Anda di halaman 1dari 88

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Banyak orang seringkali bingung dengan beberapa istilah yang hampir sama. Kita seringkali
mendengar tentang istilah yang hampir mirip selain desain komunikasi visual, yaitu desain grafis
dan seni grafis. Istilah desain komunikasi visual sendiri sudah dijelaskan di atas. Sedangkan
desain grafis sendiri memang salah satu istilah yang paling sering disalahtukarkan dengan Desain
komunikasi visual. Memang keduanya sangat berhubungan erat, namun sebenarnya ada
perbedaan di antara keduanya.
Desain grafis atau Graphic Design. Kata grafis menurut etimologi adalah berasal dari kata
graphic (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin graphē (yang diadopsi kata Yunani
graphos), yang berarti menulis, menggores atau menggambar diatas batu.
Desain sendiri merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu,
dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan
manusia atau Desain grafis juga biasa diartikan suatu konsep pemecahan masalah rupa, warna,
bahan, teknik, biaya, guna dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.
Dalam desain grafis masalahnya mencakup berbagai bidang seperti teknik perencanaan
gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografi dan proses cetak disertai pula dengan pengetahuan
tentang bahan dan biaya.
Biasanya Desain grafis biasanya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah,
dan brosur tetapi sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam
media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Tujuan desain grafis selain menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis, namun
juga yang informatif dan komunikatif dengan masyarakat yang dilengkapi pula dengan
pemahaman mengenai psikologi massa dan teori-teori pemasaran, sehingga karya-karya desain
grafis ini bisa merupakan alat promosi yang ampuh.
Dari sinilah Desain grafis juga seperti jenis desain lainnya merujuk kepada proses pembuatan,
metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan
(desain).
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
BAB I FOTOGRAFI
BAB II KAMERA DAN ALAT BANTU FOTOGRAFI
BAB III KAMERA DIGITAL DAN PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI
BAB IV BIDANG PANDANG DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR
BAB V TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR
BAB VI PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK ZOOMING DAN PANNING
BAB VII PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING
BAB VIII KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI
DAFTAR PUSTAKA
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

SEMESTER II
MODUL

BAB I
FOTOGRAFI

3.10 Menganalisis ilmu Fotografi


3.10.1 Menggunakan ilmu Fotografi
3.10.2 Menganalisis ilmu Fotografi
4.10. Mengembangkan referensi gambar sesuai ilmu Fotografi
4.10.1. Menggunakan referensi gambar sesuai ilmu Fotografi
4.10.2. Mengembangkan referensi gambar sesuai ilmu Fotografi
A. Materi
1. Pengertian Fotografi

Fotografi berasal dari kata ‘photos’ berarti cahaya, dan ‘graphos’ berarti
menggambar yaitu bagaimana kita menggambar menggunakan cahaya. Sebuah karya
foto tidak dapat dihasilkan tanpa menggunakan cahaya. Pembentukan gambar mati
tersebut melalui suatu media disebut kamera. Alat ini mendistribusikan cahaya ke suatu
bahan yang sensitif (peka) terhadap cahaya disebut negatif atau film. Sebenarnya
pengertian fotografi tidak hanya terbatas dari definisi kata per kata, tetapi dalam
cakupan lebih luas lagi dapat fotografi diartikan sebagai suatu proses pengambilan
gambar dengan media kamera, penciptaan gaya, teknik kemudian mengubahnya dalam
sebuah gambar.

Melihat pengertian tersebut terlihat ada persamaan antara fotografi dan karya
seni lukis atau menggambar. Yang jelas perbedaannya terletak pada media yang
digunakannya. Bila dalam seni lukis yang dipakai gambar dengan menggunakan media
warna (cat), kuas dan kanvas. Sedangkan dalam fotografi menggunakan cahaya yang
dihasilkan lewat kamera. Tanpa adanya cahaya yang masuk dan terekam di dalam
kamera, sebuah karya seni fotografi tidak akan tercipta.

Selain itu, adanya film yang terletak di dalam kamera menjadi media penyimpan
cahaya tersebut. Film yang berfungsi untuk merekam gambar tersebut terdiri dari
sebuah lapisan tipis, lapisan itu mengandung emulsi peka di atas dasar yang fleksibel
dan transparan. Emulsi mengandung zat perak halida, yaitu suatu senyawa kimia yang
peka cahaya yang menjadi gelap jika terekspos oleh cahaya. Ketika film secara selektif
terkena cahaya yang cukup maka sebuah gambar tersembunyi akan terbentuk. Tentunya
gambar tersebut akan terlihat jika film yang telah digulung ke dalam selongsongnya
kemudian dicuci dengan proses khusus.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Aktivitas berkreasi dengan cahaya tersebut tentunya sangat berhubungan dengan


pelakunya (subjek) dan objek yang akan direkam. Setiap pemotret mempunyai cara
pandang yang berbeda tentang kondisi cuaca, pemandangan alam, tumbuhan, kehidupan
hewan serta aktivitas manusia ketika melihatnya di balik lensa kamera. Cara
memandang atau persepsi inilah yang kemudian direfleksikan lewat bidikan kamera.
Hasilnya sebuah karya foto yang merupakan hasil ide atau konsep dari si pembuat foto.

Andreas Feininger (1955) pernah menyatakan bahwa "kamera hanyalah sebuah


alat untuk menghasilkan "karya seni". Nilai lebih dari karya seni itu dapat tergantung
dari orang yang mengoperasikan kamera tersebut. Tampaknya ungkapan Feininger ada
benarnya. Bila kamera diumpamakan sebagai gitar, tentunya setiap orang bisa memetik
dawai gitar tersebut. Tapi belum tentu mampu memainkan lagu yang indah dan enak
didengar. Begitu halnya dengan kamera, setiap orang dapat saja menjeprat-jepret
dengan kamera untuk menghasilkan sebuah objek foto, tapi tidak semua orang yang
mampu memotret itu menghasilkan karya imaji yang mengesankan. Sebuah foto yang
sarat akan nilai dibalik guratan warna dan komposisi gambarnya. Bila sebuah karya foto
adalah hasil kreativitas dari si pemotret, tentu saja ada respon dari orang yang
memandangnya. Almarhum Kartono Ryadi, fotografer kawakan di negeri ini pernah
berkomentar, bahwa foto yang bagus adalah foto yang mempunyai daya kejut dari yang
lain.

Menurut dia foto yang bagus adalah foto yang informatif yang mencakup
konteks, content, dan komposisi (tata letak dan pencahayaan). Maksud dia, konteks
berarti ada hal yang ingin divisualkan dengan jelas, misalnya tentang pemandangan. Di
sisi lain, istilah content maksudnya apa yang ingin ditampilkan untuk memenuhi
konteks gambar tersebut.

2. Sejarah Fotografi

Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Dalam buku The History of
Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun
1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama
Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap
terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan
pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang
pertama yang menyadari fenomena camera obscura.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Cara kerja kamera obscura inilah model kamera pertama.

Beberapa abad kemudian, banyak orang yang menyadari serta mengagumi


fenomena ini, beberapa diantaranya yaitu Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang
ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, dan kemudian berusaha
untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera.
Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera
obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar
(Bachtiar: 10).

Menurut Szarkowski dalam Hartoyo (2004: 21), nama camera obscura


diciptakan olehJohannes Keppler pada tahun 1611:“By the great Johannes Keppler has
designed a portable camera constructed as a tent, and finaly give a device a name that
stuck: camera obscura… The interior of the tent was dark except for the light admitted
by a lens, which foucussed the image of the scene outside onto a piece of paper.” (Pada
tahun 1611 Johannes Keppler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti
sebuah tenda, dan akhirnya memberi nama alat tersebut sebuah nama yang terkenal
hingga kini: camera obscura… Keadaan dalam tenda tersebut sangat gelap
kecualisedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di
luar tenda di atas selembar kertas).

Fotografi mulai tercatat resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama
kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi
yang sedang gencar-gencarnya. Pada tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal
fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah
sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata
sudah bisa dibuat permanen.

Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Menurut Szarkowski


dalam Hartoyo (2004: 22), arsitek utama dunia fotografi modern adalah seorang
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

pengusaha, yaitu George Eastman. Melalui perusahaannya yang bernama Kodak


Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta
menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam
dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.

Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada


kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada tahun yang sama Jepang mulai memasuki
dunia fotografi dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera
Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan
gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.Kemajuan teknologi
turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa
menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar
dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

3. Tujuan Fotografi

Tujuan fotografi bila ditinjau dari bidang dan lapangan penerapan menjadi :

❖ Penerangan bertujuan untuk mendidik, atau memungkinkan pengambilan


keputusan yang benar. Contoh foto disurat kabar, majalah, buku petunjuk
dan lain-lain.
❖ Informasi untuk tujuan tertentu bertujuan untuk menarik perhatian
seseorang.
❖ Penemuan Bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan baru, memperluas
cakrawala dan pandangan intelektual, serta meningkatkan taraf hidup.
Contoh, foto untuk keperluan riset dan pengetahuan baru.
❖ Pencatatan untuk mengabadikan pengetahuan dan kenyataan. Contoh, foto
katalog, reproduksi karya seni.
❖ Hiburan untuk memunculkan kemungkinan sumber hiburan yang terbatas
dan untuk kesenangan. Contoh, foto perjalanan, pemoteretan amatir cerita
bergambar dsb.
❖ Pribadi hampir tiap obyek dapat di abadikan secara tidak terbatas dan
berbeda-beda. Dengan gambar dapat diutarakan tentang dunia perasaan, ide
dan pikiran-pikiran mereka
4. Unsur-unsur Fotografi

Suatu karya fotografi harus diapresiasi dengan cara dideskripsikan dengan


unsur-unsur yang terkandung didalamnya, antara lain :

a. Obyek foto (Subject Matter): orang, benda,tempat atau kejadian yang ada didalam
fototersebut, serta menyebutkan karakter obyek-obyek tersebut. Misal : gedung
tinggi yang monumental, anak-anak yang sedang berlari riang gembira, dll.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

b. Bentuk dan teknik (Form) :


❖ Unsur-unsur yang menyusun, mengatur dan membangun foto yaitu titik,
garis, bidang, bentuk, warna, cahaya, tekstur, massa, ruang dan volume.
❖ Deskripsi tinjauan pada : rentang nada warna/hitam-putih, kontras objek,
kontras kertas, format film, sudut pandang, jarak objek, lensa yang dipakai,
pembingkaian, ruang tajam, tingkat ketajaman folus, ketajaman butiran, dsb.
❖ Menggunakan prinsip-prinsip desain seperti skala, proporsi, kesatuan dalam
keragaman, keseimbangan, arah gaya dan penekanan.
c. Media (Medium) : Deskripsi media dapat mencakup unsur teknis seperi unsur
penyinaran, alat bantu penyinaran, alat bantu pemotretan, dsb. Mencakup semua
aspek yang turut membangun terciptanya ekspresi si seniman pada karya foto serta
dampak yang timbul bagi pelihatnya.
d. Gaya (Style) : adalah menyangkut spirit jaman, gerakan seni, periode waktu, dan
faktor geografi yang mempengaruhi seniman dalam membuat karya foto, yang bisa
dikenali dari karya foto, teknis pemotretan dan media foto.
5. Kategori Fotografi

Dari masa ke masa orang membuat kategori fotografi berdasarkan obyek


(subject matter) atau bentuknya (form), tetapi dalam perkembangannya sebagai salah
satu media komunikasi visual, dirasa perlu membuat suatu kategori baru yang dapat
mengakomodasi setiap jenis foto yang ada / dibuat. Kategori yang dibuat harus
mencakup seluruh jenis fotografi dari mulai foto seni atau non-seni, foto dokumentasi
keluarga sampai foto yang dipamerkan di museum atau galeri. Penggolongan suatu foto
ke dalam suatu kategori diperlukan suatu interpretasi awal. Kedudukan foto dalam suatu
kategori sangat penting dalam rangka membaca atau menginterpretasi foto tersebut
lebih lanjut dalam konteksnya. Kategori baru ini diklasifikasi berdasar pada bagaimana
suatu karya foto dibuat dan apa fungsi dari karya foto tersebut (Barret, Terry, 2000,
p.54). Menurut Barret kategori fotografi adalah sbb:

a. Foto deskriptif (descriptive photographs) Foto-foto yang termasuk dalam kategori


ini adalah:
❖ Foto identitas diri (pasfoto),
❖ Foto medis atau klinis (foto sinar-x),
❖ Foto mikrografi (foto hasil pengamatan suatu obyek dari mikroskop),
❖ Foto eksplorasi kebumian dan angkasa luar,
❖ Foto pengintaian (kepolisian dan militer / penegak hukum),
❖ Foto reproduksi benda seni / lukisan, dsb.

Foto-foto jenis ini secara akurat menggambarkan benda (subject matter)


yang direpresentasikannya. Contoh foto karya Daniel H. Gould (1971) yang
menggambarkanpartikel virus penyebab kanker di bawah mikroskop dengan
perbesaran 52.000 kali (lampiran foto A, foto 5). Foto seperti ini memungkinkan
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

dokter melakukan studi atas mekanisme pembentukan penyakit kanker dan


menemukan terapi atau pencegahan yang tepat atas penyakit tersebut.

b. Foto yang menjelaskan sesuatu (explanatory photographs).

Foto jenis ini memiliki sifat menjelaskan suatu fenomena, kejadian, yang
dapat menjadi bukti visual dari suatu teori ilmiah, baik ilmu fisik maupun ilmu
sosial (sosiologi visual dan antropologi visual).

Foto-foto yang termasuk dalam kategori ini biasanya menunjukkan tempat


dan waktu spesifik yang dapat menjadi bukti visual yang dapat dilacak
kebenarannya. Untuk dapat masuk dalam kategori ini suatu foto harus
menunjukkan penjelasan visual yang dapat diverifikasi dalam disiplin ilmu tertentu
oleh seorang pakar dalam ilmu tersebut. Contohya Foto karya Harold Edgerton
yang menggambarkan foto dirinya memegang balon yang meletus ditembus peluru
menunjukkan sifat lintasan proyektil peluru ketika ditembakkan. Dengan foto
seperti ini dapat diverifikasi (oleh ahli fisika) bahwa proyektil peluru memiliki
kecepatan 15.000 mil/jam dan ketika menumbuk suatu benda keras proyektil peluru
dapat pecah menjadi fragmen-fragmen.

c. Foto Interpretasi (Interpretive photographs).

Tidak seperti foto ilmiah yang sangat obyektif, foto interpretasi lebih
bersifat simbolik, puitik, fiksi, dramatik dan diinterpretasi secara subyektif-
personal. Foto interpretasi pada umumnya dibuat (making photographs) bersifat
hasil kreasi (expansive moments) dan bukan diambil (taking photographs) seperti
halnya foto candid atau menemukan momen seperti foto dokumenter-jurnalistik
(decisive moments).

d. Foto etik (ethically evaluative photographs).

Kategori ini memuat foto-foto yang memuat aspek-aspek sosial kemasya-


rakatan yang harus dinilai secara etik. Foto-foto tentang perang dan akibatnya
(masalahpengungsi, imigran), penyakit menular yang mematikan (AIDS, SARS,
dll.), wabah dan kelaparan, kehidupan kelas bawah (pengemis, anak jalanan, dll.),
ketergantungan narkoba, isu-isu etnik-agama-ras seperti karya Carrie Mae Weems,
serta perusakan lingkungan, masuk dalam kategori ini. Iklan politik dan propaganda
pemerintah serta iklan komersial (baik produk maupun jasa) juga masuk dalam
kategori ini. Foto-foto etik ini umumnya juga membawa misi meningkatkan
hubungan kemasyarakatan yang dibangun dari kesadaran dan kepedulian akan
perbedaan. Selain menggambarkankepincangan sosial, foto-foto etik ini bisa saja
menggambarkan sesuatu yang positif, misalnya potret tokoh wanita yang
inspirasional (seperti Indira Gandhi, Margaret Tatcher, dll). Kategori ini juga
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

mengakomodasi foto-foto yang menggambarkan kehidupan masyarakat dalam


suatu sistem ekonomi-politik tertentu (kapitalis-liberal, sosialis-marxis, dll.).

e. Foto estetik (aesthetically evaluative photographs).

Kategori ini mencakup karya foto yang biasa kita sebut ”foto seni”, foto-
foto yang memerlukan tinjauan dan kontemplasi estetik. Foto-foto ini adalah
tentang benda sebagai obyek estetik yang difoto dengan cara estetik. Umumnya
foto-foto nude tentang studi bentuk tubuh manusia, foto-foto lansekap (alam, kota,
atau gabungan bangunan dengan alam) ala Ansel Adams, foto still life, foto jalanan
(street photography) ala Henri Cartier-Bresson, foto mosaik, foto eksperimental
kamar gelap (alternative processes), masuk dalam kategori ini. Dibandingkan
dengan kategori lainnya, foto estetik lebih mengeksplorasi bentuk (form) dan media
(medium) daripada obyeknya (subject matter) sendiri (karya Jock Struges dan karya
John Coplans). Obyek foto boleh jadi tidak indah seperti contoh foto Richard
Misrach yang menggambarkan sapi-sapi yang mati di pinggir jalan bersalju.

f. Foto teori (theoretical photographs).

Kategori ini mencakup foto tentang fotografi, foto tentang seni dan
pembuatan karya seni, politik seni, foto tentang film, model representasi, dan teori-
teori tentang fotografi. Foto jenis ini biasanya menjadi semacam reproduksi dari
suatu karya seni. Apa yang kita kenal sebagai seni konseptual serta fotografi
konseptual masuk dalam kategori ini seperti karya Zeke Berman dan Sarah
Charlesworth.

6. Jenis-jenis foto

Kategori-kategori tersebut diatas dapat di breakdown lagi kedalam jenis-jenis


foto, bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto sebagai referensi lebih jauh
lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. Jenis-jenis foto disini hanya
sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam
memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai penggolongan yang paten
untuk menghasilkan karya foto.

a. Foto Manusia
Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak
sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia,
yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi
lagi menjadi beberapa kategori yaitu :
❖ Portrait
Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam
kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image
tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah)
yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter
seseorang
❖ Human Interest
Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan
manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi
emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang
mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para
orang yang menikmati foto tersebut.
❖ Stage Photography
Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup
manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk
dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.
❖ Sport
Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler
dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan
kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen
terbaik.
❖ Fotografi Glamour (Glamour Photography)
Orang awam kadang-kadang menyamakannya dengan pornografi, mungkin
karena menampilkan ke seksian dan erotis tetapi sebenarnya bukanlah suatu hal
yang porno. Alih-alih berfokus pada ketelanjangan atau pose seram, fotografi
glamour berusaha untuk menangkap objek dalam pose yang menekankan kurva
dan bayangan. Seperti namanya, tujuan fotografi glamor adalah untuk
menggambarkan model dalam cahaya glamor.
❖ Fotografi Pernikahan (Wedding Photography)
Fotografi pernikahan adalah campuran dari berbagai jenis fotografi. Meskipun
albumpernikahan adalah sebuah foto dokumenter dari hari pernikahan, foto
pernikahan dapat diolah dan diedit untuk menghasilkan berbagai efek. Sebagai
contoh, seorang fotografer bisa mengolah beberapa gambar dengan toning
sepia untuk memberi mereka lihat, lebih klasik abadi.
Sebagai tambahan, seorang fotografer pernikahan harus memiliki keahlian
dalam fotografi potret, mereka juga harus menggunakan teknik foto yang
glamor untuk mengabadikan momen terbaik.
b. Foto Nature

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup
alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Foto Flora
Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis
foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya
menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.
❖ Foto Fauna
Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek
utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan
interaksinya.
❖ Foto Lanskap
Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia.
Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit,
daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur
pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama
dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.
c. Foto Arsitektur

Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam


berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan
keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya.
Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya
menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari
hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup
penting peranannya.

d. Foto Still Life

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek
mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak
“hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan
merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still
life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara
seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah
mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam
menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

e. Foto Jurnalistik

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau
kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption
(tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini.
Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

f. Fotografi Makro (Macro Photography)

Fotografi makro adalah jenis fotografi dengan pengambilan gambar dari


jarak dekat. Fotografi ini membutuhkan peralatan yang canggih dan mahal, akan
tetapi fotografer amatir dapat berlatih dengan menggunakan mode macro pada
kamera digital. Objek fotografi makro dapat berupa serangga, bunga, bulir air atau
benda lain yang kalau di close-up kan akan menghasilkan detail yang menarik.

g. Fotografi Mikro (Micro Photography)

Fotografi mikro menggunakan kamera khusus dan mikroskop untuk


menangkap gambar objek yang sangat kecil. Kebanyakan aplikasi fotografi mikro
paling cocok untuk dunia ilmiah. Misalnya, fotografi yang digunakan dalam
disiplin ilmu yang beragam seperti astronomi, biologi dan kedokteran.

h. Fotografi Aerial (Aerial Photography)

Seorang fotografer aerial mempunyai spesialisasi dalam mengambil foto


dari udara. Foto dapat digunakan untuk survei atau konstruksi, untuk memotret
burung atau cuaca pada film atau untuk tujuan militer. Fotografer aerial biasanya
menggunakan pesawat, parasut, balon dan pesawat remote control untuk
mengambil foto dari udara.

i. Fotografi Bawah Air (Underwater Photography)

Fotografi bawah air biasanya digunakan oleh penyelam scuba atau perenang
snorkel. Namun, biaya scuba diving, ditambah dengan peralatan fotografi sering
mahal dan berat di bawah air, membuat ini salah satu jenis kurang umum dalam
dunia fotografi. Demikian pula jika seorang fotografer amatir yang sudah memiliki
peralatan fotografi bawah air dan peralatan scuba, mengambil gambar bawah air
dapat menjadi sesuatu yang sulit, karena kacamata scuba yang besar dan
mendistorsi visi fotografer.

j. Fotografi Seni Rupa (Fine Art Photography)

Fotografi seni rupa, juga dikenal hanya sebagai fotografi seni, mengacu
pada cabang fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto untuk tujuan
murni estetika. Fotografi seni, yang biasanya dipajang di museum dan galeri,
umumnya berkaitan dengan penyajian benda-benda yang indah atau benda biasa
dengan cara yang indah untuk menyampaikan intensitas dan emosi.

