Anda di halaman 1dari 6

Pencabutan Gigi Permanen

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : Februari 2018
Halaman : 1/6

UPTD PUSKESMAS Maryani, SKM, M.Kes


JAYA BARU NIP. 19720317 199303 2 001

1. Pengertian Pencabutan Gigi Permanen adalah Proses mengeluarkan gigi permanen dari tulang
alveolar dan jaringan pendukungnya untuk mencegah terjadinya infeksi berlanjut
akibat gigi yang rusak dan tidak dapat lagi dipertahankan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Pencabutan Gigi Permanen.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor:


Tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Jaya Baru.

4. Referensi 1. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015, Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi

5. Prosedur 1. Alat :
- Dental Unit
- Diagnostic set (kaca mulut, sonde, pinset dan ekskavator)
- Handscoen
- Masker
- Bein
- Forcep / Tang pencabutan Dewasa
- Citoject
- Sendok granuloma

2. Bahan :
- Cotton pellet
- Needle
- Scandonest 2% / pehacain
- Tampon
- Betadine / Povidon Iodine
- Gelas kumur disposible dan Air kumur

6. Langkah - a. Petugas memanggil pasien.


Langkah b. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medik.
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di dental chair.
d. Petugas melakukan anamnesa.
e. Petugas melakukan pemeriksaan sesuai keluhan pasien.
f. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan.
g. Dokter menentukan rencana tindakan. Dokter menjelaskan pada pasien dan wali
pasien tindakan pencabutan yang akan dilakukan, risiko, manfaat, komplikasi
dan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
h. Dokter mempersilahkan pasien untuk menandatangani
Informed consent.
i. Dokter mengenakan alat pelindung diri: cuci tangan, pasang masker, pasang hand
scoen.
j. Pelaksanaan pencabutan gigi
a. Pencabutan gigi depan bawah
 Olesi tempat masuk jarum suntik dengan kapas betadine.
 Lakukan anastesi.
 Uji kerja anastesi dengan memakai sonde.
 Longgarkan gigi dengan insersi elevator pada celah periodontal
mesiolabial gigi yang akan di cabut dengan permukaan cekung bilah
menghadap permukaan akar gigi.
 Tekan elevator ke arah apical.
 Adaptasikan tang pada gigi yang akan dicabut diawali dengan tekanan
mencengkeram kombinasikan dengan gerakan rotasional serta luksasi
ringan dengan tekanan paralel labio palatal.
 Lepaskan gigi dari socketnya dengan gerakan paralel kearah oklusal.
 Periksa apakah gigi tercabut dengan sempurna.
 Haluskan tulang Alveolar
 Arahkan pasien untuk berkumur dengan pelan
 Letakkan Tampon yang telah diberikan betadine pada bekas pencabutan.
 Arahkan pasien untuk menggigit tampon.
 Buka handscoen dan cuci tangan.
 Beri penjelasan tentang perawatan luka bekas pencabutan.
 Pemberian antibiotik, analgesik, vitamin peroral bila perlu.
 Persilahkan pasien untuk mengambil obat di apotik.

b. Pencabutan gigi depan atas


 Olesi tempat masuk jarum suntik dengan kapas betadine.
 Lakukan anastesi.
 Uji kerja anastesi dengan memakai sonde.
 Longgarkan gigi dengan insersi elevator pada celah periodontal
mesiobukal dan distobukal gigi yang akan di cabut dengan permukaan
cekung bilah menghadap permukaan akar gigi.
 Tekan elevator ke arah apical.
 Adaptasikan tang pada gigi yang akan dicabut diawali dengan tekanan
mencengkeram kombinasikan dengan gerakan luksasi ringan dengan
tekanan paralel bukopalatal.
 Lepaskan gigi dari socketnya dengan gerakan paralel kearah oklusal.
 Periksa apakah gigi tercabut dengan sempurna.
 Haluskan tulang Alveolar.
 Arahkan pasien untuk berkumur dengan pelan.
 Letakkan Tampon yang telah diberikan betadine pada bekas pencabutan.
 Arahkan pasien untuk menggigit tampon.
 Buka handscoen dan cuci tangan.
 Beri penjelasan tentang perawatan luka bekas pencabutan.
 Pemberian antibiotik, analgesik, vitamin peroral bila perlu.
 Persilahkan pasien untuk mengambil obat di apotik.

