Anda di halaman 1dari 9

cara infus

January 29th, 2010 Author: naniklove

Pemberian cairan melalui infus

Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang memerlukan masukan cairan melalui
intravena ( infus ). Tindakan ini dialkukan keseterilan karena mengingat tindakan ini langsung
berhubungan dengan klien. Pemberian cairan infus ini memasukkan ke dalam vena (pembuluh
darah pasien). Selain pemberian pada klien yang mengalami pengeluaran cairan yang lebih, juga
dapat diberikan pada pasien yang syok, intoksikasi berat, pra- dan pascabedah (operasi) sebelum
tranfusi darah, atau pada pasirn yang memerlukan pengobatan tertentu.

Tujuan

> Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit

> Infus pengobatan dan pemberian nutrisi

Alat dan bahan

1. Standar infus
2. set ifus
3. cairan sesuai program medik
4. jarum infus dengan ukuran yang sesuai
5. pengalas
6. torniket
7. plester
8. kapas alkohol
9. gunting
10. kasa steril
11. betadin
12. sarung tangan (hanscon)

Tehnik Pemasangan Infus

metode tidak langsung: tusuk kulit disamping vena, kemudia arahkan kateter untuk
menembus sisi samping vena sampai terlihat aliran balik darah.

Rendahkan jarum sampai hampir sejajar dengan kulit

Dorong kateter ke dlam vena kira-kira ¼ – ½ inci sebelum melepaskan stylet (jarum penuntun),
dan dorong kateter

Lepas torniquet dan tarik stylet


Pasang ujung selang infus atau tutup injeksi intermitten

Fiksasi kateter dan selang IV (lihat macam-macam fiksasi)

Atur kecepatan tetesan infus sesuai instruksi dokter

Pasang balutan steril

Label dressing meliputi tanggal, jam, ukuran kateter dan inisial/nama pemasang

Lepas sarungtangan dan cuci tangan

Rapikan alat-alat

Tehnik Fiksasi

Metode Chevron

- Potong plester ukuran 1,25 cm, letakkan dibawah hub kateter dengan bagian yang
berperekat menghadap ke atas.

- Silangkan kedua ujung plester melalui hub kateter dan rekatkan pada kulit
pasien

- Rekatkan plester ukuran 2,5 cm melintang diatas sayap kateter dan selang
infus untuk memperkuat, kemudian berikan label

Metode U

- Potong plester ukuran 1,25 cm dan letakkan bagian yang berperekat dibawah hub
kateter

- Lipat setiap sisis plester melalui sayap kateter, tekan kebawah sehingga paralel dengan
hub kateter

- Rekatkan plester lain diatas kateter untuk memperkuat. Pastikan kateter


terekat sempurna dan berikan label

Metode H

- Potong plester ukuran 2,5 cm tiga buah. Rekatkan plester pada sayap kateter

Dokumentasi Terapi Intravena

Inisiasi:
1. Ukuran dan tipe peralatan
2. Nama petugas yang melakukan insersi
3. Tanggal dan jam insersi
4. Tempat insersi IV
5. Jenis cairan
6. Ada tidaknya penambahan obat
7. Kecepatan tetesan
8. Adanya pemakaian alat infus elektronik
9. Komplikasi, respon pasien, intervensi perawat
10. Pasien mengerti tindakan yang dilakukan terhadapnya

Maintenance

1. Kondisi tempat insersi


2. Pemeliharaan tempat insersi
3. Pergantian balutan
4. Pemindahan tempat insersi
5. Pergantian cairan dalam infus set
6. Pasien mengerti tindakan yang dilakukan terhadapnya.

Penghentian

1. Jam dan tanggal


2. Alasan dihentikan terapi IV
3. Penilaian tempat insersi sebelum dan sesudah alat dilepaskan
4. Reaksi dan komplikasi yang terjadi pada pasien, serta intervensi perawat
5. Kelengkapan alat akses vena sesudah dipasang
6. Tindaklanjut yang akan dilakukan (mis: memakai perban untuk tempat insersi, atau
melakukan inisiasi di tungkai yang baru)

Tipe vena yang harus dihindari:

1. Vena yang telah digunakan sebelumnya


2. Vena yang telah mengalami infiltrasi atau phlebitis
3. Vena yang keras dan sklerotik
4. Vena-vena dari ekstremitas yang lemah secara pembedahan
5. Area-area fleksi, termasuk antekubiti
6. Vena-vena kaki karena sirkulasi lambat dan komplikasi lebih sering terjadi
7. Cabang-cabang vena lengan utama yang kecil dan berdinding tipis
8. Ekstremitas yang lumpuh setelah serangan stroke
9. Vena yang memar, merah dan bengkak
10. Vena-vena yang dekat dengan area yang terinfeksi
11. Vena-vena yang digunakan untuk pengambilan sampel darah laboratorium

