Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

DIAGNOSIS KOMUNITAS

BAGIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT &
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FK UNIVERSITAS SRIWJAYA - 2019
A. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN DIAGNOSIS KOMUNITAS
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Halaman Pengesahan
c. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan)
d. Daftar Isi
e. Daftar Tabel (jika diperlukan)
f. Daftar Gambar (jika diperlukan)
g. Daftar Rumus (jika diperlukan)
h. Daftar Lain (jika diperlukan)
i. Daftar Lampiran (jika diperlukan)

2. Bagian Isi
Bagian isi laporan diagnosis komunitas disampaikan dalam 8 Bab. Pembagian bab
dari pendahuluan sampai evaluasi.
Bagian Isi Laporan Diagnosis Komunitas terdiri atas:
a) Pendahuluan
Pendahuluan meliputi :
1.1 Latar Belakang
1.2 Analisis Situasi
- Data epidemiologis yang ada di lapangan (morbiditas, mortalitas, KLB,
prevalensi, insiden)
- Penyakit yang termasuk dalam 10 penyakit terbanyak puskesmas
- Hasil SMD/MMD Puskesmas, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
KIA termasuk KB, Perbaikan Gizi Masyarakat, Penanggulangan Penyakit dan
Pengobatan (imunisasi, ISPA, Diare, TB, malaria), data lainnya.
- Program kesehatan (adanya kesenjangan pencapaian – tolok ukur)
- Masalah spesifik yang ada diwilayah tersebut (dapat diperoleh dengan
observasi/survey/wawancara dengan kepala puskesmas/pemegang
program/masyarakat)
1.3 Kerangka Operasional
Kerangka Operasional terdiri dari tahapan-tahapan dalam diagnosis komunitas
yang meliputi;
a. Analisis Situasi
b. Identifkasi Masalah
c. Identifikasi Penyebab Masalah
d. Prioritas Masalah
e. Alternatif Pemecahan Masalah
f. Pelaksanaan
g. Monitoring
h. Evaluasi
i. Kesimpulan dan Saran

b) Identifikasi Masalah
a. Strategi Penentuan Informan
Diagnosis komunitas merupakan upaya yang sistematis untuk menentukan
adanya suatu masalah kesehatan yang ada di masyarakat dengan cara
pengumpulan data di masyarakat sehingga dapat dicari solusi pemecahannya.
Maka, strategi sampling yang digunakan adalah Maximal Variation Sampling.
Sampling dilakukan sebelum pengumpulan data, dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi karakteristik yang diinginkan dan disesuaikan dengan kondisi
komunitas di wilayah kerja Puskesmas. Kemudian mencari informan/ partisipan
atau lokasi yang dapat memberikan perspektif atau dimensi-dimensi yang
berbeda dari karakteristik tersebut. Peneliti/dokter muda harus memberikan
jastifikasi pemilihan informan tersebut (dalam penentuan lokasi, dokter muda
berdiskusi langsung dengan dosen pembimbing lapangan).

b. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dengan Paradigma Blum.
Paradigma Blum yang disederhanakan.

c) Identifikasi Penyebab Masalah


Pilih salah satu dari 3 komponen penyebab masalah Paradigma Blum:
 Pelayanan Kesehatan/ Medical Care Services/ Sick Care System
 Perilaku individu/ Masyarakat
 Lingkungan
 Keturunan – faktor ini tidak dicari tahu lebih detail karena tidak akan dipilih
sebagai intervensi pada program ini

Identifikasi akar permasalahan dapat dilakukan dengan (Pilih salah satu):


1. Fishbone Diagram  untuk masalah di Lingkungan & Perilaku

2. Analisis SWOT  untuk masalah di Medical Care Services


3. Pendekatan sistem
(Input – Proses – Output) untuk masalah di Program Kesehatan
Masalah sesungguhnya  output
Masalah penyebab yang dicari hanya komponen Masukan dan Proses

Pembahasan Pendekatan Sistem.


d) Prioritas Masalah
Prioritas masalah untuk penentuan fokus masalah penyebab yang dipilih (optional).
Non Scoring Technique atau Scoring Technique
(Untuk program ini prioritas masalah tidak wajib dilakukan  pilih salah satu
masalah yang menurut kelompok kalian paling feasible untuk dilakukan intervensi
/ konsultasikan dengan pembimbing)

e) Alternatif Pemecahan Masalah – Intervensi Masalah


Setelah identifikasi masalah – pilih salah satu /beberapa intervensi yang saling
mendukung dan memungkinkan untuk dilakukan dalam 6 minggu.
1. Intervensi yang akan dilakukan: ……..
2. Kegiatan :
3. Sasaran :
4. Tempat :
5. Waktu :

Tetapkan Tujuan Intervensi:


a. Tujuan jangka pendek : hingga waktu intervensi berakhir (max 3 hari sebelum
pleno)
b. Tujuan jangka menengah : hingga 1 tahun
c. Tujuan jangka panjang : hingga 5 Tahun
(waktu disesuaikan dengan apa yang ingin dicapai)

Tetapkan Indikator:
Indikator untuk mengukur keberhasilan tujuan jangka pendek, dapat diperoleh dari:
a. SOP kegiatan di puskesmas
b. Indikator program
c. Kepustakaan – text book, journal, dll
d. Wawancara dengan kepala puskesmas/staf/stakeholders dibidang yang
bersangkutan
e. Ditentukan sendiri oleh anggota tim pelaksana dengan berkonsultasi dengan
pembimbing
Misal :
1. Jumlah anak yang mencuci tangan
2. Angka Kesakitan diare di SD A

f) Pelaksanaan
Berikut tahap pelaksanaan dalam diagnosis komunitas:
a. Pelaksanaan di lapangan dalam bentuk deskripsi proses – dalam bentuk flow
chart
b. Peran seluruh stakeholders
c. Dasar pelaksaan sesuai dengan SOP yang sudah ada &/evidence based approach
d. Sebaiknya dibentuk tim yang melibatkan pihak – pihak terkait seperti;
e. Peserta/mahasiswa
f. Petugas puskesmas
g. Pihak – pihak yang terkait

Contoh Kegiatan
Program Peningkatkan Budaya Cuci Tangan siswa kelas I-III di SD A

Intervensi yang dilakukan


 Penyuluhan – tentang pentingnya cuci tangan
 Penempelan poster cuci tangan
 Penyediaan sabun
 Pembuatan papan cuci tangan tiap kelas /Kelas yang dipilih sebagai target misal
kelas I-III

g) Monitoring
a. Bagaimana cara pemantauan secara rutin : misalnya seminggu sekali di catat
hasil dan dievaluasi dengan PDCA cycle
b. Pengawasan kendala yang ada dilapangan dan mengatasi masalah yang ada
c. Pencatatan hasil intervensi : dapat dalam bentuk table, diagram batang
maupun diagram pie

h) Evaluasi
Evaluasi pada akhir kegiatan (output) berupa hasil akhir apa yang diperoleh
sesuaikan dengan indikator yang sudah ditetapkan.
a) Bagi sasaran/tempat dilakukannya intervensi
b) Bagi Puskesmas
c) Bagi stakeholders lain selain puskesmas (misalnya melibatkan lembaga lain)

i) Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil yang diperoleh.

3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi
atau acuan dan dasar penulisan laporan diagnosis komunitas. Daftar pustaka
ini terdiri dari minimal 20 referensi dan dapat berisi buku, artikel jurnal,
majalah, wawancara, dan sebagainya. Dianjurkan agar 80% daftar referensi
yang digunakan merupakan terbitan terbaru (minimal terbitan 5 tahun
terakhir) dari jurnal ilmiah internasional.
b. Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang
penulisan laporan diagnosis komunitas, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi
laporan, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran yang
perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, tabel,
daftar pertanyaan, gambar, grafik, desain. Pengelompokan lampiran
disesuaikan dengan kebutuhan.

B. KETENTUAN PENULISAN TUGAS AKHIR


Spesifikasi kertas yang digunakan:
- Jenis : HVS
- Warna : Putih polos
- Berat : 70 gram
- Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)

C. FORMAT PENULISAN LAPORAN DIAGNOSIS KOMUNITAS


Format penulisan yang ditampilkan pada bagian ini, meliputi:
- Halaman Sampul
- Halaman Pengesahan
- Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih
- Daftar Isi
- Daftar Gambar
- Penulisan Daftar Referensi
Lampiran 1. Halaman Sampul

TUGAS IKM-IKK FK UNSRI

LAPORAN DIAGNOSIS KOMUNITAS


(ukuran: 14 Times New Roman)

DIAGNOSIS KOMUNITAS WILAYAH KERJA


PUSKESMAS .............................................

(ukuran: 14 Times New Roman)

KEPANITRAAN PERIODE .................................


(ukuran: 12 Times New Roman)

NAMA - NIM
1. ..............................................
2. ..............................................
3. ..............................................

PEMBIMBING :
1. .................................. (Dosen PKM)
2. .................................. (Dosen PKM)
3. .................................. (Dosen IKM)

BAGIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWJAYA
2019

Anda mungkin juga menyukai