c. Pencabutan gigi belakang atas


 Olesi tempat masuk jarum suntik dengan kapas betadine.
 Lakukan anastesi.
 Uji kerja anastesi dengan memakai sonde.
 Longgarkan gigi dengan insersi elevator pada celah periodontal
mesiobukal dan distobukal gigi yang akan di cabut dengan permukaan
cekung bilah menghadap permukaan akar gigi.
 Tekan elevator ke arah apical.
 Adaptasikan tang pada gigi yang akan dicabut diawali dengan tekanan
mencengkeram kombinasikan dengan gerakan luksasi ringan dengan
tekanan paralel labio palatal.
 Lepaskan gigi dari socketnya dengan gerakan paralel kearah oklusal.
 Periksa apakah gigi tercabut dengan sempurna.
 Haluskan tulang Alveolar.
 Arahkan pasien untuk berkumur dengan pelan.
 Letakkan Tampon yang telah diberikan betadine pada bekas pencabutan.
 Arahkan pasien untuk menggigit tampon.
 Buka handscoen dan cuci tangan.
 Beri penjelasan tentang perawatan luka bekas pencabutan.
 Pemberian antibiotik, analgesik, vitamin peroral bila perlu.
 Persilahkan pasien untuk mengambil obat di apotik.
d. Pencabutan gigi belakang bawah
 Olesi tempat masuk jarum suntik dengan kapas betadine.
 Lakukan anastesi.
 Uji kerja anastesi dengan memakai sonde.
 Longgarkan gigi dengan insersi elevator pada celah periodontal
mesiolabial gigi yang akan di cabut dengan permukaan cekung bila
menghadap permukaan akar gigi.
 Tekan elevator ke arah apical.
 Adaptasikan tang pada gigi yang akan dicabut diawali dengan tekanan
mencengkeram kombinasikan dengan gerakan rotasional serta luksasi
ringan dengan tekanan paralel labio palatal.
 Lepaskan gigi dari socketnya dengan gerakan paralel kearah oklusal.
 Periksa apakah gigi tercabut dengan sempurna.
 Haluskan tulang Alveolar.
 Arahkan pasien untuk berkumur dengan pelan.
 Letakkan Tampon yang telah diberikan betadine pada bekas pencabutan.
 Arahkan pasien untuk menggigit tampon.
 Buka handscoen dan cuci tangan.
 Beri penjelasan tentang perawatan luka bekas pencabutan.
 Pemberian antibiotik, analgesik, vitamin peroral bila perlu.
 Persilahkan pasien untuk mengambil obat di apotik.

7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang - Pasa saat menggunakan bein, tangan kiri dokter gigi memfiksasi gigi yg akan
perlu dicabut guna untuk menstabilkan arah posisi bein yang tepat.
diperhatikan - Ketika penggunaan tang pencabutan makan tangan kiri dokter gigi memfiksasi
tulang alveolar serta mandibula pasien. Guna mencegah sakitnya sendi akibat
membuka mulut terlalu besar dan mencegah rusaknya tulang alveolar akibat
trauma berlebihan pasa saat pencabutan gigi.

9. Unit terkait - Ruang Rekam Medik


- Ruang Pemeriksaan Umum
- Ruang Laboratorium
- Ruang Farmasi

10. Dokumen terkait 1. Buku register


2. Berkas kunjungan pasien
3. Buku rekam medik
4. Lembar resep obat
5. Informed Consent
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai