Anda di halaman 1dari 59

Beranda

PENGETAHUAN ILMIAH
POPULER

KEGIATAN

RSS Entri | Comments RSS


Cari

Meta
o
Daftar
o
Masuk
o
RSS Entri
o
RSS Komentar
o
WordPress.com

Blog Stats
o
185.922 hits

Langganan Surel
Masukkan alamat surel Anda untuk
berlangganan blog ini dan menerima
pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui
surel.
Bergabunglah dengan 26 pengikut lainnya

Daftar!

playen 2 update
o
akhirnya selesai profil tahun ini. Dana BOK
akan segera turun. 8 years ago
o
hari pertama tahun 2011 di
puskesmas 8 years ago
o
akhir tahun, banyak pekerjaan 8 years ago
o
penghijauan di puskesmas8 years ago
o
sedang membuat rekapan hasil kegiatan
yang berhubungan dengan kecamatan
sayang ibu.. dari tahun 2005 s.d
2010,...angka dan angka 8 years ago
REPORT THIS AD

PENILAIAN KINERJA 2010


Posted on 28 Mei 2010 by
uptpuskesmasplayenii
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
1.
Dalam rangka pemerataan pelayanan
kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun puskesmas.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja tertentu. Puskesmas berfungsi
sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan


penyelenggaraan upayanya, puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen
yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan
Manajemen Sumber Daya termasuk
alat, obat, keuangan dan Tenaga serta
didukung dengan manajemen sistem
pencatatan dan pelaporan disebut
sistem informasi manajemen
Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara
lain melalui penerapan quality
assurance ).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok


program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana
Strategis Departemen Kesehatan dan
program spesifik daerah, maka area
program yang akan menjadi prioritas di
suatu daerah, perlu dirumuskan secara
spesifik oleh daerah sendiri demikian pula
strategi dalam pencapaian tujuannya, yang
harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak
terdepan dalam pembangunan kesehatan,
mempunyai peran cukup besar dalam
upaya mencapai pembangunan kesehatan.
Untuk mengetahui tingkat kinerja
Puskesmas, perlu diadakan Penilaian
Kinerja Puskesmas.
B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu


upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas melakukan
penilaian kinerjanya secara mandiri,
kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota melakukan verifikasi hasilnya.
Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen
kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan) atas
perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas
kesehatan kabupaten / kota bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas
kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.Pada setiap
kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat melakukan analisa
tingkat kinerja puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan
pencapian kinerjanya dapat diketahui,
serta dapat dilakukan pembinaan secara
lebih mendalam dan terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan
1. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja


puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan kabupaten / kota.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran
tingkat pencapaian hasil cakupan
dan mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada
akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja
puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi
analisis kinerja puskesmas dan
bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan
puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang
akan datang.
2. 2. Manfaat Penilaian Kinerja
Puskesmas :
1. Puskesmas mengetahui tingkat
pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang
harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan
identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja puskesmas (out
put dan out come)
3. Puskesmas dan dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat
menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera
pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya puskesmas
dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup kinerja puskesmas


meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan
upaya kesehatan wajib puskesmas yang
telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota
dan kegiatan upaya kesehatan
pengembangan dalam rangka penerapan
tiga fungsi puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat, dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi
untuk mewujudkan visi ” Indonesia Sehat
2010.
BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

BAHAN DAN PEDOMAN


1.
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja
puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen
puskesmas dan mutu pelayanan.
Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai
dari pengumpulan data, pengolahan data,
analisis hasil / masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada
Buku Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT


Puskesmas Playen II tahun 2010,
sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan
dengan memasukkan data hasil
kegiatan puskesmas tahun 2009 (
Januari s.d Desember 2009 ) dengan
variabel dan sub variabel yang terdapat
dalam formulir penilaian kinerja
puskesmas tahun 2009.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data
selesai, dilanjutkan dengan
penghitungan sebagaimana berikut di
bawah ini :

1. Penilaian Cakupan Kegiatan


Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel (SV) dihitung


dengan membagi hasil pencapaian
(H) dengan target sasaran (T)
dikalikan 100 atau SV (%) = H x
100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan
menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan
jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = Σ SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan
kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan
kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :

1. Kelompok I (kinerja baik) :


Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) :
Tingkat pencapaian hasil 81 – 90
%
3. Kelompok III (kinerja kurang)
:Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b. Penilaian Kegiatan Manajemen


Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen
puskesmas dikelompokkan menjadi
empat kelompok :
1. Manajemen Operasional
Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas


dengan mempergunakan skala nilai
sebagai berikut :

Skala 1 nilai 4

Skala 2 nilai 7

Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen


adalah rata-rata nilai kegiatan masing-
masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai


dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke
dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke
dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari
penjumlahan nilai variabel dalam
manajemen merupakan nilai akhir
manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan
menjadi :

Baik : Nilai rata – rata > 8,5


Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,
c. Penilaian mutu pelayanan
Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai


dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke
dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke
dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel
dalam satu komponen merupakan
nilai akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan
menjadi :

* Baik : Nilai rata – rata > 8,5


* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
* Kurang : Nilai < 5,
BAB III

HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN II

TAHUN 2010

Hasil Kinerja Puskesmas Playen II Tahun


2010 berdasarkan data tahun 2009 dapat
kami sajikan sebagaimana berikut ini:
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib


Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja
Upaya Kesehatan Wajib UPT
Puskesmas Playen II Tahun 2010
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA HASIL TINGKAT
NO KESEHATAN WAJIB CAKUPAN (%) KINERJA KETERANGAN

79%
1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN Kurang Baik ≥ 91 %

92% Cukup ≥81-90


2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN Baik %

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK 96%


3 TERMASUK KB Baik Kurang≤ 80%

93%
4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Baik

UPAYA PENCEGAHAN DAN 80%


5 PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Kurang

97,45%
6 UPAYA PENGOBATAN Baik

Rata-rata Kinerja 90% Cukup

Upaya Kesehatan Pengembangan


1.
Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya
Kesehatan Pegembangan UPT
Puskesmas Playen II Tahun 2010

KOMPONEN KEGIATAN UPAYA HASIL TINGKAT


NO KESEHATAN PENGEMBANGAN CAKUPAN (%) KINERJA KETERANGAN
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 83% CUkup Baik ≥ 91 %

100%
Cukup ≥81-90
2 Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan Baik %

100%
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan
3 Gangguan pendengaran Baik Kurang≤ 80%

40%

4 Kesehatan Jiwa Kurang

5 Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 83% Cukup

100%

6 Perawatan Kesehatan Masyarakat Baik

Rata-rata Kinerja 84% Cukup

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan


adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan
pengembangan, atau dengan kata lain nilai
pencapaian upaya kesehatan wajib +
pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan
kesehatan UPT Puskesmas Playen II
adalah : 85,5 % (cukup)
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Playen II
Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja
Manajemen UPT Puskesmas Playen II
Tahun 2010

KOMPONEN
MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
NO. PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA KETERANGAN
MANAJEMEN
OPERASIONAL
1 PUSKESMAS 8,71 baik Baik ≥ 8,5
MANAJEMEN Cukup ≥ 5,5 –
2 ALAT DAN OBAT 7,6 sedang 8,4
MANAJEMEN
3 KEUANGAN 10 baik Kurang < 5,5
MANAJEMEN
4 KETENAGAAN 9,25 baik

Rata-rata 8,89 baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen


puskesmas Playen II tahun 2009 adalah :
8,89 (Kinerja Baik )

Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT


1.
Puskesmas Playen II

Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja


Mutu Pelayanan Kesehatan UPT
Puskesmas Playen II Tahun 2010
No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai
Tingkat
Kinerja

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4)


0% 10 Baik

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan


98,97% 10 Baik

Penanganan komplikasi obstetri /


3
resiko tinggi

100% 10 Baik

4 Kepatuhan terhadap standar ANC


100% 10 Baik

Kepatuhan terhadap standar


5
pemeriksaan TB Paru

100% 10 Baik

Tingkat Kepuasan pasien terhadap


6
pelayanan puskesmas

96% 10 Baik

Rata-rata nilai 10 Baik

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja


mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Playen II tahun 2009 adalah 10 (
termasuk kinerja Baik )
Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Playen II
1.
Tahun 2010

Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan


UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan

1 Pelayanan Kesehatan 85,5 % Cukup

2 Manajemen 8,89 Baik

3 Mutu 10 Baik

Rata-rata Kinerja

BAB IV

ANALISIS HASIL KINERJA

1. Perbandingan Hasil Kinerja


Tahun 2009 dengan Tahun 2010

Belum dapat dibandingkan karena


pada tahun 2009 menggunakan
penilaian kinerja dengan CMI tool.
1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya
Kesehatan Wajib Dan Upaya
Kesehatan Pengembangan) UPT
Puskesmas Playen II Tahun 2010

Dari grafik diatas semua kegiatan


belum mencapai 100 %, yang
termasuk kurang yaitu : upaya
promosi kesehatan (79 %) dan
upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular
(80 %).
Kemudian dapat kita jabarkan lagi
ke dalam pencapaian kinerja per
kegiatan.

Dari grafik di atas terlihat bahwa


untuk kegiatan bayi mendapatkan
ASI eksklusif hanya mencapai 20
%, dan kegiatan penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 90
%.

Terlihat bahwa penyuluhan PHBS


yang kurang adalah di tempat-
tempat umum.

Terlihat bahwa kegiatan yang belum


mencapai 100 % adalah kegiatan
pengawasan sanitasi tempat-tempat
umum 94 % dan penyehatan
lingkungan pemukiman dan jamban
keluarga 55 %. Hal ini disebabkan
sanitasi tempat-tempat umum yang
memenuhi syarat 89%,
pemeriksaan penyehatan
lingkungan pada perumahan 55%
dari 4948 rumah seharusnya
diperiksa.

Untuk kegiatan KIA dan KB,


Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan
Bayi (100%), Upaya Kesehatan bayi
dan Anak Prasekolah (92 %),
Upaya Kesehatan Anak Usia
Sekolah dan Remaja (100 %),
Pelayanan Keluarga Berencana (94
%). Untuk Upaya Kesehatan Bayi
dan Anak Prasekolah kami belum
mengadakan kegiatan DTKB apras
sehingga belum dapat dinilai.

Untuk kegiatan Kesehatan Ibu,


Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan
bumil resti 82 %.
Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang

naik berat badannya (60%).

Kinerja P2M yang belum mencapai


100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %.
Untuk DBD dikarenakan ABJ 60 %, dan
untuk ISPA tidak diketemukan kasus
pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95
%,dikarenakan dari 25547 penduduk,
yang berkunjung dalam tahun 2009
hanya 91 %

Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan


Pengembangan yang belum mencapai
100 % adalah Upaya kesehatan Usila 83
%, Kesehatan Jiwa 40 % dan
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan
tidak semua kelompok usila yang dibina,
dipantau kesehatannya oleh nakes (67
%), Pembinaan sikat gigi massal di
SD/MI 31 %. Untuk keswa dijabarkan
pada grafik di bawah ini :

1. Hasil Kinerja Kegiatan


Manajemen Puskesmas

Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4


variabel, yaitu : manajemen
operasional puskesmas, manajemen
alat dan obat, manajemen keuangan,
dan manajemen ketenagaan. Berikut
ini gambaran pencapaian kinerja
manajemen di UPT Puskesmas
Playen II Tahun 2010.

Terlihat bahwa pencapaian kinerja


sebagian besar baik (>8,5), tetapi
masih ada yang sedang yaitu
manejemen alat dan obat 7,6
dikarenakan tidak semua ruangan
terdapat daftar inventaris barang, dan
updating data alat tidak rutin
dilaksanakan.

Untuk kinerja manajemen operasional


puskesmas lokmin tribulanan kurang
terlaksana, dan pengiriman laporan
masih kurang cepat.

Untuk kinerja manajemen alat dan


obat, permasalahan yang ada yaitu
pada masalah inventarisasi barang :
tidak terdapat daftar inventaris barang
yang terpasang di ruangan, kemudian
updating data inventaris kurang rutin.
Untuk kinerja manajemen keuangan
semuanya baik, tidak ada masalah.

Untuk kinerja manjemen ketenagaan,


belum semua petugas membuat
rencana kerja bulanan.

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan


Kesehatan

Untuk kinerja mutu pelayanan


kesehatan semua variabel bernilai
baik.

1. Hasil Kinerja UPT Puskesmas


Playen II Tahun 2010

Tabel 6. Trend Pencapaian


Kinerja UPT Puskemas Playen II
Pencapaian
NO Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2009 Tahun 2010
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 85,5 %

2 Manajemen Puskesmas 8,89

3 Mutu Pelayanan Kesehatan 10

Trend belum bisa ditentukan karena baru


tahun 2010 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.

IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF


1.
PEMECAHAN MASALAH

Dengan melihat gambaran di atas hasil


kinerja kegiatan UPT Puskesmas
Playen II tahun 2010 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
– Upaya Kesehatan Lingkungan
– Kesehatan Ibu & Anak Termasuk
KB
– Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
– Upaya Pengobatan
– Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan
Kebutaan
– Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan
Gangguan Pendengaran
– Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup
– Upaya Kesehatan Usia Lanjut
– Pencegahan & Penanggulangan
Penyakit Gigi
3. Kategori Kinerja Kurang
– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis
kegiatan yg termasuk kategori kinerja
cukup & kurang. Menentukan
penyebab dengan menelusuri variabel
& sub variabel :

1. Penilaian Kinerja Cukup


1. Upaya Kesehatan Usia
Lanjut dengan nilai 83 %

Permasalahan :

1. Penanggung jawab
program sedang
mengambil ijin belajar DIII
kebidanan, sehingga
kegiatan posyandu lansia
kurang terpantau
2. Pendanaan khusus untuk
kegiatan usila tidak ada
3. Kegiatan posyandu lansia
dilakukan saat siang
ataupun sore hari,
sehingga petugas usila
tidak dapat rutin hadir
untuk ikut pembinaan
4. Masyarakat yang berusia
lanjut, bila sehat tidak
datang ke posyandu,
sehingga seakan-akan
posyandu usila hanya
untuk berobat saya.

Pemecahan :

5. Kegiatan posyandu usila


dilakukan di pagi hari atau
saat hari libur
6. Membuat perencanaan
kegiatan melalui dana yang
ada di puskesmas maupun
di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos,
PNPM, Alokasi Dana Desa
7. Perlu pelatihan untuk
kader posyandu usila,
sehingga dapat secara
mandiri melaksanakan
kegiatan posyandu usila
8. Perlu adanya sosialisasi
ke masyarakat mengenai
peran posyandu usila, dan
kegiatan apa saja yang ada
di dalamnya
2. Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Gigi
dengan nilai 83 %. Disebabkan
oleh : pembinaan dan
bimbingan sikat gigi missal
pada SD/MI 31 %.
Permasalahan :

1. Jumlah SD/MI di UPT


Puskesmas Playen II 25
sekolah, sedangkan
petugas UKS juga bertugas
di Poli Gigi Puskesmas.
2. Pendanaan untuk
kegiatan UKS hanya
sedikit, tidak dapat
mencakup seluruh SD/MI
3. Belum semua SD dilatih
dokter kecil, sehingga
dapat membimbing teman-
temannya untuk berPHBS

Pemecahan :

4. Perlu penjadwalan yang


matang, sehingga semua
kegiatan dapat terlaksana
5. Membuat perencanaan
kegiatan melalui dana yang
ada di puskesmas maupun
di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos,
PNPM, Alokasi Dana Desa
6. Mengadakan Pelatihan
dokter kecil bagi SD/MI
yang belum dilatih dokter
kecil
2. Penilaian Kinerja Kurang
1. Promosi Kesehatan dengan
nilai 79 %. Disebabkan
program bayi mendapatkan
ASI Eksklusif 20 %.
Permasalahan :
1. Petugas kurang
mempromosikan
pentingnya ASI Esklusif
2. Pemerintah kurang tegas
untuk menindak produsen
susu yang mempromosikan
penggunaan susu formula
bagi bayi usia 0-6 bulan,
maupun penyalur (petugas
kesehatan) yang
memberikan susu formula
pada bayi 0-6 bulan tanpa
indikasi medis.
3. Kurangnya pengetahuan
ibu tentang menyusui,
kebanyakan sekarang
wanita adalah pekerja
sehingga kadang
pemberian ASI eksklusif
hanya sampai usia 3 bulan

Pemecahan :
4. Sosialisasikan ke petugas
dan pemegang program
terkait untuk lebih giat
menginformasikan kepada
masyarakat tentang
pentingnya Asi Eksklusif.
5. Sosialisasi ke masyarakat
mengenai ASI eksklusif
2. Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Menular dengan nilai 80 %.
Untuk program ISPA masih 0
%, ABJ 60 %

Permasalahan ISPA :

1. Petugas dan masyarakat


kurang mengerti
pneumonia
2. Kebanyakan pneumonia
ditemukan di RS, karena
biasanya sudah dalam
kondisi buruk, tidak dibawa
lewat puskesmas
3. Pendanaan program
ISPA tidak ada

Pemecahan ISPA :

4. Perlunya sosialisasi
pneumonia pada petugas
dan masyarakat.
5. Dibuat protap diagnosis
Pneumonia
6. Adanya jejaring
surveilans pneumonia
tingkat kabupaten
7. Membuat perencanaan
kegiatan melalui dana yang
ada di puskesmas maupun
di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos,
PNPM, Alokasi Dana Desa

Permasalahan ABJ :

8. Gerakan PSN hanya


terlaksana situasional bila
ada kasus
9. Perilaku masyarakat yang
masih kurang tentang PSN

Pemecahan ABJ :

10. Menggalakkan kembali


gerakan PSN
11. Sosialisasi PSN di
masyarakat secara rutin
3. Kesehatan Jiwa dengan nilai
40 %

Permasalahan :
1. Pemahaman masyarakat
tentang gangguan jiwa
masih kurang
2. Tidak semua petugas
kesehatan mengetahui
tentang gangguan jiwa
3. Pendanaan untuk
Kesehatan Jiwa masih
kurang.

Pemecahan :

4. Sosialisasikan ke petugas
dan pemegang program
terkait untuk lebih giat
melakukan penyuluhan
tentang gangguan jiwa ke
masyarakat.
5. Petugas lebih
meningkatkan kinerja
dalam hal perencanaan,
pelaksanaan , dan
evaluasi.
6. Petugas melakukan
kunjungan rumah dan
memotivasi masyarakat
agar segera memeriksakan
keluarganya bila ada yang
menderita gangguan jiwa

Untuk kinerja manajemen puskesmas,


yang masih sedang adalah manajemen
alat dan obat. Berdasarkan sub variabel,
disebabkan inventarisasi barang di
ruangan belum ada, updating barang
masih kurang.
Permasalahan :

1. Kurangnya motivasi dari petugas


inventaris barang untuk mendata.
2. Tenaga rangkap
Pemecahan masalah :

1. Memonitor tugas pokok dan


fungsi dari pengelola barang
2. Mengusulkan tambahan tenaga
administrasi barang

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

UPT Puskesmas Playen II telah


melaksanakan penilaian kinerja tahun
2010 dengan hasil sebagai berikut :

1. Kinerja cakupan yankes dgn


nilai 85,5 % termasuk kategori
kinerja Cukup
2. Kinerja kegiatan manajemen
puskesmas dgn nilai

8,89 termasuk kategori kinerja Baik


3. Kinerja mutu yankes dgn
nilai 10 Termasuk

kategori kinerja Baik

1. Dengan melihat gambaran


diatas hasil kinerja UPT Puskesmas
Playen II tahun 2010 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan
sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik

– Upaya Kesehatan Lingkungan


– Upaya Kesehatan Ibu & Anak
Termasuk KB
– Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
– Upaya Pengobatan
– Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan
Kebutaan
– Perawatan Kesehatan Masyarakat

1. Kategori Kinerja Cukup


– Upaya Kesehatan Usia Lanjut
– Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Gigi

1. Kategori Kinerja Kurang

– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
5. Untuk kinerja manajemen
puskesmas yang termasuk kinerja
sedang adalah manajemen alat dan
obat.
B.Saran dan Usul


Monitoring dan evaluasi dari Dinas
Kesehatan Kabupaten lebih
diaktifkan.
o
Meningkatkan kerjasama lintas
program dan lintas sektor serta
berbagai upaya untuk lebih meningkatkan
partisifasi masyarakat

Diharapkan untuk tahun – tahun ke
depan, masing – masing program
dapat meningkatkan hasil kinerjanya,
terutama untuk program – program
yang hasil pencapaian kegiatannya
masih di bawah target sasaran.

Untuk lebih meningkatkan kualiatas
pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu dibuat
upaya baru dalam menanggulangi
dan menghadapi masalah – masalah
yang timbul.

Sumber daya kesehatan perlu terus
ditingkatkan baik kualitas maupun
REPORT THIS AD

REPORT THIS AD
Filed under: PENILAIAN KINERJA |
Tagged: PENILAIAN KINERJA, penilaian
kinerja 2010, penilaian kinerja
puskesmas, puskesmas
gunungkidul, PUSKESMAS PLAYEN II | 4
Comments »

PENILAIAN KINERJA 2009


Posted on 10 Agustus 2009 by
uptpuskesmasplayenii
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
1.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di

bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .


1.
Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
2.
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
3.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi

dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

Perencanaan tingkat Puskesmas


1.
Lokakarya Mini Puskesmas
2.
Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat,
3.
obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan

pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya

peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai

peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui

tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA


1.
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja /

prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena

setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, Penilaian kinerja ini
menggunakan Change Management and Innovations (CMI) Tools dari Kemitraan

Partnership, Adapun aspek penilaian meliputi data dasar pelayanan publik, transparansi,

partisipasi, dan akuntabilitas

TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA


1.
PUSKESMAS

Tujuan
1.
Tujuan Umum
1.
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal

dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan

kabupaten / kota.

b. Tujuan Khusus

Untuk melakukan evaluasi sendiri (secara mandiri)


1.
tentang kualitas pelayanan yang diberikan.

Hasil evaluasi menjadi dasar terhadap perbaikan


2.
pelayanan.

Perbaikan pela-yanan dapat dilakukan dengan jalan


3.
perbaikan kebijakan tentang pelayanan atau intervensi

program/kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.


Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
2.
Puskesmas mengetahui tingkat kinerja pelayanan yang telah
1.
dilakukan

Puskesmas dapat melakukan identifikasi hal-hal apa saja yang


2.
masih belum sempurna, dan dapat digunakan sebagai dasar melakukan

perbaikan pelayanan

Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan


3.
mendukung kebutuhan puskesmas dalam hal peningkatan kinerja

pelayanan.

RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


2.
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi data dasar pelayanan publik, transparansi,

partisipasi, dan akuntabilitas

Transparansi,
1.
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan yang diberikan dilakukan

secara tranSparan; dalam arti prosedur layanan, pembiayaan, dan proses pemberian

layanan diketahui secara terbuka oleh pengguna layanan sebelum mereka memperoleh

layanan yang dibutuhkan

Partisipasi,
2.
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah dalam memberikan pelayanan, penyedia

layanan telah melibatkan masyarakat; baik di dalam perencanaan, implementasi dan

evaluasi kinerja layanan yang diberikan.

Akuntabilitas.
3.
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan publik yang diberikan oleh

penyedia layanan telah sesuai dengan standar norma dan nilai yang dianut oleh

masyarakat. Akuntabilitas dapat dilihat dari sisi administratif (keuangan), legal,

profesional dan moral.

==============================
==============================
=================
BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

BAHAN DAN PEDOMAN


1.
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah data dasar pelayanan publik,

transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari

pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan penyusunan


laporan berpedoman pada Bahan Training CMI Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul

yang dilaksanakan oleh Kemitraan Partnership Desember 2008.

TEKNIS PELAKSANAAN
1.
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja puskesmas di Kabupaten Gunungkidul tahun 2009,

sebagai berikut di bawah ini:

1. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas th

2008 ( Jan s/d Des 2008 ) dalam instrument evaluasi internal kualitas pelayanan bidang

kesehatan (puskesmas).

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan input instrument data

ke software CMI Tools, sehingga didapatkan hasil penilaian kinerja puskesmas.

==============================
==============================
================
BAB III

HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2009

Hasil Kinerja UPT Puskesmas Playen II Tahun 2009 dapat kami sajikan sebagaimana berikut

ini
TRANSPARANSI
1.
Total Skor Transparansi : 21 –> TRANSPARANSI BAGUS Dalam memberikan

pelayanan, institusi ini telah menunjukkan adanya kesungguhan praktek transparansi

pelayanan publik.

Artinya, masyarakat pengguna layanan telah mendapatkan informasi dalam hal-hal yang

menyangkut: pengetahuan mengenai prosedur pelayanan, biaya layanan atau identitas petugas

pelayanan publik. Namun demikian praktek transparansi masih bisa ditingkatkan ke jenjang

yang lebih tinggi.

PARTISIPASI
1.
Total Skor Partisipasi : 44 –> PARTISIPASI SANGAT BAGUS Dalam memberikan

pelayanan, institusi ini telah menjalankan praktek keterlibatan masyarakat dalam pelayanan

publik.

Artinya, masyarakat pengguna layanan telah dilibatkan dalam hal-hal yang menyangkut:

perencanaan, proses atau evaluasi. Dengan kesadaran penuh dari para karyawannya untuk

menjalankan Good Governance.

AKUNTABILITAS
1.
Total Skor Akuntabilitas : 61 –> AKUNTABILITAS SANGAT BAGUS Dalam

memberikan pelayanan, institusi ini telah menjalankan praktek akuntabiltas pelayanan publik.

Artinya, masyarakat pengguna layanan telah merasa sesuai dengan standar norma dan nilai

yang dianut oleh masyarakat yang menyangkut: sisi administratif (keuangan), legal,

profesional dan moral. Dengan kesadaran penuh dari para karyawannya untuk

menjalankan Good Governance.

KUALITAS PELAYANAN
1.
Total Skor Kualitas Pelayanan : 126 –> KUALITAS PELAYANAN SANGAT BAGUS

Dalam memberikan pelayanan, institusi ini telah menjalankan pelayanan berkualitas dalam

pelayanan publik.

Artinya, masyarakat pengguna layanan telah diberikan pelayanan berkualitas dalam hal-hal

yang menyangkut: transparansi, partisipasi atau akuntabilitas. Dengan kesadaran penuh dari

para karyawannya untuk menjalankan Good Governance.

================================
================================
==================
BAB IV

KESIMPULAN
Transparansi dari UPT Puskesmas Playen II adalah bagus
1.
Partisipasi dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus
2.
Akuntabilitas dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus
3.
Kualitas pelayanan dari UPT Puskesmas Playen II adalah sangat bagus
4.
Filed under: PENILAIAN KINERJA |
Tagged: CMI
TOOLS, GUNUNGKIDUL, PENILAIAN
KINERJA, PUSKESMAS PLAYEN II | Leave a
comment »

Cari

Kategori
o
Analisa jabatan
o
Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas
o
PENILAIAN KINERJA
o
Profil UPT Puskesmas Playen II
o
Rakor Kader Bulanan Puskesmas
o
SK-SK
o
survey kepuasan pelanggan
o
Uncategorized

Arsip
o
Mei 2010
o
Februari 2010
o
Desember 2009
o
Agustus 2009
o
Juni 2009
o
Mei 2009

Blogroll
o
Depkes
o
Dinas Kesehatan Gunungkidul
o
facebook
o
medscape
o
pemkab Gunungkidul
o
WordPress.com

Flickr Photos
Lebih Banyak Foto
Blog di WordPress.com. WP Designer.
Privasi & Cookie: Situs ini
Tutup dan terima

menggunakan cookie. Dengan


melanjutkan menggunakan situs web ini,
Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk
cara mengontrol cookie, lihat di
sini: Kebijakan Cookie

Ikuti

Anda mungkin juga menyukai