7. Interpretasi Fotografi

Jika kita membahas foto sebagai penangkap waktu, kita berurusan dengan tiga
jenis foto:
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

a. Foto dengan waktu mengambang, waktu seolah-olah berhenti, bisa kapan saja.
contoh: foto lansekap, still life.
b. Foto dengan waktu puncak atau sering disebut decisive moment, instant, tak
terulang.
c. Foto dengan waktu acak, sebelum atau sesudah waktu puncak, foto sepintas lalu
dari kehidupan sehari-hari yang seolah-olah dibuat dengan serampangan, ambigu
(bermakna ganda), dan secara komposisi klasik tidak seimbang.

Pembuatan karya fotografi harus berdasarkan Deskripsi dan interpretasi.


Deskripsi dan interpretasi harus dinyatakan dengan baik dan terstruktur, terutama jika
menyangkut rasa dan perasaan. Kita dapat menggunakan dasar pertanyaan: “Apa yang
saya rasakan? Mengapa saya merasakan hal ini? Bagian mana dari karya ini yang
menggugah perasaan saya: obyeknya, bentuknya, atau medianya?”.

Umumnya kita menggunakan istilah-istilah atau kata-kata sifat sebagai berikut:


masuk akal, menarik, pencerahan, berwawasan, bermakna, membuka pikiran, asli
(original), atau sebaliknya: tidak beralasan, tidak masuk akal (absurd), tidak mungkin,
tidak dapat dipercaya, tidak pantas, tidak layak, tidak cocok, tragedi, menyedihkan,
menegangkan, mengerikan, dan lain-lain.

Interpretasi yang benar dapat masuk akal dan obyektif sejauh berdasar kaidah-
kaidah tersebut di atas. Suatu interpretasi bahkan belum tentu benar meski datang dari si
seniman sendiri, karena mungkin si seniman berkarya tanpa intensi (khusus) tertentu
alias iseng-iseng saja, atau tidak perduli akan intensinya, dan menyerahkan apresiasi
sepenuhnya padapengamat. Bisa jadi kita sedang berurusan dengan seniman yang
bekerja atas dorongan lubuk hati atau pikiran bawah sadarnya (subconciousness),
seperti karya-karya Cindy Sherman, Sandy Skoglund, atau surealis ala Jerry Uelsmann.
Tetapi satu hal yang jelas, interpretasi yang baik dari seseorang terbuka terhadap
interpretasi lain dari orang lain, jadi (mungkin) di sinilah letak subyektivitasnya. Kita
mengandaikan bahwa ada banyak orang lain yang sedang menginterpretasi karya ini
juga. Tidak ada satu interpretasi yang sungguh benar karena kita bisa menggunakan
dasar interpretasi berbeda. Di sinilah pentingnya peran komunitas fotografi sebagai
ajang diskusi, tukar-menukar interpretasi. Seniman akan merasa dihargai karena ada
sekelompok orang yang secara konsisten merekonstruksi karya-karyanya, membuatnya
lebih matang berkarya.Kini jelaslah bagi kita suatu opini atau apresiasi yang tidak
berdasar pada ukuran-ukuran yang diuraikan di atas adalah tidak berarti, tidak bermutu,
dan tidak berguna. Suatu penilaian atas karya foto yang hanya berdasar rasa suka atau
tidak suka, meletakkan penilaian hanya berdasar unsur teknis semata, atau menganggap
suatu karya foto (apalagi foto seni) adalah subyektif merupakan penilaian yang dangkal,
kerdil, dan tidak bertanggung jawab.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

B. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian Fotografi ?
2. Jelaskan sejarah mulanya Fotografi itu ditemukan ?
3. Sebutkan beberapa tujuan Fotografi, beserta contohnya ?
4. Sebutkan kategori Fotografi menurut Barret ?
5. Jelaskan pengertian foto Jurnalistik ?
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB II
KAMERA DAN ALAT BANTU FOTOGRAFI

3.11 Memahami jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi


3.11.1 Memahami jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi
3.11.2 Menjelaskan jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi
4.11. Mengoperasikan jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi
4.11.1 Menjelaskan pengoperasian jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi
4.11.2 Mengoperasikan jenis-jenis kamera dan alat bantu fotografi
A. Materi
1. Jenis-Jenis Kamera
a. Berdasarkan sistem bidiknya
❖ Kamera Saku (Pocket Camera)
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa
diganti, umumnya otomatis cahaya yang
melewati lensa langsung membakar medium.
Kelemahan film ini adalah gambar yang
ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang
akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik
dengan lensa.Kamera yg paling pasaran dipakai, orang menyebut “kamera pasti
jadi” karena penggunaannya tinggal jepret dan pasti jadi. Memiliki jendela bidik
yang mudah dipakai (Simple Viewfinder) dan menggunakan film 35 mm.
keunggulannya adalah ukuran yg relatif kecil, harga terjangkau dan auto fokus.
❖ Kamera 35 mm
Ada dua macam yaitu kamera RF (range finder) dan SLR (Single Lens Reflex).
a) RF (range finder)
Memiliki jendela bidik langsung (direct optical viewfinder) sama dengan
kamera saku (lihat gambar). Yang membedakan
adalah sistem fokusnya. Ketika membidik
objek, lensa harus kita atur sedemikian rupa
agar menemukan jarak yang tepat agar objek
fokus (fokus ditandai oleh objek yang tidak
berbayang) karena itulah disebut sebagai
kamera penemu jarak.
b) SLR (Single Lens Reflex)
Mempunyai fasilitas yang lebih lengkap daripada RF. Menggunakan sistem
bidik pantulan yang dipantulkan melalui prisma (lihat gambar).
Kemampuannya selain lensa bida diatur untuk menemukan jarak yang tepat
agar objek fokus yaitu pemotret dapat mengendalikan kecepatan rana dan
diafragma. Memungkinkan fotografer untuk menciptakan gambar yang
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

diinginkan. Prinsip kamera ini adalah “man behind the gun” karena
pemotretlah yang menentukan kualitas hasil foto, dan dengan fasilitas yang
ada pemrotet dapat berkreasi lebih jauh dalam bidang fotografi.

Perbedaan antara
kamera RF dan SLR,
perhatikan arah
pengambilan
gambarnya:

❖ Kamera Twin Lens


Dari namanya kamera ini mempunyai 2 lensa pada tubuhnya. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan kamera RF dimana memiliki jendela bidik yang terpisah.
Pembidikan dilakukan secara vertikal pada lensa bagian atas dan tidak langsung
ke lensa utama/lensa bagian bawah.Lensa atas berfungsi menangkap objek yang
dipantulkan oleh cermin ke pembidik, sedang lensa bagian bawah berfungsi
untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Kedua lensa tersebut bergerak
bersama-sama sampai objek yang akan dipotret tampak menyatu.

❖ Kamera Medium Format


Merupakan kamera SLR tetapi menggunakan film format 120 mm atau 220 mm.
Memiliki sistem yang hampir sama dengan SLR. Karena ukuran filmnya besar
maka kamera ini lebih cocok digunakan untuk yang menginginkan perbesaran
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

gambar dengan kualitas maksimal, misal membuat foto di billboard dll. Selain
itu kamera ini memungkinkan untuk memotret objek lebih mendetail sehingga
lebih banyak dipakai untuk memotret benda diam yang tidak membutuhkan
banyak mobilitas/pergerakan, misalnya foto produk, iklan, model, benda2 mati
atau still life.

❖ Kamera Format Besar


Dari namanya, karena menggunakan ukuran film yang relatif besar (4x5 inci
atau 8x10 inci). Kelebihannya adalah kemampuan untuk melakukan tilt dan
swing. Keduanya digunakan untuk mengoreksi perspektif, seperti dalam foto
arsitektur dan pemandangan alam. Kualitas reproduksi gambar dari kamera ini
adalah yang terbaik, hanya saja akan kesulitan untuk memotret objek yang
bergerak cepat, karena kamera ini cukup besar.

b. Berdasarkan penggunaan dalam dunia fotografi


❖ Kamera Udara
Digunakan untuk pemetaan bumi, terpasang pada dasar pesawat,
film yang digunakan berukuran besar.
❖ Kamera percetakan (Lithography Camera)
Digunakan untuk membuat pelat cetak, kameranya sangat besar, film yang
digunakan berukuran dalam orde puluhan centimeter sampai meter, film yang
digunakan jenis ortho film.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ View Camera Plaubel


Digunakan untuk pemotretan arsitektur, kelebihannya terletak pada posisi lensa
dan filmyang dapat diubah-ubah sudutnya ( antara film dan lensa tidak sejajar),
sehingga perspektif dapat diubah-ubah
❖ Kamera studio
Digunakan untuk membuat hasil cetak berukuran besar sehingga
film harus berukuran cukup besar (6 x 6 cm) untuk menjamin
mutu cetak secara maksimal
❖ Kamera Dalam air
Digunakan para penyelam atau petualang untuk memotet kegiatan atau objek
mereka.

❖ Kamera 3-D
Mempunyai 2 lensa, yang membuat sekaligus 2 gambar tiap
kali pemotretan, untuk mengamati fotonya harus menggunakan
pengamat stereo, sehingga pengamat mendapat kesan melihat
objek 3 dimensi
❖ Kamera Polaroid (Instan Camera)
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung
jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri
di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera
polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film
polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna
dinamakanfilm polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera
gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Dr. Edwin Land
dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu
sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi
dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama
Honda.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Pada perkembangan akhir-akhir ini telah ada kamera yang sistem kerja dan
reproduksinya tidak lagi konvensional (berdasarkan media simpannya), yaitu seperti :
❖ Kamera disk
Sarana penyimpanan gambarnya memakai film yang berbentuk cakram (disk),
sementara proses pencucian dan pencetakan masih seperti film biasa.
❖ Kamera digital
Kamera ini tidak lagi memakai film sebagai pengambil gambar tetapi diganti dengan
alat sensor peka cahaya. Pada kamera digital cahaya diterima oleh sensor tersebut
kemudian diubah ke data digital. Data tersebut kemudian disimpan pada media
penyimpan seperti SD card, CF, MMC, dll.
Pada beberapa sumber, jenis-jenis kamera yaitu:
❖ Compact digital
Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang
tidak telalu besar dan pas di kantong atau biasa
disebut kamera saku, menjadikan kamera ini
banyak dipilih untuk pengguna yang
membutuhkan kamera yang hanya sekedar
mendapat foto saja. Dengan fitur standar namun
memiliki mobilitas tinggi. Kamera ini juga tidak
mempunyai shoot mode dialer. Biasanya untuk
menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri, batre AAA atau pun bateri
bawaan yang bisa di charge. Yang menggunakan bateri AAA harganya jauh lebih
murah.Cocok digunakan pada Event indoor, Event outdoor yang tidak terlalu
mengandalkan zoom, dokumentasi standar, Anda yg memiliki mobilitas tinggi &
tidak mau repot.
Ciri-cirinya yaitu ada mode exposure manual, berukuran sensor besar, dapat memilih
format foto RAW, punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris, bodi
kamera biasanya lebih besar dari biasanya.
Kelebihannya yaitu sensor yang lebih kecil, ukuran lebih kecil dan mudah dibawa
kemana-mana, harga terjangkau. Sedangkan kekurangannya yaitu auto focus yang
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

