Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM II

SIMULASI DAN KOMPUTASI TAMBANG

DESIGN JALAN TAMBANG

Disusun oleh

YUSUF ALPIAN

3022018422

LABORATORIUM TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

POLITEKNIK NEGRI KETAPANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan sebaik baik
nya. penulis berharap laporan ini dapat membantu dan menambah wawasan bagi kawan
kawan yang ingin lebih memahami tentang “Simulasi Komputasi Tambang”.. Banyak
rintangan dan hambatan yang penulis hadapi ketika menyusun laporan ini. Namun, dengan
berkat rahmat dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan in tepat waktu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan,
untuk itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca. Dan akhirnya semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 AutoCad......................................................................................................1

1.3 Tujuan.........................................................................................................4

BAB II DASAR TEORI.................................................................................... ..........5

2.1 Rancangan Jalan Tambang.........................................................................5

2.2 Geometri Jalan Angkut...............................................................................6

2.3 Lebar Jalan Angkut....................................................................................6

3.1 Kemiringan Jalan Angkut..........................................................................8

3.2 Cross Slope................................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................10

3.3 Langkah-Langkah Pembuatan Jalan Tambang Menggunakan AutoCad..10

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan...............................................................................................22

4.2 Saran ........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat telah menjadi kebutuhan
pokok dalam era informasi. Hal ini dapat dilihat dari derasnya arus informasi dari segala
penjuru dunia yang dapat diakses oleh siapapun tanpa batas ruang dan waktu. Keberhasilan
pembangunan teknologi informasi telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia,
seperti aspek pertambangan khususnya. Seperti yang terlihat dari berbagai macam software
komputasi pendukung telah banyak dikembangkan untuk memudahkan analisa dalam metode
perhitungan. Simulasi Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan
pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini ialah apa
yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika.
Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan
pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang
dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan
menggunakan komputer. Dengan adanya tuntutan teknologi, serta tersedianya berbagai
macam bentuk informasi yang menuntut untuk melakukan perubahan yang dapat menunjang
efektifitas dan produktifitas maka dirasa sangatlah perlu adanya program bantu komputasi
guna mendapatkan hasil program perhitungan rancangan peledakan secara mudah dan tepat.
Dengan adanya program bantu komputasi untuk menghitung rancangan ini akanlah sangat
menghemat waktu, tenaga, dan tentu saja tingkat ketelitian hasilnya akan lebih tinggi
daripada perhitungan manual.

1.2 AUTO CAD

Auto Cad adalah sebuah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2
dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk dan lebih dikenali
sebagai “Computer-aided drafting and design program” (CAD). Perisian ini boleh
digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan
kepakaran seperti bidang kejuruteraan Mekanikal, Awam, Senibina, Rekabentuk Grafik, dan
semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.

1
Pengenalan AutoCAD

Gambar diatas adalah gambar interface atau gambar tampilan di AutoCAD 2010. Dari
gambar tersebut terlihat banyak tools dan command standard AutoCAD 2D. Berikut beberapa
penjelasan singkat mengenai fungsi dan kegunaan dari masing - masing tool pada AutoCAD
2010 :

Toolbar Dimensi :

Fungsi dari toolbar dimensi pada AutoCAD secara khusus digunakan untuk memberi dimensi
atau ukuran pada gambar, macamnya sendiri ada Linear Dimension, Angular Dimension,
Radius Dimension, Aligned Dimension, dan fungsi-fungsi dimensi lainnya.

Toolbar Draw :

Fungsi Draw Toolbar pada AutoCAD ini digunakan sebagai command / perintah untuk
membuat suatu gambar objek, seperti perintah membuat garis, lingkaran, kotak, polygon,

2
ellipse, text, tabel dan lainnya. Wajib tahu juga karna ini dasar penggunaan saat menggambar.
Disarankan untuk tool yang satu ini anda hafalkan shortcutnya, karena bisa efesien waktu dan
tenaga anda.

Object Snap / Drafting Tools :

Fungsi dari toolbar object snap pada AutoCAD, digunakan sebagai alat bantu saat kita
menggambar nanti. Fungsinya adalah mengunci kursor di titik tertentu pada objek, agar hasil
gambar kita nantinya akurat dan sempurna. Tools ini wajib digunakan saat menggambar.
Anda juga bisa mengatur fungsi on off nya sesuai keperluan anda.

Modify Toolbar:

Fungsinya adalah untuk memodifikasi gambar / garis yang sudah kita buat, contoh beberapa
perintahnya antara lain erase, trim, extend, copy, move, mirror, array, offset, dan lain
sebagainya.

Styles Toolbar / Dimension Style :

Fungsinya adalah untuk menentukan style dari suatu dimensi, digunakan untuk menentukan
besaran huruf dimensi, font yang dipakai, warna dimensi, toleransi, skala dimensi dan
lainnya. Hal ini erat kaitannya dengan toolbar dimensi.

Layers Toolbar:

3
Digunakan untuk membuat layer atau lapisan saat menggambar, tools ini wajib digunakan
karena akan sangat membantu kita saat menggambar. Memudahkan kita saat editing gambar
atau selecting gambar nantinya. Disamping itu layer juga bisa kita tentukan warna, jenis
garis, serta tebal garisnya. Biasanya saat hasilnya nanti kita print / plot akan terlihat, tebal
tipis garisnya.

Properties :

Digunakan untuk menentukan tebal garis, jenis garisnya serta warna garisnya. Pada dasarnya
tools ini jarang digunakan, dan saya lebih merekomendasikan untuk menggunakan layer
daripada tools ini.

Pointer :

Fungsi dari pointer di AutoCAD untuk selecting tool, atau bisa juga untuk pick tools, yaitu
untuk memilih suatu objek atau untuk seleksi objek. Gambar disebelah kiri adalah pointer
default saat kita tidak memberika perintah. Dan yang di sebelah kanan pointer berubah
menjadi select tool saat ada perintah seleksi objek.

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana proses dalam pembuatan Rancangan bukaan tambang,


menggunakan software AutoCad 2007.

4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Rancangan jalan tambang

Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur


yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai
penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant,
pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di
wilayah penambangan.

Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota.
Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali
dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering
dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator,
crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya. Untuk membuat jalan angkut tambang
diperlukan bermacam-macam alat mekanis, antara lain:

 bulldozer yang berfungsi antara lain untuk pembersihan lahan dan pembabatan,
perintisan badan jalan, potong-timbun, perataan dll.
 alat garu (roater atau ripper) untuk membantu pembabatan dan meng-atasi batuan
yang agak keras.
 alat muat untuk memuat hasil galian yang volumenya besar.
 alat angkut untuk mengangkut hasil galian tanah yang tidak diperlukan dan
membuangnya di lokasi penimbunan.
 motor grader untuk meratakan dan merawat jalan angkut;.
 alat gilas untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung jalan.

Seperti halnya jalan angkut di kota, jalan angkut di tambang pun harus dilengkapi
penyaliran (drainage) yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus mampu
menampung air hujan pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus mampu pula mengatasi
luncuran partikelpartikel kerikil atau tanah pelapis permukaan jalan yang terseret arus air
hujan menuju penyaliran. Apabila jalan tambang melalui sungai atau parit, maka harus dibuat
jembatan yang konstruksinya mengikuti persyaratan yang biasa diterapkan pada konstruksi
jembatan umum di jalan kota. Parit yang dilalui jalan tambang mungkin dapat diatasi dengan

5
pemasangan gorong-gorong (culvert), kemudian dilapisi oleh campuran tanah dan batu
sampai pada ketinggian jalan yang dikehendaki.

