Anda di halaman 1dari 2

PPI -----KEBERSIHAN NOMOR SATU------

IPCN/PPI Sementara : Lia Ambarwati


Telusur lapangan : kebersihan tangan
1. Handsrub : cairan alcohol 70% 20-30 detik
2. Handwash : sabun 40-60%
TElapak tangan
PUNGgung tangan
SELA-sela jari tanga
kunCI
PUtar tangan kanan
PUTtar tangan kiri
Saat akan mencuci tangan: lepas aksesoris (gelang/jam tangan, cincin)
Saat membilas tangan dengan air, tetap lakukan gerakan cuci tangan.
5 momen cuci tangan
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptic
c. Setelah kontak dengan cairan tubuh
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

Spill kit (alat kebersihan)


1. APD (masker, sarung tangan, apron, kaca mata)
2. Koran: untuk menyerap cairan. Kalau pakai kain nanti siapa yg mencuci. Kalau pakai tisu mubah.
3. Enzymatic (detergen), chlorine 0,5%
4. Kantong kuning (sampah infeksius)

Limbah
1. Limbah infeksius (kuning): semua sampah yang terkontaminasi dengan cairan tubuh, darah
2. Limbah non infeksius (hitam): semua sampah yang tidak terkontaminasi dg cairan tubuh, darah
3. Benda tajam: untuk semua benda tajam (potongan ampul, needle, vasofix, pisau operasi) simpan di safety
box yang warna kuning. Tebal tahan air dan benda tajam
Spuit/syringe saat akan membuang tidak boleh ditutupbahaya tertusuk

Urutan memakai APD sederhana:


1. Apron
2. Sepatu boot, baru kemudian mencuci tangan
3. Masker. Setelah memakai masker, saat akan dibuang, lipat masker arah keluar.
4. Sarung tangan

Jenis linen
1. Infeksius
2. Non infeksius

Transmisi penyakit
1. Kontak: kontak langsung ke kulit, luka
2. Droplet (batuk)
3. Airbone (udara)

Non critical : thermometer, tensimeter


Semi critical : masuk mukosa
Critical : masuk jaringan tubuh

Prosedur pelayanan resep


- Pasien dating ke Inst. Farmasi membawa resep dokter
- Petugas farmasi menerima resep da
- /n menghitung biaya resep
- Petugas kasir menarik biaya ke pasien
- Waktu tunggu sediaan obat jadi adalah 15 menit untuk obat yang tidak lebih dari 5 item obat pada resep
terhitung mulai dari pasien menyelesaikan administrasi pembayaran obat.
- Proses menyiapkan obat: menyiapkan obat, membuat etiket, memasukkan obat ke dalam palstik etiket
- Waktu tunggu sediaan obat racikan (puyer, kapsul, salep, solution) adalah 45 menit untuk obat dalam satu
resep terdapat satu racikan terhitung mulai dari pasien menyelesaikan administrasi pembayaran obat

Penyimpanan vaksin
- Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan:
a. Lemari es dalam posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak lemari es dengan dinding 15-20cm
f. Jarak antara lemari es dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
- Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
- Pastikan semua vaksin berada dalam dus vaksin
- Letakkan vaksin sesuai sensitifitasnya:
a. Sensitive panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitive beku (Hepatitis B=Engerix B, DPT-HB-Hib=Pentabio=Hexaxim, TT=Tetagam, DT dan TD)
jauh dari evaporator
- Pelarut disimpan pada suhu terlindung dari sinar matahari langsung
- Periksa suhu lemari es 2 kali sehari (pagi dan sore) dan dicatat pada grafik suhu
- Jangan ada barang lain selain vaksin dalam lemari es

Meracik obat
- Bersihkan meja dan alat racik
- Lumpang dan alu dicuci menggunakana air
- Cuci tangan
- Mengencerkan sirup : gunakan masker
- Meracik puyer, kapsul, salep : gunakan sarung tangan dan masker

Penanggung jawab Shift : di jadwal absen dilingkari


Tugas:
- Bertanggung jawab sebagai pemegang kunci lemari narkotika-psikotropika
- Hanya dia yang boleh mengambil obat narko-psiko

Harus tahu obat high alert, lasa, obat yang menyebabkan mengantuk apa saja
Hapalkan visi-misi, struktur organisasi

Pada saat akreditasi


Petugas farmasi di bagian:
- Input obat
- Memberikan obat
- Meracik obat
Tidak boleh orang yang sama.

Anda mungkin juga menyukai