lambat, kualitas gambar yang kurang bersih, kualitas rentang dinamis yang kurang
baik.
❖ Prosumer
Kata “prosumer “ diambil dari PROfesional
dan conSUMER. Kamera yang berjenis “point
and shoot” ini mempunyai fitur lebih lengkap
dibandingkan dengan kamera saku, antara lain
pengaturan exposure dan iso secara manual.
Ada beberapa orang yang menggunakan
kamera jenis ini untuk memulai belajar
fotografi karena dirasa lebih praktis dan fungsional daripada kamera DSLR. Ciri-ciri
nya yaitu kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk
Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Cameradengan lensa
tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas,
tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical
Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD
saja. Kelebihannya yaitu kamera digital prosumer memiliki bodi mirip kamera DSLR
dan berlensa panjang namun tidak bisa dilepas-pasang layaknya lensa pada kamera
DSLR. Untuk ukuran lingkaran lensa, prosumer cenderung lebih kecil dari pada
DSLR dan lebih besar dari compact.Untuk fitur, kamera prosumer menyerupai
DSLR. Setingan programnnya bisa diatur secara manual. Aperture/diafraghma, ISO
dan Shutter Speed bisa diatur secara manual.Dengan kemampuan dan tekhnologi
yang ada, prosumer dianggap lebih praktis untuk fotografi sehari-hari. Sedangkan
kekurangannya yaitu sensor prosumer yang lebih kecil disbanding DSLR berakibat
kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR, kecepatan auto focus dan jeda
antar satu foto dengan foto selanjutnya jugamerupakan kendala bagi yang
membutuhkan moment penting dan cepat.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Bridge Camera
Jenis kamera digital prosumer atau disebut
juga Bridge CDC (Compact Digital Camera).
Jenis kamera ini disebut bridge karena
menjembatani pengguna kamera pocket untuk
mendapatkan fitur dan kualitas yang lebih
baik. Kualitas jenis kamera ini berada diantara
kamera pocket dan kamera profesional
(DSLR). Ciri-cirinya yaitu kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x
bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada
Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll,
Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem
Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR.Image Stabilization yang unggul
juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga
dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat.Kelebihannya yaitu
punya lensa yang bisa zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek yang jauh seperti
burung, atau pemandangan seperti detail gunung dll. Sebagai perbandingannya, lensa
kamera superzoom dapat mencapai lebih dari 500mm. Beberapa diantavranya
mencapai 1000mm. Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-300mm dan itu
pun perlu membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.Ukuran dan beratnya lebih
ringan dan sedikit lebih kecil. Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut-
turut melebihi 10 foto per detik. Relatif murah dibandingkan kamera DSLR.
Sedangkan kekurangannya yaitu kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera
DSLR karena pemakaian sensor foto yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan
lebih menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel canggih.Karena bukaan lensa
biasanya makin kecil saat zooming, maka kita perlu cahaya lingkungan yang terang.
Jika cahaya agak gelap, seperti sore hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan
sangat menurun. Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.Tidak
bisa ganti-ganti lensa seperti kamera DSLR.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Consumer DSLR
DSLR bisa ganti lensa, harga relatif
kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Dengan
Lensa Kit 18-55, kualitas gambar yang
bagus menjadi pilihan anak muda sekarang.
Ciri-cirinya yaitu bisa ganti lensa, memiliki
jenis body warna lebih dari 1, harga relatif
murah 4 – 6 Juta, menggunakan lensa Kit 18-55mm. Kelebihannya yaitu lebih
fleksibilitas, gampang upgradable, kinerja yang lebih baik, kualitas gambar lebih
baik, sedangkan kekurangannya yaitu harganya yang terbilang relatif mahal jika
pengguna masih tergolong di dalam kelas pemula di dunia fotografilebih besar dan
lebih berat dari camdigorang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus
mengoperasikan banyak tombol.
❖ Microless camera / tlr
Hybrid atau Mirorrless ini adalah kamera mirip DSLR
tanpa mirror dengan bentuk yg kompak. Biasanya
memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR
dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas
gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan
nilai + sendiri. Bentuk kompak + kualitas bagus.Ciri-
cirinya yaitu ukurannya yang relatif kecil, beratnya
yang ringan,lensa yang dapat diganti-ganti,hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak
jauh beda dengan DSLR, sedangkan kelebihannya yaitu memiliki kemampuan yang
sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas gambar yang
sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai + sendiri. Kekurangannya yaitu gambar
dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang
mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum
berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Semi Pro DSLR


Fullframe atau APSH kualitas tidak perlu di ragukan
dengan harga 20 ~ 50 jutaan. Biasanya sih di
gunakan di Studio Foto.Yang membedakan antara
Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD)
dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD
sudah mengadopsi 1/1 (terbuka penuh).Kemudian
pada memori DSLR-Pro sudah menggunakan High
Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama,
bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual. Ciri-cirinya
yaitu lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai
yang diinginkan.
❖ Boutique Camera
Kamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan
rata rata menggunakan sensor fullframe (
Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan
kualitas gambar yg tak perlu di ragukan.
Menurut Kai W seorang Fotografer dari
Hongkong, Kualitas Kamera Butik lebih
bagus dari pada Fullframe DSLR seperti D3S, dan Butik APSC seperti X100
mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark dengan bentuk
yang Compact. Dengan 69 Juta mau beli ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta dan Harga
Lensa Kamera Butik juga mahal. Ciri-cirinya yaitu rata rata menggunakan
Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak
perlu di ragukan, harganya cukup mahal. Kelebihannya yaitu stylish dan powerfull,
kualitas lebih bagus dari pada Fullframe DSLR. Sedangkan kekurangannya yaitu
harga lensa yang mahal.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Medium format DSLR


Kamera Medium Format merupakan
kamera yang biasanya menggunakan
rollfilm. Besarnya format film pada kamera
ini ditentukan oleh panjang foto yang
direkam diatas kamera.Kelebihannya yaitu
kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan
ukuran besar, sehingga kebanyakan kamera
ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi, sedangkan kekurangannya yaitu
harga peralatan yang relatif mahal, adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF)
pada lensa dengan sudut gambar yang sama.

2. Alat Bantu Fotografi (Albatorf)

Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada


kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita.
Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan
penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu
dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada
sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang
kita inginkan. Ada 2 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu:

1) Alat Bantu Pemotretan


a. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya
yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asaptapi disini
filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek
yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa.
Bentuk filter ada dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan
filter square, kita harus menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk
penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari
lensa kamera yang kita gunakan.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang
tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat
menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena
menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat berguna
terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya

cahaya.

c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat
pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya
digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed )
rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang
berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.

e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari
goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu
menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel
release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya
tripod dan biar penggunaan tripod leih afdol.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

f. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan
berbagai macam gambar, pola dan warna.

g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand.
Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

2) Alat Bantu Pencahayaan


a. Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim,
misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan
bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah
cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in.
Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan

kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.

b. Slave Unit
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap
cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan
sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash
tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara
penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara
menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body
kamera.
d. Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder
berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya
dengan cara dipasang pada body kamera.

e. Strobo atau Strobe


Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi
bentuknya lebih besar dan cahaya yang
dihasilkan jugalebih besar. Strobo dapat
menyimpan cahaya dengan sumber tenaga
yang berasal daritenaga listrik AC atau
baterai kering. Strobo memiliki sensor
yang dapat menangkap main light sumber
cahaya utama. Jadi strobo akan menyala
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan
main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro
langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo
dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk
pemotretan studio/indoor.
f. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah
cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.

g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak
menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak
digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk
pemotretan double dan multi expose.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

h. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya
keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam
warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak
(menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang
hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.

i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya
dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki
3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain
putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

pemotretan.
j. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang
berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut
daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox
memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut
cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.

k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box.
Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari

sumber cahaya.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

l. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi
dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya
yang jatuh ke arah obyek.

m. Light Stand

Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.

n. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor
atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

o. Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio

p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

B. Evaluasi
1. Sebutkan jenis-jenis kamera ?
2. Perhatikan gambar dibawah ini !

Jelaskan ciri-ciri dari gambar di atas dan jelaskan kelebihan dan kekurangan dari gambar
di atas ?

3. Jelaskan perbedaan kamera Pro dan Semi Pro ?


4. Jelaskan 2 macam alat bantu Fotografi ?
5. Jelaskan kegunaan Snoot dalam alat bantu pencahayaan ?
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB III
KAMERA DIGITAL DAN PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI

3.12 Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi


3.12.1 Melakukan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
3.12.2 Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
4.12. Mengoperasikan kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
4.12.1 Menggunakan kamera digital dan perawatan peralatan fotografI
4.12.2 Mengoperasikan kamera digital dan perawatan peralatan fotografi

A. Materi
1. Kamera Digital

Sebelum kita membahas apa itu kamera digital, mungkin kita bisa mencoba
mengerti dulu apa sih yang dimaksud dengan Digital? Bagi yang belum tahu, dunia
kita ini semuanya adalah analog. Bisa dibilang manusia mengenal digital tidak terlalu
lama. Dahulu kala semua mesin dan peralatan mesin dijalankan secara analog, bahkan
sampai sekarang pun masih banyak mesin yang masih menjalankan system analog.
Contoh terutama adalah kamera anda sendiri. Lensa anda memakai teknologi mekanik.
Meski demikian kamera yang memakai film sebagian besar pasti mempunyai bagian
yang memakai teknologi digital. Jika kamera itu mempunyai panel LCD, sudah pasti
itu merupakan teknologi digital. Menurut saya "Digital is the future", mau tidak mau
kita tidak bisa menghindar bahwa semua yang ada di sekitar kita akan memakai
teknologi digital.

Secara penampilan kamera digital mirip dengan kamera biasa (jenis film),
perbedaan terbesar kamera digital tidak memakai film. Lupakan lah pergi ke toko
membeli film setiap kali anda mau pergi memotret. Kamera digital tidak memerlukan
film sama sekali. Ini semua diganti dengan media penyimpan yang bisa dihapus ulang,
layaknya disket komputer. Nah disket komputer khan mempunyai kapasitas sendiri,
sama juga dengan memory kamera ini. Sizenya dari 8MB sampai ke 4GB (4000 MB),
data ini valid pada saat Dec 2003. Formatnya pun bermacam macam, sebagai contoh:
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Compact Flash (Type 1 dan 2), SD card, MMC card, Memory Stick (Khusus kamera
Sony), Disket, CDR. Satu hal yang pasti dari adanya media seperti ini, anda bisa
menghemat biaya karena media ini bisa dipakai berkali-kali.

Bagaimana kamera digitalmenangkap cahaya yang masuk dari lensa? Cahaya


ini tidak ditangkap oleh memory (lihat atas), kerja memory hanya menyimpan gambar
yang sudah diproses. Cahaya yang masuk sebenarnya ditangkap oleh CCD sensor atau
CMOS sensor. CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal
Oxide Semiconductor) adalah suatu chip yang terletak tepat di belakang lensa anda.

