Anda di halaman 1dari 3

Pengobatan Abses Periapikal

No. Dokumen : SOP/UKP/


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : Maret 2018
SOP
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Maryani, SKM,M.Kes


JAYA BARU NIP. 19720317 199303 2 001

1. Pengertian Abses adalah suatu infeksi dari bakteri pathogen yang menghasilkan pus/ nanah.
Biasanya berasal dari infeksi karies gigi lalu menyebar sampai ke jaringan
disekitarnya. Abses gigi yang dimaksud adalah abses pada pulpa dan jaringan
disekitarnya (periapical).

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Pengobatan Abses Periapikal.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 800/ /PKM-JB/2018 Tentang Pelayanan


klinis Puskesmas Jaya Baru.

4. Referensi 1. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan.


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
4. Abu Bakar, 2013, Kedokteran Gigi Klinis, Edisi 2, CV. Quantum Pratama
Mandiri, Yogyakarta.

5. Prosedur 1. Alat :
- Dental Unit
- Diagnostic set (kaca mulut, sonde, pinset dan ekskavator)
- Handscoen
- Masker
- Bur Highspeed
- Jarum Ekstirpasi / K- File

2. Bahan :
- Betadine (Povidon Iodin)
- Cotton roll
- Air kumur

6. Langkah - 1. Petugas memberi salam dengan senyum pada pasien dan keluarga pasien.
Langkah 2. Petugas mencuci tangan dan menggunakan APD.
3. Petugas mempersiapkan alat yang di perlukan (diagnostic set dan bur highspeed).
4. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit.
5. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan intra oral lalu menetapkan
diagnosa.
6. Petugas membersihkan kavitas gigi dengan menggunakan ekskavator lalu BAP
(buka atap pulpa) dengan menggunakan bur highspeed.
7. Petugas melakukan trepanasi dengan menggunakan jarum ekstirpasi/ k-file
sampai pus keluar. Jika terdapat fistula pada gusi maka dilakukan trepanasi
dengan menggunakan sonde pada area fistula tersebut, lalu pijat gusi perlahan
sampai abses keluar.
8. Irigasi dengan larutan betadine 1% selanjutnya pasien diinstruksikan untuk
berkumur.
9. Petugas mengoleskan betadine pada area gusi yang terinfeksi dengan cotton roll.
10. Petugas menginstruksikan pasien untuk turun dari dental unit dan duduk di kursi
konsultasi pasien.
11. Petugas membuka handscoen dan mencuci tangan dengan sabun/ menggunakan
hand sanitizer.
12. Petugas menuliskan resep obat dan mendokumentasikan hasil tindakan dan
pemeriksaan kedalam rekam medik pasien.
13. Petugas menginstruksikan pasien untuk rutin meminum obat, rutin membersihkan
gigi minimal 2 kali sehari dan kontrol kembali setelah abses / sakit gigi sudah
berangsur pulih.
14. Petugas mengarsipkan dokumen rekam medik ke dalam buku register dan buku
kunjungan pasien dengan baik dan benar.

7. Bagan Alir

Menyapa pasien
anamnesa, pemeriksaan
dengan senyum dan Menggunakan APD dan
intra oral dan
mempersilahkan mempersiapkan alat
penegakan diagnosa
pasien untuk duduk

Pembersihan kavitas Petugas membuka


Irigasi dgn betadine 1% handscoen dan mencuci
--> BAP tangan

Instruksi paska Dokumentasi rekam


perawatan dan K.I.E medik dan buku
penulisan resep obat resgister

8. Hal-hal yang - Jika pasien merasa nyeri hebat maka proses BAP dengan menggunakan bur tidak
perlu perlu dilakukan, cukup pembersihan kavitas, ekstirpasi ringan dan irigasi dengan
diperhatikan menggunakan betadin 1%.
- Tidak boleh pada hari tersebut dilakukan pencabutan pada gigi yang mengalami
abses sekalipun pasien meminta untuk dicabut.
9. Unit terkait RUANG REKAM MEDIK
RUANG PEMERIKSAAN UMUM
RUANG LABORATORIUM
10. Dokumen terkait 1. Buku register
2. Berkas kunjungan pasien
3. Buku rekam medik
4. Lembar resep obat
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai