PENDAHULUAN
kanker payudara dan kanker leher rahim yang memerlukan tindakan atau
of cancer, 2009)
kanker payudara dan kanker leher rahim. Didalam peraturan tersebut, yang
1
2
penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim yang mengutamakan aspek
perorangan secara kuratif dan rehabilitatif serta paliatif yang berasal dari
masyarakat sasaran program maupun atas inisiatif perorangan itu sendiri yang
leher rahim.)
kanker dan lebih dari 70% kematian terjadi di negara miskin dan
payudara dengan angka kejadian 38 per 100.000 perempuan dan kanker leher
kanker dengan prevalensi tertinggi kedua setelah kanker serviks sebesar 0,5
per 1.000 penduduk atau 61.682 orang. Di provinsi Kaltim sendiri prevalensi
penderita kanker payudara adalah 1 dari 1.000 penduduk atau 1.879 orang
(Riskesdas, 2013)
Tidak hanya perempuan, kanker payudara juga dapat terjadi pada pria.
Kurang dari 1% dari semua angka kejadian kanker payudara didunia terjadi
pada pria. Pada tahun 2015, sekitar 2.600 orang pria didunia terdiagnosis
dengan penyakit ini. Untuk pria, risiko menderita kanker payudara adalah
istilah stadium, semakin tinggi tingkatan stadium, misalnya stadium satu, dua,
hingga stadium empat yang dikenal sebagai stadium akhir, maka tingkat
Metastasis atau penyebaran pada otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra,
(Sjamsuhidayat, 2004 ).
serangan kanker payudara dapat diketahui secara dini. Namun selama ini
yang terjadi pada penderita adalah baru diketahui bahwa dirinya terserang
kanker payudara setelah timbul rasa nyeri pada payudara atau setelah
(Mardiana, 2004).
4
masalah lain yang mungkin muncul. Mengingat banyak masalah yang muncul
(Doenges, 1999)
tindakan pencegahan dan deteksi dini yang telah dilakukan oleh penyedia
layanan kesehatan. Kasus kanker yang ditemukan pada stadium dini dan
dan harapan hidup lebih lama. Oleh karena itu, penting dilakukan
pemeriksaan rutin secara berkala sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini
terapi hormonal dan transplantasi sum sum tulang (smeltzer dan bare, 2002).
Namun setelah dilakukan tindakan pengobatan atau terapi lainnya, hal ini
tidak terlepas dengan masalah baru yang akan muncul seperti komplikasi
penderita pasca operasi atau pasca terapi lainnya. Rehabilitasi jiwa dan sosial
diberikan melalui dukungan moral dari orang orang terdekat dan dengan
menangani masalah yang timbul dari pasien dengan kanker payudara. Untuk
itu pada kesempatan ujian akhir program ini, penulis mengadakan tinjauan
kasus pada pasien dengan kasus ulkus kangker payudara yang selanjutnya
penulis tuangkan dalam Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Tn. A Dengan Ulkus Ca. Mammae stadium III di
Samarinda”.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dalam studi kasus
ini adalah “bagaimana asuhan keperawatan Pasien Tn. A dengan Ulkus Ca.
Mamae stadium III di Ruang Aster RSUD. Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
?”
6
Pasien Tn. A dengan Ulkus Ca. Mammae stadium III di Ruang Aster
Sjahranie Samarinda.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
1.4.1 Wawancara
spiritual
1.4.2 Observasi
bentuk respon verbal maupun non verbal dari pasien selama 3 x 24 jam
alat tulis (pulpen dan buku) yang dilakukan secara sistematis melalui
Mengambil dari status Pasien yang ada diruangan baik itu berupa
menangani.
bersifat ilmiah.
komprehensif.
9
mengenai asuhan keperawatan pada pasien Ulkus Mamae stadium III dan