CCD Sensor (Tidak sesuai ukuran asli). Ukuran asli jauh lebih kecil

Untuk kebanyakan kamera digital di pasaran chip ini kecil sekali, lebih kecil
dari ukuran film 35mm. Pada saat ini hanya satu kamera saja yang mempunyai sensor
sebesar 35mm yaitu Canon 1Ds. Jadi untuk kamera digital, sensor inilah yang
dimaksud dengan film. CCD dan CMOS adalah 2 teknologi yang umum digunakan di
dalam kamera. Umumnya kamera yang ada di pasaran menggunakan CCD sensor.
Masih ada satu jenis chip yang dinamakan X3 sensor, tapi ini masih belum umum
digunakan karena masih mahal harganya dan kualitas photo yang dihasilkan masih
tidak terlalu berbeda dengan 2 sensor yang saya utarakan sebelumnya. Setiap kali anda
membeli kamera pasti ditanya mau beli yang berapa megapixel, tahukan anda
megapixel disini adalah jumlah pixel pada CCD atau CMOS sensor anda. Jadi kalau
anda mempunyai 4 MegaPixel camera, berarti CCD sensor anda mempunyai sekitar
4,000,000 pixel. Satu pixel itu sangat kecil, dan satu pixel itu hanya menangkap satu
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

jenis warna. Jika sensor diatas diperbesar sampai pixelnya terlihat maka kirakira yang
akan anda lihat seperti gambar dibawah.

Kebanyakan sensor di pasaran memakai format RGBG, pixel untuk menangkap warna
hijau lebih banyak. Pixelnya sendiri tidak berwarna, diatas pixel ada coating warna.

Berhubung kamera digital mempunyai sensor yang lebih kecil dari film, maka
panjang fokal lensa pun tidak berlaku seperti layaknya pada kamera film biasa.
Idealnya sih seharusnya ukuran sensor harus setara dengan film, tetapi itu merupakan
hal yang tidak memungkinkan. Sebab untuk membuat ukuran sensor sebesar film
maka harga kamera anda bisa selangit (Hanya Canon 1Ds mempunyai sensor sebesar
35mm, harganya $$$$). Lagipula dengan ukuran yang mini seperti sekarang saja,
kualitas gambar sudah lumayan memuaskan. Kelebihan kamera digital yaitu kalau
dihitung secara jangka panjang, kamera digital lebih murah. Sebab tidak perlu
membelifilm, dan hasil potret yang gagal bisa dihapus dan tinggal mengambil shot
lagi, hasil potret real time, kita dapat melihat hasil apakah bagus apa tidak, karena
format sudah digital maka untuk proses editing sangat mudah, hanya perlu
dihubungkan ke komputer dan diedit (Scanner sudah tidak diperlukan lagi), memory
kamera digital sangatlah besar sehingga anda tidak perlu terlalu cepat membeli
memory baru. Tidak ada teknologi yang sempurna, maka dari itu kekurangan dari
kamera digital yaitu kamera digital cenderung memiliki shutter lag yang lebih lama
dibanding kamera jenis film, harga kamera yang cenderung mahal dibanding kamera
jenis film, karena ukuran sensor yang tidak sesuai dengan kamera jenis film, maka
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

untuk mendapatkan wide angle shot pada DSLR diharuskan membeli lensa yang lebih
lebar.

2. Perawatan Peralatan Fotografi

Peralatan fotografi membutuhkan perawatan seperti sebagaimana perawatan


untuk barang-barang lainnya, apalagi sudah menyangkut barang elektronik seperti
kamera digital beserta peralatan pendukungnya. Perawatan dan penyimpanan yang
baik pada suatu barang akan membuat barang tersebut menjadi lebih awet dan tahan
lama.

Alat untuk menyimpan dan merawat peralatan fotografi yaitu:

a. Dry Box
Dry box merupakan sebuah lemari yang memiliki
sifat anti lembab yang biasa digunakan untuk
menyimpan alat-alat fotografi yang sering terkena
serangan jamur, seperti lensa. Lemari yang dilengkapi
dengan lampu berukuran 2,5 watt ini mampu menjaga
suhu agar tetap dalam kondisi hangat.
b. Waterproof Bag
Waterproof bag ini berfungsi untuk menyimpan kamera dan lensa agar lebih aman
dan terhindar dari berbagai benturan, hujan dan tas ini merupakan tas tahan air.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

c. Blower Brush
Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan udara pada saat membersihkan lensa
kamera dari debu.
d. Tissue Lensa
Tisu tersebut berfungsi untuk membersihkan kotoran pada lensa. Tisu ini didesain
khusus untuk lensa kamera.

e. Silica Gel
Silica gel merupakan zat yang digunakan untuk mengantisipasi kelembaban pada
kamera. Dengan menggunakan silica gel, kamera kita akan terlindungi dari jamur
yang muncul akibat lembab.

Teknik perawatan alat-alat fotografi yaitu:


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

a. Perawatan Kamera
❖ Membersihkan kamera tidak begitu rumit dan mudah dilakukan. Peralatannya
pun hampir sama dengan kit untuk membersihkan lensa. Untuk bagian-bagian
tersembunyi di sela-sela tombol menu dan tombol putar perlu juga kuas kecil
dengan rambut sedikit kaku.
❖ Membersihkan kamera digital sebaiknya juga dilakukan secara berkala,
terutama setelah kamera digunakan.
❖ Caranya: Lepas lensa dari badan kamera dan tutup connector lensa dengan
tutupnya, Sebelumnya bersihkan seluruh badan lensa kecuali LCD-nya,
bersihkan dengan kuas agar debu yang menempel bisa terangkat, kemudian
semprot dengan blower dan lap dengan lap kulit untuk kamera, Bersihkan
bagian-bagian LCD dan viewfunder menggunakan tisu lensa atau lap kulit.
Pada bagian viewfunder, jika kesulitan dijangkau dengan lap dapat
menggunakan cotton bud. Tambahkan cairan pembersih lensa jika perlu.
b. Perawatan Lensa
Membersihkan lensa secara berkala bisa dilakukan dengan blower camera, kuas
halus dan lap dari bahan kulit. Caranya yaitu:
❖ Lepas lensa dari body kamera, jika lensa memiliki lens hood, lepaskan pula
lens hood ini.
❖ Lepas filter yang terpasang diujung bagian muka lensa
❖ Sapu dengan kuas seluruh permukaan badan dan kedua ujung lensa,
kemudian semprot dengan blower
❖ Jika masih ada kotoran yang menempel, sapu dengan kain dari bahan kulit
secara perlahan
❖ Lakukan hal yang sama pada filter lensa
c. Perawatan Baterai
Seperti peralatan elektronik pada umumnya, sebuah kamera digital juga
memerlukan sumber daya listrik sebagai pasokan energi yang membuat feature
kamera digital dapat digunakan secara maksimal. Baterai adalah hal yang sangat
penting untuk diperhatikan untuk mengabadikan moment berharga. Kamera yang
tidak mempunyai cukup power tidak dapat diaktifkan.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Secara garis besar ada 2 jenis baterai yang biasa digunakan pada kamera
digital, yaitu Jenis baterai pertama adalah jenis AA yang biasanya juga
NiMH, bentuknya sama seperti yang digunakan pada jam dinding atau senter
kecil. Baterai AA adalah jenis baterai yang mudah dan menarik untuk
digunakan pada kamera digital, karena baterai ini mudah didapat.Jenis baterai
kedua adalah jenis Lithium, kalau dilihat pada jenis kamera pocket atau SLR
yang ada dipasaran, rata-rata sudah menggunakan beterai jenis ini. Jika
menggunakan baterai jenis ini maka jangan sesekali mengosongkan baterai
sampai benar-benar habis, ini akan merusak struktur yang ada didalam
baterai.
❖ Pada saat menyimpan kamera disarankan pula untuk melepas baterai sebelum
menyimpan, karena jika baterainya bocor akan merusak kamera.
d. Perawatan Memory Card
Tips merawat memory card yaitu:
❖ Jangan terlalu sering memindah-mindahkan kartu memori dari perangkat satu
ke perangkat lainnya.
❖ Lebih baik menggunakan card reader bila ingin memindahkan file
❖ Jangan mencabut kartu memori secara sembarangan karena akan beresiko
kehilangan file.
❖ Sesekali lakukan format memori, setiap beberapa bulan sekali, namun
sebelum diformat backup dulu semua data yang dimiliki.
❖ Jangan sampai mematikan kamera saat software sedang melakukan pemuatan
atau buffering.
❖ Tidak perlu memaksakan kartu memori harus penuh. Lebih baik beri ruang
kosong untuk kartu memori
❖ Hindari benturan atau terkena air karena dapat merusak komponen kartu
memori
❖ Jauhkan kartu memori dari magnet
❖ Pastikan untuk melakukan pembersihan pada kartu memori.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

e. Perawatan Tas Kamera


Tas kamera merupakan media penyimpanan kamera saat berpergian, maka perlu
dilakukan pembersihan secara rutin agar tas bersih dan bebas debu. Jika merasa
perlu cuci tas kamera secra berkala.

B. Evaluasi
1. Apa itu kamera digital ?
2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan kamera digital ?
3. Jelaskan apa saja alat yang digunakan untuk menyimpan peralatan fotografi ?
4. Sebutkan teknik-teknik perawatan alat-alat fotografi ?
5. Fungsi dari gambar dibawah ini adalah ?
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB IV

BIDANG PANDANG DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR

3.13 Menerapkan prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
3.13.1 Menjelaskan prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan
gambar
3.13.2 Menerapkan prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan
gambar
4.13. Mengambil gambar sesuai bidang pandang dan sudut pandang
4.13.1 Menjelaskan gambar sesuai bidang pandang dan sudut pandang
4.13.2 Mengambil gambar sesuai bidang pandang dan sudut pandang

A. Materi
1. Ukuran Bidang Pandang Pengambilan Gambar
a. Extreme Close Up

Pengambilan gambar sangat dekat sehingga detail objek terlihat sangat jelas.
b. Head Shot
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Pengambilan gambar yang fokus dari atas kepala-dagu.


c. Close Up
Pengambilan gambar fokus dari atas kepala-bahu.

d. Medium Close Up

Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada.


e. Mid Shot (setengah badan)
Pengambilan gambar dari atas kepala-pinggang.
f. Medium Shot (tiga perempat badan)
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Pengambilan gambar dari atas kepala - lutut.

g. Full shot (seluruh badan)


Pengambilan gambar dari atas kepala – kaki.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

h. Long shot
Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau foreground lebih
banyak sehingga objek terlihat kecil atau jauh.

2. Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle)


Hal yang umum dilakukan oleh pemula dalam fotografi adalah dengan
memposisikan kamera di “ketinggian normal” pada saat pengambilan foto.Salah satu
cara untuk membuat foto tampil ‘berbeda’ adalah dengan melihat dari sudut pandang
kamera yang berbeda / tidak berada di ketinggian normal.mPerbedaan sudut kamera
menghasilkan efek psikologis yang berbeda terhadap gambar.
a. High Angle
Posisi kamera berada di atas subjek dan sudut kamera mengarah ke bawah. Efek :
mengecilkan subjek, memberikan kesan inferior pada subjek.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

b. Low Angle
Posisi kamera berada di bawah subjek dan sudut kamera menghadap ke atas. Efek
yaitu membesarkan subjek, memberikan kesan superior pada subjek.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

c. Bird Eye View


Posisi kamera berada di atas subjek dan sudut kamera menghadap ke bawah secara
vertikal. Efeknya menekankan pada kecilnya subjek dengan menghubungkan
dengan kondisi sekitar.

d. Eye Level View


Posisi kamera berada sejajar dengan subjek dan sudut pandang kamera menjadi
lurus secara horisontal terhadap subjek. Efeknya yaitu memberikan kesan normal
dan natural.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

e. Dutch Angle
Posisi kamera menghasilkan orientasi gambar yang tidak natural pada
subjek.Efeknya memberikan kesan tidak nyaman, disorientasi pada foto.

B. Evaluasi
1. Sebutkan Macam-Macam ukuran bidang pandang pengambilan gambar ?
2. Jelaskan apa itu Mid Shoot ?
3. Jelaskan salah satu cara untuk membuat foto tampil berbeda ?
4. Jelasakan apa itu High Angle dan Long Angle ?
5. Apa itu Dutch Angle, jelaskan dan beri contoh ?
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB V
TATA CAHAYA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

3.14 Menganalisis tata cahaya dalam pengambilan gambar


3.14.1 Menjelaskan tata cahaya dalam pengambilan gambar
3.14.2 Menganalisis tata cahaya dalam pengambilan gambar
4.14. Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar
4.14.1 Membuat tata cahaya dalam pengambilan gambar
4.14.2 Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar

A. Materi

Lighting

Lighting adalah tekhnik mengatur pencahayaan, agar gambar yang dihasilkan berkualitas
tinggi dengan tingkat fokus yang baik.mCahaya dalam fotografi dan videografi adalah unsur
yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image dan video.

Fungsi Pencahayaan, yaitu:

❖ Menyinari obyek / subjek


❖ Menciptakan gambar artistic
❖ Menghilangkan bayangan yg tidak perlu
❖ Membuat efek khusus

Sifat Cahaya, yaitu:

❖ Cahaya dapat menembus


❖ Cahaya dapat difokuskan
❖ Cahaya dapat dipantulkan
❖ Cahaya mempunyai warna

Sumber Pencahayaan, yaitu:

❖ Natural Light
❖ Artificial Light
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Jenis Pencahayaan, yaitu:

1. Direct Light (Cahaya Langsung)


Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya ini langsung
mengenai benda tanpa terhalangi apapun.

Direct Light

2. Diffused Light (Cahaya tidak langsung)


Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh sesuatu.

Diffused Light

Aplikasi dari sumber pencahayaan tak langsung, yaitu:

1. Key Light
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Cahaya utama yang berfungsi sebagai penerang pokok atau utama. Key Light
berkarakter tajam dan digunakan menerangkan pd wilayah khusus.

Key Light

2. Fill Light

Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap. Fill Light bersifat
lembut dan merata dari pusat hingga pinggir.

Fill Light
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

3. Back Light

Berfungsi sebagai cahaya tambahan untuk memisahkan subjek dg latar belakang, dan
membantu memunculkan warna dan tekstur subjek, sehingga foto / video jadi lebih
berdimensi.

Back Light

4. Front Light
Cahaya yang berasal dari depan subjek yg bertujuan untuk membuat subjek terlihat
jelas.

Front Light

5. Over Head Light

Cahaya berasal dari atas subjek


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Over Head Light

6. Down Light
Cahaya berasal dari atas subjek dg cara menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas subjek.

Down Light

7. Side Light
Cahaya berasal dari damping yang berguna menerangi sisi kiri atau kanan subjek dan
membuat mendramatisir foto.

Side Light
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

8. Cyclorama
Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai ( lower horizone) yang
berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan suasana. (perfileman dan
tata panggung)

Cyclorama

Kualitas Pencahayaan

Dibedakan berdasarkan seberapa tegas dan halus bayangan yang dihasilkan oleh sumber
pencahayaan yaitu:

1. Hard Light
Cahaya yang keras, sumber cahayanya relatif kecil, yaitu sinar
matahari, bayangan cukup tegas.

Hard Light

2. Soft Light
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Cahaya yang lembut akan menghasilkan foto yang tidak sekontras cahaya yang keras,
tekstur muka tidak terlalu menonjol, dan bayangannya bergradasi atau hampir tidak
ada.

Soft Light

Memanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya

1. Lembutkan / disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar.
2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras,
mudah diarahkan dan tajam (Standard reflektor, snoot).
3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk
mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas
kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring (Styrofoam, payung pantul).

Teknik Pencahayaan dalam Fotografi

Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang
bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi, yaitu:

1. High Key Lighting


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh
warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci,
lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang
memerlukan penguatan pada produk.

High Key Lighting

2. Low Key Lighting


Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan
kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir.Foto
low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu objek foto. low key
sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dsb. Setting lampu
biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk
menghasilkan detail dan kedalaman foto.

Low Key Lighting


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

3. Candle Light
Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya pd sumber cahaya
yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi
kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.
Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin
memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin.

Candle Light

4. Split Lighting
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi
objek foto.Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak
diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris.Kesan yang ditimbulkan
bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan
karakter objek dan sebagainya.

Split Lighting
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

5. Horror Lighting
Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya
hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi
model.

Horror Lighting

6. Butterfly Lighting
Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan
foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-
kupu.Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan
objek foto.

Butterfly Lighting
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

7. Rembrandt Lighting
Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis
pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi &
berkarakter bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas.Bentuk pencahayaan
Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah
mata.

Rembrandt Lighting

Filter Light

Perlu diperhatikan bahwa warna benda transparan (misalnya filter cahaya), sangat bergantung
pada warna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada warna benda tidak transparan (seperti batu,
daun dan lainnya) tergantung pada warna yang dipantulkan. Jadi filter cahaya juga berfungsi
sebagai penerus warna-warna tertentu.

Filter Lighting

Berikut adalah warna sinar yang diteruskan oleh gabungan dua filter cahaya :
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Filter Lighting

B. Evaluasi
1. Apa pengertian lighting?
2. Sebutkan sumber pencahayaan!
3. Jelaskan jenis pencahayaan!
4. Sebutkan manipulasi cahaya berdasarkan sifat dasarnya!
5. Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting!
6. Sebutkan warna apa saja yang dapat diteruskan oleh filter warna magenta!
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB VI
PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK ZOOMING DAN PANNING

3.15 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning
3.15.1 Menjelaskan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan
panning
3.15.2 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan
panning
4.15. Melakukan prosedur pengambilan gambar dengan teknik zooming dan panning
4.15.1 Menggunakan tata cahaya dalam pengambilan gambar
4.15.2 Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar

A. Materi
1. Teknik Zooming
Sebuah teknik fotografi slow shutter speed dengan merubah focal length lensa pada
lensa zoom (dengan cara menarik atau mendorong gelang zoom pada lensa) sehingga
menghasilkan efek seolah-olah subjek bergerak mendekat (zoom in) atau menjauh
(zoom out).
Cara untuk melakukan teknik Zooming yaitu:
❖ Atur agar kamera dalam keadaan stabil
❖ Atur shutter speed tidak lebih cepat dari 1/30
❖ Tekan tombol shutter speed kemudian selama shutter speed terbuka geser gelang
zoom pada lensa sesuai dengan efek yang diinginkan apakah zoom in atau zoom
out
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

2. Teknik Panning
Sebuah teknik slow speed fotografi dengan menggerakkan kamera pada saat pemotretan
dengan mengikuti gerakan subjek sehingga menghasilkan subjek yang relatif fokus
sedangkan background terlihat blur.Cara untuk melakukan teknik Panning yaitu:
❖ Gunakkan shutter speed yang rendah.Mulai dari 1/60 kemudian
eksperimen lebih cepat atau lebih lambat dari angka tersebut.
❖ Pada saat subjek mendekat, arahkan kameradan focus.
❖ Tekan tombol shutter speed dan terus gerakkan kamera mengikuti
gerakkan subjek sampai subjek menjauh.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

B. Evaluasi
1. Jelaskan cara untuk melakukan teknik Zooming ?
2. Jelaskan apa itu teknik Panning ?
3. Jelaskan cara untuk melakukan teknik Panning ?

4. Gambar di atas termasuk Teknik apa ?


5. Gambar dibawah termasuk Teknik apa ?
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB VII
PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING

3.16 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring


3.16.1 Menjelaskan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring
3.16.2 Menerapkan prosedur pengambilan gambar dengan teknik bluring
4.16. Mengambil gambar dengan teknik bluring
4.16.1 Menjelaskan gambar dengan teknik bluring
4.16.2 Mengambil gambar dengan teknik bluring

A. Materi

Salah satu cara paling efektif memberi kesan bergerak pada sebuah foto adalah
dengan membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang bergerak menjadi
blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang diperlukan tergantung pada
beberapa faktor. Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah
mobil yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan kecepatan
rana 1/500 detik. Sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur pada kecepatan rana 1/30
detik saja.

Faktor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya
pemotretan dan jarak dari subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas dari samping
akan menjadi blur lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang bergerak menjauh atau
mendekati pemotret secara frontal. Subjek yang bergerak di dekat Anda akan lebih blur jika
dibandingkan subjek yang bergerak jauh dari Anda.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Tips Trik Fotografi Foto Blur atau Bokeh

Memang dalam fotografi foto yang tajam merupakan hal yang diinginkan. Namun
foto yang blur yang diluar titik fokus juga dapat menciptakan foto dengan dimensi yang
terkesan menarik.

Definisi bokeh sendiri adalah salah satu bahasa Jepang yang memiliki arti ‘menjadi
kabur’. Jadi foto bokeh bisa diartikan foto yang menonjolkan titik objek yang fokusnya
sangat tajam yang dijadikan sebagai titik utama. Sementara objek selain titik utama akan
blur atau kabur (selective focusing).

Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang
harus dilakukan saat ingin mendapatkan bokeh adalah setting aperture lensa kita pada
bukaan yang sebesar mungkin.

Lalu bagaimana caranya bisa menghasilkan foto bokeh atau foto dengan latar
belakang yang kabur/blur ? berikut ini akan dijelaskan tips fotografi bokeh:

❖ Pilih mode manual atau Aperture Priority


❖ Pilih setting aperture sebesar mungkin dengan ditandai angka F sekecil
mungkin.
❖ Atur jarak Anda ketika memotret, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang
obyek.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya.


❖ Usahakan menggunakan lensa dengan kemampuan aperture besar.
❖ Gunakan focal length lensa yang terpanjang, misal lensa 55-200, gunakan
200mm/ Jika ada, gunakan lensa prime atau fixed lens, lensa yang tidak bisa di-
zoom untuk mendapatkan pola bokeh yang menawan.