Cara Penusukan Cairan dengan Infus Set


kemasan infus set

Putar klem pengatur tetesan sampai selang tertutup

Pertahankan sterilitas penusuk botol

Buka penutup botol dengan tehnik aseptik atau antiseptik

Perhatikan arah menarik penutup

Tusukkan ujung penusuk infus set ke botol secara tegak lurus dengan menerapkan tehnik aseptik.
Jangan diputar

Bila menggunakan botol gelas, pasang jarum udara

Tekan chamber sampai cairan terisi setengah

Naikkan ujung infus set sejajar chamber

Putar klem pengatur tetesan perlahan supaya udara mudah keluar

Jarak botol dengan IV catheter minimal setinggi 80 cm

Infus
oleh: kurniaps Pengarang : thienee_tnt

 Summary rating: 4 stars (68 Tinjauan)


 Kunjungan : 3257
 kata:300
 Comments : 1

More About : infus


INFUS

DEFINISI
• FI edisi III : Infus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan
sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume
relatif banyak. Emulsi dibuat dengan air sebagai fase luar. Diameter fase dalam tidak m. kecuali
dinyatakan lain, infus intravenous tidaklebih dari 5 diperbolehkan mengandung bakterisida dan zat
dapar. Larutan untuk infus intravenous harus jernih dan praktis bebas partikel. Emulsi untuk infus
intravenous setelah dikocok harus homogen dan tidak menunjukkan pemisahan fase.
• FI IV : Larutan intravena volume besar adalah injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam
wadah bertanda volume lebih dari 100 ml.

Infus termasuk sediaan parenteral volume besar. Sediaan parenteral volume besar : sediaan cair steril
mengandung obat yg dikemas dlm wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia. Parenteral
volume besar meliputi infus intravena, larutan irigasi, larutan dialisis peritonal & blood collecting units
with antikoagulant (Lachman Parenteral)

Berdasarkan cara pemberiannya, sediaan parenteral volume besar terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1) Secara intravena: = infus intravena = venoclysis
2) Non intravena:
(a) Larutan dialisis
(b) Larutan irigasi

Rute pemakaian secara intravena digunakan untuk keadaan :


1) Obat tidak dapat diabsorpsi secara oral
2) Obat menjadi tidak aktif dalam saluran pencernaan
3) Perlunya respon yang cepat
4) Pasien tidak dapat mentoleransi obat atau cairan secara oral.
5) Rute pemberian secara intramuskular atau subkutan tidak praktis
6) Obat harus terencerkan secara baik atau diperlukannya cairan pembawa
7) Obat mempunyai waktu paruh yang sangat pendek dan harus diinfus terus menerus
8) Diperlukan perbaikan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
9) Obat hanya bersifat aktif oleh pemberian secara intravena

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2002390-infus/#ixzz1YsKwRYBG

