OTOMATIS
MAKALAH
Disusun Oleh :
1. Kustirahayu 17214079
2. Melati Indah S. 17214087
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat limpahan
rahmat dan karunia dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
“Keperawatan Maternitas” ini yang berjudul “GANGGUAN
PEMBEKUAN PADA MASA KEHAMILAN”
Pada kesempatan ini penulis ingin pula mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Ida Faridah, S.Kep.,M.Kes Selaku Ketua STIKes YATSI
2. Ns. Febi Ratnasari, S.Kep,M.Kep Selaku Kaprodi Keperawatan
3. Ns. Ayu Pratiwi, S.Kep.,M.Kep Selaku Penanggungjawab Tingkat
2 Keperawatan
4. Ns. Febi Ratnasari, S.Kep.,M.Kep Selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Keperawatan Maternitas
Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan makalah ini, namun tidak berarti bahwa makalah ini luput
dari kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kepada
para pembaca makalah ini, khususnya kepada Ibu Ns. Febi Ratnasari,
S.Kep., M.Kep agar dapat memberikan saran dan kritiknya, guna
menyempurnakan penyusunan makalah ini, mohon maaf sekiranya apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 2
1.4.1 Bagi Mahasiswa ........................................................................ 2
1.4.2 Bagi STIKes Yatsi .................................................................... 3
1.4.3 Bagi Masyarakat........................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ............................................................................................... 4
2.2 Etiologi ............................................................................................... 5
2.3 Manifestasi Klinis .............................................................................. 6
2.4 Patofisiologi ....................................................................................... 6
2.5 Pathway .............................................................................................. 7
2.6 Penatalaksanaan ................................................................................. 7
2.7 Pemeriksaan Penunjang ................................................................... 11
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan Gangguan Pembekuan Pada Masa Kehamilan .... 13-18
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 19
4.2 Saran ................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami gambaran tentang asuhan keperawatan
dengan pasien Gangguan Pembekuan Pada Masa Kehamilan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk menjelaskan definisi dari Gangguan Pembekuan Pada
Masa Kehamilan
2. Untuk menjelaskan etiologi Gangguan Pembekuan Pada Masa
Kehamilan
3. Untuk menjelaskan tanda dan gejala Gangguan Pembekuaan Pada
Masa Kehamilan
4. Untuk menjelaskan patofisiologi dari Gangguan Pembekuan Pada
Masa Kehamilan
5. Untuk menjelaskan penatalaksanaan dari Gangguan Pembekuan
Pada Masa Kehamilan
6. Untuk menjelaskan pemeriksaan penunjang dari Gangguan
Pembekuan Pada Masa Kehamilan
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Dari makalah ini akan menyediakan informasi yang berguna untuk
meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai Gangguan
Pembekuan Pada Masa Kehamilan
3
2.1 Definisi
Gangguan pada faktor pembekuan darah (trombosit) adalah
perdarahan yang terjadi karean adanya kelainan pada proses pembekuan
darah sang ibu, sehingg darah tetap mengalir.
Mekanisme pembekuan darah merupakan hal yang kompleks.
Mekanisme ini dimulai bila terjadi trauma pada dinding pembuluh darah
dan jaringan yang berdekatan, pada darah, atau berkontaknya darah
dengan sel edotel yang rusak atau dengan kolagen atau unsure jaringan
lainnya di luar sel endotel pembuluh darah. Pada setiap kejadian tersebut,
mekanisme ini menyebabkan pembentukan activator protrombin, yang
selanjutnya akan mengubah protrombin menjadi thrombin dan
menimbulkan seluruh langkah berikutnya.
Mekanisme secara umum, pembekuan terjadi melalui tiga langkah utama:
1) Sebagai respon terhadap rupturnya pembuluh darah yang ruak, maka
rangkaian reaksi kimiawi yang kompleks terjadi dalam darah yang
melibatkan lebih dari selusin factor pembekuan dara. Hasil akhirnya
adalah terbentuknya suatu kompleks substansi teraktivasi yang disebut
activator protrombin.
2) Aktivator protrombin mengkatalisis pengubahan protrombin menjadi
thrombin.
3) Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi
benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk
membentuk bekuan.
