Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang memiliki ragam kata. Keberagaman jenis kata yang
mampu untuk menggambarkan suatu hal ini ternyata memiliki persamaan kata yang tentunya
memiliki persamaan makna. Fungsi daripada persamaan kata tersebut adalah untuk membuat variasi
dalam menyusun kalimat bahasa Inggris maupun saat dialog bahasa Inggris.
Persamaan kata (Synonym) adalah dua jenis kata yang berbeda namun memiliki makna yang hampir
sama dan fungsi yang berbeda-beda di setiap jenis kalimat. Dalam lingkup kosakata bahasa Inggris,
acap kali ketika kita menemukan suatu kata kemudian mencarinya di kamus, dan ternyata kata
tersebut mempunyai persamaan kata dengan kata yang lainnya. Sinonim atau persamaan kata
merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembelajaran vocabulary. Untuk membantu Anda
memperkaya pembendaharaan sinonim bahasa Inggris, di bawah ini saya berikan contohnya
To Make Sure
through (Phone)
Deformed, Misshapen
98 To To Privatize Privatisasi
Denationalize
To Rush
Instantly
Enjoyment
Conference
To Misapprehend
Obstinate
Vintage
To Catch Up
To Shiver
Brainpan
Passive voice adalah konstruksi gramatikal dimana subyek dari kalimat atau klausa
menunjukkan penerima tindakan, bukan pelaku. Dalam bahasa Inggris, kalimat pasif dibentuk dengan
kata kerja bantu 'be' + 'past participle' dari kata kerja transitif
Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan passive
voice. Namun demikian, sering kita temukan passive voice di surat-surat kabar, artikel-artikel di
majalah-majalah. Passive voice digunakan karena obyek dari active voicemerupakan informasi yang
lebih penting dibandingkan dengan subject-nya.
Juga kadang passive voice digunakan ketika si pembicara/penulis lebih menekankan pada action.
Apa/siapa si pelaku tidak dipentingkan
Subject + be + V3 + by + Object
Object dari active voice (a letter) berubah menjadi subject dari passive voice.
Subject dari active voice (he) berubah menjadi object dari passive voice.
Terjadi perubahan dari subject pronoun 'he' pada active voice menjadi object pronoun 'him'
pada passive voice.
Verb1 (writes) pada active voice menjadi verb3 (written) pada passive voice
Pada passive voice ditambahkan be 'is' di depan verb3. Be yang digunakan tergantung pada
subject passive voice dan tenses yang digunakan.
Pada passive voice ditambahkan kata 'by' dibelakang verb3. Namun, jika object dari passive
voice dianggap tidak penting atau tidak diketahui, maka object biasanya tidak dikemukakan dan
begitu pula kata 'by'
Beberapa penggunaan dan contoh perubahan kalimat aktif menjadi pasif adalah sebagai berikut.
1. digunakan ketika pelaku aksi tidak diketahui
Active Voice
KPK investigators knew that Neneng Sri Wahyuni returned to Indonesia. They arrested the
woman on June 13.
Passive Voice
KPK investigators knew that Neneng Sri Wahyuni returned to Indonesia. The woman was
arrested on June 13.
Pengecualian pada Transitive Verbs
Tidak semua transitive verb, kata kerja yang memiliki direct object, dapat dipasifkan. Beberapa
kata kerja tersebut yang antara lain: have, become, lack, look like, mean, dllakan terdengar tidak
wajar maknanya ketika dipasifkan. Beberapa contoh kalimat dari kata kerja tersebut adalah sebagai
berikut.
Contoh:
I have a great new idea. —> tidak dapat dipasifkan dengan: A great new idea is had by me.
The snack contains aspartame. —> tidak dapat dipasifkan dengan: Aspartame is contained by the
snack.
Auxialiary tersebut kemudian dipadukan dengan past participle untuk membentuk passive verb
form.
1. PRESENT
2. PAST
3. FUTURE
4. WITH MODALS
Catatan:
Bentuk pasif dari perfect continuous sebaiknya dihindari karena rumit dan tidak elegan.
Passive Voice pada Infinitive
Bentuk pasif dari infinitive phrase dapat berperan sebagai subject, object, maupun modifier pada
suatu kalimat. Rumus dan contoh bentuk pasif pada infinitive adalah sebagai berikut.
Contoh:
Subject To be accompanied with him is a bad idea. (Ditemani olehnya merupakan ide yang buruk.)
Object Everyone needs to be loved. (Setiap orang butuh dicintai.)
Modifier He is the man to be trusted for all the things. (Dia laki-laki yang dapat dipercaya untuk
semua hal.)
Contoh:
Being accompanied with him is a bad idea. (Subject)
My brother enjoyed being taken to the beach. (Object)
My brother’s happy of being taken to the beach. (Object of preposition)
LATIHAN
Ubah kata kerja dalam kurung menjadi kata kerja passive yang benar.
Ada 4 tipe conditional sentence yang biasa digunakan, yaitu: tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 0.
Condition pada conditional sentence tipe 1 mungkin dipenuhi, tipe 2 tidak atau hampir tidak
mungkin dipenuhi, tipe 3 tidak mungkin dipenuhi (unreal), sedangkan tipe 0 selalu
terwujud karena merupakan scientific fact/kebenaran ilmiah
if + condition, result/consequence
result/consequence + if + condition
Negatif if + condition
Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.
Zero conditional atau conditional sentence type 0 adalah conditional sentence yang digunakan ketika
result/consequence (hasil) dari condition (syarat) selalu terwujud karena merupakan scientific
fact (kebenaran ilmiah) atau general truth (kebenaran umum) yang merupakan habitual
activity (kebiasaan).
Bagian dependent clause (if+clause) dapat diawali oleh kata “if” atau “when“.
if di tengah kalimat:
result/consequence + if/when + condition
if + condition, result/consequence
If di tengah kalimat:
result/consequence + if + condition
Negatif if + condition
Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.
Conditional sentence type 2 atau second conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika
result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk
terwujud karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi di masa sekarang (present unreal situation)
atau condition-nya sulit untuk dipenuhi di masa depan (unlikely to happen).
if + condition, result/consequence
If di tengah kalimat:
result/consequence + if + condition
Negatif if + condition
Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.
Were Menggantikan Was
Pada conditional sentence type 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan
merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa
pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena conditionnya tidak mungkin dipenuhi
(present unreal situation).
if + condition, result/consequence
Fakta:
but I don’t have much hope it will rain (tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok
akan hujan)
Fakta:
but Dina doesn’t study hard (tapi Dina tidak belajar keras.)
(+)
Fakta:
but I don’t have much money (tapi saya tidak punya banyak uang)
Fakta:
but I’m not a millionaire (tapi saya bukan seorang milioner)
(?) If you had much money, would you buy a sport car?
Normal Inverted
Conditional sentence type 3 atau third conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika
result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya harus
sudah dipenuhi di masa lalu.
If di awal kalimat:
if + condition, result/consequence
If di tengah kalimat:
result/consequence + if + condition
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
Fakta:
but you didn’t remember
(tapi kamu tidak ingat)
(+)
If I had given the interviewer really good answers, I might have got a higher position
than you.
(Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin
memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)
Fakta:
but I didn’t give really good answers
(tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus)
If the waitress had been careful, she wouldn’t have broken many plates.
(Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)
(-)
Fakta:
but the waitress wasn’t careful
(tapi pelayan tersebut tidak hati-hati)
If he had asked you for forgiveness, would you have forgiven him?
(Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)
(?)
Fakta:
but he didn’t ask you for forgiveness
(tapi dia tidak meminta maaf)
Normal Inverted
If
you (S) had (V) saved Had (V) you (S) saved your gold in a safety deposit box, it wouldn’t have
your gold in a safety gone.
deposit box, it
wouldn’t have gone.
(Jika kamu telah
menyimpan emasmu
di safety deposit box,
emasmu tidak akan
hilang.)