mematuhi program
Terapeutik
perawatan atau pengobatan
1) Buat komitmen menjalani program pengobatan
meningkat
dengan baik
2) Verbalisasi menikuti
2) Buat jadwal pendampingan keluarga untuk
anjuran meningkat
bergantian menemani pasien selama menjalani
3) Risiko komplikasi
program pengobatan, jika perlu
penyakit/ masalah 3) Dokumentasikan aktivitas selama menjalani proses
kesehatan menurun pengobatan
4) Perilaku mengikuti 4) Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau
program perawatan/ menghambat berjalannya program pengobat
pengobatan membaik 5) Libatkan keluarga untuk mendukung program
5) Perilaku menjalankan pengobatan yang dijalani
anjuran membaik
6) Tanda dan gejala penyakit Edukasi :
membaik 1) Informasikan program pengobatan yang harus
dijalani
2) Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika
teratur menjalani program pengobatan
3) Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan
merawat pasien selama menjalani program
pengobatan
4) Anjurkan pasien dan keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat
EDUKASI EFEK SAMPING OBAT
Observasi :
1) Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
menerima informasi

Terapeutik :
1) Persiapkan materi dan media edukasi
2) Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
3) Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya

Edukasi :
1) Jelaskan tujuan obat yang diberikan
2) Jelaskan indikasi dan kontraindikasi obat yang akan
dikonsumsi
3) Jelaskan cara kerja obat secara umum
4) Jelaskan dosis, cara pemakaian, waktu dan lamanya
pemberian obat
5) Jelaskan tanda dan gejala bila obat yang
dikonsumsi tidak cocok untuk pasien
6) Jelaskan reaksi alergi yang mungkin timbul saat
atau setelah obat di konsumsi
7) Anjurkan melihat tanggal kadaluarsa obat yang
akan dikonsumsi
8) Anjurkan melihat kondisi fisik obat sebelum
dikonsumsi
9) Anjurkan untuk segera ke fasilitas kesehatan
terdekat jika reaksi obat yang dikonsumsi
membahayakan hidup pasien
10) Ajarkan cara mengatasi reaksi obat yang tidak di
dinginkan

Anda mungkin juga menyukai