Anda di halaman 1dari 2

1. Istifadah, N.

Realistas sehar-hari-penderita kusta dalam lingkungan sosial (Studi fenoma

pada penderita kutsa ci Rumah Sakit Kusta Kediri). Artikel. Kediri:2013.

2. Hajar S. Morbus Hansen : biokimia dan imunopatologis. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala.

Banda Aceh : Desember 2017. Volume 17, Number 3. Pages:190-194

3. Stern RS. Exanthematous drug eruptions. Israel : N Engl J Med 2012;366:2492-501.

4. Purwanti S,Dkk. Penelitian retrospektif erupsi kulit akibat obat Di bagian ilmu kesehatan

kulit dan kelamin Rumah sakit saiful anwar malang. MDVI. Malang : 2016. Vol 4 nomor

3.

5. Darmani E,dkk. Gambaran Karakteristik Pasien Erupsi Obat Alergi di RSUD Arifin

Achmad Pekanbaru Periode 2010 – 2014. JIK, Jilid 10, Nomor 1, Hal. 67-70. Pekanbaru :

maret 2016.

6. Anggraini,DR. Penatalaksanaan Pasien Erupsi Obat di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Kesehatan

Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya: Studi Retrospektif. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit

dan Kelamin - Periodical of Dermatology and Venereology. Surabaya : Volume 27.nomor 1.

2015..

7. Lihite RJ,dkk. A Study on Cutaneous Adverse Drug Reactions in ADR Monitoring Centre

of Tertiary Care Hospital, Guwahati. Journal of Applied Pharmaceutical Science Vol. 3

(03), pp. 078-081, India : Maret 2013.

8. Menaldi SL,dkk. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ketujuh. Badan penerbit FKUI.

Jakarta:2018.

9. Perhimpunan dokter spesialis kulit dan kelamin. Panduan praktis klinis bagi dokter

spesialis kulit dan kelamin di indonsia. Perdoski. Jakarta:2017.

10. Sarkar R, dkk. Leprosy and woman. International Journal ofWomen's Dermatology 2

(2016) 117–121. India : 2016.


11. Montoya MR,dkk. Evaluation and Monitoring of Mycobacterium leprae Transmission in

Household Contacts of Patients with Hansen's Disease in Colombia. PLOS Neglected

Tropical Diseases. Columbia:Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai