Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 1)


Senin, …………..2018

Proses Keperawatan
Kondisi Klien:
Bapak D mendengar suara-suara yang memaki-maki dirinya, ekspresi wajah
tampak tegang, gelisah, dan mulut komat-kamit.
Diagnosis/Masalah Keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi
Tujuan:
TUM : Klien tidak mencederai, diri, orang lain, dan lingkungan
Tuk 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tuk 2 : Klien dapat mengenal halusinasinya
Tuk 3 : Klien dapat mengontrol halusinasi
4. Tindakan keperawatan.
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya dan diskusikan dengan klien
mengenai isi, waktu, frekuensi halusinasi, situasi yang menimbulkan halusinasi, hal yang
dirasakan jika berhalusinasi, hal yang dilakukan untuk mengatasi, serta dampak yang
dialaminya. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi. Bantu
klien memilih satu cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya.

Strategi Pelaksanaan
Orientasi:
“Selamat pagi pak, nama saya Rizki, nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana dengan tidurnya semalam?” “ Tidak
bisa tidur? Apa yang menyebabkan Bapak tidak bisa tidur?”
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang membuat bapak tidak
bisa tidur? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 20
menit”

Kerja:
“Bapak D mendengar suara tanpa ada wujud?Apa yang dikatakan suara itu?”
“ Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering Bapak
D dengar suara? Berapa kali sehari Bapak D alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar?”
“Saya mengerti Bapak D mendengar suara itu tapi saya sendiri tidak mendengarnya”.
“Apa yang bapak D rasakan pada saat mendengar suara itu?” “Apa yang Bapak D
lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
“Bapak D, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat dengan
teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“Caranya yaitu saat suara-suara itu muncul, langsung Bapak D bilang, ‘Pergi saya tidak
mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu’. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak D peragakan! Nah begitu, … bagus! "Coba lagi!"
"Ya bagus Bapak D sudah bisa”. “Sekarang cara yang sudah Bapak bisa itu kita
masukkan ke dalam jadwal yah Pak?“Jam berapa saja Bapak D mau latihan?” “Selain
jam 11 jam berapa lagi?" "Yah jam 4 sore ya Pak, bagaimana kalau malam hari juga,
karena Bapak D dengar suara itu malam hari, baiklah jam berapa Bapak D mau latihan
untuk yang malam hari?” "Jam 9 malam yah Bapak D? Saya tulis disini Bapak D”.

Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak D setelah latihan tadi? Bisa Bapak D ulang lagi cara apa
saja yang bisa Bapak D lakukan untuk mengurangi suara-suara itu?" "Bagus sekali,
Bapak D bisa peragakan kembali satu cara yang sudah kita praktikkan?" "Bagus ya
Bapak D. Kalau Bapak lihat jadwal ini jam berapa saja Bapak D harus latihan?" "Bagus
Bapak D, jadi nanti jangan lupa di jam itu Bapak D harus latihan ya!” "Bagaimana kalau
kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang
kedua? Jam berapa Bapak D? Bagaimana kalau satu jam lagi? Berapa lama kita akan
bicara? Di mana tempatnya. Sampai ketemu nanti ya Pak, selamat pagi Bapak D?”

Anda mungkin juga menyukai