Bagaimana mendapatkan foto bokeh menggunakan kamera pocket atau kamera saku? Nah
dengan kamera saku kita pun bisa menghasilkan foto bokeh akan tetapi hasilnya tidak sebagus
menggunakan kamera DSLR dengan lensa bukaan besar. Berikut cara membuat bokeh dengan
kamera pocket anda. Tips Membuat Foto Bokeh dengan Kamera Pocket yaitu:

❖ Gunakan pilihan aperture priority, jika tidak ada gunakan mode Portrait atau
Macro.
❖ Jangan dihidupkan lampu flash, Kalau cahaya memang tidak mencukupi
pakailah tripod.
❖ Tentukan subjek foto yang memiliki kontras warna yang cukup antara objek
utama dan background.
❖ Atur jarak subjek dan background, jangan terlalu dekat, Jika jarak background
kurang jauh, maka semua akan terlihat tajam difoto sehingga anda tidak
menghasilkan bokeh.
❖ Carilah background yang memiliki tektur mencolok.
❖ Saat memotret, dekatkan kamera dengan objek utama yang akan di foto.
❖ Kalau kamera saku Anda memiliki fitur optical zoom (bukan digital zoom),
gunakan zoom maksimal.

Istilah Bukaan, Diafragma, Aperture, akan dibahas arti aperture secara lebih detail.
Bukaan atau Diafragma atau Aperture adalah istilah fotografi yang mendefinisikan seberapa
besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto. Fungsi dari aperture sendiri
adalah mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera lewat bukaan
pada lensa tersebut. Ketika tombol shutter dipencet, saat itulah lubang di depan sensor
kamera akan terbuka. Dan setingan aperture lah yang menentukan seberapa besar lubang itu
terbuka. Semakin besar terbuka, maka makin banyak cahaya masuk yang akan dibaca oleh
sensor kamera.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan F-stop. Seperti diungkap diatas,
fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor
terbuka. Semakin besar nilai F-nya , makin kecil diameter / diafragmanya terbuka dan begitu
juga sebaliknya, makin kecil angka F-nya makin besar diafragma terbuka.

Perhatikan ilustari bukaan lensa di bawah ini:

Pada gambar di atas terlihat, F4, F8 dan F16 memiliki perbedaan bukaan
lubang/diafragma sebuah lensa. F4 lebih besar terbuka dari pada F8. Dan F8 lebih besar
terbuka diafragmanya ketimbang F16.

Berikut nilai aperture yang umum pada sebuah lensa : f/1.4, f/1.8, f/2, f/2.2, f/2.8,
f/4.0, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22, f32 … Pengaturan aperture dari f/1.4 ke f/1.8 akan membuat
cahaya berkurang setengah dari sebelumnya karena memang diameternya mengecil menjadi
setengah seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Secara arti ISO atau ASA (dalam fotografi film) adalah kemampuan atau tingkat
sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Sebagai dasar fungsi ISO pada fotografi,
semakin besar nilai pada setingan ISO kamera, maka semakin sensitif dan besar cahaya yang
didapatkan. Fitur ISO pada kamera akan menjadi bagian dari segitiga exposure selain
Shutter Speed dan Aperture.

Misal ISO=kerikil kemudian dimasukkan ke gelas yang akan diisi air. Dengan
bantuan kerikil tersebut, untuk mengisi air kedalam gelas hingga pas di bibir gelas, maka
tidak memerlukan air yang banyak. Begitu juga dengan ISO pada fotografi, semakin tinggi
ISO semakin sedikit cahay yang dibutuhkan untuk mencapai exposure yang tepat.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Selain AUTO, satuan nilai ISO pada kamera ditandai dengan nilai yang dimulai dari
angka 50/100, 200, 400, 800, 1600 dan seterusnya sesuai spesifikasi kamera. Pada kamera
DSLR profesional, ISO Nikon D600 misalnya mampu mencapai ISO hingga nilai 25000.

Selain bisa menambah sensitifitas cahaya yang didapatkan, ISO juga bisa
menimbulkan noise pada hasil fotonya. Namun untuk kamera digital di era perkembangan
teknologi saat ini, ISO tinggi sudah bukan menjadi kendala. D3 dengan ISO 25600 masih
mendapatkan foto dengan noise yang rendah.

Ada yang belum tahu istilah fotografi NOISE ? Noise adalah bintik-bintik kecil yang
ada pada foto. Selain Noise, dengan menggunakan nilai ISO yang tinggi juga dapat
menyebabkan berkurangnya kualitas foto yang dihasilkan. Misalkan warna kurang keluar,
foto jadi kurang detail/tajem dll.

Kapan Menggunakan ISO

Iso tinggi biasanya digunakan saat kondisi kurang cahaya, misalnya saat motret
malam hari atau indoor. Kapan saat yang tepat memperhatikan atau menggunakan ISO pada
kamera ? saat kombinasi 2 bagian segitiga exposure shutter speed dan Aperture belum
mendapatkan exposure atau cahaya yang tepat.

Pada saat kondisi seperti itulah Anda bisa menaikkan nilai ISO sampai mendapatkan
cahaya yang cukup dan memperoleh shutter speed yang ideal. Misalkan pada suatu
kesempatan Anda ingin memotret momen yang bergerak di dalam ruangan yang minim
cahaya. Idelanya untuk menangkap momen yang cepat adalah menggunakan kecepatan rana
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

yang tinggi, soal besarnya aperture terserah, adanya berapa.

Dalam contoh kasus di atas, saya harus menggunakan kecepatan 1/250 agar kamera
mampu merekam momen yang bergerak di ruangan indoor tersebut. Namun lensa hanya
memiliki aperture terlebar F3.5. Tanpa menambah nilai ISO, saya hanya mendapatkan hasil
foto yang underexposured (UE) gelaaap. Nah, dengan mengunci shutter speed 1/250 dan
aperture F3.5 saya harus menambah nilai ISO sampai mendapatkan exposure yang tepat.

Pada umumnya, dalam fotografi banyak yang menganjurkan untuk menggunakan


ISO sekecil mungkin. Untuk menghindari Noise dan mendapatkan foto yang tajam. Apalagi
jika hasil foto akan Anda print dengan ukuran besar, Iso kecil sudah menjadi keharusan.
Akan tetapi dalam beberapa kasus, Noise kadang diperlukan untuk menambah kesan foto
yang lebih dramastis, misalnya foto BW.

Akan mengulas tentang Segitiga Exposure Shutter Speed, Aperture dan Iso. Istilah
fotografi Exposure bisa diartikan sebagai kemampuan kamera mengumpulkan cahaya yang
masuk. Ada tiga hal yang penting untuk mengatur exposure di kamera yaitu Shutter speed,
Aperture dan Iso. Hubungan ketiganya biasa disebut dengan segitiga exposure.

Kamera pada dasarnya adalah sebuah alat yang berguna untuk menangkap cahaya
melalui sensor kamera. Cahaya yang masuk akhirnya diterjemahkan oleh sensor menjadi
sebuah gambar. Sederhana saja, jika cahaya sedikit, gambar akan gelap atau disebut dengan
(underexposed/UE). Dan jika cahaya yang ketangkap sensor kamera banyak, gambar akan
menjadi terlalu terang (overexposed/OE).

Mari kita mencoba untuk berandai-andai, jika exposure


diibaratkan sebagai sebuah gelas, dan cahaya adalah air yang
akan dituangkan ke gelas. Maka exposure yang tepat adalah saat
gelas terisi air hingga tepat di bibir gelas. Jika isi air tidak
mencapai bibir gelas, maka gambar underexposed/UE, dan saat
air tumpah karena kepenuhan maka gambar overexposed/OE.
Sederhana kan ? motret itu menyenangkan.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Cara Mengatur Exposure

Kamera era saat ini sudah memiliki kemampuan melihat gambar dan menghitung
exposure yang canggih. Bahkan tentang kombinasi shutter speed, aperture dan ISO saat
menangkap suatu cahaya. Kamera digital DSLR ataupun kamera saku saat ini sudah
memiliki fitur pilihan mode exposure, ingin otomatis atau manual.

Dalam kamera digital ada mode exposure manual (Manual) dan otomatis
(Automatic, Program, Aperture Priority dan Shutter Speed Priority). Silahkan baca manual
kamera masing-masing kamera untuk mempelajari mode-mode lebih lanjut.

Untuk menggunakan manual exposure, Anda harus memahami terlebih dahulu


tentang shutter speed, aperture dan Iso. Jika ketiganya sudah dipahami, kami yakin untuk
menuangkan air di dalam gelas tanpa harus tumpah ataupun kurang adalah hal mudah. Baca
apa itu aperture baca terlebih dulu artikel Memahami Definisi Aperture Secara Detail dan
juga artikel Memahami Istilah Kecepatan Rana atau Shutter Speed dalam Fotografi.

Exposure Compensation (EV +/-)

Apa arti Exposure compensation ? Exposure compensation adalah sebuah fitur


kamera untuk mengubah hasil perhitungan exposure baik dari manual ataupun auto
exposure. Biasanya disimbulkan dengan EV +/-.

Kapan menggunakan exposure compensation ? saat kita menggunakan auto/manual


exposure namun hasil foto lebih gelap/terang dari yang diinginkan sebelumnya. Misal
fotonya ingin lebih terang lagi dari hasil pengukuran exposure sebelumnya. Maka naikkan
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

exposure compensation sebesar +1 EV. Dan begitu sebaliknya jika foto ingin lebih gelap,
turunkan menjadi -1 EV atau lebih.

Rumus exposure: Shutter speed + aperture + ISO = Exposure

Contoh dengan angka (angka pada rumus ini hanyalah contoh, jadi jangan dihafalkan):

❖ 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = 0 (hasil auto exposure)


❖ 1/200 + f/1.8 + ISO 200 = 1 (setelah +1 EV exposure compensation) foto akan lebih
terang
❖ 1/200 + f/1.8 + ISO 100 = -1 (setelah -1 EV exposure compensation) foto akan lebih
gelap

Perlu diingat, exposure compensation adalah bukan bagian dari faktor penentu
exposure. Exposure compensation hanya mengubah hasil perhitungan autoexposure saja.
Jika kita menerapkan exposure compensation positif, maka hasil perhitungan autoexposure
kamera akan lebih terang daripada sebelumnya. Jika kita menerapkan exposure
compensation negatif, maka hasil perhitungan autoexposure akan lebih gelap daripada
sebelumnya. Atau lebih sering disebut WB adalah kemampuan kamera membaca/mengukur
temperatur warna berdasarkan cahaya yang ada. Fungsi dari white balance sendiri adalah
mengantur komposisi warna berdasarkan cahaya yang ada, agar mendapatkan foto yang
akurat/tepat warna fotonya sesuai dengan warna aslinya (natural color) dengan kata lain
supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau dst.

Pada umumnya, sebagian dari kita pengguna kamera digital tidak pernah
memperhitungkan setting white balance, kita hanya senang bahkan selalu menggunakan
setting auto white balance (AWB) serta menggunakan teknik segita exposure. Padahal WB
Auto akan menganggap bagian tercerah adalah warna putih, walau mungkin sebenarnya
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

bukan. AWB cuman akurat kalau ada banyak warna putih di depan kemera kita. Namun jika
Anda menggunakan kamera Infra Red white balance adalah hal penting untuk menghasilkan
foto yang tepat sesuai warna yang diinginkan meskipun menggunakan format RAW.

