BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1. Pengkajian
2.1.1 Anamnesa pengkajian tanggal 10 Desember 2018/ Pukul 09:00-12:00 WIB
1) Identitas Pasien
Nama Klien : An. R
TTL : Surabaya, 22 November 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Khatolik
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. Kapuas FI N0. 22 Wisma Tropodo
(Asrama Bahtera)
Diagnosa Medis : Epilepsi
3) Keluhan Utama
Ibu asrama mengatakan jika tidak rutin minum obat kejangnya kambuh.
4) Riwayat Kesehatan
(1) Riwayat Kesehatan sekarang
Pengasuh mengatakan An. R di diagnosa mengalami epilepsi. Jika An.R
tidak rutin minum obat epilepsinya akan sering kambuh, An.R mampu
melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan. Pengasuh mengatakan An.R
berusia 20 tahun dengan BB : 45 kg dan pengasuh mengatakan An.A mau
mengobrol jika di ajak berbicara duluan. An.R suka berjalan-jalan
disekeliling wisma dan bersosialisasi dengan wisma lain.
(2) Riwayat Kesehatan lalu
An.R masuk Panti Asuhan Bakti Luhur pada tanggal 21 Maret 2015 dan di
antar oleh keluarganya. Menurut pengasuh panti An.R sudah mengalami
kelainan mental sejak dulu,sebelum diantar ke panti Bhakti Luhur An.R
berada di Dinas Sosial. An.A dulu pendiam dan tidak pernah bicara saat
dirumah hanya duduk diam dan tidak bergaul dengan teman seusianya, saat
beberapa minggu dipanti An. R mulai enak diajak ngobrol. An.R juga dulu
pernah mengalami stress.
(3) Riwayat Kesehatan Keluarga
An. R mengatakan saudaranya juga ada di Panti Bhakti Luhur 2 orang.
(4) Susunan Genogram
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Garis Keturunan
23
5) Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis, pakaian kurang rapi, rambut tidak diikat dengan
rapi, wajah tampak berminyak. Pagi-pagi An.R suka berjalan-jalan keliling
wisma, An.R tidak berbicara jika tidak diajak bicara duluan. An.R aktif jika
pengasuh memberi perintah, aktivitas An.R tidak ada gangguan An.R mampu
melakukan sendiri tanpa bantuan pengasuh/perawat, An.A setiap selesai makan
langsung minum obat tampa disuruh.
6) Tanda-tanda Vital
Nadi : 80 x/m
Suhu : 36,50C
Respirasi : 20 x/menit
7) Kepala dan Wajah
Ubun-ubun An.R menutup, tidak ada hidrocefalus dan microcefalus, rambut
berwarna hitam, rambut terlihat cukup bersih, keadaan baik tidak rontok, saat di
raba tidak ada benjolan di kulit kepala. Keadaan hidung bersih tidak ada secret,
dan tidak ada kelainan pada hidung. Bentuk telinga simetris, pendengaran baik
saat di panggil An.R langsung menoleh. Bentuk mata An.R simetris,
konjungtiva berwarna merah muda tidak anemis, sklera berwarna putih, dan
reflek pupil spontan.
8) Leher dan Tenggorokan
Bentuk leher simetris, refleks menelan bagus, tongsil normal, tidak ada
benjolan dan pembesaran vena jugularis.
9) Dada
Bentuk simetris, tipe pernapasan dada, payudara simetris, tidak ada bunyi napas
tambahan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada sesak napas.
10) Abdomen
Tidak ada benjolan, tidak ada sianosis, bising usus 8 x/menit, tidak ada nyeri
tekan.
24
11) Ektrimitas
Ekstermitas atas lengkap tidak ada perlukaan, saat ditekan tidak ada sakit.
Ekstermitas bawah lengkap tidak ada perlukaan, tidak ada sakit saat ditekan.
12) Genetalia
Pengasuh mengatakan menstruasi lancer tiap bulan, dan kebersihan genetalia
An.R baik.
13) Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Gizi:Selera makan An.R baik dan mampu menghabiskan 1 porsi makan yang
diberikan dengan reflex menelan yang baik. An.R memiliki berat badan 45
kg, tinggi badan 157 cm dan IMT 17.
b. Kemandirian dan bergaul: An.R dapat bersosialisai dengan lingkungan,
An.R suka berjalan-jalan ke wisma lainnya, dan bergabung dengan teman-
temannya di pertengahan rumah.
c. Motorik Halus
An. R mampu menggenggam polpen, dan mangangkat barang berat.
d. Motorik Kasar
An. R mampu berlari, meloncat-loncat dan melempar barang.
e. Kognitif dan Bahasa
An. R berbicara dengan lancar dan menggunakan bahasa Indonesia.
f. Psikososial
An. A mampu berinteraksi dan berkomunikasi namun kadang-kadang tidak
nyambung.
14) Pola Aktivitas Sehari-hari
No Pola Kebiasaan Keterangan
Nutrisi Makan An.R 3 kali sehari dan diselingi
1. Frekuensi snack. An.R tidak ada mengalami
2. Nafsu Makan/selera penurunan selera makan, nafsu makan
3. Jenis Makanan baik An.R selalu menghabiskan 1 porsi
makanan yang diberikan. Makanan yang
25
Oktavia
27
ANALISA DATA
Resiko Cedera
28
S:Klien mengatakan jika tidak Lepasnya muatan listrik otak Resiko kejang berulang
minum obat kejang kambuh. yang berlebihan
O:
Abnormalnya sel-sel saraf
Klien terlihat minum obat
setelah makan.
Gangguan kesadaran
Klien sering diam jika tidak
diajak ngobrol. Kontraksi tidak sadar yang
Klien terlihat gugup naik mendadak
tangga.
Kejang-kejang
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko cedera b.d aktivitas kejang yang tidak terkontrol (gangguan keseimbangan).
2. Resiko kejang berulang b.d riwayat epilepsi.
30
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Resiko cedera Senin, 1) Memantau keadaan umum, tanda- S: Klien mengatakan kejang tidak
b.d aktivitas 10 Desember 2018 tanda vital klien. lagi kambuh karena rutin minum
kejang yang Jam: 07.00-12.00 2) Mengobservasi faktor lingkungan obat.
tidak terkontrol WIB yang memungkinkan resiko terjadinya O :
(gangguan DX: 1 cedera. Jika klien kambuh epilepsi. Keadaan umum klien baik,
keseimbangan). 3) Memantau keadaan pasien saat beraktivitas seperti biasa, dan
bermain dan beraktivitas. TTV klien : Oktavia
4) Menganjurkan pasien memberitahu N : 83 x/m, RR : 20 x/m, S :
perawat/ pengasuh jika ada perasaan 36,5 C.
kurang nyaman. Kesadaran compos mentis
5) Mengingatkan pasien maupun perawat Klien tidak pernah lagi kambuh
untuk minum obat sesuai aturan. epilepsi.
6) Memberikan terapi bermain untuk Saat bermain klien tampak aktif
mengalihkan perhatian klien agar Klien tampak rutin minum obat
kejang tidak kambuh.
33