Cara Memasang Infus

1. Pengertian
Infus IV adalah tindakan memasukkan cairan steril kedalam sirkulasi darah ( buku ajar praktik
kebidanan hal 329)
Infus adalah memasukkan cairan (cairan obat atau makanan0 dalam jumlah yang banyak dan
waktu yang lama kedalam vena dengan menggunakan perangkat infuse secara bertetes (pedoman
perawatan ruangan hal 14)
Pemberian cairan melalui infuse merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien
dengan cara memasukkan cairan melalui intra vena dengan bantuan perangkat infuse (KDPKhal
55)
2. Tujuan
- Sebagai tindakan pengobatan
- Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
- Sebagai makanan untuk pasien yang tidak dapat/tidak boleh makan melalui mulut
3. Indikasi
a. Dehidrasi
b. Syok
c. Intoksikasi berat
d. Pra dan Pasca bedah tertentu
e. Sebelum tranfusi darah
f. Yang tidak bisa/tidak boleh makan minum melalui mulut
g. Yang memerlukan pengobatan tertentu
h. Hipovelimia
i. Pemberian obat-obatan
4. Macam-macam cairan infuse
6.1. Riner Laktat 5% : Dehidrasi
6.2. Diktose 5% : Nutrisi untuk orang dewasa
6.3. Pizet /Nacl 09% : untuk pasien sebelum transfuse darah
6.4. Kn 2B dan Kn 3B : untuk dehidrasi pada bayi
6.5. Martos : Komplikasi
6.6. Filmahes : Untuk komplikasi hilangnya kesadaran
6.7. Asering : Panas
6.8. Glukosa 5%, 10 % : DM
5. Bahaya pemasangan infuse
6.1.Flebitis : Radang pada pembuluh darah
6.2.Ishemia : Pembuluh darah kemasukan udara
6.3.Hematoma : Pembekuan udara
6.4.Emboli : Adanya udara pada pembuluh darah
6.5.Trombosis : Penyumbatan pada pembuluh darah (ada yang beku dan ada yang tidak
6. Langkah-langkah
6.1.Persiapan alat
- Standart infuse
- Perangkat infuse
- Cairan sesuai dengan kebutuhan pasien
- Jarum infuse / abocatth
- Pengalas
- Tourniquet / pembendung
- Kapas alcohol 70%
- Plester
- Gunting
- Kassa steri
- Bethadine
- Handscoen
- Bengkok
- Tempat sampat, alat pencuci tangan (sabun, handuk kering)
6.2.Persiapan Pasien
- Pasien diposisikan ditempat tidur senyaman mungkin
- Memberi tahu pasien tindakan yang akan dilakuakn
- Membuka lengan baju pada daerah yang akan diinfus
6.3.Persiapan Petugas
- Mencuci tangan
- Mendekatkan alat ke pasien dan memakai handscoen
- Perlak dan alasnya dipasang dibawah anggota badan yang akan diinfus
- Siapkan infuse set, pastikan klem dalam keadaan terkunci lalu pasangkan pada botol cairan
- Botol cairan digantung pada standart infuse
- Isi tabung tetesan secukupnya jangan terlalu penuh
- Buka klem dan alirkan cairan dalam selang infuse secara perlahan sampai udara tidak ada pada
selang infuse kemudian tutup kembali dengan klem
- Lengan pasien bagian atas dibendung dengan tourniquet
- Daerah/tempat untuk menusuk vena di disinfeksika lalu jarum (abocath) ditusukkan ke vena
dengan lubang jarum menghadap keatas
- Bila berhasil darah akan keluar, jarum ditarik sedikit kemudian abocat dimasukkan hingga
penuh.
- Torniquet dilepas, jarum ditarik ujung abocat pada tempat tusukan ditekan, kemudian serubung /
pasang selang infuse, keluarkan cairan sedikit biar udara diujung selang tidak masuk vena
- Klem di longgarkan untuk melihat kelancaran tetesan
- Bila tetesan lancer, beri betadine pada daerah yang ditusuk jarum kemudian fiksasi dengan
plaster
- Jarum dan tempat tusukan di tutup
- Tetesan diatur sesuai dengan yang ditentukan
- Anggota yang dipasang infuse, diatur letaknya agar jarum (abocat) tidak bergeser, bila perlu
pasang spalk
- Merapikan pasien dan mengatur dalam posisi yang nyaman
- Membereskan alat-alat dan melepas handscoon
- Mencuci tangan
- Mencatat tindakan yang telah dilakukan
- Bila pemberian infuse telah selesai cara melepas:
Infus distop plester dilepas kemudian jarum dicabut bekas tusukan ditekan kapas alcohol, lalu
ditutup dengan plester.
Perhatian :
a. Kelancaran cairan dan jumlah tetesan harus tepat
b. Pada tempat pemasangan infuse bila terjadi flebitis ditutup dan dipindahkan pemasangannya
dibagian lain
c. Reaksi pasien selama 15 menit pertama, bila pasien timbul alergi missal : menggigil, shock
infuse segera diperlambat tetesannya. Kalau perlu distop dan memberitahu dokter
d. Catatan pemberian infus dibuat secara terperinci dan dicatat
- Tanggal, hari, jam dilakukan
- Macam cairan, banyak dan jumlah tetesan permenit
- Keadaan umum pasien, tekanan darah, nadi selama pemberian infuse
- Reaksi pasien terhadap cairan yang diberikan
- Nama dokter dan petugas yang bertanggung jawab
e. Siapkan cairan untuk emberian selanjutnya agar botol tidak kosong dan berbahaya

Cara menghitung tetesan Infus


Untuk Makro (dewasa0
Untuk Mikro

Lokasi Pemasangan Infus


1. Tangan bagian depan
- Vena dorsal metacarpal
- Vena cepalika
- Vena basalika
2. Tangan Bagian belakang
- Tangan bagian depan
- Vena Radialis
- Vena Antebracial

Definisi 'infus'

Indonesian to English
infusion
powered by: google translate
Indonesian to Indonesian
noun
1. pemasukan obat dsb (berupa cairan) tanpa tekanan istimewa melalui pembuluh darah atau
rongga badan;
meng·in·fus v memberikan cairan berisi vitamin dan mineral melalui botol ke pembuluh darah:
suster mencoba -- pasien itu, tetapi pasien itu mengamuk dan meronta-ronta

Anda mungkin juga menyukai