2.2 Geometri jalan angkut

Fungsi utama jalan angkut secara umum adalah untuk menunjang kelancaran operasi
penambangan terutama dalam kegiatan pengangkutan. Medan berat yang mungkin terdapat
disepanjang rute jalan tambang harus diatasi dengan mengubah rancangan jalan untuk
meningkatkan aspek manfaat dan keselamatan kerja. Apabila perlu dibuat terowongan
(tunnel) atau jembatan, maka cara pembuatan dan konstruksinya harus mengikuti aturan-
aturan teknik sipil yang berlaku. Lajur jalan di dalam terowongan atau jembatan umumnya
cukup satu dan alat angkut atau kendaraan yang akan melewatinya masuk secara bergantian.
Pada kedua pintu terowongan ditugaskan penjaga (Satpam) yang mengatur kendaraan masuk
secara bergiliran, terutama bila terowongan cukup panjang. Geometri jalan angkut yang harus
diperhatikan sama seperti jalan raya pada umumnya, yaitu: (1) lebar jalan angkut, (2) jari-jari
tikungan dan super- elevasi, (3) kemiringan jalan, dan (4) cross slope. Alat angkut atau truk-
truk tambang umumnya berdimensi lebih lebar, panjang dan lebih berat dibanding kendaraan
angkut yang bergerak di jalan raya. Oleh sebab itu, geometri jalan harus sesuai dengan
dimensi alat angkut yang digunakan agar alat angkut tersebut dapat bergerak leluasa pada
kecepatan normal dan aman.

2.3. Lebar jalan angkut

Jalan angkut yang lebar diharapkan akan membuat lalulintas pengangkutan lancar dan
aman. Namun, karena keterbatasan dan kesulitan yang muncul di lapangan, maka lebar jalan
minimum harus diperhitungan dengan cermat. Perhitungan lebar jalan angkut yang lurus dan
belok (tikungan) berbeda, karena pada posisi membelok kendaraan akan membutuhkan ruang
gerak yang lebih lebar akibat jejak ban depan dan belakang yang ditinggalkan di atas jalan
melebar. Di samping itu, perhitungan lebar jalan pun harus mempertimbangkan jumlah lajur,
yaitu lajur tunggal untuk jalan satu arah atau lajur ganda untuk jalan dua arah.

 Lebar jalan angkut pada jalan lurus Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan
lajur ganda atau lebih, menurut Aasho Manual Rural High Way Design, harus
ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan
(lihat Gambar 1). Dari ketentuan tersebut dapat digunakan cara sederhana untuk

6
menentukan lebar jalan angkut minimum, yaitu menggunakan rule of thumb atau
angka perkiraan seperti terlihat pada Tabel 1, dengan pengertian bahwa lebar alat
angkut sama dengan lebar lajur.

Dari kolom perhitungan pada Tabel 1 dapat ditetapkan rumus lebar jalan angkut minimum
pada jalan lurus. Seandainya lebar kendaraan dan jumlah lajur yang direncanakan
masingmasing adalah Wt dan n, maka lebar jalan angkut pada jalan lurus dapat dirumuskan
sebagai berikut:
L min = n.Wt + (n + 1) (½.Wt)………………………….(1)
di mana : L min = lebar jalan angkut minimum, m
n = jumlah lajur
Wt = lebar alat angkut, m
Dengan demikian, apabila lebar truck 773D-Caterpillar antara dua kaca spion kiri-kanan
5,076 m, maka lebar jalan lurus minimum dengan lajur ganda adalah sebagai berikut:
L min = n.Wt + (n + 1) (½.Wt)
= 2 (5,076) + (3) (½ x 5,076)
= 17,77 m ≈ 18 m

 Lebar jalan angkut pada belokan Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu
lebih besar daripada lebar jalan lurus. Untuk lajur ganda, maka lebar jalan minimum pada
belokan didasarkan atas:
 Lebar jejak ban;

7
 Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan belakang pada saat
membelok;
 Jarak antar alat angkut atau kendaraan pada saat bersimpangan;
 Jarak dari kedua tepi jalan.
 Dengan menggunakan ilustrasi pada Gambar 2 dapat dihitung lebar jalan minimum pada
belokan, yaitu seperti terlihat di bawah ini:

di mana :Wmin= lebar jalan angkut minimum pada belokan, m


U = lebar jejak roda (center to center tires), m
Fa = lebar juntai (overhang) depan, m
Fb = lebar juntai belakang, m
Z = lebar bagian tepi jalan, m
C = jarak antar kendaraan (total lateral clearance), m
Misalnya akan dihitung lebar jalan membelok untuk dua lajur truck 773D-Caterpillar. Lebar
sebuah ban pada kondisi bermuatan dan bergerak pada jalan lurus adalah 0,70 m. Jarak
antara dua pusat ban 3,30 m. Pada saat membelok meninggalkan jejak di atas jalan selebar
0,80 m untuk ban depan dan 1,65 m untuk ban belakang. Bila jarak antar truck sekitar 4,50
m, maka lebar jalan membelok adalah sebagai berikut:

3.1 Kemiringan jalan angkut


Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut baik dalam
pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan jalan umumnya dinyatakan
dalam persen (%). Kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik oleh alat
angkut truck berkisar antara 10% – 15% atau sekitar 6° – 8,50°. Akan tetapi untuk jalan
naik atau turun pada lereng bukit lebih aman bila kemiringan jalan maksimum sekitar 8% (=
4,50°). Tabel 5 memperlihatkan kemiringan atau kelandaian maksimum pada kecepatan

8
truck yang bermuatan penuh di jalan raya mampu bergerak dengan kecepatan tidak kurang
dari separuh kecepatan semula tanpa harus menggunakan gigi rendah.

Pada jalan mendaki juga diperlukan adanya panjang kemiringan (kelandaian) kritis, yaitu
suatu jarak maksimum agar pengurangan kecepatan kendaraan tidak lebih dari separuh VR.
Lama perjalanan pada jarak kritis tidak lebih dari 1 menit.

3.2 Cross Slope


Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap
bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mem-punyai bentuk penampang melintang
cembung (lihat Gambar 8). Dibuat demikian dengan tujuan untuk memperlancar
penyaliran. Apabila turun hujan atau sebab lain, maka air yang ada pada permukaan jalan
akan segera mengalir ke tepi jalan angkut, tidak berhenti dan mengumpul pada permukaan
jalan. Hal ini penting karena air yang menggenang pada permukaan jalan angkut akan
membahayakan kendaraan yang lewat dan mempercepat kerusakan jalan.

Angka cross slope dinyatakan dalam perbandingan jarak vertikal (b) dan horizontal (a)
dengan satuan mm/m atau m/m’ (lihat rumus 22). Jalan angkut yang baik memiliki cross
slope antara 1/50 sampai 1/25 atau 20 mm/m sampai 40 mm/m.

9
BAB III
PEMBAHASAN
3.3 Langkah-langkah pembuatan jalan tambang menggunakan AutoCad
Untuk pembuatan bukaan tambang menggunakan AutoCad ,hal yang harus kita
lakukan adalah sebagai berikut;
 Tampilan awal sebelum pembuatan open pit.

 Buat lah beberapa layer pada icon layer, beri nama pada setiap layer yang kita
buat,kemudian klik apply lalu enter.

10
 Setelah itu hitunglah jarak datar dan kemiringan nya.
 Kmudian blok topo, dengan cara menekan ctrl+c, arahkan ke layer topo yg
telah kita buat sebelum nya.

 Setelah itu buka file pit limit yang telah disiapkan sebelum nya.

 Kebali ketampilan autocad, dan masukan angka sesuai dengan yang terdapat
pada gambar pit limit yang telah kita buka tadi, dengan cara klik icon polyline
lalu masukan angka yang sesuai dengan angka yang ada pada setiap garis pada
gambar pit limit,lakukan terus hal tersebut hingga garis terakhir,kemudian

11
masukan huruf C untuk menghubungkan garis yang kita buat, maka akan di
peroleh hasil sebagai berikut.

 Kembali lagi ke tampilan AutoCad setelah itu klik pada bagian icon OFFSET
untum membuat CRAST dan TOE.

 Untuk pembuatan CRAST kita menggunakan jarak 6cm, maka untuk


membuat carst nya kita ketik angka 6 lalu klik pada bagian crast yang
pertama, yang ada pada tampilan sebelum nya, kemudian tekan enter.

12
 Untuk pembuatan TOE nya, yang harus kita lakukan sama seperti pembuatan
crash sebelum nya, dengan cara, masukan angka 2 kemudian klik pada bagian
crast yang pertama setelah itu tekan enter, begitu seterus nya, hasil nya akan
seperti ini.

 Setelah itu yang harus kita lakukan selanjut nya adalah mengatur elevansi dari
setiap crast dan toe nya, dengan mengklik di bagian propertis, maka tampilan
nya seperti ini.

