BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
2005 (PP. 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006 tentang Standar Isi,
menengah dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan
Pendidikan Nasional. Standar Nasional terdiri atas Standar Isi, Standar Proses,
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Sajingan Besar yang akan digunakan sebagai acuan bagi pendidik, tenaga
pelajaran 2018/2019.
B. Tujuan Pengembangan
Kurikulum SMK Negeri 1 Sajingan Besar disusun sebagai pedoman
dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan
pendalaman agama yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan budi
pekerti.
dengan adanya Mulok bahasa melayu serta seni dan budaya , merupakan
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, serta bagi mereka
7. Agama
yang diharapkan.
C. Prinsip Pengembangan
Kurikulum SMK Negeri 1 Sajingan Besar dikembangkan dengan menggunakan
prinsip:
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
lingkungan.
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
teknologi dan seni selalu berkembang secara dinamis. Oleh karena itu
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan ketrampilan
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
BERTEMAN
dibidang olahraga.
inovatif.
keahlian dibidangnya.
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara
belajar.
yang ideal.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Pada tahun pelajaran 2018/2019, SMK Negeri 1 Sajingan Besar
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Untuk itu, SMK Negeri 1 Sajingan Besar masih mengacu pada Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) yang menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum terdiri atas:
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Kewarganegaraan
2
dan Kepribadian
Ilmu Pengetahuan
3
dan Teknologi
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
4 Estetika
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar
melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran
pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri
kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari
mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK Negeri 1 Sajingan Besar.
Sajingan Besar dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan dan
masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia.
Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras
dalam kehidupan pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata pelajaran
yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan,
membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang
luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang
kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan
prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata pelajaran yang berlaku
sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi
keahlian.
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada,
maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianggap
melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia
Kelas
Durasi
No. Mata Pelajaran Jam X XI XII
I NORMATIF
2 2 2
1. Pendidikan Agama 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 2 2 2
II ADAPTIF
7. Matematika 516 5 5 5
Keterampilan Komputer dan
8. 202 2 2 2
Pengolahan Informasi
9. Fisika 276 3 3 2
III PRODUKTIF
IV MUATAN LOKAL
II ADAPTIF
7. Matematika 516 5 5 5
Keterampilan Komputer dan
8. 202 2 2 2
Pengolahan Informasi
9. Fisika 192 2 2 2
III PRODUKTIF
Durasi Kelas
No. Mata Pelajaran
Jam X XI XII
I NORMATIF
II ADAPTIF
7. Matematika 330 5 5 5
Keterampilan Komputer dan
8. 202 2 2 2
Pengolahan Informasi
9. Kewirausahaan 192 2 2 2
III PRODUKTIF
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada
mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya,
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran lainnya.
D. Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah. Sistem tersebut terdiri dari sistem paket dan
sistem kredit semester (SKS). Adapun pengaturan beban belajar pada kedua
Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) hanya untuk bidang
tertentu saja.
2. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah
mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
3. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan
E. Ketuntasan Belajar
Salah satu prinsip penilaian pada Kurikulum SMK Negeri 1 Sajingan
Minimal (KKM).
besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak
pembelajaran.
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
NILAI KKM
UNSUR
MATA NILAI
NO. KELAS RPL KELAS TPHP KELAS DPKK
PELAJARAN
AFEKTIF
X XI XII X XI XII X XI XII
I NORMATIF
1. Pendidikan Agama 75 75 75 75 75 75 75 75 75 B
Pendidikan
2. 75 75 75 75 75 75 75 75 75 B
Kewarganegaraan
Bahasa dan Sastra
3. 75 75 75 75 75 75 75 75 75 B
Indonesia
Penjaskes dan
4. 75 75 75 75 75 75 75 75 75 B
Olahraga
5. Seni Budaya 75 75 75 75 75 75 75 75 75 B
II ADAPTIF
6. Bahasa Inggris 70 73 75 70 73 75 70 73 75
7. Matematika 70 73 75 70 73 75 70 73 75
8. KKPI 70 75 78 70 75 78 70 75 78
9. Fisika 70 72 74 70 72 74
10. Kewirausahaan 72 75 78 72 75 78 72 75 78
Ilmu Pengetahuan
11. 70 73 75 70 73 75 70 73 75
Alam
Ilmu Pengetahuan
12. 72 75 78 72 75 78
Sosial
13. Kimia 70 72 74 70 72 74
14. Biologi 70 73 75
III PRODUKTIF
15. DKK 70 75 78 70 75 78 70 75 78
16. KK 70 75 78 70 75 78 70 75 78
IV MULOK
Administrasi
17. 73 75 77
Perkantoran
Ket:
1. DKK = Dasar Kompetensi Kejuruan
2. KK= Kompetensi Kejuruan
3. Nilai B = Baik (75 – 89).
Peserta didik dinyatakan naik kelas dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Dinyatakan naik berdasarkan hasil rapat dewan guru pada setiap akhir
semester genap.
2. Kriteria Kelulusan
2006, maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal
72 ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
75 – 89 = Baik (B)
60 – 69 = Cukup (C)
75 – 89 = Baik (B)
60 – 69 = Cukup (C)
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
3) Kelompok mata pelajaran estetika:
75 – 89 = Baik (B)
60 – 69 = Cukup (C)
75 – 89 = Baik (B)
60 – 69 = Cukup (C)
Tidak menggunakan Narkoba
Disiplin waktu
Keterampilan melakukan gerak olah raga
c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
a) Apabila Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah sama dengan KKM
sampai dengan 6
G. Penjurusan
Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/paket
dan Kebudayaan.
saat peserta didik mendaftar pada SMK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian
materi pesannya.
peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
g. Peran guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses
yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
antara lain:
diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk
jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang
ada dan didukung dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau
untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang
perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain
integrasikan pada semua mata pelajaran dengan nilai-nilai karakter yang relevan
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN