Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

KODE : 531 TRY OUT SUPERINTENSIF 2019


31. Stoikiometri 33. Kesetimbangan Kimia

 Menghitung mol BaSO4(Mr = 233): SO2(g) + NO2(g) ⇌ SO3(g) + NO(g)


M: 3,0 atm 3,0 atm -- --
n BaSO4 = = = 0,05 mol B: x x x x
S: 3 – x atm 3 – x atm x atm x atm
(NH4)2SO4 + Ba(OH)2  BaSO4 + 2NH4OH
0,05 mol 0,05 mol

 Menghitung massa N dalam (NH4)2SO4: ⇒ ( )( )


w N = n (NH4)2SO4 x jml N x Ar N
⇒ √
w N = 0,05 x 2 x 14 = 1,4 gram ( )( )

 Menghitung kadar N dalam pupuk ZA: ⇒ 0,5 =


( )
%N= x 100% ⇒ 1,5 – 0,5x = x
⇒ x = 1 atm
⇒ %N= x 100% = 14% Jadi, p NO2 pada keadaan setimbang = 3 – 1 = 2 atm

Jawaban: C Jawaban: B

32. Termokimia 34. Asam Basa

 Pembentukan 20 g CaCO3:  Menghitung mol NH4OH:

n CaCO3 = = = 0,2 mol NH3(g) H→


2O
NH4OH(aq)

Reaksi 1: TETAP dibagi 2 n NH3 ~ nNH4OH =


Ca + ½ O2 → 2CaO ∆H = –635,5 kJ
Reaksi 2: TETAP
⇒ n NH4OH = = 2 x 10-3 mol
C + O2 → CO2 ∆H = –394,0 kJ
Reaksi 3: TETAP dibagi 2  Menghitung konsentrasi NH4OH:
2CaO + 2CO2 → 2CaCO3 ∆H = –89,0 kJ +
Reaksi pembentukan CaCO3:
Ca + C + 3/2 O2 → CaCO3 ∆H = –1118,5 kJ/mol
⇒ = 1x 10-3 M
 Untuk pembentukan 0,2 mol CaCO3:
∆H = –1118,5 kJ/mol x 0,2 mol = –223,7 kJ  Menghitung pH NH4OH yang merupakan basa lemah

Jawaban: E √


⇒ pOH = 4
⇒ pH = 10
Jawaban: B

K9iB0418-19SISBMPTN, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2019, NURUL FIKRI 1


35. Kesetimbangan Kelarutan 38. Kimia Unsur

 Menghitung Ksp BaF2 dengan tipe 3 ion (1,2):  Senyawa berwarna terbentuk karena perpindahan elektron
dalam subkulit d. Oleh karena itu senyawa berwarna
⇒ ( ) terjadi jika subkulit d tidak kosong dan tidak penuh.

ZnSO4 → Zn2+ + SO42⁻
 Menghitung kelarutan BaF2 dalam larutan NaF 0,1 M: 30Zn 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
BaF2 → Ba2+ + 2F⁻ melepas 2 elektron
s s 2s
30Zn2+ 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d10
NaF ⇌ Na+ + F⁻
0,1 M 0,1 M 0,1 M Karena subkulit d penuh maka ZnSO4 tidak berwarna

⇒ ( ) Jawaban: E
Karena s << 0,1 M maka s diabaikan sehingga:
⇒ ( )( )
⇒ 39. Kimia Organik
Jawaban: C Pernyataan 1:
alkohol  titik didih tinggi, larut dalam air
C4H10O
36. Redoks eter

 ½ reaksi reduksi dan oksidasi: Pernyataan 2:


MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O (Red) dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi  alkohol
C2O42- → 2CO2 + 2e (Oks) yang mempunyai C khiral/asimetris (C yang keempat
“tangannya” mengikat gugus yang berbeda)
 Menghitung mol Na2C2O4:
mol Red x PBO = mol Oks x PBO
Pernyataan 3:
⇒ 4 mol x 5 = mol C2O42- x 2
Oksidasi alkohol:
⇒ mol C2O42- = 10,0 mol Endapan
Alkohol primer → Aldehida →
 Banyaknya Na2C2O4 yang dapat dioksidasi oleh 4 mol merah bata
KMnO4 adalah 10 mol Alkohol sekunder → Keton → ( )

Alkohol tersier → ( )
Jawaban: D
hasil oksidasinya dengan pereaksi Fehling tidak
membentuk endapan merah bata  alkohol sekunder
37. Elektrokimia yang mempunyai C kiral

E˚ Sn2+/Sn = – 0,14 V > E˚ Zn2+/Zn= – 0,76 V  Senyawa organik tersebut adalah 2-butanol
Syarat spontan: E˚ katoda > E˚ anoda
Sehingga Sn katoda dan Zn anoda oleh karena itu:

Kat/Red : Sn2+(aq) + 2e⁻ → Sn(s)