Meskipun kamera digital terbaru saat ini sudah semakin canggih dan mampu
menghasilkan foto yang bagus. Namun kamera dengan teknologi saat ini masih memiliki
kelemahan, kamera tidak selalu mampu menyesuaikan kondisi warna obyek yang
sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang terlihat di kamera, belum tentu sama dengan kondisi
aslinya. Nah dengan menggunakan fitur white balance inilah kamera mampu mengurangi
kelemahannya untuk mengatur komposisi warna dengan tepat.

Sekedar tips untuk mengurangi kesalahan warna pada fotografi, pilihlah format
RAW saat memotret. Karena dengan setingan format RAW Anda masih bisa melakukan
perbaikan warna di olah digital dengan mudah menggunakan software pengolah file RAW
sesuai kamera digitalnya. Saat menggunakan setingan RAW, metode white balance mungkin
masih bisa diabaikan. Namun jika tetap memilih white balance yang tepat, Anda akan
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

mengurangi waktu untuk proses digital di komputer.

Ada banyak pilihan preset white balance pada kamera digital, berikut ini beberapa
preset WB dan fungsinya yang umumnya tersedia di kamera digital. Berbicara memilih
white balance adalah bukan soal salah atau benar, namun kita mau seperti apa warna
fotonya. Karena terkadang meskipun saat tidak tepat memilih WB justru menghasilnya foto
dengan warna yang unik dan menarik :). Penentuan White Balance adalah elemen sangat
penting dlm fotografi digital krn di situ kita menentukan warna foto kita.

Jenis dan Fungsi Preset White Balance :

❖ Auto - Kamera akan mencari pengaturan white balance yang paling sesuai dengan
kondisi lapangan. Tapi dalam kondisi tertentu seringkali kurang tepat sehingga hasilnya
standard, kurang maksimal.
❖ Tungsten/Incandescent - disimbolkan dengan ikon bohlam. WB itu cocok digunakan
saat anda memotret di ruangan dengan sumber cahaya bohlam. Karena Tungsten
menormalkan obyek yang berada di ruangan seperti ini. Tetapi ketika menggunakan di
luar ruangan atau kondisi normal, hasil fotonya akan menimbulkan efek kebiru-biruan.
❖ Fluorescent - disimbolkan dengan ikon lampu neon, gunakan saat memotret di ruangan
dengan pencahayaan lampu neon. Jika memasuki ruangan seperti ini, maka gunakanlah
mode white balance Fluorescent. Mode ini bisa menetralkan temperatur obyek dengan
cara meredam pijaran warna putih yang berlebihan.
❖ Daylight/Direct Sunlight - biasanya dengan simbol matahari, sesuai simbulnya
gunakan saat berada di bawah sinar matahari. Karena sistem menormalkan cahaya yang
berlebih sehingga hasinya relatif lebih maksimal dibanding mode Auto White Balance.
❖ Cloudy - disimbolkan dengan awan, gunakan saat memotret di cuaca mendung. Bagus
juga dipakai saat matahari terbit di pagi hari atau senja hari. Modus ini digunakan untuk
menambah dan memperkuat warna kuning kecokelatan.
❖ Flash - simbolnya kilat, jika Anda menggunakan flash hasil warna pada gambar akan
kebiru-biruan karena cahaya flash sifatnya lembut maka gunakanlah flash wb untuk
menaikkan warna.
❖ Shade - biasanya simbolnya rumah atau pohon, gunakan saat memotret dalam rumah
(siang hari) atau anda berada di daerah bayangan, bukan bayangan dari sinar matahari
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

langsung. Karena mode ini bisa menetralkan kesan dingin dengan warna biru yang
biasanya diperoleh pada kondisi lingkungan yang berbayang.

Dengan berbagai pengaturan WB seperti jenis preset white balance diatas, kita bisa
menghasilkan warna yang akurat sesuai warna aslinya.

Cara Setting Custom White Balance dan Kelvin

Selain jenis preset WB di atas, dibeberapa tipe kamera DSLR seperti Canon EOS 6D
juga ada pilihan lainnya yaitu Custom WB /Preset Manual dan Color Temperature/kelvin.
Pada pilihan Custom WB/preset manual biasanya menggunakan obyek berwarna putih/netral
untuk dijadikan master preset WB. Foto kertas warna putih/netral inilah nantinya akan
melakukan koreksi warna untuk warna obyek lain.

Pada kamera profesional, white balance bisa diatur dari skala Kelvin, bukan semata
dari simbol-simbol saja. Jadi, kalau foto kita kekuning-kuningan, artinya cara setting WB di
kamera kita ketinggian. Harus kita turunkan, misalnya dari gambar awan ke gambar
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

matahari.

Bermula dari seorang ilmuwan bernama Lord Kelvin (William Thomson), yang juga
menciptakan lemari es, cahaya dikelompokkan dalam skala Kelvin. Warna cahaya dimulai
dari warna merah sampai ungu. Skala 0 derajat Kelvin adalah sangat merah, sementara skala
10.000 derajat Kelvin adalah sangat ungu. Untuk acuan cara seting WB kelvin berikut kami
berikan daftar temperatur/kelvin sesuai kondisi cahaya:

❖ Daylight = 5.500 Kelvin,


❖ Cloudy = 7.000 Kelvin,
❖ Tungsten = 3.000 Kelvin,
❖ Shade = 8.000 Kelvin,
❖ Fluorescent = 4.000 Kelvin.

Kekurang tepatan dalam pengaturan derajat Kelvin akan menghasilkan warna yang
tidak sesuai dengan warna obyek aslinya. Karena untuk mendapatkan WB yg tepat, kita
harus tahu persis suhu warna yang ada di area pemotretan. Sebagai patokan dalam
menggunakan kelvin, berikut ini patokannya :

❖ Jika hasil foto berwarna kebiruan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu rendah
❖ Jika hasil foto berwarna kekuningan, berarti setting kelvin/temperatur terlalu tinggi

Pernah mendengar istilah fotografi shutter speed atau kecepatan rana ? artikel
fotografi kali akan membahas apa itu shutter speed ataupun kecepatan rana pada fotografi.
Shutter adalah semacam pintu penutup sensor pada kamera digital. Pada saat kita mengambil
gambar, shutter akan membuka selama beberapa waktu sehingga sensor kamera akan
merekam cahaya yang masuk melalui lensa.

Berapa lamanya shutter terbuka inilah yang dinamakan sebagai shutter speed atau
kecepatan rana. Nah logikanya, semakin lama shutter ini terbuka, semakin banyak juga
cahaya yang kerekam oleh sensor kamera. Begitu juga sebaliknya jika shutter semakin cepat
menutup maka semakin sedikit pula cahaya yang terekam sensor kamera. Gambar ilustrasi
shutter speed yaitu:
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Satuan shuuter speed atau kecepatan rana sampai saat ini masih menggunakan satuan
detik. Berikut contoh nilai shutter speed pada kamera digital.(nilai besar) Bulb , 32 , 16 , 8 ,
4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 .
1/8000 (nilai rendah)1/2 lebih cepat dari pada 1s. Artinya semakin 1/… lebih besar berarti
lebih cepat juga kecepatan rana yang didapatkan. Pada beberapa kamera digital yang baru ,
kecepatannya bisa lebih dari angka di atas, sehingga bisa menangkap gerakan peluru melesat
misalnya.

B. Evaluasi
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik bluring!
2. Sebutkanlah tips fotografi bokeh!
3. Jelaskan apa itu aperture!
4. Jelaskan prinsip menggunakan ISO!
5. Sebutkan rumus exposure!
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

BAB VIII
KOMPOSISI GAMBAR DALAM FOTOGRAFI

3.17 Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi


3.17.1 Menjelaksn komposisi gambar dalam fotografi
3.17.2 Menganalisis komposisi gambar dalam fotografi
4.17. Mengambil gambar berdasarkan komposisi
4.17.1 Merancang gambar berdasarkan komposisi
4.17.2 Mengambil gambar berdasarkan komposisi

A. Materi

Komposisi merupakan susunan dari berbagai objek dalam gambar sehingga


kehadirannya dapat membangun atau mengacaukan sebuah gambar.Sebelum mengambil
gambar: pandanglah objek dari berbagai sudut: rendah / tinggi, dekat/jauh, berkelilinglah
mengitari objek. Komposisi merupakan perpaduan antara: Posisi,Proporsi, Garis, dll.

❖ Posisi: Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera
dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek.
❖ Proporsi: Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek
itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil
gambar tersebut.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Garis: mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang
dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal
memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar.
❖ Bentuk: menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk
penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik.

❖ Peletakan posisi objek: objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada
objek diletakkan ditengah.
❖ Diagonal yang dinamis: menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman.

❖ Kesedarhanaan: meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan
membuat gambar tampak menarik
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang dengan
pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan
demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk
menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada
satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.

Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi


a. Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan
keseimbangan keseluruhan objek foto.
b. Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga
terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
c. Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik
dalam pribadi pemotret.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

Jenis-Jenis Komposisi :

1. Garis

Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus,
melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman

dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai
subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis
itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang
penting garis-garis itu menjadi dinamis.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

2. Bentuk
Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara
visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering
dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.

3. Warna

Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto
apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula
memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color”
(keserasian warna) sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang
menonjolkan unsur keindahan)

4. Gelap dan Terang

Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog
masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini,
ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini
pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah
objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar


objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang
sebuah foto akan hilang.

5. Tekstur

Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda
(halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari
gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat
pemotretan.

Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan

Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan


keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yang
antara lain:

❖ Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)


Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang
sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada
sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan
dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.
MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

❖ Sudut Pemotretan (Angle of View)


Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut
pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan
pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin
mendapatkan hasil yang terbaik,jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai
sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian
cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada
sudut yang ekstrim.
❖ Format : Horizontal dan vertical
Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk
memotret dengan menggunakan format landscape(horisontal) maupun portrait
(vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada
komposisi akhir.
❖ Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu
bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-
olah dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat
terbentuk apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu
dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu
dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan
garis.

B. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan komposisi?
2. Jelaskan perbedaan posisi dan proporsi!
3. Apa saja tujuan mengatur komposisi dalam fotografi?
4. Perhatikan gambar disamping! Termasuk jenis komposisi apa
gambar tersebut?

5. Jelaskan apa itu rule of third!


MODUL DESAIN GRAFIS PERCETAKAN SEMESTER GENAP -- SR

DAFTAR PUSTAKA

Pemanfaatan Kamera Digital dan Pengolahan Imagenya, 2005, Yogyakarta : Andi dan Wahana
Komputer.
Hadiiswa, Fotografi Digital, Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku, 2008, Jakarta Selatan :
Media Kita.
Taylor, David, Understanding RAW Photography, 2013, Jakarta : Elex Media Komputindo.
Modul Fotografi
Slide perawatan peralatan fotografi oleh Maulida Rahmi, ST
Slide presentasi fotografi oleh Bisma FS
Bahan Ajar TIK SMKN 1 KUTSEL Tata Cahaya

Website:
http://scdc.binus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai