Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 3

RINGKASAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Kompetensi Dasar :

Menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta


teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan

Indikator Pertemuan 3 :
3.4.5 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
3.4.6 Menyelidiki struktur dan fungsi jaringan dewasa pada tumbuhan
Tujuan Pembelajaran :
- Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
- Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi jaringan dewasa pada
tumbuhan

Jaringan Meristem

Meristem Primer
Meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan yang sel-selnya aktif
membelah
- Terdapat pada ujung batang dan ujung akar biasa disebut meristem apikal
- Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan (pertumbuhan
vertikal atau perpanjangan akar dan batang)
Meristem Sekunder
Meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi
meristematik kembali (aktif membelah kembali). Aktivitas jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
- Contohnya adalah kambium pembuluh (kambium vaskuler) dan kambium gabus
(felogen)
- Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah yang terletak di
antara pembuluh angkut Xilem dan floem
- Kambium vaskuler ini banyak terdapat pada batang dan akar tumbuhan dikotil,
- Sedangkan tumbuhan monokotil pada umumnya tidak memiliki kambium vaskuler

Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifatsifat jaringan dewasa
antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.

 Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan jaringan
sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder
berasal dari meristem sekunder.

 Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara
lain: jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan
penguat/penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (floem dan xilem),
dan jaringan sekretoris.
1. Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan epidermis terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar,
batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam
tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang dapat merugikan pertumbuhannya. Misalnya
hilangnya air akibat suhu yang meningkat dan melindungi dari kerusakan mekanik.
Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis),
misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.
2. Jaringan Dasar

Jaringan dasar merupakan jaringan yang hampir terdapat pada seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan dasar seringkali disebut jaringan penii. arinan ini erperan pentin dalam emua pre fiili
(metabolisme) pada tumbuhan. Contoh dari jaringan dasar ini yaitu jaringan parenkim.
Jaringan parenkim dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis jaringan parenkim lain,
misalnya pada buah dan umbi (Gambar 3.18) parenkim berdiferensiasi menjadi parenkim
cadangan makanan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan.
Pada daun, jaringan parenkim berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga
karang, yang berfungsi untuk proses fotosintesis

3. Jaringan Penyokong (Penguat)

Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan.


Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim
dan jaringan sklerenkim

1. Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami
penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim
mempunyai protoplas, mempunyai sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim.
Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh
karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka
kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh
memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.

2. Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami
penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian
tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan
sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut
umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas
pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang berhubungan dengan berkas
pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih
pendek daripada serat

3. Jaringan pengangkut (vaskuler)

Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas
trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem
1. Xilem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks yang terdiri atas berbagai
macam bentuk sel. Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal
tersusun dari zat lignin sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem
berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem
terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem
2. Floem
Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun
menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsurunsur tapis, sel
pengiring, parenkim floem, dan serabut floem.
Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe,
yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
 Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem dan floem terletak
berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Tipe kolateral dibagi menjadi 2,
yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat
kambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dapat dijumpai pada
dicotyledon dan gymnospermae. Adapun pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem
tidak terdapat kambium. Contoh tipe kolateral tertutup adalah pada monocotyledon.
 Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xilem dikelilingi floem atau
sebaliknya
 Tipe radial
Tipe berkas pengangkut disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian
menurut jari-jari lingkaran. Contoh tipe radial adalah pada akar monocotyledon

3. Jaringan Sekretoris

Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar
dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran
getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar
adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi
senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet
sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus
jaringan-jaringan lain
Soal Latihan :

1. Jelaskan 3 macam jaringan meristem menurut letaknya!


2. Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan meristem dan jaringan permanen.
Jelaskan hubungan kedua jaringan dalam pembentukan struktur tumbuhan!
3. Mengapa organ tertentu pada tumbuhan memiliki jaringan meristematik?
4. Jelaskan perbedaan skelerenkim dan kolenkim
5. Sebutkan bentuk modifikasi sel-sel epidermis!
6. Jelaskan perbedaan xilem dan floem!
7. Sebutkan sel-sel yang menyusun xilem dan floem, sertakan fungsinya!
8. Apa yang dimaksud dengan pembuluh kolateral dan radial?
9. Dimanakah letak jaringan parenkim pada tumbuhan?
10. Umumnya bentuk daun tipis, mengapa demikian? Jelaskan beserta fungsinya!

Daftar Pustaka :

Wahono Widodo, dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII edisi
revisi. Jakarta : Kemendikbud (Halaman 197 – 224).

Wahono Widodo, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII
edisi revisi. Jakarta : Kemendikbud (Halaman 105 – 149).

Agus Krisno Moch. dkk. 2008. E-book Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII bse.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Nasional (Halaman 68 – 82).

https://www.academia.edu/12160540/A._CIRI-CIRI_SEL_PENYUSUN_JARINGAN_SEKRETORI

Anda mungkin juga menyukai