PENJELASAN UMUM
Semua bahan, peralatan dan penyelenggaraan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus
sepenuhnya mengikuti RKS ini dan kecuali bilamana disebutkan lain, harus mentaati semua Standard dan
Peraturan yang dilkeluarkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia, Standard Industri Indonesia dan
Peraturan serta Standard lain yang dikeluarkan oleh Badan Nasional atau setempat yang berwenang,
seperti :
a. Pembersihan Lokasi
- Area tempat pembangunan pagar dibersihkan dari tanaman dan pohon dengan cara dipotong
sampai ke akar sehingga memudahkan pekerjaan penggalian .
- Sisa tumpukan sampah dikumpulkandi tempat pembuangan akhir terlebih dahulu berkoordinasi
dengan pihak pengelola kegiatan
b. Pekerjaan Pengukuran
Meliputi pekerjaan pengukuran ulang lokasi-lokasi kegiatan yang akan dilaksanakan dengan acuan
gambar kerja dan arahan dari direksi teknis/ konsultan.
c. Pembuatan Papan Nama Proyek
Sebelum Pelaksanaan proyek Rekanan Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 1 x
1,5 m. didirikan tegak di atas kayu ukuran 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang
mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat :
Nama Kegiatan ;
Nama Pekerjaan ;
Lokasi Pekerjaan ;
Jumlah Biaya (Kontrak) ;
Konsultan Perencana ;
Konsultan Pengaw as ;
Pelaksana (Kontraktor) ;
Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun ;
Berakhir tanggal ;
Untuk Papan Nama proyek digunakan tiang dari kayu lanan dan triplek dicat putih atau material
Banner bahan plastik yang di print water resit.
Bahan urug menggunakan pasir urug kualitas baik, disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Untuk urugan kembali galian pondasi, memakai bahan bekas galian pondasi yang sudah
dibersihkan dari akar-akar pohon, sampah dan lain-lain.
Untuk urugan dibawah lantai, dibuat sampai ketebalan/ketinggian seperti yang tercantum dalam
gambar kerja, dipadatkan lapis demi lapis secara manual, sampai ketinggian terpenuhi.
Semua urugan harus diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi/Konsultan Pengawas sebelum
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Kontraktor harus mendapat ijin/persetujuan tertulis dari
Direksi/ Konsultan Pengawas.
Metode Pelaksanaan :
Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap
dipakai PBI 1971 dan SNI 1991.
Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat di
dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
Adukan Beton
Untuk mendapatkan beton yang bermutu baik pelaksanaan beton cor harus menggunakan alat
pengaduk ( molen ) dan campuaran harus benar-benar rata dan padat, sehingga didapatkan beton
yang padat dan sesuai dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl.
Pembuatan Cetakan/Bekisting
Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Cetakan harus sesuai
bentuk, ukuran dan batas-batas bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak boleh bocor
dan harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau kelongsoran dari
penyangga.
Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang atau
terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horizontal
maupun vertikal.
Sebelum penuangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, kekuatannya
dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang.
Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan diberi „Mould release agent‟
untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya harus berhati-hati agar tidak
terjadi kontak dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, atau jika
umur beton telah melampaui waktu.
Dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas, cetakan dapat dibongkar lebih awal apabila hasil
pengujian dari benda uji yang mempunyai kondisi sama dengan beton sebenarnya, telah mencapai
75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas, tidak mengurangi atau membebaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap kerusakan
yang timbul akibat pembongkaran cetakan.
Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan cacat
pada permukaan beton. Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana,
Kontraktor wajib mengadakan perbaikan atau pembentukan kembali.
Permukaan beton harus bersih dari sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian konstruksi yang
terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan sebelum pengurukan dilakukan.
Pembesian/Perakitan Tulangan
- Pembengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan
harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih
dahulu.
- Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam
gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan Direksi Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat
tersebut tidak boleh Kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud
adalah Jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi
tanggung jawab pemborong.
- Perakitan tulangan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran dalam gambar kerja.
Pemadatan Beton
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang memenuhi syarat.
Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat
campuran yang plastis. Adukan yang telah mongering akibat tidak hasib digunakan sebelumnya, tidak
boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
Lapisan Batu bata yang satu dengan lapisan bata di atasnya harus berbeda setengah panjang Batu bata. Batu
bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan Batu bata, kecuali pasangan pada sudut.
Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk
menghindari retak di kemudian hari.