PERTANYAAN :
Herry Setiawan
NIM.22020114410007
i
1
Herry Setiawan1
1
Mahasiswa Program Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro Semarang
A. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni
praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan merupakan penunjang bagi
program-program kesehatan lain. Setiap program kesehatan yang telah ada
misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan
gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program
pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta
didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau
pemberian dan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat tentang
kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat
memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Menurut Ottawa
Charter (1986), promosi kesehatan merupakan suatu proses pemberdayaan
atau memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat tidak
hanya terbatas pada kegiatan pemberian informasi seperti kegiatan
penyuluhan, KIE (komunikasi, informasi, edukasi) dan pendidikan kesehatan
tetapi juga menyangkut penggalangan berbagai dukungan di masyarakat.
Menurut Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 9
yang berbunyi “Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya”.2 Bunyi pasal tersebut memberikan tantangan dan
gambaran kepada masyarakat Indonesia agar selalu menjaga dan
1
2
sebanyak itu dipakai untuk buang air besar antara 10 hingga 15 penduduk
sehingga menghasilkan pencemaran antara 10 hingga 14 ton tinja manusia.
Hal ini, pastinya akan berbanding lurus dengan tingginya kandungan baktari
E.coli di air sungai Martapura. Keadaan seperti ini pastinya akan
mengganggu status kesehatan masyarakat bantaran sungai Martapura sebagai
pihak yang mengkonsumsi air sungai untuk kebutusan sehari-hari.
Escherichia coli, atau biasa disingkat E.coli, adalah salah satu jenis
spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan
oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia.
Menurut pencatatan Kepala Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbal (PAL)
Banjarmasin, kandungan baktari coli di sungai Martapura, khususnya di
Banjarmasin tercatat 16000 PPM, sementara batas baku mutu hanya 30 PPM,
sehingga menunjukkan begitu tingginya pencemaran tinja di wilayah ini.
Kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Martapura membuang
seenaknya tinja ke sungai menyebabkan air yang mengalir ke Banjarmasin ini
tercemar bakteri yang berasal tinja tersebut. Kejadian kasus yang diakibatkan
pencemaran E.coli, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan, menunjukan kasus diare terjadi pada 7,71/1000 penduduk dengan
angka kematian 0,27/100.000 penduduk.
Menurut UU No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, Pelayanan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit. Kewajiban seorang perawat dalam
usaha meningkatkan kesehatan dapat dilaksanakan dengan kerjasama dan
upaya memberdayakan masyarakat setempat sehingga mampu menjaga
kesehatan mereka dari segala ancaman penyakit.
Salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah
dengan strategi pemberdayaan masyarakat. Memperhatikan Undang-undang
No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 11 yang disebutkan di atas,
masyarakat ditekankan untuk selalu membiasakan diri dengan Perilaku Hidup
4
B. PROMOSI KESEHATAN
Menurut Lawrence Green (1984), promosi kesehatan merupakan segala
bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan
perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Menurut Piagam Ottawa (Ottawa Charter, 1986), promosi kesehatan
merupakan suatu proses untuk memampukan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan mereka untuk mencapai keadaan fisik, mental,
dan kesejahteraan sosial, individu atau kelompok harus mampu
mengidentifkasi dan mewujudkan aspirasi untuk memenuhi kebutuhan dan
untuk mengubah atau mengatasi lingkungan.10
Menurut WHO, pengertian promosi kesehatan sebagai “the procces of
enabling individuals and communities to increase control over the
determinants of health and thereby improve their health“ (proses
mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya).
Bertolak dari pengertian yang dirumuskan WHO tersebut di Indonesia
pengertian promosi kesehatan dirumuskan sebagai berikut: “upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan”.
C. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
1. Strategi Promosi Kesehatan Global
6
C. PENUTUP
Promosi Kesehatan bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan
kegiatan terdepan yang harus terpadu dan berkesinambungan dengan
program-program kesehatan lainnya. Pentingnya pendekatan Promosi
Kesehatan untuk setiap upaya kesehatan yang akan menjaga keberlangsungan
proses pemberdayaan sehingga masyarkat dapat menerima dan meneruskan
kegiatan dengan sumberdaya yang masyarakat miliki sendiri. Pendekatan
yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan terutama perawat profesional
bisa menghasilkan efek negatif atau positif pada kebiasaan seseorang.
Pemilihan pendekatan merupakan faktor terbesar oleh interpretasi personal
dan pemahaman kesehatan dan promosi kesehatan yang dilakukan.
20
D. REFERENSI
1. Departemen Kesehatan RI. Buku Pedoman Pembinaan Program
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Rumah Tangga, Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat : 2006.
jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh
Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia.
Secara terpisah, Kepala Perusahaan Daerah (PD) Pengolahan Air Limbal (PAL)
Banjarmasin, Muh Muhidin membenarkan kandungan baktari coli di sungai
Martapura,khususnya di Banjarmasin sudah tercatat 16000 PPM, sementara batas baku
mutu hanya 30 PPM, begitu tingginya pencemaran tinja di wilayah ini. Hal itu karena
kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Martapura membuang seenaknya
tinja ke sungai, sehingga air yang mengalir ke Banjarmasin ini tercemar bakteri yang
berasal tinja tersebut.
Kasus diakibatkan pencemaran e-coli, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalsel,
menunjukan kasus diare terjadi pada 7,71/1000 penduduk dengan angka kematian
0,27/100.000 penduduk. Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan Badan Lingkungan
Hidup Daerah Pemerintah Provinsi Kalsel, Ninuk Murtini, pernah pula mengatakan
mengatakan dari hasil pemeriksanaan kondisi air sungai beberapa titik hasilnya
sebagian besar air sungai tercemar dengan rata-rata kandungannya di atas ambang
batas. Bukan hanya e-coli, pencemaran sungai tersebut antara lain, untuk kandungan
mangan atau Mn seharusnya hanya 0,1 miligram tapi berdasarkan hasil penelitian di
Sungai Barito mencapai 0,3135 miligram atau jauh di atas ambang batas.
Titik terparah berada di
Sungai Barito di sekitar Pasar Gampa
Marabahan, Kabupaten Barito Kuala,
selain itu di Hilir Pulau Kaget
mencapai 0,2097 miligram dan Hulu
Kuripan atau di sekitar kantor Bupati
Barito Kuala mencapai 0.2029
miligram. Menurut Ninuk
pemeriksanaan tidak hanya
dilakukan di Sungai Barito tetapi di
sungai lainnya dengan total
pengambilan sampel sebanyak 29
titik yaitu enam titik di sungai
Barito, enam titik sungai Martapura
dan tujuh titik di Sungai Negara.
Dengan kondisi tercemar itu, maka
bisa jadi salah satu pemicu
timbulnya penyakit lainnya seperti
autis, gangguan saraf, dan ginjal.
24
Oleh :
Herry Setiawan
NIM.22020114410007