13
 Kemudian lakukan penghapusan pada garis kontur yang berpotongan dengan
crast dan toe yang telah kita buat, dengan cara klik garis kontur yang memiliki
ketinggian yang sama dengan crast, setelah itu kemudian yang harus kita
lakuakan adalah mengklik pada bagian icon TRIM, lalu hapus garis kontur
yang berpotongan dengan crast yang kita buat, lakukan hal tersebut hingga
semua garis kontur yang berpotongan terhapus seluruh nya, setelah selesai
maka akan di peroleh hasil seperti ini.

 Setelah itu lakukan penghitungan jarak dan kemiri ngan pada jalan nya, untuk
penghitungan nya seperti pada gambar berikut.

14
 Setelah itu kita buat jalan tambang, dengan cara klik crast lalu ketik pl untuk
pembuatan lebar jalan nya, klik icon line arahkan pada sudut crast nya.

 Kemudian ketik RO ( rotate ), untuk membuat kemiringan jalan.

15
 Kemudian masukan nilai D nya, untuk nilai D didapat dari penghitungan jarak
dan kemiringan yang telah di ketahui sebelum nya.

 Kemudian klik garis tadi dan ketik, RO arahkan pada bagian comend yang
terletak di bagian bawah tampilan autocad.

16
 Kemudian copi bagian atas garis dengan cara mengklik garis tersebut dan
ketik CO,kemudian tempelkan pada bagian bawah garis.

 setelah itu sesuaikan elevansi kemiringan jalan dengan elevansi TOE nya.

17
 Setelah proses tersebut selesai kita dapat melihat tapilan nya menggunakan
tapilan 3D, hasil nya seperti ini.

 Kamudian klim menu DRAW kemudian 3D polyline. Untuk menyambungkan


TOE dan CRAST.

18
 Setelah proses tadi selesai kemudian nyalakan lampu topo pada layer nya.lalu
klik icon OFFSET, untuk membuat SAFETY BENCH, dan hasil nya akan
seperti ini.

 Setelah itu klik icon OFFSET untuk membuat crast dan toe pada SAFETY
BENCH, lalu atur lagi elevansi dari crast dan toe, kemudian hapus crast yang
berpotongan dengan kontur, dengan cara klik icon TRIMP, pilih kontur lalu
enter, klik CRAST yang berpotongan dengan kontur, lakukan hingga tida ada
crast yang berpotongan dengan kontur dan memiliki elevansi yang sama, dan

19
hapus juga garis kontur yang berada pada SAFETY BENCH dan TOE nya,
maka hasil nya seperti ini.

 Kemudian klik DRAW,3D polyline, untuk membuat sayatan, kemudian klik


jenjang per jenjang, jangan lupa mode osnep di nyalakan.

 Setelah itu buat satu lagi sayatan, klik icon tekt untuk menamai
sayatan,kemudian klik QUICKSURF, FLATTEN, untuk memunculkan
penampang sayatan, kemudian klik kedua garis sayatan lalu enter. Pilih tempat
untuk memmunculkan sayatan,maka hasil akhir nya akan seperti ini.

20
21
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur


yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai
penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant,
pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di
wilayah penambangan.

4.2 SARAN

Adapun saran yang ingin saya sampaikan mengenai praktikum yang telah kita
lakukan bersama, saya berharap semoga praktikum selanjut nya dapat lebih efisien lagi, dan
untuk perlengkapan praktikum yang kita gunakan, semoga dapat di tingkatkan lagi kualitas
nya.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Anon., 1992, Caterpillar Performance Handbook, Caterpillar Inc, Peoria, Illinois.

2. Hays R. M, 1989, Dozer, “Surface Mining 2nd Edition”, B.A.Kennedy (Ed), Society for
Mining, Metallurgy, and Exploration, Inc., Colorado, pp.716–723.

3. Hays R. M., 1989, Truck, “Surface Mining 2nd Edition”, B.A.Kennedy (Ed), Society for
Mining, Metallurgy, and Exploration, Inc., Colorado, pp.672– 686.

4. Shirley L.H., 2000, Perencanaan Teknik Jalan Raya (Penuntun Praktis), Politeknik Negeri
Bandung-Jurusan Teknik Sipil, Bandung, 377 p.

6.Achmad fatanto,2016, Rancangan bukaan tambang 2,Afc tanto, youtube.

23

Anda mungkin juga menyukai