I. IDENTITAS KLIEN
1
Klien mengalami gangguan jiwa 2 tahun yang lalu, pernah di rawat di
rumah sakit dr. Sutomo, trauma setelah lulusan, rekreasi ke Yogya klien
bingung, karena ketakutan kena razia polisi, karena takut sendiri klien
mondar-mandir. Anggita tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, kejang
idak pernah, pernag minuman keras 1 kali saat SMP, suicide (-), klien
datang tampak ketakutan, klien terus memegang tangan saudara ibunya dan
mengatakan saya takut mati, saya takut dibacok.
2
b. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri :
Klien mengatakan tidak pernah memiliki keinginan untuk bunuh
diri
Diagnose Keperawatan : -
Klien mengatakan tidak pernah mengalami pengalaman masa lalu
yang tidak menyenangkan
Diagnose : -
c. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh
kembang) :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit fisik yang
sampai di rawat di rumah sakit.
Diagnose Keperawatan : -
d. Riwayat penggunaan NAPZA :
Klien mengatakan pernah minum alcohol 1 kali saat kelas 1 SMA
dan merokok saat kelas 1 SMP kemudian berhenti dan merokok
lagi saat kelas 1 SMA sampai kelas 3 SMA
Diagnose Keperawatan : Koping Individu inefektif
3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi diatas dan hasilnya :
Klien mengatakan berhenti minum alkohol karena takut dan berhenti
merokok setelah sakit.
Diagnose Keperawatan : Riwayat penyakit keluarga :
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki gangguan jiwa
Diagnose Keperawatan : -
3
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan Sesudah Sakit)
1. Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
--- : Tinggal satu rumah
: Menikah
: Keturunan
: Pasien
: Orang terdekat
Penjelasan :
Klien adalah anak bungsu dari 2 bersaudara, tinggal bersama ibu dan
ayahnya, orang terdekat adalah ibunya karena klien sering diajak
bercanda oleh ibunya. Klien mengatakan jarang bicara dengan ayahnya.
Jika ada masalah dalam keluarga akan dimusyawarahkan terlebih
dahulu, orang tua tidak memaksakan kehendak kepda anaknya dan
pengambil keputusan dalam keluarga adalah ayahnya.
Diagnose Keperawatan : -
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan rambutnya pendek, mata biassa, hidung
mancung, mulut kecil, tangan panjang, tingginya sedang, badannya
gemuk, kulitnya sawo matang. Bagian tubuh yang paling disukai
adalah matanya.
b. Identitas :
4
Klien mengatakan saat SMA pernah ikut ekstrakulikuler bola voli
dan di lingkungan rumahnya juga sering bermain bola voli bersama
temannya. Klien senang bermain bola voli karena sesuai hobinya
c. Peran :
Klien mengatakan ketika dirumah membantu usaha orang tua
memproduksi sandal wanita, klien biasanya membantu melipat
kardus sendal
d. Ideal Diri :
Klien mengatakan harapannya ingin cepat sembuh dan pulang ke
rumah kemudian kuliah jurusan perawat atau membantu usaha
orang tua
e. Harga Diri :
Klien mengatakan tidak merasa malu dengan kondisinya karena dia
merasa pandangan tetangganya terhadap dirinya biasa saja.
Diagnose Keperawatan : -
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / dekat :
Klien mengatakan bahwa orang yang terdekat adalah ibunya karena
sering diajak bercanda oleh ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat dan hubungan
sosial :
Klien mengatakan tidak pernah ikut dalam kegiatan kelompok. Ikut
dalam kegiatan masyarakat seperti kerja bakti hanya jika disuruh dan
itu jarang.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan tidak pernah keluar rumah selama sakit karena
takut dibunuh oleh tetangganya. Klien juga mengatakan akan masuk
kamar jika pegawainya datang karena sungkan.
Diagnose Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Agama :
5
Klien mengatakan beragama Islam dan meyakini agamanya dengan
mengerjakan sholat 5 waktu ketika dirumah namun sat di rumah
sakit klien jarang solat.
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa :
Klien mengatakan gangguan jiwa menurut orang sekitar adalah
ketika pikirannya terganggu
Diagnose Keperawatan : -
6
3. Aktifitas motoric / psikomotor :
Klien melakukan kegiatan rutin diruangan seperti menyapu, mengepel,
merapikan tempat tidur, mengelap meja dan mencuci piring
Diagnose Keperawatan :
4. Mood dan Afek :
a. Mood
Klien mengatakan perasaannya sering tidak enak dan takut jika
tetangganya akan membunuhnya.
b. Afek
Pada saat bercerita wajah klien sedikit takut dan tatapan mata curiga
Diagnose Keperawatan : Ketakutan
5. Interaksi selama wawancara :
Klien kooperatif dan menjawab seperlunya ketika ditanya, tatapan mata
curiga dan tampak sedikit takut.
Diagnose Keperawatan : Gangguan Interaksi Sosial
6. Persepsi Sensorik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi seperti mendengar
atau melihat hal-hal yang tidak nyata.
Diagnose Keperawatan : Proses Pikir :
a. Arus Pikir :
Bicara lancar, terarah, jawaban sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan
b. Isi Pikir :
Klien mengatakan takut jika diberi makanan oleh tetangganya karena
takut ada sesuatu di dalamnya yang bisa mencelakainya. Dan pasien
juga takut jika ada orang yang mau membunuhnya.
c. Bentuk Pikir :
Non realistic karena tidak sesuai dengan realita. Terbukti klien juga
mengatakan ibunya memakan makanan itu tapi tidak apa-apa
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir Waham Curiga
7. Kesadaran :
- Orientasi (waktu, tempat, orang) :
7
Ketika klien ditanya hari ini hari apa, klien menjawab hari selasa,
ketika ditanya sekarang jam berapa klien menjawab jam 18.00. Saat
ditanya jam 18.00 itu termasuk pagi, siang, atau malam hari klien
menjawab malam hari, ketika klien ditanya sekarang berada dimana,
klien menjawab sekarang beraada di ruang Kutilang RSJ Lawang,
ketika ditanya nama temannya, klien menjawab nama temannya mas
Andreas. Saat ditanya mas Andreas itu siapa, klien menjawab “pasien
sama seperti saya dan teman dekatnya di rumah sakit”.
Diagnosa Keperawatan :
8. Memori :
Klien tidak memiliki gangguan daya ingat jangka panjang terbukti klien
mampu menceritakan bahwa ia pernah dirawat di rumah sakit Menur
selama 2 minggu 2 tahun yang lalu.
Klien tidak memiliki gangguan daya ingat jangka pendek terbukti pada
saat ditanya masuk RSJ Wediodiningrat tanggal berapa, klien menjawab
tanggal 15 Februari 2019.
Klien tidak memiliki gangguan daya ingat saat ini terbukti pada saat
ditanya tadi pagi sarapan lauk apa klien menjawab lauk sop dan ayam
Diagnosa Keperawatan : -
9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung :
a. Konsentrasi :
Ketika mampu berkonsentrasi dengan baik terbukti pada saat
wawancara dapat menjawab tanpa meminta pengulangan pertanyaan.
Klien juga mampu berhitung mundur dari angka 45 ke 25
b. Berhitung :
c. Klien mampu berhitung secara sederhana baik perkalian,
penjumlahan, pembagian, dan pengurangan misal perkalian 7x7= 49,
penjumlahan 45+15= 70, pembagian 40:5= 8, pengurangan 75-
15=60
Diagnosa Keperawatan : -
10. Kemampuan Penilaian
8
Klien tidak memiliki gangguan peniliaian terbukti ketika ditanya saat
mandi klien menggunakan sabun atau tidak, klien menjawab
menggunakan sabun. Saat ditanya alasannya klien menjawab agar
badannya bersih
Diagnosa Keperawatan : -
11. Daya Tilik Diri :
Klien mengatakan jika sakit yang diderita adalah kebiasaan buruk saat
SMA yakni suka menonoton film porno sehinggan menyebabkan
pikirannya terganggu dan menyebabkan ia terkena gangguan jiwa
Diagnosa Keperawatan : -
9
2) Berpakaian, berhias, berdandan :
Klien mampu berpakaian dengan baik, memilih pakaiannya sendiri,
berhias dan berdandan dengan baik dan rapi. Klien mampu
berpakaian dan berhias secara mandiri.
3) Makan :
Klien makan 3 kali sehari dengan mandiri tanpa bantuan orang lain,
makan menggunakan sendok, sebelum makan klien cuci tangan
terlebih dahulu dan makan bersama temannya.
4) Toileting (BAK, BAB) :
Klien mengatakan BAK dan BAB di toilet, kemudian di siram
setelah selesai menggunakan toilet.
Diagnosa Keperawatan : -
b. Nutrisi :
Klien mengatakan ia makan 3 kali sehari dengan kudapan 1 kali
sehari yaitu roti dan terkadang kacang hijau, klien mengatakan nafsu
makannya baik, berat badannya 83 kg.
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Klien mengatakan sering tidur siang. Ia tidur malam sekitar
pukul 20.00 dan bangun pada pukul 04.30 pagi. Klien
mengatakan biasanya bangun malam hari untuk BAK
2) Gangguan tidur :
Klien mengatakan ia tidak mengalami gangguan tidur, tidurnya
nyenyak.
Diagnosa Keperawatan : -
3. Kemampuan lain :
Mengantisipasi kebutuhan hidup :
Klien mengatakan belum dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri karena belum bekerja.
Membuat keputusan berdasarkan keinginannya :
Klien mengatakan mampu mengambil keputusan sesuai
keinginannya seperti ingin masuk jurusan perawat jika nanti kuliah
10
Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan
kesehatannya sendiri :
Klien mengatakan ketika di RS obat di bawa oleh perawat. Ketika
dirumah yang melakukan pengontrolan obat pada klien adalah
ibunya.
Diagnosa Keperawatan : -
4. Sistem Pendukung :
Klien mengatakan ia ingin sembuh dan mendapat dukungan keluarga
dengan cara membawa klien ke RSJ.
Diagnosa Keperawatan : -
11
- Masalah dengan ekonomi :
Klien mengatakan tidak ada masalah ekonomi dalam keluarganya. Klien
mengatakan keluarganya berkecukupan karena memiliki usaha sendiri
yakni memproduksi sandal wanita
- Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Klien mengatakan rumahnya dekat dengan pelayanan kesehatan dan
klien memiliki jaminan atau asuransi kesehatan BPJS
- Masalah lainnya, spesifiknya
Klien mengatakan tidak ada masalah lainnya
Diagnosa Keperawatan : -
12
XIII. ANALISA DATA
DIAGNOSA
NO DATA KEPERAWATAN
DO :
3 DS : Isolasi Sosial
- Klien mengatakan jarang
berbaur dengan tetangga dan
orang sekitar karena takut dan
curiga jika akan dibunuh
DO :
- Klien tampak bergaul dengan
orang tertentu dan lebih
banyak diam
4 DS : Gangguan Eiminasi
- Klien mengatakan saat di Feses
rumah sakit klien BAB
13
DIAGNOSA
NO DATA KEPERAWATAN
14
5. Ketakutan
6. Gangguan Interaksi Sosial
7. Gangguan Proses Pikir Waham
15
XV. POHON MASALAH
Isolasi Sosial
Gangguan Efek
Interaksi Sosial
Resiko Perubahan
Perilaku Eliminasi
Kekerasan Feses
Ketakutan
Gangguan Masalah
Proses Pikir Utama
Waham Curiga
Koping Penyebab
Individu
Inefektif
16
17
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Sdr. F Ruang : Kutilang
No. CM : Unit : Dewasa
Diagnosa Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Gangguan proses TUM : Klien dapat Setelah …x interaksi klien: 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan
piker waham mengontrol wahamnya menggunakan prinsip komunikasi
- Mau menerima hadirnya perawat di terapeutik :
sampingnya ekspresi wajah a. Beri salam terapeutik ( panggil nama
bersahabat klien)
TUK 1 : - Mengatakan mau menerima b. Perkenalkan diri sebutkan nama
perawat
Klien dapat membina bantuan perawat
c. Jelaskan tujuan Interaksi
hubungan saling percaya - Tidak menunjukkan tanda-tanda d. Ciptakan lingkungan yang tenang
dengan perawat curiga e. Buat kontrak yang jelas ( Topik,
- Mengizinkan duduk di sampingnya waktu, tempat)
f. Yakinkan klien dalam keadaan aman
dan perawat siap menolong
g. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
h. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
i. Perhatikan kebutuhn dasar dan beri
bantuan untuk memenuhinya
1.2 Jangan membantah an mendukung
waham klien
1.3 Observasi apakah waham klien
mengganggu aktivitas sehari-hari dan
perawatan diri
18
Diagnosa Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
TUK 2 : Setelah …x interaksi klien menceritakan 2.1 beri pujian pada penampilan klien yang
perasaan dan kemampuan yang dimiliki realitas
Klien dapat
mengidentifikasi 2.2 diskusikan dengan klien kemampuan
kemampuan yang dimiliki yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini
yang realistis ( hati-hati terlibat diskusi
dengan wahamnya)
19
Diagnosa Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
TUK 4 : Setelah…X interaksi klien: 4.1 Berbicara dengan klien dalam konteks
realita( realitas diri, realitas orang lain,
Klien dapat berhubungan - Menyebutkan perbedaan pengalaman waktu dan tempat
dengan realitas nyata dengan pengalaman wahamnya 4.2 Bantu klien mengidentifikasi keyakinan
Setelah….X interaksi yang salah tentang situasi yang nyata (
bila klien sudah siap)
Klien menjelaskan gangguan fungsi hidup a. Diskusikan frekwensi, intensitas, dan
sehari-hari yang diakibatkan ide-ide atau durasi terjadinya waham
pikiran yang tidak sesuai dengan b. Bantu klien membedakan situasi
kenyataan seperti: nyata dengan situasi nyata dengan
situasi yang dipersiapkan salah oleh
b. hubungan dengan keluarga
klien
20
Diagnosa Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
21
Diagnosa Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
22
23