Mekanisme Koagulasi, terdiri dari dua jalur yaitu :
1) Melalui jalur Ekstrinsik yang dimulai dengan terjadinya trauma pada
dinding pembuluh dan jaringan sekitarnya
2) Melalui jalur Instrinsik yang berawal di dalam darah itu sendiri.
4
5
2.2 Etiologi
Pada periode post partum awal, kelainan sistem koagulasi dan
platelet biasanya tidak menyebabkan perdarahan yang banyak, hal ini
bergantung pada kontraksi uterus untuk mencegah perdarahan. Deposit
fibrin pada tempat perlekatan plasenta dan penjendalan darah memiliki
peran penting beberapa jam hingga beberapa hari setelah persalinan.
Kelainan pada daerah ini dapat menyebabkan perdarahan post partum
sekunder atau perdarahan eksaserbasi dari sebab lain, terutama trauma.
Abnormalitas dapat muncul sebelum persalinan atau didapat saat
persalinan. Trombositopedia dapat berhubungan dengan penyakit
sebelumnya, seperti ITP atau sindroma HELLP sekunder, solusio plasenta,
DIC atau sepsis. Abnormalitas platelet dapat saja terjadi, tetapi hal ini
jarang. Sebagian besar merupakan penyakit sebelumnya, walaupun sering
tak terdiagnosis.
Abnormalitas sistem pembekuan yang muncul sebelum persalinan
yang berupa hipofibrinogenemia familial, dapat saja terjadi tetapi
abnormalitas yang didapat biasanya yang menjadi masalah. Hal ini dapat
berupa DIC yang berhubungan dengan solusio plasenta, sindroma HELLP,
IUFD, emboli air ketuban dan sepsis. Kadar fibrinogen meningkat pada
saat hamil, sehingga kadar fibrinogen pada kisaran normal seperti pada
wanita yang tidak hamil harus mendapat perhatian. Selain itu, koagulopati
6
2.4 Patifisiologi
Kelainan koagulasi generalisata ini dianggap sebagai akibat dari
lepasnya substansi-substansi serupa tromboplastin yang berasal dari
produk konsepsi ke dalam sirkulasi darah ibu atau akibat aktivitas faktor
XII oleh endotoksin. Selain itu mulailah serangkaian readki berantai yang
mengakifkan mekanisme pembekuan darah, pembentukan dan
7
2.5 Pathway
Histerektom Nyeri
500-600 cc/24 Transfuse
i
jam trombosit
Syok
MK: RESIKO
hipovelemia Psikologis
INFEKSI
MK: Trauma
Kekurangan
Volume Takut
Cairan
MK:
ANSIETAS
8
2.6 Penatalaksanaan
Jika tes koagulasi darah menunjukkan hasil abnormal dari onset
terjadinya perdarahan post partum, perlu dipertimbangkan penyebab yang
mendasari terjadinya perdarahan post partum, seperti solutio plasenta,
sindroma HELLP, fatty liver pada kehamilan, IUFD, emboli air ketuban
dan septikemia. Ambil langjkah spesifik untuk menangani penyebab yang
mendasari dan kelainan hemostatik.
Penanganan DIC identik dengan pasien yang mengalami koagulasi
dilusional. Restorasi dan penanganan volume sirkulasi dan pergantian
produk darah bersifat sangat esensial. Konsentrat trombosit yang
diturunkan dari donor darah digunakan pada pasien dengan
trombositopenia kecuali bila terdapat penghancuran trombosit dengan
cepat. Satu unit trombosit biasanya menaikkan hitung trombosit sebesar
5.000-10.000/mm3. Dosis biasa sebesar kemasan 10 unit diberikan bila
gejala-gejala perdarahan telah jelas atau bila hitung trombosit do bawah
20.000/mm3. Transfusi trombosit diindikasikan bila hitung trombosit
10.000-50.000/mm3, jika direncanakan suatu tindakan operasi, perdarahan
aktif atau diperkirakan diperlukan suatu transfusi yang pasif. Transfusi
ulang mungkin dibutuhkan karena masa paruh trombosit hanya 3-4 hari.
