Laporan Visum Zulham Revisi Done
Laporan Visum Zulham Revisi Done
Terperiksa kurang memahami dan mengerti masalah hukum dari risiko perbuatannya.
Terperiksa mampu berkomunikasi dan menceritakan kejadian yang dialami secara
tidak runut dan sistematis. Saat pemeriksaan terperiksa tidak didampingi keluarga.----
Kronologi Kejadian: Pada hari Sabtu tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu
sembilan belas, terperiksa melempari mobil polisi menggunakan batu. Terperiksa
merasa kesal karena polisi tidak mau membantu mengantar terperiksa untuk membeli
tiket bus ke Medan.--------------------------------------------------------------------------------
Terperiksa menempuh pendidikan hingga lulus STM Dwi Warna Medan pada tahun
1991. Setelah menyelesaikan pendidikannya, terperiksa membuka usaha rental play
station (PS). Tahun 1993, terperiksa pindah ke Batam dan bekerja serabutan.
Terperiksa kembali lagi ke Medan tahun 2000 dan melanjutkan usaha rental PS.
Terperiksa mengatakan penghasilan saat itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Saat rental PS mulai tidak diminati masyarakat, usaha tersebut tutup dan pasien
tidak lagi bekerja. Bulan April dua ribu Sembilan belas, terperiksa dijanjikan oleh
temannya untuk bekerja di Jakarta sebagai nelayan di Muara Baru. Tetapi setelah
sampai di Jakarta belum ada lowongan sebagai nelayan baru, sehingga untuk
sementara terperiksa bekerja di warung kopi. Terperiksa mendapat penghasilan
sebesar lima ribu rupiah per hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terperiksa
mengatakan masih dibantu oleh temannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
juga fasilitas tempat tinggal. Terperiksa merasa bahwa ia tidak berhasil kerja di
Jakarta, sehingga terperiksa berencana untuk kembali ke Medan. Bertepatan dengan
hari raya lebaran, terperiksa ingin membeli tiket, tetapi harga tiket terus meningkat,
sehingga terperiksa merasa kesal. Karena tidak berhasil mendapat u=cukup uang
untuk membeli tiket, terperiksa mencari bantuan polisi untuk membeli tiket.
Terperiksa tinggal di Jakarta sejak bulan April karena dijanjikan temannya bekerja di
penjaringan ikan, namun terperiksa tenryata ditipu oleh temannya dan akhirnya
bekerja sebagai pegawai di warung kopi di daerah Jatinegara.------------------------------