Ano/Oks: Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Sn2+(aq) + Zn(s) → Sn(s) + Zn2+(aq)
(berkurang) (bertambah)
Berdasarkan reaksi ion Sn2+ dan logam Zn berkurang
sedangkan logam Sn dan ion Zn2+ bertambah. Jawaban: D
Jawaban: A

K9iB0418-19SISBMPTN, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2019, NURUL FIKRI 2


40. Kimia Organik Pernyataan:
Tf CO(NH2)2 0,1 m < dari Tf NaCl 0,1 m  SALAH
 11 molekul glikol, CH2OHCH2OH (Mr=62) dapat
berpolimerisasi kondensasi membentuk polietilen glikol Sebab:
Larutan CO(NH2)2 0,1 m memiliki jumlah partikel yang lebih
(PEG)
banyak daripada larutan NaCl 0,1 m  SALAH
n x Mr monomer = Mr Polimer + (n - 1) Mr H2O
⇒ 11 x 62 = Mr PEG + (11-1) 18 Jawaban: E
⇒ 682 = Mr PEG + 180
⇒ Mr PEG = 502
43. Sistem Periodik Unsur
Jawaban: D
 Unsur X bernomor massa 31 dan neutron 16 (no. atom =
31-16=15).
41. Asam Basa: Penyangga
 15X: [10Ne] 3s2 3p3  golongan VA.
 Larutan penyangga dapat dibuat dengan cara:  Menentukan golongan unsur berikut:
(1) mereaksikan asam lemah dengan basa kuat atau basa opsi konfigurasi elektron golongan
lemah dengan asam kuat, dengan syarat: asam lemah (1) 8O : [2He] 2s2 2p4 VIA
atau basa lemah bersisa. (2) 15P : [10Ne] 3s2 3p3 VA
“ mol lemah > mol kuat x val ” (3) 23V : [18Kr] 4s2 3d3 VB
(2) mereaksikan garam bersifat asam dengan basa kuat (4) 33As: [18Ar] 4s2 3d10 3p3 VA
atau garam bersifat basa dengan asam kuat, dengan
syarat garamnya bersisa.  Unsur X bernomor atom 15 adalah 15P. Unsur tersebut
“ mol garam x val > mol kuat x val ” akan memiliki sifat kimia mirip dengan unsur segolongan
(3) mencampurkan asam lemah dengan garamnya atau yaitu 33As .
basa lemah dengan garamnya
Jawaban: D
Pernyataan:
n CH3COONa x val = 0,3 x 100 x 1 = 30 mmol
n HCl x val = 0,2 x 50 x 1 = 10 mmol
n CH3COONa x val > n HCl x val: (penyangga) BENAR
44. Ikatan Kimia

Sebab:  Molekul yang bisa membentuk ikatan hidrogen


Syarat larutan penyangga dengan kapasitas maksimum: [H+] antarmolekulnya harus memiliki ikatan H–O, H–N
= Ka  SALAH atau H–F
(1) BENAR (2) SALAH
Jawaban: C

42. Sifat Koligatif Larutan

 Penurunan titik beku larutan:


( ( ) ) (3) BENAR (4) SALAH

Untuk konsentrasi yang sama, larutan non elektrolit


memiliki α = 0 sedangkan larutan elektrolit memiliki 0 < α
≤ 1. Karena nilai α larutan non elektrolit lebih kecil dari
larutan elektrolit, maka ΔTf larutan non elektrolit lebih kecil
dari ΔTf larutan elektrolit.  Sehingga H2SO4 dan NH3 dapat membentuk ikatan
hidrogen antarmolekulnya

Sehingga Tf larutan non elektrolit lebih besar dari larutan Jawaban: B


elektrolit.

K9iB0418-19SISBMPTN, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2019, NURUL FIKRI 3


45. Kinetika Kimia

Faktor yang mempercepat laju reaksi:


 Penambahan konsentrasi
 Molekul semakin banyak, maka jumlah molekul yang
dapat mencapai kompleks teraktifkan semakin banyak
 Pengurangan volume/penambahan tekanan
 Konsentrasi zat makin besar, sehingga laju makin
besar
 Memperbesar luas permukaan sentuhan zat
 Kontak yang terjadi semakin mudah, sehingga reaksi
semakin cepat.
 peningkatan suhu
 Ek molekul semakin tinggi, gerak molekul semakin
cepat dan tumbukan akan semakin sering
 Penambahan katalis
 katalis berperan menurunkan energi aktivasi, sehingga
reaksi berjalan lebih mudah

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) H = –92 kJ


(1) penambahan nitrogen  BENAR
(2) penambahan hidrogen  BENAR
(3) peningkatan suhu  BENAR
(4) pembesaran volume  SALAH

Jawaban: A

K9iB0418-19SISBMPTN, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2019, NURUL FIKRI 4

Anda mungkin juga menyukai