2.5.1 Pencegahan
Klasifikasi kehamilan resiko rendah dan resiko tinggi akan
memudahkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk menata
strategi pelayanan ibu hamil saat perawatan antenatal dan
melahirkan dengan mengatur petugas kesehatan mana yang sesuai
dan jenjang rumah sakit rujukan. Akan tetapi, pada saat proses
persalinan, semua kehamilan mempunyai resiko untuk terjadinya
patologi persalinan, salah satunya adalah perdarahan pasca
persalinan. Antisipasi terhadap hal tersebut dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki keadaan umum
dan mengatasi setiap penyakit kronis, anemia dan lain-lain
9
30-45%
Kasus :
Ny. S mengeluh nyeri dan ia mengatakan merasa cemas takut terjadi apa-apa pada
dirinya. Selain itu juga ia sering merasa haus dan cepat letih. Lalu perawat
melakukan pemeriksaan fisik TD: 140/90mmHg, N:85x/mnt, RR:26x/mnt, Suhu:
38˚C. Luka terlihat kering di Perinium,Genatelia eskema terlihat kotor,
berkeringat dingin dan terlihat mukosa bibir kering.
ANALISA DATA
- Suhu: 38˚
- Terlihat mukosa bibir kering.
2. DS: Domain 11 :
13
14
- TD: 140/90mmHg,
- N:85x/mnt
- RR:26x/mnt
- Klien tampak gelisah
INTERVENSI
Fisiologis cairan
IMPLEMENTASI
P : Hentikan
intervensi
4.1 Kesimpulan
Hemostasis dan koagulasi merupakan serangkaian kompleks reaksi
yang menyebabkan pengendalian pendarahan melalui pembentukan
trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cedera.
Secara sederhana proses pembekuan darah yaitu Rangkaian reaksi
yang sebenarnya sesungguhnya lebih rumit, karena disebabkan oleh
banyaknya factor yang terlibat dalam proses pengaktipan protrombin
menjadi thrombin.
Gangguan pembekuan darah yaitu diantaranya Gangguan pada
tingkat pembuluh darah. Pada penyakit pembuluh darah, termasuk
aterosklerosis, trombosit cenderung mudah beragregasi . Ada beberapa
jenis penyakit kelainan penggumpalan darah yang disebabkan oleh
kelainan gen, yaitu hemophilia.
Kecelakaan seperti luka tertusuk benda runcing, tersayat pisau dan
sebagainya, dengan jelas memperlihatkan keluarnya darah sehingga selalu
ada reaksi untuk menghentikannya. Apabila tidak diatasi, ada
kemungkinan akan menyebabkan kehilangan darah dan terjadinya infeksi.
Dan hendaknya kita lebih berhati-hati agar tidak terjadi luka, meskipun
terdapat di dalam tubuh setiap manusia suatu mekanisme pengendalian
pendarahan atau hemostasis dan pembekuan darah atau koagulasi.
4.2 Saran
Pada kasus ini seharusnya diberikan KIE (komunikasi, informasi,
dan edukasi) tidak hanya kepada pasien, namun juga kepada suami pasien,
keluarga, masyarakat serta tenaga kesehatan yang menolong persalinan.
Sehingga angka morbiditas maternal dapat ditekan.
19
DAFTAR PUSTAKA
NYERI
( NON FARMAKOLOGI )
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
Di Susun Oleh :
1. Mustakim 17214096
2. Mutiha Salsa 17214097
3. Nabila Aisyah S 17214098
4. Nida lutfiawati 17214105
5. Nova seftiana 17214107
6. M dian permana 17214111
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat & karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ NYERI
NONFARMAKOLOGIK ” .
Kami juga mengucap terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih banyak kekurangan, jadi kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan untuk itu kami mohon saran & kritik guna menyempurnakan
makalah ini, karena kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan
& dosa karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT, kekurangan hanya milik
kita (manusia). Terima kasih.
Kata Pengantar……………………………………….………………....………..i
Daftar Isi ………………………………………..……...…...……..……………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………...……………………………...1
1.2 Rumusan Masalah…………………………….…...……………...……..2
1.3 Tujuan ………………………..…………………..……………………..2
1.4 Manfaat…………………..…...…….…………….…………………......2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian……………………..……………...…………………………3
2.2 Manajemen Nyeri…………………………...…………………………..3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………..……..……………………………..11
3.2 Saran …………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu nyeri.
2. Untuk mengetahui macam-macam nyeri
3. Untuk mengetahui macam macam relaksasi.
4. Untuk mengetahui macam-macam massage.
5. Untuk mengetahui macam-macam imajinasi terbimbing.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa keperawatan
Agar mahasiswi dapat mengetahui nyeri
2. Intitusi pendidikan
Dapat menambah bahan pustaka bagi lembaga pendidikan tentang
nyeri
3. Pelayanan Kesehatan
Dapat memberikan manfaat sebagai bahan pengetahuan tentang
nyeri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Nyeri ( pain ) adalah kondisi perasaan yang tidak menyenangkan.sifatnya
sangat subjektif karna perasaan nyeri berbeda pada setiap orang baik dalam
hal skala ataupun tingkatannya dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskannya dan mengefakuasi rasa nyeri yang dialaminya
( Hidayat, 2008).
Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan
potensial yang tidak menyengkan yang terlokasasi pada suatu bagian tubuh
ataupun sering disebut dengan istilah distruktif dimana jaringan rasa seperti di
tusuk-tusuk, panas.
B. Imajinasi Terbimbing
Adalah metode relaksasi untuk menghayalkan tempat dan kejadian
berhubungan dengan rasa relaksasi yang menyenagkan hayalan tersebut
memungkinkan klien memasuki keadaan atau pengelaman relaksasi (
Kaplan dan Sondack, 2010) imajinansi terbimbing menggunakan
imajinasi seseorang dalam sesuatu yang dirancang secara khusus untuk
mencapai efek positif tertentu ( Semeltzer,Bare,Hinkle Dan Cherever,
2010) imajinasi bersifat individu dimana individu menciptakan gambaran
mental dirinya sendiri atau bersifat terbimbing.
Banyak tekhnik imajinasi melibatkan visual tapi tekhnik ini juga
menggunakan indra pendengaran, pengecap dan penciuman ( Potter dan
Perry 2010 ) imajinasi terbimbing mempunyai elmen yang secara umum
sama dengan relaksasi, yaitu sama-sama membewa klien kearah
relaksasi, imajinasi terbimbing menekankan bahwa klien membayangkan
hal-hal yang nyaman dan menenangkan. Penggunaan imajinasi
terbimbing tidak dapat memfokus kan perhatian teradap banyak hal
dalam satu waktu oleh karna itu klien harus membayangkan satu
imajinasi yang sangat kuat dan menyenangkan
1. Manfaat Imajinasi Terbimbing
GIM adalah singkatan dari Guided Imagery and Music beberapa
pendapat dari para ahli mengenai definisi GYM diantaranya menurut
Been dan Wyatt (2009) menjuelaskan bahwa Guided Imagery and
Music mengkombinasikan intervensi bimbingan imajinasi dan terapi
music,tindakan ini dilakukan dengan memfocuskan Fantasi atau
imajinasi klien yang di fasilitasi dengan music. Efek music
digunakan untuk mempekuat relaksasi klien sehingga imajinasi
maupun sugesti yang diberi mudah yang diinduksikan sedangkan
menurut penciptanya sendiri Heln L, Bonny yang dikutipkan dari
mardis dan Clark (2008) gym adalah bentuk dari terapi musik yang
memberikan kesempatan pada seseorang untuk mengintegrasikan
aspek emosi,mental,spiritual dan fisik.
2. Proses Guided Imagery And Music
Menurut Domenech dan Monterratt (2008 ) ; Farel (2010 )
menyebutkan bahwa GYM terdiri dari 4 Fase :
1. Prelude adalah pasien mengungkapkan keluhan yang
sedang di rasakan kepada terapis dan komposisi sebelum
masuk ke alam bawah sadar
2. Induction adalah terapis akan memberikan sugesti ferbal
untuk merilekskan tubuh pasien dan mempersiapkan pasien
untk mendengarkan musik berserta bimbingan imajinasi
3. Music Imagery Experience adalah pasien akan
diperdengarkan music berserta bimbingan imajinasi
4. Postlude adalah fase untuk mengakhiri proses GYM.pada
pase ini terais akan memberikan sugesti positif kepada
pasien yang akan membuat tubuh pasien rileks kemudian
diikuti dengan proses hitungan beberapa detik.
Untukmembewa pasien pada keadaan semula dan membuka
mata.
3. Macam Teknik Imajinasi terbimbing
Berdasarkan pada penggunaannya terdapat bberapa macam teknik
imajinasi terbimbing
1) Guided Walking Imagery
Teknik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada teknik ini pasien
dianjurkan untuk mengimajinasikan pemandangan standar
seperti padang rumput, pegunungan, pantai dll. kemudian
imajinasi pasien dikaji untuk mengetahui sumber konflik.
2) Autogenic Abeaction
Dalam teknik ini pasien diminta untuk memilih sebuah perilaku
negatif yang ada dalam pikirannya kemudian pasien
mengungkapkan secara verbal tanpa batasan. Bila berhasil akan
tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka pasien.
3) Covert sensitization
Teknik ini berdasar pada paradigma reinforcement yang
menyimpulkan bahwa proses imajinasi dapat dimodifikasi
berdasarkan pada prinsip yang sama dalam modifikasi perilaku.
4) Covert Behaviour Rehearsal
Teknik ini mengajak seseorang untuk mengimajinasikan
perilaku koping yang dia inginkan. Teknik ini lebih banyak
digunakan.
C. Massage
Massage adalah manipulasi dari jaringan tubuh dengan teknik
khusus untuk mempersingkat waktu pemulihan otot dari ketegangan otot
( kelelahan ) meningkatkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan beban
kerja jantung ( Kan Gray,2009 ) Swedish massage adalah manipulasi
pada jaringan tubuh dengan teknik khusu untuk mempersingkat waktu
pemulihan dari ktegangan otot ( kelelahan ).
1. Metode Massage
Massage merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. Impuls rasa sakit
yang dibawah oleh saraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate
control dispinal cord membuka dan impuls diteruskan ke korteks
serebral sehingga akan menimbulkan rasa sakit.
Tetapi impuls rasa sakit ini dapat diblok yaitu dengan memberikan
rangsangan pada saraf yang berdiameter besar yang menyebabkan
gate control akan tertutup dan rangsangan sakit tidak dapat diteruskan
ke korteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan berupa usapan pada
saraf yang berdiameter besar yang banyak pada kulit harus dilakukan
awal rasa sakit atau sebelum impuls rasa sakit yang dibawa oleh saraf
yang berdiameter kecil mencapai korteks serebral.
3.1 Kesimpulan
Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat objektif. Hanya orang yang
merasakan yang bisa mengungkap kan. Kebutuhan dasar manusia untuk
memenuhi rasa yang tidak nyaman/ Nyeri ini perawat perlu memperhatikan,
mengkaji konsep dasar nyeri pada klien yang mengalami gangguan
kenyamanan.
Mengatasi nyeri juga dapat diatasi oleh cara Non Farmakologi, contohnya
imajinasi terbimbing,dan massage cara ini dapat diterapkan untuk mengatasi
nyeri yang sedang dialami seseorang.
3.2 Saran
1. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan teknik non farmakologi untuk
mengatasi nyeri, dan mempelajari teknik nn farmakologi ini.
2. Pelayanan Kesehatan
Diharapkan a yang membaca makalah ini dapat mengerti dan mempelajari
teknik non farmakologi untuk mengatasi nyeri yang dirasakan seseorang
atau anggota keluarga.
3. Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi dapat menerapkan dan mempelajari teknik non
farmakologi untuk mengatasi nyeri`
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,Chayati Nurul Dan Wahit Iqbal . 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori & Apikasi dalam Praktik. Jakarta: Kedokteran EGC.
Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:Kedokteran EGC.
Dikutip pada hari Kamis, Tanggal 09 Bulan Agustus Tahun 2018. Pukul 10:30 Wib.
Tamsuri,A.(2007).Konsep dan penatalaksanaan nyeri,Jakarta: EGC
Dikutip pada hari Kamis, Tanggal 09 Bulan Agustus Tahun 2018. Pukul 10:30 Wib.